PENDAHULUAN
1
ultrasonik (sebagai transmiter). Sebaliknya jika transducer ultrasonik sebagai receiver maka akan
mengubah gelombang ultrasonik menjadi besaran listrik. Kedua sensor tersebut akan dirangkai
dengan Arduino untuk mengkonversi outputan dari kedua sensor tersebut menjadi intensitas
cahaya dalam satuan (lx) dan jarak (m) dalam bentuk angka kemudian ditampilkan pada layar
liquid crystal display (LCD) 2x16.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang antara 380 hingga
700nm (nanometer, 1nm = 10-9m), dengan urutan warna : (ungu-ultra), ungu, nila, biru, hijau,
kuning, jingga, merah, (merah-infra). Pada bidang fisika cahaya adalah radiasi elektromagnetik,
baik dengan panjang gelombang dengan kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah
paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan
cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombangpartikel". Paket cahaya yang
disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna
(Satwiko, 2009).
Sedangkan cahaya menurut Mangunwijaya (1997), cahaya dapat diartikan sebagai arus
partikel-partikel (bagian materi) dan atau sebagai arus gelombang magnet elektro. Dari skala
panjang gelombang sinar-sinar magnet elektro menunjukan spektrum cahaya merupakan salah
satu mata rantainya yang semakin beralih juga warnanya dari jingga violet ke merah.
Cahaya merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia, terutama untuk mengenali
lingkungan dan menjalankan aktivitasnya. Tanpa adanya cahaya dunia akan menjadi gelap,
menakutkan, dan tidak ada yang bisa dikenali, sehingga tidak adanya keindahan visual. Dengan
cahaya manusia dapat melihat lingkungan dan warna serta dapat beraktivitas dengan nyaman.
Pengertian cahaya dapat juga diartikan sebagai sebuah gua yang gelap dengan lubang kecil untuk
masuknya cahaya. Makin gelap permukaan gua, maka makin kecil lubang cahayanya. Namun,
lubang cahaya yang makin besar akan memberikan efek silau. Oleh karena itu untuk menghindari
masalah silau tersebut lubang cahaya dapat diperbesar atau dinding gua dapat dicat dengan warna
terang (Frick, 2007).
3
2.2 Intensitas Cahaya
Untuk mengukur intensitas cahaya digunakan sebuah alat yang bernama lux meter. Lux
meter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat
pencahayaan. Biasanya digunakan di dalam ruangan. Kebutuhan pencahayaan setiap ruangan
terkadang berbeda. Semuanya tergantung dan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan.
Untuk mengukur tingkat pencahayaan dibutuhkan suatu alat yang bisa bekerja secara
otomatis mampu mengukur intensitas cahaya dan menyesuaikannya dengan cahaya yang
dibutuhkan. Pengukuran intensitas cahaya menggunakan lux meter yang menghasilakn nilai
internsitas cahaya dengan satuan lux. Tidak ada konversi langsung antara lux dan W/m2 itu
tergantung pada panjang gelombang atau warna cahaya. Sehingga untuk mendapatkan konversi
antara lux dan W/m2 perlu dilakukan percobaan.
4
BAB III METODELOGI
1. Alat tulis
2. Alat lux meter
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Titik 1 : 100 (Pojok kiri depan)
Titik 2 : 50 (Pojok kanan depan)
Titik 3 : 40 (Pojok kanan belakang)
Titik 4 : 230 (Pojok kiri belakang)
Titik 5 : 160 (Tengah)
= 116
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum pada hari senin , tanggal 7 November 2022 ,tentang pengukuran
intensitas cahaya ,meneliti suatu intensitas cahaya di ruangan kelas 1 prodi D 3 kesling tintingkat
mengukur menggunakan alat ukur Lux meter,sesudah mengukur ruangan mengunggu hasil
selama 2 menit.
6
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Untuk mengukur intensitas cahaya digunakan sebuah alat yang bernama lux meter. Lux meter
adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan.
Biasanya digunakan di dalam ruangan. Kebutuhan pencahayaan setiap ruangan terkadang
berbeda. Semuanya tergantung dan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan. Cahaya adalah
gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang antara 380 hingga 700nm (nanometer,
1nm = 10-9m), dengan urutan warna : (ungu-ultra), ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga, merah,
(merah-infra). Setelah kami melakukan praktikum fisika lingkungan menggunakan lux meter
kami mendapatkan hasil titik 1 (pojok kiri depan) 100, titik 2 (pojok kanan depan) 50, titik 3
(pojok kanan belakang) 40, titik 4 (pojok kiri belakang) 230, titik 5 (tengah) 160, dengan rata rata
jumlah kelima titik tersebut 116.
5.2 Saran
Dalam melakukan suatu praktikum f Untuk praktikum fisika lingkungan harus dilakukan
dengan teliti dan hati-hati serta selalu mengikuti prosedur kerja. Pembuatan laporan Kimia
Lingkungan ini sudah kami usahakan sebaik-baik mungkin, namun dalam suatu pembuatan
laporan sangat perlu saran dan kritikan yang bersifat membangun dan akan menyempurnakan
laporan ini. Sekian dan Terima kasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN, repository.umy.ac.id Diakses tanggal 8 November 2022 pada
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15132/5%20BAB%20I.pdf?sequence=5
8
LAMPIRAN – LAMPIRAN
9
10