Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PENYAKIT PADA TANAMAN PANGAN

OLEH :

NAMA NIM

: ABDUL AZIS : G111 10 270

KELOMPOK : III (Tiga) ASISTEN : IKA RAHMATIKA

JURUSAN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010

I. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, penyakit

PENDAHULUAN

pada

tanaman

pangan

begitu

banyak

bermunculan.Terutama pada tanaman pangan berupa tanaman Padi serta Jagung serta merupakan masalah besar bagi para petani. Hal ini dikhawatirkan karena penyakit atau hama pada tanaman tersebut dapat menyebabkan hasil menjadi menurun, bahkan gagal panen. Tumbuhan merupakan suatu makhluk hidup yang sangat berperan penting didalam kehidupan manusia. Karena tanpa tumbuhan, manusia tidak akan bisa melaksanakan aktifitasnya, untuk memperoleh suatu hasil yang maksimal. Pada suatu proses pertumbuhan tanaman, perlu adanya

pembudidayaan tanaman yang baik. Namun dalam melakukan pembudidayaan tanaman,maka tidakakan pernah luput dari yang namanya penyakit. Tumbuhan dikatakan sehat apabila tumbuhan tersebut dapat melaksanakan fungsi-fungsi fisiologisnya sesuai dengan potensi genetik terbaik yang dimilikinya. Tanaman pangan selama pertumbuhannya di lapangan tidak terlepas dari organisme penggagu tanaman, baik itu hama maupun penyakit, yang disebabkan oleh virus, bakteri serta cendawan. Penyakit tanaman sangat berpengaruh penting dalam dunia pertanian.Hal ini disebabkan karena penyakit tanaman tersebut dapat menyebabkan suatu kerugian langsung yang dialami oleh petani berupa kurangnya kualitas serta kuantitas hasil yang timbul akibat adanya hasil kerusakan tanaman yang dapat menimbulkan suatu penyakit tanaman. Berdasarkan pada uraian di atas, maka kami melakukan suatu kegiatan praktikum tentang pengenalan gejala penyakit yang terdapat pada tanaman pangan. Hal ini dilakukan karena, kita tidak hanya boleh mengenal jenis tanamannya saja melainkan jenis penyakitnya pula.

1.2

Tujuan dan Kegunaan 1.2.1 Tujuan Dari kegiatan praktikum uang dilaksanakan,adapun tujuan kami

yaitu untuk mengenali jenis-jenis penyakit, ciri-ciri penyakit serta gejala penyakit yang ditimbulkan pada tanaman pangan. 1.2.2 Kegunaan

Kegunaan darikegiatan praktikum adalah memberi pengetahuan tentang jenis patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman pangan, agar dapat menerapkan pengetahuan kedepannya demi kesejahteraan mansyarakat petani.

II. Penyakit

TINJAUAN PUSTAKA suatu keadaan secara terus dimana menerus tumbuhan sehingga

tanaman merupakan

mengalami gangguan fungsi fisiologis

menimbulkan gejala dan tanda.Gangguan fisiologis biasanya disebabkan oleh faktor biotik (bakteri, cendawan, virus dan nematoda) maupun faktor abiotik (suhu, kelembaban, unsur hara mineral). Dimana Faktor biotik (penyakit menular/infeksi) yaitu merupakan gejala awal menginfeksi sedikit tanamanyang disebabkan oleh patogennya, seperti jamur, bakteri, virus dan nematoda.Sedangkan faktor abiotik (penyakit

fisiologis/tidak menular) dengan gejala awal langsung menginfeksi semua tanaman.Misalnya : kekurangan unsur hara, suhu ekstrim, pengaruh ozon, polusi, kekeringan dan kekurangan sinar matahari. Diagnosis (mengidentifikasi) penyakit tumbuhan ada yang mudah, karena gejalanya khas, tetapi lebih banyak yang sulit ditentukan penyebabnya karena gejalanya banyak yang mirip satu sama lain. Apalagi penyebabnya kebanyakan adalah jasad renik yang sukar dilihat dengan mata telanjang. Timbulnya penyakit pada tanaman dipengaruhi oleh 3 faktor yang saling berinteraksi yaitu patogen, tanaman inang dan lingkungan.Patogen bersifat agresif (cenderung menyerang) pada tanaman inang rentan (kekebalan rendah) dan lingkungan menunjang (kelembaban tinggi). Saat ini penyakit yang dikuatirkan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi para petani adalah penyakit pada tanaman padi dan jagung.Penyakit-penyakit yang biasa menyerang tanaman padi dan jagung adalah hawar daun dan bercak daun yang terdapat pada tanaman

padi.Sedangkan pada tanaman jagung adalah penyakit karat serta bulai. Hawar daun bakteri (HDB) atau (bacterial leaf blight = BLB) disebabkan oleh bakteriXanthomonas oryzae pv. oryzae. Dimana penyakit ini telah tersebar luas hampir diseluruh daerah pertanaman padi baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, dan selalu timbul baik (subur) pada musim kemarau maupun musim hujan.

Kerugian yang disebabkan oleh penyakit hawar daun yaitu dapat mencapai 60%.Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keparahan bertambah 20% sebulan sebelum panen, dimana penyakit tersebut

menyebabkan turunnya hasil panen.Di atas keparahan itu, hasil padi juga dapat turun 4% tiap kali penyakit bertambah parah sebesar sebesar 10%.Sedangkan kerusakan terberat terjadi pada saat penyakit menyerang tanaman muda yang peka, sehingga menimbulkan gejala kresek, yang dapat menyebabkan tanaman menjadi kering atau mati. Bercak daun juga merupakan suatu penyakit pada tanaman padi yang disebabkan oleh infeksi cendawan Pyricularia oryzae.Penyakit ini sangat merusak pada tanaman padi di lahan dengan sistem drainase yang buruk atau lahan yang kurang unsur hara, terutama yang unsur kalium. Bulai merupakan suatu penyakit yang terdapat pada tanaman jagung yang sekaligus menjadi penyakit bebahaya karena penyebarannya yang begitu luas.Penyakit ini dibebabkan oleh virus Peronosclerospora maydis.Dimana penyakit ini menyebabkan daun jagung menjadi menguning kaku serta runcing.Serta bagian bawah daun yang terinfeksi terdapat tepung spora berwarna putih. Karat daun juga merupakan dari salah satu penyakit daun yang terdapat pada tanaman jagung, dimana pada permukaan daun tanaman jagung terdapat warna coklat yang berupa bercak luar kemerah-merahan.Karat daun disebabkan oleh jamur Puccinia Polysora. Karat daun agak kasar serta sangatmudah untuk diketahui, yaitu apabila tersuntuh oleh tangan, maka sebagian karat akan menempel pada permukaan tangan.

III.

METODOLOGI

3.1

Tempat dan Waktu

Proses kegiatan praktikum tentang pengenalan gejala penyakit pangan dilaksanakan pada hari Senin, 25 Oktober 2010 Pukul 15.30 WITA selesai di laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam proses kegiatan praktikum tentang

pengenalan gejala penyakit pangan yaitu perlengkapan menggambar (pensil, mistar, serta penghapus pensil). Sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu : Sampel padi yang terserang penyakit hawar daun. Sampel padi yang terserang penyakit bercak daun Sampel jagung yang terserang penyakit bulai, serta Sampel padi yang terserang penyakit karat. 3.3 Prosedur Kerja Menyiapkan sampel tanaman yang terkena gejala hawar daun, bercak daun, bulai serta karat daun. Menggambar jenis tanaman sesuai dengan penyakit yang dideritanya. Mencari tahu penyebab penyakitnya.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil Berdasarkan proses kegiatan yang dilakukan, maka diperoleh hasil

sebagai berikut : Gambar 1 : Penyakit hawar daun (Bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae)

Gambar 2 : Penyakit bercak daun (Cendawan Prycularia Oryzae)

Gambar 3 : Penyakit bulai (Cendawan Peronosclerospora maydis)

Gambar 4 : Penyakit karat (Jamur Puccinia polysora).

4.2

Pembahasan Hawar daun atau atau penyakit yang disebabkan oleh bakteri

Xanthomonas oryzaepv. oryzae (Xoo). Dimana bakteri ini berbentuk batang dengan koloni berwarna kuning serta mempunyai virulensi (kemampuan suatu organisme dalam menimbulkan suatu penyakit) yang bervariasi tergantung kemampuannya untuk menyerang varuetas padi yang mempunyai gen resistensi (posisi perubahan) berbeda. Adapun gejala yang ditimbulkan yaitu adanya bercak yang dimulai dari pinggiran daun dekat pucuk yang berwarna hijau pucat sampai hijau kelabu.Dan bercak ini dapat berkembang dan meluas yang membuat warnanya berubah menjadi putih sampai kuning kecoklatan serta dapat menutupi seluruh permukaan daun. Pada umumnya semua penyakit ini sangat tergantung pada cuaca dan ketahanan tanaman.Dimana bakteri Xoo menginfeksi tanaman melalui hidatoda atau luka. Setelah masuk dalam jaringan tanaman bakteri memperbanyak diri dalam epithemi yang menghubungkan dengan pembuluh pengangkutan, Penyakit dapat

kemudian tersebar kejaringan lainnya dan menimbulkan gejala.

terjadi pada semua stadi tanaman.Namun yang paling umum ialah terjadi pada saat tanaman mulai mencapai anakan maksimum sampai fase berbunga.Pada stadia bibit, gejala penyakit disebut kresek, sedang pada stadia tanaman yang lebih lanjut, gejala disebut hawar (blight). Gejala diawali dengan bercak kelabu (water soaked) umumnya di bagian pinggir daun. Pada varietas yang rentan bercak berkembang terus, dan akhirnya membentuk hawar.Pada keadaan yang parah, pertanaman terlihat kering seperti terbakar. Penyakit hawar daun pada tanaman padi bersifat sistemik dan dapat menginfeksi tanaman pada berbagai stadium pertumbuhan. Gejala penyakit ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1). Gejala layu (kresek) pada tanaman muda atau tanaman dewasa yang peka, (2). Gejala hawar dan (3).Gejala daun kuning pucat.

Penyakit hawar daun bakteri merupakan penyakit yang tersebar luas di pertanaman padi sawah dan bisa menurunkan hasil sampai 36%.Penyakit ini pada umumnya terjadi pada musim hujan atau lembab >75%, terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang dengan pemupukan N yang tinggi. Bercak daun juga menyerang tanaman padi, dimana penyakit ini di sebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae dengan gejala yang di timbulkan berupa bercak yang berbentuk seperti belah ketupat, yang di awali dengan bintik kecil berwarna hijau gelap abu-abu agak kebiruan , lalu bercak ini berkembang ke bagian tepi dengan warna coklat dan di bagian tengahnya berwarna putih keabu-abuan. Penyakit ini menyerang tanaman pada setiap fase.Hal ini sesuai dengan data yang saya peroleh dari internet yang menyatakan bahwa Penyakit blas menginfeksi tanaman padi pada setiap fase pertumbuhan. Gejala khas pada daun yaitu bercak berbentuk belah ketupat - lebar di tengah dan meruncing di kedua ujungnya Ukuran bercak kira-kira 1-1,5 x 0,3-0,5 cm berkembang menjadi berwarna abu-abu pada bagian tengahnya. Daun-daun varietas rentan bias mati. Bercak penyakit blas sering sukar dibedakan dengan gejala bercak coklat Helminthosporium (patogen tanaman). Bulai merupakan jenis penyakit yang terdapat pada tanaman jagung yang menginfeksi daun yang disebabkan oleh cendawa peronosclerospora maydis, yaitu dimana terdapat gejala garis-garis sejajar dengan tulang daun yang berwarna putih sampai kuning dan diikuti oleh garis klorotik yang berwarna coklat.Dimana semua daun jagung menjadi kuning kaku serta runcing.Yang menyebabkan tanaman jagung menjadi kerdil dan tidak berkembang secara sempurna. Karat daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Puccinia polysora.Dimana gejala awal berupa bercak-bercak merah dan keluar serbuk seperti tepung berwarna coklat kekuningan.Akibat penyakit ini, tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis dengan sempurna sehingga pertumbuhannya melambat, bahkan tanaman dapat mati.

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan Dari hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, suatu

penyakit pada tanaman tidak hanya disebabkan oleh satu jenis penyakit melainkan berbagai jenis penyakit seperti hawar daun, bercak daun, bulai, serta karat daun.Dimana penyakit tersebut merupakan suatu penyakit yang sangat merugikan bagi tanaman karena mengurangi kapasitas keunggulan serta berat tanaman.Akan tetapi, bukan berarti tidak adanya pencegahan. 5.2 Saran Dalam kegiatan ini, selain melakukan pengenalan terhadap jenis tanaman, kita juga harus mengetahui cara-cara pencegahan yang baik agar jenis penyakit ini tidak terinfeksi lebih banyak ketanaman yang lain agar kesejahteraan petani berada ditingkat teratas.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Litbang Pertanian. 2002. Festival jagung pangan pokok alternative. Istana Bogor 26-27 April 2002.

Balitjas. 2000. Deskripsi varietas unggul jagung. Edisi Kedua. Balai Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia Lain.66 p.

Balitsereal. 2005. Deskripsi varietas unggul jagung. Edisi Keempat. Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal). 114 p.

CPC. 2001. Crop Protection Compendium (CPC). Edition.

Departemen Pertanian. 2004. Statistik Pertanian 2004. Deptan.280 p.

Holliday, P. 1980. Fungus Disases of Tropical Crops. Cambridge Univ. Press, Cambridge, 607 p.

Kaiser, A., J. Colles, J. Lawson, and C. Nicholls. 1997. Australian Maize. Kondinin Group. 144 p.

Anda mungkin juga menyukai