Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Siti Auliah

NIM : G016211013

MATKUL : Sistem Pengelolaan Hama Terpadu (SPHT)

SEMESTER : II

PRODI : Teknologi Produksi Tanaman Pangan

RESUME

MEMONITORING PENGENDALIAN HAMA TUNGRO

A. Wereng Hijau sebagai vektor penyebar virus tungro dan cara pengendaliannya

Tungro adalah penyakit padi yang disebabkan oleh dua bentuk virus tungro yang berasosiasi,
yakni virus batang (rice tungro baciliform virus: RTBV) dan virus bentuk bulat (rice tungro
spherical virus: RTSV) (Hibino et al., 1978). Keduanya hanya dapat ditularkan oleh wereng hijau
N. virescens secara semi persisten. Penyakit tungro paling luas serangannya dibandingkan
penyakit lainnya yang menyerang tanaman padi.

Gejala utama penyakit tungro terlihat pada perubahan warna daun terutama pada daun muda
berwarna kuning oranye dimulai dari ujung daun. Daun muda agak menggulung, jumlah anakan
berkurang, tanaman kerdil dan pertumbuhan terhambat. Gejala ini biasanya tersebar mengelompok
pada areal pertanaman padi sehingga hamparan tanaman padi terlihat bergelombang karena adanya
perbedaan tinggi tanaman antara tanaman sehat dan tanaman sakit. Gejala biasanya mulai tampak
pada 6-15 hari setelah terinfeksi. Tanaman muda lebih rentan terinfeksi disbanding tanaman tua.
Jika tanaman sampai berumur dua bulan terhindar dari infeksi, penyakit tungro kurang
berpengaruh terhadap kerusakan dan kehilangan hasil.

Beberapa teknologi pengendalian tungro yang dianjurkan adalah tanam serempak, pengaturan
waktu tanam, varietas tahan, sanitasi lingkungan, dan penyemprotan insektisida.

Tanam serempak.
Penyakit tungro akan selalu ada pada daerah dengan pola tanam tidak serempak dan penanaman
sepanjang tahun. Pola tanam serempak akan memutus siklus hidup vektor dan dapat
memperpendek waktu keberadaan sumber inoculum. Untuk mengurangi serangan penyakit tungro,
dianjurkan tanam serempak minimal pada luasan 40 ha.

Mengatur waktu tanam yang tepat.

Tanam pada saat yang tepat dimaksudkan agar supaya pada saat fase pertumbuhan tanaman
padi peka dapat terhindar dari serangan penyakit tungro. Waktu tanam tepat diidentifikasi
berdasarkan pola fluktuasi populasi wreng hijau, keberadaan virus tungro dan iklim terutama curah
hujan.

Varietas Tahan Tungro

Varietas Unggul Baru Padi Tahan Tungro (TARO) Badan Litbang Pertanian Inpari 36 Lanrang
dan Inpari 37 Larang dilepas tahun 2015 untuk mengendalikan penyakit tungro terutama di
wilayah endemis tungro di Indonesia.

Penyemprotan Insteksida

Penyemprotan insktisida dimaksudkan untuk menekan populasi wereng hijau untuk


mengurangi kecepatan penyebaran virus tungro. Penggunaan insektisida organik sebaiknya
berdasarkan pengamatan populasi wereng hijau.
B. Light Trap (pengendalian hama pada tanaman padi)

Light trap atau sering disebut sebagai lampu perangkap merupakan salah satu alat yang
berfungsi sebagai perangkap hama padi jenis serangga. Selain sebagai perangkap hama light trap
juga berfungsi sebagai alat untuk monitoring keberadaan hama serangga yang ada di lahan sawah.

Light trap terdiri dari empat komponen yaitu lampu, corong dan kantung plastik, serta rangka
beratap. Cara kerja perangkap ini, lampu diletakkan di dalam lahan sawah di pinggir pematang
dengan ketinggian 150-250 cm dari permukaan tanah. Letak bisa disesuaikan dengan kondisi
tempat karena alat ini menggunakan lampu sehingga memerlukan sumber aliran listrik.

C. Yellow Trap ( Pengendalian hama pada siang hari)

Yellow trap adalah jebakan hama yang menggunakan papan atau plastik yang berwarna kuning,
bertujuan untuk menarik hama untuk datang ( hama tertarik dengan warna kuning). Mekanisme
kerja yellow trap adalah dengan menjebak hama vektor virus seperti trip, kutu daun, kutu kebul
yang hendak masuk ke tanaman utama. Hama yang terjebak dalam Yellow Trap adalah hama yang
siap bertelur, jadi penggunaan Yellow Trap cukup efektif untuk mencegah ledakan hama di lahan
pertanian. Keunggulan yang dimiliki oleh metode pengendalian hama ini adalah ramah lingkungan
dan cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.

D. Tanaman Refugia
Salah satu usaha untuk menekan populasi penggerek batang padi putih tersebut yaitu dengan
penanaman tanaman refugia. Refugia merupakan mikrohabitat yang ditanam di sekitar tanaman
yang dibudidayakan bagi predator dan parasitoid untuk berkembang biak. Manfaat refugia sebagai
area konservasi musuh alami di sawah yaitu sebagai tanaman perangkap hama, tanaman penolak
hama, tempat berlindung, menarik musuh alami untuk hidup dan berkembangbiak di area tersebut
karena menyediakan sumber nutrisi dan energi seperti nektar, serbuk madu dan embun madu yang
dibutuhkan oleh musuh alami sehingga kehadiran musuh alami dapat menyeimbangkan populasi
hama pada batas yang tidak merugikan.
Macam-macam Tanaman refugia:
• Bunga kertas
• Senia
• Kenikir

Anda mungkin juga menyukai