Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada


tanaman padi yang disebabkan olah virus.dan ditularkan oleh
wereng hijau. . Tanaman yang terinfeksi tidak dapat sembuh
kembali dan berfungsi sebagai sumber inokulum. Darii sifat-sifat
tersebut menjadikan serangan penyakit tungro mempunyai
potensi eksplosif. Oleh karena itu pengendalian penyakit ini

Gbr 1. Vektor N. virescens (kiri) dan N. nigropictus

Di lapangan , pada satu rumpun tanaman yang


terinfeksi tungro ditemukan dua bentuk partikel

(kanan)

Serangga penular virus tungro menularkan virus

tersebut.
Keberadaan dua

bentuk partikel tersebut akan

menampakkan gejala khas tungro (kerdil dan gejala


kuning orange).

tungro secara non persisten.


Serangga penular menjadi infektif setelah mengisap
cairan tanaman sakit selama minimal 30 menit dan

Apabila ada salah satu partikel S, maka yang

dapat memindahkan virus ke tanaman sehat apabila

harus dilakukan secara terpadu dalam berbagai aspek, baik

nampak adalah gejala kerdil saja, demikian pula

mengisap tanaman sehat selama 25 menit.

aspek gerakan pengendalian maupun teknologi pengendalian

bila hanya partikel B, maka yang nampak adalah

Masa laten di dalam tanaman adalah 6 9 hari.

yang didudung sedemikian rupa

gejala kuning orange.

Masa inkubasi dalam tubuh serangga tidak tampak

sehingga satu sama lain

kompatibel.
Di Indonesia penyakit tungro telah tersebar di seluruh
provinsii. Di beberapa daerah dikenal dengan berbagai nama
seperti mentek di Jawa dan Sumatera, habang di Kalimantan,
cella pance di Sulawesi Selatan, kebebeng atau bangsel di
Bali dan konjo di Sulawesi Tengah.

Morfologi patogen :
Penyakit tungro disebabkan oleh dua partikel virus yang
berbentuk bacilliform atau batang (B) atau (RTBV = Rice
Tungro Bacilliform Virus) berukuran 100-300 x 30-35 nm
dan bentuk sperikel (S) atau bulat (RSTV = Rice Tungro
Spherical Virus) berukuran 30 nm.

jelas.

Epidemiologi :
Sumber inokulum penyakit tungro terdapat pada
tanaman singgang serta rumput inang yang sakit.
Serangga penular virus
virescens

adalah

Nephotettix.

yaitu 83 % dari populasi merupakan

serangga penular aktif sedangkan Nephotettix.


nigropictus maksimal 45 % sakit

Serangga dapat menularkan virus dengan segera


dalam waktu 2 jam setelah memperoleh virus dan
dapat mempertahankan di dalam tubuhnya selam
tidak lebih dari 5 hari.
Setelah masa ini serangga menjadi tidak infektif dan
kembali menjadi infektif setelah mengisap tanaman
Nimfa wereng hijau juga dapat menularkan virus,
tetapi menjadi tidak infektif setelah ganti kulit.
Virus tidak dapat ditularkan melalui telur serangga ,
biji, tanah, air dan secara mekanis.
Infeksi tungro dapat terjadi mulai di persemaian.
Pada stadium ini tanaman sangat rentan terhadap
infeksi virus.

Apabila infeksi terjadi pada stadia persemaian maka

Waktu tanam tepat, diupayakan seawal mungkin

gejala tungro akan terlihat pada tanaman umur 2 3

sehingga pada saat populasi wereng hijau mencapai

minggu setelah tanam.

puncak tanaman padi sudah berumur > 60 Hst.

Tanaman muda yang terinfeksi akan merupakan


sumber infeksi di lapangan.

Gejala Serangan
Gejala serangan tungro berupa pertumbuhan tanaman
terhambat, kerdil dan jumlah anakan berkurang. Daun yang
sakit berwarna kuning sampai orange dari mulai pucuk
kearah pangkal. Tanaman mudah lebih rentan semakin
muda umur tanaman terinfeksi, tanaman menjadi semakin
kerdil dan produksinya semakin rendah, apabila tanaman
tua terinfeksi tidak menimbulkan gejala dan penurunan hasil
tetapi dapat menjadi sumber infeksi.

Tanam serentak pada periode bulan bercurah hujan


tinggi
Pergiliran varietas tahan dengan memperhatikan
tetuanya
2. Penanaman varietas tahan terhadap serangga penular
3. Eradikasi
Dilakukan terhadap tanaman sakit pada persemaian dan
tanaman muda serta singgang dan tanaman inang lain,
sepeti gulma Echinochloa colona, E. crusgalli, Eleusine
indica, Leersia hexandra.
Pada daerah endemis tungro, aplikasi insektisida
butiran 5 kg / 500 m2 sehari sebelum sebar benih.

Pengendalian :
1. Pengaturan pola tanam

Demgam menggunakan insektisida yang dianjurkan.

Pergiliran tanaman bukan padi atau diberakan

4. Pengendalian sumber serangan

Gbr. 2. Gejala serangan tungro di lapangan

5. Pengendalian serangga penular

Gbr 3. Siklus
persisten)

ransmisi virus (non

PENYAKIT TUNGRO
PADA TANAMAN PADI

PEMERINTAH
PROPINSI
SULAWESI SELATAN
DINAS PERTANIAN TANAMAN
PANGAN
DAN HORTIKULTURA
UPTD
BALAI
PROTEKSI
TANAMAN
PANGAN
DAN
HORTIKULTURA
JL. Dr. Ratulangi No. 69 MAROS
TELP. (0411) 371593
371323
Faximile : (0411) - 371593

Anda mungkin juga menyukai