Contoh Materi Diseminasi
Contoh Materi Diseminasi
Penyusun LPM
Penyuluh Pertanian
NUR SAFRIATI , SP
NIP. 19840225 201706 2 002
SINOPSIS LPM
Bagian Awal
Pengertian PHT.
PHT adalah Pengendaliaan Hama Terpadu yaitu Pengendalian yang di padukan antara satu cara
dengan cara lain, dan pengendalian lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan
pengobatan atau setelah terjadi serangan serangan berat.
Usaha Pengendalian Hama, Sangatlah penting di lakukan sejak dini untuk menjaga agar tanam
padi bisa selamat dan bisa mengasilkan. Harus dilakukan dengan bernagai cara yang merupakan
satu paket penangulangan terhadap serangan hama, Untuk itu penga matan terhadap hama perlu
dengan sek sama di lakukan. Agar mudah dalam pengendalian nya.
Daerah –daerah yang masih bebas dari serangan, perlu diwas padai , karenan daerah
tersebut dianggap sebagai daerah terancam. Sementara itu dalam penerapan konsep
Pengendalian hama terpadu dengan monitoring, terdapat 3 kegiatan pokok yang harus
dilakukan, yaitu dengan pengamatan dengan seksama, pengambilan keputusan yang tepat, dan
pelaksanaan pengendalian. Kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang harus di laksanakan
secara berkesinambungan. Dalam pengamatan tingkatan serangan dapat di bagi 3 kata gori,
yaitu serangan ringan, 5 - 10 % dan serangan sedang, 10 - 50 % dan serangan berat 50 %
keatas,
Bagian Utama
Untuk pengendalian Cara ini perlu di upayakan musuk alami agar dapat memangsanya
hama- hama yang dapat merusak tanaman padi, maka utuk itu perlu diamati, dan perlu di jaga
populasi musuk alami, sebagai contoh. Jika ada hama tikus, musuh alaminya, adalah kucing,
anjing, burung hantu, dan ular, Jika hama Ulat grayak, ulat Pengulung daun, dan penggerek
batang, musuhnya adalah, Burung Camar, raja wali. Terucok dan barung-burung lainnya, Jika
Walang Sangit, dan Hama Wereng, musuh alaminya adalah Burung Walet, dan Kodol dan
begitu juga dengan hama lain yang saling
Mangsa,
Pengendalian secara mekanis adalah cara- cara, yang dilakukang dengan mengunakan
alat-alat perangkap, dan memantau jenis hama yang menerangnya, agar mudah melakukan
secara perangkap atau membunuhnya. Seperti contoh, Tikus, dapat di pasang perangkap dari
ruas bambu, atau perangkap dari kawat dan upaya merusak sarang –sarangnya, dengan cara
membongkar sarang, atau dengan mengunakan emposan. Kalau serangan keong Mas. Petak
sawah di buat parit kecil di sekeliling pematang dan 2-3 parit di tengah petakan agar semua air
turun keparit, sehinggah keong mas turun kedalam air, mudah di pungut dan musnahkan, atau di
biarkan sampai padi dara umur 15 hari, kemudian air dinaikan lagi keong memakan rumput-
rumputan sehimgga padi menjadi bebas dari ganguan rumput.
Dan di dalam parit tadi di tancapkan ranting – ranting kayu berjarak 1 m satu ranting keong
naik dan bertelur, sehingga kita mudah memusnahkannya.
Jika yang menyerang ajing tanah petakan sawah perlu di berikan air, jika walang sangit
menyerang, pasang perangkap, sepeti Lumut, yang di balutbalukan di kayu dan di tancapkan di
dalam areal sawah, atau yang lainnya seperti sisa-sisa ikan daging bangkai keong di masukan
dalam tempurung kelapa dan di pasang di kayu dan di tancapkan di sawah.
Cara lain yang di sebut pengendalian secara mekanis dapat juga dengan jalan
memutuskan rantai makanan , yaitu dengan melakukan perobahan polan tanam, contoh jika
menanam padi di musim Redengan , di musim gadu di tanami dengan jagung, atau kedelai,
atau kacang tanah, sehingga hama tersebut pindah dari tem pat kita kerena tidak tersedianya
makanan kesukaan dia.
Pengendalian secara Menggunakan Racun adalah tindakan terakhir, dan harus di lakukan
pengamatan yang seksama agar dalam menggunakan racun tidak merusak lingkungan atau
terbunuhnya musuh alami. Pengamatan yang di lakukan termasuk tingkat serangan hama
tersebut, jika tingkatan seranrangan 25- 50 % baru di lakukan pengendalian dengan
mengunakan racun, dalam penggunaan racun tersebut, hurus di perhatikan dosis, cara dan
waktu, serta jenis racung yang di gunakan. Di laksanakan secara serempak semua areal di
lakukan dalam satu hari. Atau dalam pengunanan Racun ( Insektisida, Pestisida, Rodentisida )
sebaiknya di lakukan sesuai dengan rekomendasi Pengamat Hama dan Penyakit atau PPL
Untuk saat ini Pengunaan Racun atau Bahan kimia sudah pada di batasi
penggunaannya dan di ganti dengan Penggunaan Pestisida Nabati yang ramah lingkungan
yaitu, pestisida alami, yang di ramu dari bebagai macam bahan yang berasal dati tumbuh –
tumbuhan- baik daun, ranting, rimpang atau umbi. Pestisida nabati ini pun di sesuaikan dengan
jenis hama yang menyerang tanaman.
Bagian Akhir
NUR SAFRIATI, SP
NIP. 19840225 201706 2 002