(OPT )PADI
1. DEFINISI
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang
menggangu pertumbuhan tanaman pokok dalam hal ini Tanaman Padi yang
dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman padi dan kerugian bagi petani.
Sedangkan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi adalah
upaya manusia untuk menekan besarnya populasi OPT sampai batas tidak
menimbulkan kerusakan pada tanaman padi dan menndatangkan kerugian
bagi petani/yang melakukan usaha tani padi tersebut.
.
2. TUJUAN
Peserta diklat diharapkan mampu mengendalikan OPT pada tanaman padi.
3. MANFAAT
Peserta diklat dapat menggunakan informasi ini (yang dibuat sendiri) sebagai
antisipasi pengendalian Organisme Pengganggu tanaman padi di musim
berikutnya pada lokasi yang sama
4. METODE
Praktek, ceramah, Tanya jawab
6. Tempat
Lapangan/Sawah
Tahapan
Pengamatan
Uraian Kegiatan
Agroekosistem
Analisa
agroekosistem
Alat Bantu
Petakan sawah
10 rumpun tanaman
sampling di lokasi pinggir
terdekat
10 rumpun tanaman
sampling di lokasi tengah
petakan sawah
10 rumpun tanaman
sampling di lokasi pinggir
terjauh
Format
padi sawah
Agroekosistem
berdasarkan
kriteria dan ciriciri yang dimiliki
Menghitung
populasi hama,
musuh alami
dan intensitas
serangan
penyakit
Kelompok anda
mempresentasi
kan hasil
diskusi
kelompok
Tindakan
Pengendalian
Tindakan pengendalian
dilakukan berdasarkan
kesimpulan kegiatan
sebelumnya.
Keragaan OPT
No
1
Item Keragaan
Serangga/Organisme
Jumlah
Keterangan
Penyakit
Hitung persentase
intensitas
serangannya
Gulma
Hitung persentase
areal yg tertutupinya
Hitung populasinya :
jumlah yang ditemukan
dibagi jumlah rumpun
Item
Keragaan Iklim Mikro
Sinar Matahari
Tanah
3.
4.
B.
1.
2.
3.
4.
C.
1.
2.
3.
4.
8.
Kondisi Lapangan
Cerah/Mendung/Hujan
Kering/Macakmacak/Tergenang
Bersih/banyak gulma
HASIL
Simpulkan,bagaimana hasil kerja Saudara dalam pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman Padi
..
INFORMASI POKOK
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang menggangu
pertumbuhan tanaman pokok dalam hal ini Tanaman Padi yang dapat menimbulkan
kerusakan pada tanaman padi dan kerugian bagi petani.
Sedangkan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi adalah upaya manusia
untuk menekan besarnya populasi OPT sampai batas tidak menimbulkan kerusakan
pada tanaman padi dan menndatangkan kerugian bagi petani/yang melakukan usaha
tani padi tersebut.
Organisme Pengganggu Tanaman ini terdiri atas :
a.
Hama yang umumnya adalah dari golongan serangga, tikus, dan binatang lainnya
b.
c.
Gulma yaitu tumbuhan/ tanaman liar yang dapat menjadi pesaing dan
mengganggu pertumbuhan tanaman pokok.
Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir, bila populasi hama telah melewati
ambang batas pengendalian, gunakan pestisida secara berkala dan sesuai dengan dosis
yang diajurkan.
Beberapa cara penanggulangan OPT yang telah dilakukan, diantaranya:
1. Cara Budidaya Tanaman atau Penggunaan Praktek Agronomi.
a.
b.
Rotasi tanaman.
c.
d.
e.
f.
Pemangkasan
g.
Pemupukan
h.
2. Cara Mekanik
a. Penghancuran dengan tangan
b. Pencegahan dengan tirai atau pembatas
c. Perangkap, alat penghisap.
3.
Cara Fisik
a. Tempratur panas atau dingin
b. Kelembaban
c. Energi, perangkap lampu.
d. Suara
4.
Cara Biolog/Hayatii
a. Perlindungan dan pemantapan musuh alami
b. Introduksi, pemanfaatan parasit dan predator.
c. Perbanyakan dan penyebaran patogen (bakteri, virus, fungi dan protozoa).
5. Cara Kimiawi
a. Bahan penarik (attractants)
b. Bahan penolak (repellents)
c. Pestisida (insektisida, fungisida, bakterisida, herbisida dll).
6. Cara Genetik
Perbanyak dan pelepasan OPT steril atau yang secara genetic tidak kompatibel
7. Cara Peraturan
Yaitu melaui Karantina tumbuhan dan hewan
1.
PREDATOR
CYRTORHINUS
1
2
3
4
.
.
.
18
19
20
W. COKLAT + W. P.
PUTIH
30
30
23
35
.
.
.
44
50
35
2
3
4
1
.
.
.
2
1
1
1
3
5
8
.
.
.
8
7
8
TOTAL
635
55
101
Ai - (5Bi + 2Ci)
635 (5x55+ 2x101)
Di = ----------------------- = ---------------------------- = 7.9 ekor
20
20
g. Penggunaan insektisida
3. WERENG HIJAU
Wereng hijau merupaka hama dari
kelompok Hemiptera.
Ada 4 (empat) jenis hama wereng
hijau yang biasa menyerang padi yaitu :
a. Nephotettix virescens
b.
N. nigropictus
c.
N. cincticeps
d.
N. malayanus
Tanda Serangan.
Wereng lebih menyukai menghisap cairan tanaman pada daun bagian pinggir.
Sangat menyukai tanaman yg dipupuk dgn Nitrogen dosis tinggi.
Tanaman kerdil, anakan berkurang, daun berubah warna menjadi kuning hingga
kuning oranye.
Pengendaliannya
4. TIKUS SAWAH
(RATTUS ARGENTIVENTER)
Bioekologi Tikus Sawah
a. Tikus adalah hama yang sangat
merugikan pada banyak jenis
tanaman pangan (polyfag).
b. Sangat adaptif
pada
berbagai
lingkungan
pada
berbagai lingkungan.
Anak yang sudah berumur 21 hari sudah pisah dari induk dan setiap ekor
dapat melahirkan sebanyak 4 kali.
pembibitan
hingga dewasa.
Tanda Serangan
Pengendalian
a.
b.
Memasang lampu petromak yang digantungkan diatas bejana yang telah diisi
minyak tanah (kerosin), sehingga kepinding yang jatuh dari lampu dapat
ditampung dalam bejana.
c.
d.
6. WALANG SANGIT
Bioekologi Walang Sangit
Walang sangit adalah hama yg merusak bulir padi pada fase pemasakan.
Apabila ada gangguan akan mengeluarkan bau utk mempertahankan diri dan
menarik sesamanya.
Tanda Serangan
a.
Fase padi yg rentan adalah mulai keluarnya malai hingga masak susu.
b.
c.
Cara Pengendalian
a.
a.
b.
c.
bendera
b.
Ngengat berwarna kuning coklat, pada sayap depan terdapat 3 pita hitam.
c.
d.
Bila dijumpai adanya ngengat maka ini pertanda akan adanya serangan
Imago
Daun terserang
Larva
Tanda Serangan
a.
Larva menggerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun.
b.
Pengendaliannya
a. Bila menyerang padi dibawah umur 30 hari tdk
perlu dilakukan
penyemprotan, cukup diberikan air dan pupuk yang dikelola dgn baik.
b. Secara kimiawi gunakan insektisida karbofuran atau fipronil (seperti : Regent)
8. HAMA PUTIH
a. Hama putih nama yang benarnya adalah penggulung daun (leaf role = case
worm).
b. Gulungan daun yang berisi larva hama putih mengapung di atas permukaan
air.
Tanda Serangan
Tanda serangannya adalah daun tanaman padi yang terserang seperti terpotong
dengan gunting
Cara Pengendalian
a. Keringkan lahan selma 3-5 hari pada stadia larva sering dipermukaan air
b. Gunakan insektisida pada saat mencapai ambang ekonomi
9. ULAT GRAYAK
Ekobiologi Ulat Grayak
a. Menyerang tanaman pada malam hari secara tiba-tiba
b. Bersifat polypag
c. Menyerang pucuk dan daun tanaman
d. Pada serangan berat dapat menimbulkan puso
Cara Pengendalian
Ulat gryak dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida yaitu disemprot
dengan insektisida sistemik seperti Regent.
Tungkai
dimodifikasi
untuk
menggali.
Tibia
Univoltin
Tertarik lampu
Polyfag dan makan bagian tanaman di dalam tanah dari hampir seluruh
tanaman darat
Tanda Serangan
a. Menyerang bagian akar dan dasar tanaman padi yang sedang tumbuh di
pesemaian kering
b. Anjingtanah menyerang tanaman padi di pesawahan irigasi, lebak, dan pasang
surut apabila tidak ada genangan air
Cara Pengendaliannya
a. Pengolahan tanah akan membantu membunuh telur dan nimfa
b. Mekanis pada saat pengolahan tanah terhadap anjing tanah
c. yang berenang
d. Penggenangan air pada lahan (pada lahan pasang surut penggenangan pada tipe
luapan A dan B)
e. Penggunaan bibit umur 35-42 hari dianjurkan hanya untuk
f. varietas berumur panjang seperti IR42 dan Lematang
g. Penggunaan insektisida karbofuran pada saat tanam dapat
h. menekan intensitas serangan sampai menjadi 10%
i. Umpan beracun yang terdiri dari satu bagian Sodium fluosilicate (atau
insektisida lain) dan satu bagian gula merah yang dicampur dengan 10 bagian
karir (dedak beras), kemudian dibuat pasta dengan mencampurkan air
secukupnya
j. Menggunakan perangkap lampu
11. Keong Mas
Bioekologi
a.
Keong mas merupakan salah satu hama tanaman yang sering menimbulkan
kerugian pada tanaman padi, karena hama ini menyerang tanaman muda dengan
cara memotong daun dan batang tanaman yang dapat menyebabkan kematian.
Keong akan aktif dan berkembang biak bila ada air dan tanaman padi muda
Hanya untuk lahan yang sangat tinggi populasi keong dan sukar diatur air,
sebab pestisida juga toksik terhadap fauna air lain
Perlakuan benih
12. Burung
a. Burung juga merupakan salah satu hama penting pada tanaman padi karena
pada serangan berat dapat menyabakan kerugian yang cukup besar bahkan
gagal panen,
b. Burung menyerang tanaman padi yang sudah dalam fase matang susu sampai
pemasakan biji (sebelum panen)
c. Serangan mengakibatkan:
Biji hampa
Adanya gejala seperti beluk
Biji banyak hilang
Cara Pengendaliannya
a. Penjaga burung mulai jam 6-10 pagi dan jam 2-6 sore, karena waktu-waktu
tersebut merupakan waktu yang kritis bagi tanaman diserang burung
b. Gunakan jaring untuk mengisolasi sawah dari serangan burung; luas sawah
yang diisolasi kurang dari 0,25 hektar
c. Bila tanam tabela:
benih yang sudah disebar di sawah ditutup dengan tanah
benih yang digunakan harus lebih banyak
gunakan orang-orangan atau tali yang diberi plastik untuk menakut-nakuti
burung
tanam serentak dengan sekitarnya, jangan menanam atau memanen di luar
musim agar tidak dijadikan sebagai satu-satunya sumber makanan
d. Kendalikan habitat/sarang burung
II. JENIS JENIS PENYAKIT PENTING, GEJALA SERANGA DAN
PENCEGAHANNYA.
1. Hawar Pelepah (Rhizoctania solani)
a. Gejala serangannya
Jamur ini sebagai penyebab berbagai penyakit pada berbagai tanaman. Nama
latinya akan muncul berulang kali pada setiap tanaman.
Pemantauan penyakit
ini
mumcul. Akibat serangan penyakit ini bulir tidak muncul karena terganggu
pertumbuhannya.
b. Pencegahan.
Sejauh pengetahuan tentang penyakit ini masih sedikit, sedikit pula usaha yang
dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Belum ada varietas tanaman padi yang
tahan terhadap serangan penyakit ini.
3. Penyakit Busuk Batang Helminthosporium sigmoideum
a. Gejala serangan
Penyakit ini disebabkan oleh jamur dengan spora yang sangat tahan di dalam
tanah. Spora jamur ini menginfeksi pangkal batang ketika spora tersebut
mengapung dipermukaan air dan mencapai tanaman.
Infeksi jamur ini mneyebabkan pelepah daun berubah warnanya menjadi
gelap kemudian terkulai. Infeksi tersebut kemudian meluas kepelepah
berikutnya dan pada akhirnya pada batang.
Apabila batang terserang maka seluruh tanaman tumbang atau tanaman
terkulai.
Spora jamur ini berada pada jerami dan tanah hingga musim tanah berikutnya
dan akan menginfeksi tanaman baru
b. Pencegahan.
b. Pencegahan.
Cara pencegahan penyakit bakteri hawar daun yang paling praktis adalah
dengan penanaman varietas tahan.
Tidak ada varietas yang tahan untuk waktu yang lama, oleh karena itu perlu
dilakukan pergiliran varietas.
Sanitasi dan penggunaan benih bermutu
Virus tungro dapat ditularkan dari tanaman satu ketanaman yang lain, dan
dari suatu lahan kelahan lainnya oleh wereng hijau, yang disebut sebagai
vector.
Wereng Hijau hanya dapat menularkan virus pada tanaman lain setelah ia
mengandung virus tersebut, kemudian memakan tanaman yang sehat..
Warna kuning tersebut dimulai dari ujung daun meluas ke bagian bawah.
b. Pencegahan.
Tungro merupakan penyakit sporadic pada padi. Tungro jarang bertahan di suatu
lahan secara terus menerus. Dinamika infeksi tungra tidak diketahui dengan baik.
Ada banyak cara untuk mengurangi kemunculan virus.
Gulma yaitu tumbuhan/tanaman liar yang tidak dikehendaki yang dapat menjadi pesaing
dan mengganggu pertumbuhan tanaman pokok.
A. Klasifikasi gulma dan penyebarannya.
Gulma secara umum ( marfologi ) dapat dibedakan 3 golongan yaitu :
1, Golongan Rumput ( Grasses ).
Rumput pada umumnya berdaun panjang, lurus , urat- urat daunnya sejajar
batangnya bulat dan berongga contohnya al : Echinochloa colonum ( L ) Link.
Jejagoan leutik ( sunda ), Tuton ( Jawa ) Echinochloa erusgalli ( P ) Beauv.
Jajagoan ,Gagajahan ( sunda ), Jawan.( jawa )
2, Golongan Teki ( Sedges )
Tumbuhan ini hampir serupa dengan rumput, bedanya adalah daunnya berjajar
tiga dan batangnya berbentuk segi tiga serta tidak berongga. Kerapkali
mempunyai rhizoma ( akar tinggal ), yang berbeda beda bentuknya sesuai
dengan fungsinya, yakni untuk penyimpanan makanan dan untuk pembiakan .
Contohnya : . Cyperus difformis L. Jakut papayungan ( sunda ) Welut ( jawa)
. Fimbristylis miliaecae Wahl ( F. littoralis Gaudich) Tumbaran ( Jawa ),
3. Golongan Berdaun lebar ( broad leaves )
Tumbuhan ini pada umumnya berdaun lebar contohnya :
-
Bengok ( Jawa )
4. Gulma Padi gogo rancah
Gulma pada tanaman padi gogorancah hampir mirip dengan padi sawah tadah
hujan. Gulma yang tumbuh umumnya dapat menyesuiakna diri dengan kondisi
kering dan basah.
5. Gulma Padi gogo
Gulma pada tanaman padi gogo umumnya didominasi oleh golongan rumput ,
sebagian kecil berdaun lebar dan teki. Ada daerah daerah khusus yang
didominasi oleh golongan teki terutama bila lahan-lahan yang sangat intensif
diusahakan dengan pemupukan N yang tinggi.
membandingkan luas lahan yang tertutup gulma. Dengan dua cara tersebut
nilai yang kecil akan memperlihatkan jumlah gulma yang sedikit dan tingkat
kompetisinya kecil. Hal ini dilakukan dalam rangka menentukan jenis, dosis dan
cara pengendalian dengan herbisida
b.
c.
d.
3. Kimiawi
a. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunakan herbisida, baik yang
bersifat kontak maupun sistemik.
b. Penggunaan herbisida harus memenuhi kriteria 5 (lima) tepat yaitu : tepat jenis,
tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara.