Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUKURAN PENCAHAYAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Dasar Teknik Elektro
Dosen Pengampu: Dr. Hasbullah M.T

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Moch. Syahrul 2109254
Muhammad Abdullah Mursyid 2107610
Nasywa Aulia Satari 2107981
Yossi Febriyana 2108000

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
PRAKTIKUM
A. Judul
Pengukuran Pencahayaan
B. Tujuan
1. Mengetahui alat ukur pencahayaan
2. Mengetahui cara kerja alat ukur pencahayaan
3. Mengetahui intensitas pencahayaan
4. Mengetahui fungsi dilakukannya pengukuran pencahayaan
C. Alat dan Bahan
1. MCB
2. Steker Listrik (Colokan AC)
3. Papan Trainer
4. Kabel NYA
5. 3 Lampu Pijar
6. 3 Lampu LED
7. Tang
8. Isolasi
9. Obeng
10. Lux Meter LX-113S
11. AVO Meter
12. Measuring Tape 10m
D. Dasar Teori
Alat ukur pencahayaan adalah lux meter. Lux meter memiliki satuan lux, yang
didefinisikan sebagai satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Lux meter
memiliki range intensitas cahaya antara 1 sampai dengan 100.000 Lux. Luxmeter
disusun oleh tiga komponen utama yakni rangka, LED dan photo diode. Prinsip kerja
lux meter adalah dengan mengubah energi cahaya menjadi arus listrik yang kemudian
ditampilkan pada LED.
Cahaya adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata dan memiliki panjang gelombang dengan jangkauan 0.4 x 10-4 - 0.75 x 10-4 cm.
Dalam pengukuran cahaya, ada beberapa istilah yang digunakan, antara lain :
• Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya adalah flux cahaya per satuan sudut ruang yang
dipancarkan ke suatu arah tertentu. Besarnya intensitas cahaya diukur
dalam satuan candela (cd).
• Lumen
Lumen (disimbolkan dengan lm) adalah unit satuan SI untuk mengukur
keluaran cahaya oleh suatu sumber cahaya. Satu lumen setara dengan
besarnya cahaya yang dipancarkan sumber cahaya secara seragam
sebesar 1 candela pada 1 steradian solid angle atau sudut ruang.
Sehingga dituliskan 1 lm = 1 cd sr.
• Iluminasi
Iluminasi atau intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang
mengenai suatu permukaan. Iluminasi dihitung dalam satuan
footcandles (fc) atau dalam bentuk lux. 1 lux = 1 lumen / m2.

Pengukuran lumen pada dasarnya adalah pengukuran yang menggunakan


pendekatan sumber titik. Pengukuran lumen dilakukan dalam ruang gelap dimana tidak
ada cahaya pantul yang diterima sensor luxmeter. Terdapat tiga jenis pengukuran
lumen, yakni :
1. Pengukuran Umum
Pengukuran umum lumen artinya pengukuran yang dilakukan pada satu
ruangan. Pengukuran jenis ini dilakukan dengan membagi ruangan
menjadi beberapa titik pengukuran dengan jarak antar titik sama besar.
2. Pengukuran Lokal
Pcngukuran jenis lokal ini dilakukan pada objek berupa benda tertentu.
Mekanismenya benda ukur akan dibagi mcnjadi beberapa titik ukur.
3. Pengukuran Reflektan
Pengukuran jenis ini adalah pengukuran besar reflektan dengan
melakukan dua kali pengukuran. Pengukuran pertama adalah mengukur
intensitas pencahayaan yang jatuh pada bidang ukur dengan meletakkan
photo cell menghadap sumbcr cahaya. Pengukuran kedua dengan
membalik photo cell untuk mcnghadap bidang ukur, kemudian menarik
photo cell sampai angka pada display menunjukkan angka tertinggi.
Besarnya reflektan dirumuskan sehagai bcrikut:
Reflektan = (Pengukuran 2 / Pengukuran 1) x 100%.

Pengukuran lumen penting untuk menghemat energi dalam pencahayaan.


Aplikasi pengukuran lumen adalah pada bidang bidang berikut :
1. Pengukuran tingkat pencahayaan pada bangunan
2. Pengukuran distribusi intensitas cahaya luminer
3. Bidang video, fotografik dan arsitektur

E. Prosedur Percobaan
1) Pengukuran umum menggunakan 1 lampu
• Pasang lampu pada fitting-nya.
• Tentukan delapan titik pengukuran pada ruangan.
• Nyalakan lampu dan ukur lumen pada delapan titik pengukuran dengan
jarak vertikal 0,5m dari lantai.
• Catat hasil pengukuran.
a) 1 lampu pijar
Titik pengukuran ke- Hasil (Lux) Dokumentasi
1 308

2 66

3 29

4 19

5 12
6 8

7 7

8 6

b) 1 lampu LED
Titik pengukuran ke- Hasil (Lux) Dokumentasi
1 1373

2 265

3 101

4 50

5 32
6 22

7 16

8 13

2) Pengukuran umum menggunakan 3 lampu


• Pasang lampu pada fitting-nya.
• Tentukan delapan titik pengukuran pada ruangan.
• Nyalakan lampu dan ukur lumen pada delapan titik pengukuran dengan
jarak vertikal 1m dari lantai.
• Catat hasil pengukuran.
a) 3 lampu pijar
Titik pengukuran ke- Hasil (Lux) Dokumentasi
1 121

2 100

3 62

4 40
5 27

6 18

7 14

8 10

b) 3 lampu LED
Titik pengukuran ke- Hasil (Lux) Dokumentasi
1 447

2 377

3 225

4 133
5 81

6 65

7 44

8 33
F. Pertanyaan dan Tugas
1. Jelaskan komponen utama yang terdapat pada lux meter beserta fungsinya!

1) Layar panel (Display Screen)


Layar panel yang terdapat di dalam alat ukur ini memiliki ukuran persegi
panjang. Fungsinya adalah untuk menampilkan hasil pengukuran yang
sudah dilakukan menggunakan skala. Semakin besar angka yang muncul
menandakan semakin besar pula cahaya yang ada di tempat tersebut,
begitu juga sebaliknya semakin kecil angka yang muncul maka semakin
kecil pula cahaya yang berada dalam tempat yang diukur.
2) Tombol on/off (Power Button)
Setiap alat tentunya memiliki tombol off/on yang berfungsi untuk bisa
menghidupkan dan mematikan, sehingga penggunaannya juga dapat lebih
diatur. Selain itu, dengan adanya tombol dapat berguna untuk menghemat
baterai yang ada pada alat tersebut, dan nantinya sama saja dengan
menghemat listrik.
3) Tombol range (Range Button)
Tombol range adalah salah satu komponen yang sangat penting untuk
digunakan dalam proses pengukuran. Hal itu dikarenakan tombol inilah
yang nantinya akan menentukan jangkauan pengukuran hingga sebesar
apa. Dalam alat ukur ini terdapat range: (0 - 50000 lux) dan (0 - 5000 FC).
4) Tombol zero adjust VR
Pada bagian ini berfungsi untuk mengatasi masalah alat yang berkaitan
dengan pembagian tanda skala. Apabila terjadi error, Zero adjust VR
mampu mengembalikannya seperti semula, namun artinya Anda juga
harus mengulang kembali proses pengukuran dari awal.
5) Sensor cahaya (Ambient Light Sensor)
Bagian yang satu ini memiliki peran yang paling penting karena
digunakan untuk menangkap cahaya yang hendak diukur. Oleh karena itu
pastikan untuk merawatnya dengan baik karena biasanya sensor cahaya
tersebut memiliki layar yang sangat sensitif. Selain itu, jangan lupa juga
untuk rutin membersihkannya menggunakan tisu atau kapas, dan pastikan
agar tidak terkena air.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan luxmeter!


Lux meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur intensitas
cahaya atau tingkat pencahayaan. Lux meter sering digunakan pada bidang
arsitektur, industri, dan lain-lain. Besarnya intensitas cahaya perlu untuk
diketahui. Untuk mengetahui intensitas cahaya maka diperlukan sebuah sensor
yang peka dan linier terhadap cahaya. Semakin jauh jarak antara sumber cahaya
ke sensor maka akan semakin kecil nilai yang ditunjukkan lux meter. Lux meter
ini terdiri dari dua jenis yaitu lux meter analog dan lux meter digital.
Prinsip kerja Lux meter adalah mengubah energi dari foton menjadi
elektron. Idealnya, satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Cahaya akan
menyinari sel foton yang kemudian akan ditangkap oleh sensor sebagai energi
yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Semakin banyak cahaya yang
diserap oleh sel foto, maka arus yang dihasilkan semakin besar.

3. Jelaskan mengapa pengukuran pencahayaan harus dilakukan!


Penggunaan luxmeter biasanya sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis
maupun industri, akan tetapi bukan berarti jika dalam kehidupan sehari-hari tidak
penting menggunakan alat ukur tersebut. Setiap orang tentunya ingin
mendapatkan kapasitas cahaya yang cukup agar sensor dalam otak bisa
menggunakannya sesuai dengan porsi yang sudah dibutuhkan. Oleh karena itu,
tidak ada salahnya untuk mengukur terlebih dahulu tingkat cahaya yang ada
dalam suatu tempat atau ruangan, agar nantinya dapat mendapatkan jumlah
cahaya yang maksimal.
Penciptaan alat ukur cahaya tersebut dilatarbelakangi kesadaran kebutuhan
cahaya yang berbeda-beda di tiap ruangan, misalnya pada ruang kerja.
Pencahayaan yang ada di ruang kerja tentunya harus lebih terang daripada kamar
tidur. Hal tersebut karena mata harus dengan jelas menangkap segala hal dengan
baik yang nantinya digunakan untuk menunjang aktivitas kerja. Akan tetapi
berbeda dengan kamar tidur yang tidak bermasalah meskipun menggunakan
pencahayaan tidak terlalu terang, sebab saat tidur akan lebih baik apabila tubuh
tidak menyerap terlalu banyak cahaya.

G. Dokumentasi
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Mahasiswa jadi mengetahui intensitas cahaya, alat ukur pencahayaan
dan cara kerjanya, serta fungsi dilakukannya pengukuran pencahayan.
2. Pencahayaan merupakan komponen penting dalam suatu ruangan, maka
dari itu dilakukannya pengukuran pencahayaan untuk mengetahui dan
mengatur cahaya dalam ruangan tersebut agar sesuai dengan kebutuhan
pengguna ruangan tersebut.
3. Mahasiswa telah mampu mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan, mampu melakukan pengukuran pencahayaan, mampu
menganalisis hasil pengukuran dan telah mampu menyusun laporan
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai