Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 1 TOKSIKOLOGI

SURVEI PESTISIDA

Nama Anggota Kelompok


Ni Nengah Gia Mahesa Putri (P07133122001)
M.Dio Zajidan (P07133122002)
I Gusti Agung Ari Suryaningrat (P07133122003)
Ni Komang Ayu Dhea Ananda Putri (P07133122006)
Ifadatul Muhimmah (P07133122007)
I Komang Yopa Andre Pramana (P07133122008)
Ida Ayu Made Suryastini Candra Dewi (P07133122011)
Putu Reika Nadesha (P07133122015)

1. Pengertian Pestisida
Pestisida atau pembasmi hama (dari bahasa Inggris pesticide) adalah bahan yang
digunakan untuk mengendalikan, menolak, atau membasmi organisme
pengganggu. Nama ini berasal dari pest ("hama") yang diberi akhiran -cide ("pembasmi").
Sasarannya bermacam-macam,seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan,atau
mikroba yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tetapi tak selalu, beracun.
Penggunaan pestisida tanpa mengikuti aturan yang diberikan membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan, serta juga dapat merusak ekosistem.
2. Hasil Survei Pestisida

Nama : MIPCINTA 50 WP (Insektisida Karbamat Berbahan Aktif MIPC 50%)


Tempat : Toko Mahayana, Batu Bulan
Bahan Aktif : MIPC 50% (isoprocarb 50%)
Manfaat : Insektisida racun kontak dan lambung berbentuk tepung yang dapat
disuspensikan berwarna putih susu untuk mengendalikan hama-hama penting pada
pertanaman jagung, lada, kedelai, kakao, padi, dan kopi.
Cara Penggunaan : Larutkan dulu bubuk Mipcinta 50 WP dengan sedikit air sampai
menyerupai pasta. Kemudian dicampur dengan air sesuai dengan kebutuhan untuk
penyemprotan. Penyemprotan volume tinggi 500 l/ha, disemprot merata keseluruh
bagian tanaman.
Gejala Keracunan : Sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, gugup, perut mual,
sesak nafas, muntah, gemetar, kejang, mencret, sukar berbicara, daya reflek hilang
dan pingsan. “Apabila merasa salah satu atau lebih gejala tersebut segera berhenti
bekerja dan lakukan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan dan segera
hubungi petugas medis”.
Cara Penanganan :
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Tinggalkan pakaian yang terkena dan cucilah kulit yang terkena dengan air dan
sabun secara menyeluruh sampai bersih. Apabila mengenai mata, cucilah mata
yang terkena dengan air bersih yang mengalir selama kurang lebih 15 menit.
Apabila terhisap bawalah penderita ke tempat yang berudara segar dan bila perlu
berilah pernafasan buatan melalui mulut atau dengan pemberian oksigen. Apabila
tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan pemuntahan dengan
memberikan minum air putih hangat yang sudah diberi satu sendok garam dapur.
2. Perawatan Medis
Atasi lebih dulu sianosis, baru dapat diberikan Atropin sulfat. Berikan suntikan 2-
4 mg Atropin sulfat secara IV atau IM. Ulangi penyuntikan dengan dosis yang
sama setiap 10-20 menit sampai terlihat gejala atropinisasi ringan yaitu muka
merah, kulit kering, levocardia mencapai 140/menit, sekresi kelenjar eksolorin
dihambat dan midriasis.

Nama : Insektisida Dangke Turbo 40 WP


Tempat : Ud. Surya Indah, Gg.Telkom No.8, Pedungan, Denpasar Selatan
Bahan aktif : Metomil 40 %
Manfaat : Insektisida sistemik racun kontak dan lambung berwarna biru berbentuk
tepung dapat disuspensikan (wettable powder), untuk mengendalikan hama padi,
tanaman kubis, cabai, bawang merah, tomat, kakao, jagung, dan kacang panjang.
Cara Penggunaan : Untuk dosis dangke per tangki 14 liter kurang lebih 1,5 sendok
makan bubuk pestisida dangke dan dicampurkan dengan air.

Dosis Dangke 40 Wp Konsentrasi Cara dan Waktu Aplikasi


Formulasi
Tanaman Bawang Merah : 3 g/l Cara :
ulat grayak Spodoptera Penyemprotan volume tinggi.
exigua Waktu :
Saat populasi atau intensitas
serangan hama telah
mencapai ambang
pengendaliannya sesuai
anjuran setempat.
Cabai : ulat grayak 2 g/l Cara :
Spodoptera litura, hama Penyemprotan volume tinggi.
Helicoverpa armigera Waktu :
Saat populasi atau intensitas
serangan hama telah
mencapai ambang
pengendaliannya sesuai
anjuran setempat.
Kacang hijau : penghisap 2,5 g/l Cara :
polong Riptortus linearis, Penyemprotan volume tinggi.
kepik Nezara viridula, lalat Waktu :
bibit Ophiomya phaseoli Saat populasi atau intensitas
serangan hama telah
mencapai ambang
pengendaliannya sesuai
anjuran setempat.
Kacang Panjang : kutu daun 1,5-2 g/l Cara :
Aphis craccivora Penyemprotan volume tinggi.
Waktu :
Saat populasi atau intensitas
serangan hama telah
mencapai ambang
pengendaliannya sesuai
anjuran setempat.
Kakao : hama penghisap 1-2 g/l Cara :
buah Helopeltis antonii Penyemprotan volume tinggi.
Waktu :
Saat populasi atau intensitas
serangan hama telah
mencapai ambang
pengendaliannya sesuai
anjuran setempat.
Tomat : hama perusak buah 3-4 g/l Cara :
Heliothis armigera Penyemprotan volume tinggi.
Waktu :
Saat populasi atau intensitas
serangan hama telah
mencapai ambang
pengendaliannya sesuai
anjuran setempat.

Gejala Keracunan : timbul rasa gatal pada kulit, mata, hidung, dan kerongkongan,
gangguan saraf, gemetar dan ataxia, apabila gejala tersebut timbul berhentilah bekerja
lakukan tindakan pertolongan pertama dan pergilah ke dokter.
Cara Penanganan :
- Tinggalkan pakaian yang terkena dan cucilah sebelum digunakan serta cucilah
kulit yang terkena dengan air dan sabun.
- Cucilah mata yang terkena dengan air bersih kurang lebih selama 15 menit.
- Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan pemuntahan dengan
menggelitik tenggorokan dengan jari yang bersih.
- Apabila terhisap, bawalah segera penderita ke tempat berudara segar dan bila
perlu berilah pernafasan buatan melalui mulut atau dengan pemberian oksigen.

Nama : Insektisida Marshal 25 ST


Tempat : Toko Wijaya, Jalan Raya Besakih, Menanga, karangasem
Bahan aktif : Karbosulfan 25,53 %
Manfaat : Marshal 25 ST adalah insektisida karbamat yang bekerja sebagai racun
lambung dan kontak yang sistemik berbentuk bubuk warna merah muda untuk
mengendalikan hama lalat bibit pada tanaman padi gogo, jagung dan kedelai dengan
cara perlakuan benih. Marshal 25 ST tidak boleh dicampur dan digunakan dengan
pestisida lain yang bersifat asam.
Cara Penggunaan :

Tanaman Hama Dosis Formulasi


Padi gogo/gora Lalat bibit (Atherigona 100 gram/5 kg benih
oryzae)
Jagung Lalat bibit (Atherigona 100 gram/5 kg benih
exigua)
Kedelai Lalat bibit (Agromyza 100 gram/5 kg benih
spp)

Gejala keracunan : Sakit kepala, pusing, lesu, kram perut, mual, produksi air liur
berlebihan, berkeringat, penglihatan kabur, berlinang air mata, pin-point pupil mata,
warna kulit membiru, kejang, tremor dan koma. Apabila satu atau lebih gejala tersebut
timbul, segeralah berhenti bekerja, lakukan tindakan pertolongan pertama dan
pergilah ke dokter.
Cara Penanganan :
- Tinggalkan pakaian yang terkena dan cucilah sebelum digunakan serta cucilah
kulit yang terkena dengan air dan sabun.
- Cucilah mata yang terkena dengan air bersih kurang lebih selama 15 menit.
- Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan pemuntahan dengan
menggelitik tenggorokan dengan jari yang bersih.
- Apabila terhisap, bawalah segera penderita ke tempat berudara segar dan bila
perlu berilah pernafasan buatan melalui mulut atau dengan pemberian oksigen.

Anda mungkin juga menyukai