Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat ukur cahaya (lux meter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya
intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui, karena
pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya
intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya.
Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka semakin kecil nilai yang ditunjukkan
lux meter. Ini membuktikan bahwa semakin jauh jarak sensor terhadap cahaya, maka intensitas
cahaya akan semakin berkurang, begitu sebaliknya, jika sensor semakin dekat dengan sumber
cahaya, maka intensitas cahaya yang di tunjukkan oleh lux meter semakin tinggi
Didalam dunia kesehatan, khususnya dibidang kedokteran untuk pembedahan pasien di
ruang operasi, sangat dibutuhkan penerangan yang cukup, sehingga terciptanya kenyaman dan
keberhasilan jalannya pembedahan pasien, lampu operasi yang baik harus memenuhi syarat yang
sudah di tentukan berdaskan undang-undang yang dikeluarkan oleh kemenkes nomor;
1204/MENKES/SK/X/2004, Pencahayaan yang cukup untuk kamar operasi 300- 500 Lux dan
untuk meja operasi adalah 10.000-20.000 Lux. Lampu operasi yang tidak memenuhi syarat akan
mengakibatkan kinerja para dokter menurun disebabkan oleh lampu operasi yang kurang baik.
Lampu operasi yang redup atau lampu operasi yang telalu terang adalah salah satu penyebabnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dibuat suatu alat lux meter dilengkapi
sensor jarak berbasis arduino. Sehingga diharapkan dapat mempermudah teknisi dalam
mengkalibrasi lampu operasi. Modul sensor BH1750FVI merupakan sensor intensitas cahaya
yang peka terhadap cahaya yang menyinarinya. Modul Sensor BH1750FVI dengan 16 bit analog
to digital converter (ADC) built-in yang dapat langsung output sinyal digital dengan satuan (lx),
sensor ini tidak membutuhankan perhitungan yang rumit. Modul Sensor BH1750FVI ini lebih
akurat dan lebih mudah untuk digunakan, dari pada Photodioda pada umumnya, atau light diode
resistor (LDR)
Untuk pengukuran jarak otomatis, penulis menggunakan Modul sensor ultrasonic HC-SR04
yang mengubah gelombang ultrasonik menjadi besaran listrik. Dalam aplikasinya dapat
dihasilkan menggunakan piezoelectric (PZT) material yang berfungsi sebagai transducer, dimana
ketika material ini diberikan tegangan, tranducer akan bergetar dan menghasilkan gelombang

1
ultrasonik (sebagai transmiter). Sebaliknya jika transducer ultrasonik sebagai receiver maka akan
mengubah gelombang ultrasonik menjadi besaran listrik. Kedua sensor tersebut akan dirangkai
dengan Arduino untuk mengkonversi outputan dari kedua sensor tersebut menjadi intensitas
cahaya dalam satuan (lx) dan jarak (m) dalam bentuk angka kemudian ditampilkan pada layar
liquid crystal display (LCD) 2x16.

1.2 Tujuan Praktikum


a. Mengetahui alat ukur pencahayaan
b. Menjelaskan prinsip kerja alat ukur pencahayaan
c. Memahami fungsi dilakukanya pengukuran pencahayaan

1.3 Waktu dan tempat praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 07 November 2022, jam 12.00 – 12.10
Wita, praktikum pengukuran Intensitas cahaya ini dilakukan di Ruang kelas 1 prodi D-III
Kesehatan Lingkungan Tingkat 1 kampus jurusan kesehatan lingkungan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Cahaya

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang antara 380 hingga
700nm (nanometer, 1nm = 10-9m), dengan urutan warna : (ungu-ultra), ungu, nila, biru, hijau,
kuning, jingga, merah, (merah-infra). Pada bidang fisika cahaya adalah radiasi elektromagnetik,
baik dengan panjang gelombang dengan kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah
paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan
cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombangpartikel". Paket cahaya yang
disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna
(Satwiko, 2009).

Sedangkan cahaya menurut Mangunwijaya (1997), cahaya dapat diartikan sebagai arus
partikel-partikel (bagian materi) dan atau sebagai arus gelombang magnet elektro. Dari skala
panjang gelombang sinar-sinar magnet elektro menunjukan spektrum cahaya merupakan salah
satu mata rantainya yang semakin beralih juga warnanya dari jingga violet ke merah.

Cahaya merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia, terutama untuk mengenali
lingkungan dan menjalankan aktivitasnya. Tanpa adanya cahaya dunia akan menjadi gelap,
menakutkan, dan tidak ada yang bisa dikenali, sehingga tidak adanya keindahan visual. Dengan
cahaya manusia dapat melihat lingkungan dan warna serta dapat beraktivitas dengan nyaman.
Pengertian cahaya dapat juga diartikan sebagai sebuah gua yang gelap dengan lubang kecil untuk
masuknya cahaya. Makin gelap permukaan gua, maka makin kecil lubang cahayanya. Namun,
lubang cahaya yang makin besar akan memberikan efek silau. Oleh karena itu untuk menghindari
masalah silau tersebut lubang cahaya dapat diperbesar atau dinding gua dapat dicat dengan warna
terang (Frick, 2007).

3
2.2 Intensitas Cahaya
Untuk mengukur intensitas cahaya digunakan sebuah alat yang bernama lux meter. Lux
meter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat
pencahayaan. Biasanya digunakan di dalam ruangan. Kebutuhan pencahayaan setiap ruangan
terkadang berbeda. Semuanya tergantung dan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan.

Untuk mengukur tingkat pencahayaan dibutuhkan suatu alat yang bisa bekerja secara
otomatis mampu mengukur intensitas cahaya dan menyesuaikannya dengan cahaya yang
dibutuhkan. Pengukuran intensitas cahaya menggunakan lux meter yang menghasilakn nilai
internsitas cahaya dengan satuan lux. Tidak ada konversi langsung antara lux dan W/m2 itu
tergantung pada panjang gelombang atau warna cahaya. Sehingga untuk mendapatkan konversi
antara lux dan W/m2 perlu dilakukan percobaan.

Intensitas cahaya bukanlah satu-satunya parameter eksternal yang memiliki pengaruh


penting pada kurva I-V, ada juga pengaruh suhu. Suhu memiliki peranan penting untuk
memprediksi karakteristik I-V. Komponen semikonduktor seperti diode sensitif terhadap
perubahan suhu, begitu pula dengan sel surya. Secara umum, sebuah modul surya dapat
beroperasi secara maksimum jika temperatur yang diterimanya tetap normal pada temperatur
25oC. Kecepatan tiupan angin disekitar lokasi sel surya akan sangat membantu terhadap
pendinginan temperatur permukaan sel surya sehingga temperatur dapat terjaga dikisaran 25oC.
Kenaikan temperatur lebih tinggi dari temperatur normal pada modul surya akan melemahkan
tegangan (Voc) yang dihasilkan. Setiap kenaikan temperatur modul surya 1 oC (dari 25oC) akan
mengakibatkan berkurang sekitar 0,5% pada total tenaga (daya) yang dihasilkan.

4
BAB III METODELOGI

3.1 Alat dan Bahan

1. Alat tulis
2. Alat lux meter

3.2 Cara Kerja

1. Menyiapkan alat yang digunakan.


2. Meletakkan lux meter diatas meja dalam ruangan dimana intensitas cahayanya yang akan diukur.
3. Setelah beberapa saat layar display akan menampilkan tingkat pencahayaan.
4. Setelah mendapat nilai intensitas cahaya, membandingkan nilai tersebut dengan nilai standar.
5. Jika tingkat pencahayaan ruang telah sesuai dengan fungsinya, maka efisien energi untuk
penanganan telah tercapai.
6. Mencatat hasil yang telah didapatkan.

5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Titik 1 : 100 (Pojok kiri depan)
Titik 2 : 50 (Pojok kanan depan)
Titik 3 : 40 (Pojok kanan belakang)
Titik 4 : 230 (Pojok kiri belakang)
Titik 5 : 160 (Tengah)

= 116

4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum pada hari senin , tanggal 7 November 2022 ,tentang pengukuran
intensitas cahaya ,meneliti suatu intensitas cahaya di ruangan kelas 1 prodi D 3 kesling tintingkat
mengukur menggunakan alat ukur Lux meter,sesudah mengukur ruangan mengunggu hasil
selama 2 menit.

6
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Untuk mengukur intensitas cahaya digunakan sebuah alat yang bernama lux meter. Lux meter
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan.
Biasanya digunakan di dalam ruangan. Kebutuhan pencahayaan setiap ruangan terkadang
berbeda. Semuanya tergantung dan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan. Cahaya adalah
gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang antara 380 hingga 700nm (nanometer,
1nm = 10-9m), dengan urutan warna : (ungu-ultra), ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, merah,
(merah-infra). Setelah kami melakukan praktikum fisika lingkungan menggunakan lux meter
kami mendapatkan hasil titik 1 (pojok kiri depan) 100, titik 2 (pojok kanan depan) 50, titik 3
(pojok kanan belakang) 40, titik 4 (pojok kiri belakang) 230, titik 5 (tengah) 160, dengan rata rata
jumlah kelima titik tersebut 116.

5.2 Saran
Dalam melakukan suatu praktikum f Untuk praktikum fisika lingkungan harus dilakukan
dengan teliti dan hati-hati serta selalu mengikuti prosedur kerja. Pembuatan laporan Kimia
Lingkungan ini sudah kami usahakan sebaik-baik mungkin, namun dalam suatu pembuatan
laporan sangat perlu saran dan kritikan yang bersifat membangun dan akan menyempurnakan
laporan ini. Sekian dan Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN, repository.umy.ac.id Diakses tanggal 8 November 2022 pada
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15132/5%20BAB%20I.pdf?sequence=5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, eprints.undip.ac.id, hh 7-23 Diakses tanggal 8


November pada http://eprints.undip.ac.id/59790/4/8._BAB_II.pdf

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, eprints.umm.ac.id, hh 5-17 Diakses tanggal 8


November pada https://eprints.umm.ac.id/37321/3/jiptummpp-gdl-ridooctapr-49113-3-bab2.pdf

8
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Dokumentasi pada sisi kiei bagian depan.

Dokumentasi pada sisi kanan bagian depan.

Dokumentasi pada sisi kanan bagian belakang.

Dokumentasi pada sisi kiri bagian belakang.

9
10

Anda mungkin juga menyukai