ABSORBSI HERBISIDA
Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhna dan
perkembangan tanaman budidaya adalah keberadaan gulma. Gulma
merupakan tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki oleh
petani, karena akan merugikan petani baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam sistem pertanian, gulma tidak dikehendaki karena dapat menimbulkan
banyak kerugian antara lain yaitu menurunkan hasil, menurunkan mutu,
sebagai tanaman inang hama dan penyakit, menimbulkan keracunan bagi
tanaman pokok seperti allelopati. Keberadaan gulma dengan jumlah populasi
cukup tinggi mengakibatkan kerugian besar bagi petani sehingga perlu
dikendalikan. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara preventif, manual,
kultur teknis, biologi, hayati, terpadu dan kimia dengan menggunakan
herbisida. Pengendalian gulma dengan cara menggunakan herbisida banyak
diminati terutama untuk lahan pertanian yang cukup luas. Hal tersebut
dikarenakan herbisida lebih efektif membunuh dan mengendalikan gulma
tanaman tahunan dan semak belukar serta meningkatkan hasil panen pada
tanaman pokok dibandingkan dengan penyiangan biasa. Sehingga dalam
mengaplikasikan herbisida pada tanaman budidaya diperlukan pengetahuan
tentang klasifikasi herbisida, respon morpologi dan biokimia terhadap
herbisida.
Dewasa ini herbisida yang dipakai untuk mengendalikan gulma dalam
usaha pertanian telah dipakai petani secara meluas. Pemakaian herbisida lebih
efektif mengendalikan gulma, lebih efisien waktu, dan tenaga. Herbisida
adalah senyawa atau material yang disebarkan pada lahan pertanian untuk
menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil
panen yang disebabkan oleh gulma.
Adanya “obat” pengendali gulma(herbisida),baik yang berdaun lebar
ataupun berdaun sempit (rumput) memang sangat membantu dalam
peningkatan proses produksi pertanian, apalagi didaerah- daerah yang
lokasinya luas tetapi agak kurang tenaga kerja. Namun disisi
lain,penggunaanya harus dicermati secara seksama,sebab salah dalam aplikasi
bukan hanya gulma yang mati,tetapi tanaman yang sedang kita budidayakan
juga ikut mati.
Pada prinsipnya herbisida digunakan hanya untuk mengendalikan
gulma. Pada saat herbisida diaplikasikan akan mengalami berbagai proses
lanjutan seperti menguap, tercuci, diserap oleh tanaman, teradsorpsi oleh
koloid tanah, terdekomposisi baik oleh sinar matahari maupun oleh
mikroorganisme (Anderson, 1983; Ashton and Monaco, 1991; Zimdahl,
1993; ).
Dalam penggunaan herbisida perlu diketahui pula bagaimana
penyerapan herbisisda ini pada tanaman atau disebut juga absorbsi. Absorbsi
ini sangat penting diketahui guna para petani dapat lebih teliti dalam
penggunaan herbisida. Karena hal tersebut berkaitan dengan bahan aktif yang
masuk pada tumbuhan tersebut.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang Dimaksud Penyerapan/Absorbsi Herbisida ?
b. Bagimana mekanisme penyerapan herbisida ?
c. Apa saja faktor yang memengaruhi absorbsi herbisida ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Penyerapan Herbisida adalah herbisida gerakan dari permukaan ke
dalam tubuh tanaman. Atau dengan kata lain adalah proses penetrasi
herbisida ke dalam jaringan tanaman. Absorbsi herbisida dapat melalui
bagian tumbuhan dibawah tanah atau dapat melalui bagian daub/batang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi herbisida antara lain perbedaan
anatomi tumbuhan, sifat herbisida dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA