Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN KUAT PENERANGAN

Menggunakan Android dengan aplikasi Doggo Apps Lux Light Meter

Nama : Yuni Inkasari

NIM : 1913451064

Kelas: D3 Sanitasi Reguler 2

Judul Praktikum : Pengukuran Kuat Penerangan

Tujuan Praktikum :

1. Mengukur nilai kuat penerangan pada tempat-tempat yang dirasa penerangannya : tidak
nyaman, kurang nyaman, dan nyaman.
2. Menentukan 3 rentang nilai kuat penerangan yang dirasa tidak nyaman, kurang nyaman,
Dan nyaman.

Dasar Teoritik :

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat dilihat dengan mata.


Suatu sumber cahaya memancarkan energi, sebagian dari energi diubah menjadi cahaya
tampak (visible light). Perambatan cahaya diruang bebas dilakukan oleh gelombang
elektromagnetik. Kecepatan rambat (v) gelombang elektomagnetik diruang bebas sama
dengan 3x10 meter per detik. Jika frekuensi (f) dan panjang gelombang (^) maka berlaku :

Dimana: ^ adalah panjang gelombang, dengan stuan meter (m). v adalah kecepatan cahaya,
dengan satuan meter per sekon (m/s) adalah frekuensi, dengan satuan hertz (Hz). Panjang
gelombang cahaya tampak berkisar antara 340 nanometer (nm) hingga 700 nanometer (nm),
dimana jika diuraikan akan terdiri dari beberapa daerah warna (Pamungkas, dkk, 2015:121).

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang. Ruang
yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak disediakan
akses pencahayaan. Penggunaan sistem pencahayaan yang tidak efektif dan efisien dapat
menurunkan produktifitas, kenyamaan, dan menyebabkan pemborosan. Perancangan sistem
kontrol pencahayaan dalam ruang mampu mengidentiikasi kuat penerangan dalam ruang
terhadap pembacaan iluminasi ruang.

Cahaya adalah suatu gejala fisis dimana sumber cahaya memancarkan energi dan
sebagian energi diubah menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya diruang bebas dilakukan
oleh gelombang-gelombang elektromagnetik. Sehingga cahaya itu merupakan suatu gejala
getaran. Gejala-gejala getaran yang sejenis dengan cahaya ialah gelombang-gelombang
panas, radio, televisi, dan sebaginya. Gelombang-gelombang ini hanya berbeda frekuensinya
saja.

Fluks cahaya adalah cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya dalam satu
detik. Satuan untuk fluks cahaya adalah lumen. Fluks cahaya persatuan sudut ruang yang
dipancarkan kesuatu arah tertentu disebut dengan intensiras cahaya (Atmam, dkk, 2015: 2-3).

Intensitas cahaya (I) didefinisikan sebagai banyaknya fluks cahaya yang memancar
per satuan sudut ruang (w) : Total sudut ruang adalah w = 4 ( steradian). Fluks cahaya adalah
besarnya intensitas cahaya yang memancar pada sudut ruang tertentu.

Iluminasi cahaya adalah sinar yang jatuh (datang) pada sebuah permukaan atau fluks
cahaya yang menerangi bidang tiap satu satuan luas. Luxmeter adalah alat ukur kuat
penerangan dalam suatu ruang. Satuan ukur luxmeter adalah lux. Luxmeter juga disebut
digital light meter. Alat ini dilengkapi sensor cahaya yang sangat peka terhadap perubahan
jumlah cahaya yang diterima.

Ada dua jenis pencahayaan yaitu pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami
berasal dari cahaya matahari yang selalu tersedia dialam dan cahaya langit hasil pemantulan
cahaya matahari. Intensitas cahaya matahari stabil sedangkan intensitas cahaya langit
dipengaruhi waktu dan cuaca, karena intensitas cahaya langit fluktuatif, besar kuat
penerangan yang terukur disuatu titik pun tidak stabil.

Pencahayaan buatan berasal dari sistem cahaya berenergi terbatas misalnya energi
lisrik serta energi dari proses minyak bumi dan gas. Intensitas cahaya dan kuat penerangan
cahaya buatan stabil tanpa dpengaruhi perubahan waktu dan cuaca. Besarnya pun dapat
diukur sesuai kebutuhan ( Latifah,2015:7-9).

Menurut Cahyono (2017:105), ada tpe-tipe sistem penerangan buatan yaitu:

a. Sistem penerangan merata (area light), yaitu penerangan yang merata keseluruh penjuru
ruangan.
b. Sistem penerangan terarah (spot light), yaitu penerangan yang diarahkan keobjek
tertentu.
c. Sistem penerangan setempat (point light), yaitu penerangan yang dikonsentrasikan
khusus pada bidang kerja.

Prosedur Kalibrasi :

Alat dan Bahan Praktikum :

1. Fitting Lampu
2. Lampu
3. Sistem tertutup
4. Kabel
5. Aplikasi Luxmeter / Lightmeter
Prosedur Praktikum:

1. Prosedur memilih android untuk praktikum :


a. Siapkan sistem sehingga tidak ada cahaya yang masuk kedalam sistem.
b. Siapkan Luxmeter didalam sistem tertutup.

2. Prosedur Pengukuran Kuat Penerangan :


a. Pasang lampu pada fittingnya, letakkan pada sistem tertutup yang telah disiapkan
kemudian hubungkan pada sumber tegangan.
b. Catat hasil pengukuran dan ulangi sebanyak tiga kali.
c. Lakukan percobaan dengan daya lampu yang berbeda

Data Hasil Pengukuran


1.
2. Tabel 1. Pengukuran Kuat penerangan dengan 4 Android secara serempak
ditempat dan waktu yang sama.

Nilai hasil ukur kuat penerangan (Lux)

Merk Seri Min avg Max Kuat


android android penerangan
Oppo A3S Oppo A3S 2 35 67 49

Oppo A5 Oppo A5 19 22 25 23
2020 2020
Oppo A3s Oppo A3S 2 12 18 15
Vivo y71 Vivo y71 6 10 12 9

Android terpilih untuk praktiku6m adalah: Merk Oppo A3s, Seri Oppo A3s.

3. Titik Pengukuran kuat penerangan dimasing-masing kelas, pada titik 1,2,3,4,dan


5 sebagai berikut.
4. Hasil pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk tempat yang tidak nyaman
penerangannya:
a. Hasil pengukuran titik 1 :

b. Hasil pengukuran titik 2

c. Hasil pengukuran titik 3 :


d. Hasil pengukuran titik 4 :

e. Pengukuran titik 2 :
Tabel 2. Pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk tempat yang tidak nyaman
penerangannya :

Nilai hasil ukur kuat penerangan (Lux)

Titik Min Avg Max Kuat


pengukuran penerangan
1 34 223 283 244
2 257 277 356 260
3 34 209 278 278
4 262 421 551 464
5 2 33 67 53
Rata-rata 589 1,163 1,535 1,299

5. Hasil pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk tempat yang kurang nyaman
penerangannya:

f. Hasil pengukuran titik 1 :

g. Hasil pengukuran titik 2 :

h. Hasil pengukuran titik 3 :


i. Hasil pengukuran titik 4 :

j. pengukuran titik 2 :
Tabel 3. Pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk tempat yang kurang
nyaman penerangannya:
Nilai hasil ukur kuat penerangan (Lux)

Titik Min Avg Max Kuat


pengukuran penerangan
1 126 146 181 150
2 34 209 278 278
3 61 121 212 132
4 257 277 356 260
5 19 22 25 24
Rata-rata 497 775 1,052 844

6. Hasil pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk tempat yang nyaman
penerangannya :

k. Hasil pengukuran titik 1 :


l. Hasil pengukuran titik 2 :

m. Hasil pengukuran titik 3 :

n. Hasil pengukuran titik 4

o. Pengukuran titik 2 :
Tabel 3. Pengukuran kuat penerangan pada 5 titik untuk tempat yang nyaman

penerangannya :

Nilai hasil ukur kuat penerangan (Lux)

Titik Min Avg Max Kuat


pengukuran penerangan
1 4 9 11 8
2 3 7 13 6
3 4 9 19 7
4 8 11 13 10
5 11 17 22 12
Rata-rata 30 53 78 43

Analisis data hasil pengukuran

1. tempat yang tidak nyaman kuat penerangannya:


Nilai kuat penerangan terendah dari ke-5 titik pengukuran pada tempat yang
tidak nyaman penerangannya adalah 2 Lux
Nilai kuat penerangan tertinggi dari ke 5 titik pengukuran pada tempat yang
tidak nyaman penerangannya adalah 67 Lux
Secara keseluruhan rata-rata nilai hasil ukur kuat penerangan adalah:
Rata-rata min : 589 Lux
Rata-rata avg : 1,163 Lux
Rata-rata max : 1,535 Lux
Rata- rata kuat penerangan : 1,299 Lux

2. tempat yang kurang nyaman kuat penerangannya :


Nilai kuat penerangan terendah dari ke-5 titik pengukuran pada tempat yang
kurang nyaman penerangannya adalah 19Lux
Nilai kuat penerangan tertinggi dari ke-5 titik pengukuran pada tempat yang
kurang nyaman penerangannya adalah 25 Lux
Secara keseluruhan rata-rata nilai hasil ukur kuat penerangan adalah :
Rata-rata min : 497 Lux
Rata-rata avg : 775 Lux
Rata-rata max : 1,052 Lux
Rata-rata kuat penerangan : 844 Lux

3. tempat yang nyaman kuat penerangannya :


nilai kuat penerangan terendah dari ke-5 titik pengukuran pada tempat yang
nyaman penerangannya adalah 11 Lux
nilai kuat penerangan tertinggi dari ke-5 titik pengukuran pada tempat yang
nyaman penerangannya adalah 22 Lux
secara keseluruhan rata-rata nilai hasil ukur kuat penerangan adalah :
rata-rata min : 30 Lux
rata-rata avg : 53 Lux
rata-rata max : 78 Lux
rata-rata kuat penerangan : 43 Lux

kesimpulan :
1. pengukuran dilakukan ditempat-tempat seperti: ruang tamu, ruang tv,
kamar tidur, kamar shalat, dapur, teras (depan rumah), jalan. Pada hari
Sabtu, tanggal 18 april 2020, pukul 14:00 Wib.
2. Tempat yang tidak nyaman kuat penerangannya memiliki rentang nilai
kuat penerangan 2 Lux hingga 67 Lux
3. Tempat yang kurang nyaman kuat penerangannya memiliki rentang nilai
kuat penerangan 19 Lux hingga 25 Lux
4. Tempat yang nyaman kuat penerangannya memiliki rentang nilai kuat
penerangan 11 Lux hingga 22 Lux

Daftar Pustaka :
Atmam, dkk. 2015. Analisis Imtensitas Penerangan dan Penggunaan Energi
Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru.
Pekanbaru: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri. Vol.13, NO.1, ISSN : 1693-
2390.

Cahyono, T. 2017. Penyehatan Udara. Yogyakarta: ANDI. Hartati, M., dkk.


2010. Pengembangan Model Pengukuran Intensitas Cahaya dalam
Fotometri. Bandung: J. Oto. Ktrl. Inst. Vol.2,No.2, ISSN: 2085-2517.
Latifah, N.L. 2015. Fisika Bangunan 2. Jakarta: Erlangga. Pamungkas, M.,
dkk. 2015. Perancangan dan Realisasi Alat Pengukur Intensitas Cahaya.
Bandung: Jurnal ELKOMIKA Itenas. Vol.3, NO.2, ISSN: 2338-8323.
Soedojo, P. 1992. Azas-azas Ilmu Fisika Jilid 3. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai