I.Hari : Jumat
III.Dasar Teori
Air merupakan materi esensial yang penting bagi kehidupan manusia. Akan tetapi keberadaan air dapat menjadi suatu masalah apabila
tidak memenuhi standar yang meliputi kualitas, dan kuantitas. Pengadaan air untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk minum,
air mandi, dan sebagainya harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Dalam hal ini
persyaratan kualitas air minum harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI NO. 492 /
Menkes / IV / 2010, dimana setiap komponen yang dikandung dalam air minum harus sesuai dengan yang ditetapkan.
Air minum umumnya bersumber dari air tanah dan secara alamiah mengandung unsur organic. Seperti besi (Fe), Mangan (Mn), Zeng
(Zn), dimana keberadaanya dalam kadar tertentu sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, namun dalam kadar berlebihan menimbulkan
efek racun. Dalam air minum, kadar besi dan mangan yang diperbolehkan yakni 0,3 mg/L dan 0,4 mg/L (Permenkes RI 2010).
Alat :
Bahan :
Larutan standar Fe
Alat :
Bahan :
Alat :
Bahan :
Tambahkan masing-masing tabung dengan larutan standar 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0 mL
Tambahkan beberapa tetes larutan KMnO4 0,1N, gojok hingga berwarna merah stabil
2. Pemeriksaan Fe total:
Tambahkan beberapa tetes larutan KMnO4 0,1N dan gojok sampai berwarna merah muda stabil
Ambil dan isi sampel ke dalam 2 buah tube @3mL, tube A sebagai sampel dan tube B sebagai blanko
Tambahkan 3 tetes reagen Fe-1 pada tube A, secara tegak lurus dibalik sehingga didapat tetes standar lalu gojok dan tunggu 2
menit
Membaca angka yang keluar dalam komparator dengan memutar disk hingga diperoleh warna yang sama antara sampel dan disk.
VI. Hasil
Fe total = 1 mL
Fe total
= 0,1 mg/L
Fe3+ (Ferri)
= 0,3 mg/L
= 0,7 mg/L
VIII. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk memeriksa kandungan Fe dan Mn di dalam air sampel. Untuk pemeriksaan Fe, dilakukan
dengan 2 metode, yaitu metode Rhodanida (visual) dan Comparator Iron Test. Pemeriksaan Fe dengan metode Rhodanida (visual)
dimulai dengan pembuatan larutan Fe standar. Mula-mula mengisi 10 tabung nessler dengan aquadest masing-masing 100 mL, lalu
ditambahkan larutan standar dalam setiap tabung 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0 mL. setelah itu ditambahkan 2,5 mL
H2SO4 4N dan beberapa tetes larutan KMnO 4 0,1 N digojok sampai warna berubah kuning coklat. Selanjutnya dalam pemeriksaan
Fe dalam metode Rhodinida yaitu melakukan Fe total, dengan cara mengisi tabung nessler dengan 100 mL air sampel.
Kemudian ditambah 2,5 mL H2SO4 dan beberapa tetes KMnO4 sambil digojok sampai timbul warna merah muda stabil.
Ditambahkan 2,5 mL NH4CNS 20% dan gojok hingga warna stabil, langkah terakhir Fe dengan metode Rhodanida yaitu dengan
melakukan pemeriksaan Fe3+ (Ferri). Cara yang dilakukan sama dengan pembuatan larutan Fe total, tapi tidak ditambah KMnO4.
Sedangkan pemeriksaan Fe dengan metode Comparator Iron Test lebih sederhana, yaitu dengan cara 2 buah tube masing-
masing 3 mL air sampel. Tube A sebagai sampel, Tube B sebagai blanko, pada tube A ditambah 3 tetes reagent Fe-1 dengan cara
dibalikkan botol tegaklurus sehingga diperoleh standar tetesan. Setelah itu, gojok dan biarkan 3 menit, kemudian baca angka yang
keluar pada disk. Dan dalam percobaan kami, warna yang sama antara sampel dan disk menghasilkan angka 1,2.
Untuk percobaan Mn digunakan metode Comparator Manganese Test yaitu dengan cara mengisi 2 buah tube masing-masing
3 mL air sampel. Tube A sebagai sampel, Tube B sebagai Blanko. Pada tube A ditambah 4 tetes reagent Mn-1 dan 2 tetes reagent Mn-
2, lalu dikocok dan dibiarkan 2 menit. Setelah itu, ditambah 2 tetes reagent Mn-3, dikocok dan dibiarkan 2 menit. Selanjutnya
membaca angka yang keluar dalam komperator dengan memutar disk hingga diperoleh warna yang sama antara sampel dan disk. Dan
angka yang muncul saat warna antara sampel dan disk sudah sama, yaitu 0.
IX. Kesimpulan
Fe3+ (Ferri) sesuai dengan warna tabung yang berisi 0,3 mL larutan standar
Air sampel yang digunakan dalam percobaan ini sudah tercemar Fe karena kadar besi dalam air yang diperbolehkan menurut
PerMenkes RI tahun 2010 adalah 0,3 mg/L.