23 Oktober 2018 Pengendalian Hama * agar pengendalian berhasil baik harus dipahami faktor2 yang mempengaruhi aktivitas hama: lingkungan fisik/lingkungan abiotik: ruang tempat hidup hama: tempat berlindung: makanan atau nutrisi: * petani telah memanipulasi lingkungan: melalui kegiatan yang terintegrasi dengan kegiatan usaha tani
pengendalian secara bercocok tanam:
paling tua/primitif sebagai contoh: Ayo sebutkan!!
* seiring perkembangan teknologi : insektisida
* berbagai dampak buruk penggunaan insektisida muncul
* dengan segala kelebihannya, insektisida dianggap sebagai
unsur produksi yang mutlak diperlukan dalam kegiatan usaha tani (sehingga perlu disubsidi??) * penerapan PHT
* apa pun cara yang digunakan dalam pengendalian hama,
diperlukan informasi yang cukup tentang hama yang kita kendalikan, serta harus tahu teknik pengelolaan populasi hama * informasi apa itu??? daur hidup dan perilaku, siklus musiman, dinamika populasi
* teknik apa itu???
Sampling, identifikasi
* setelah tahu informasi dan teknik itu dapat ditaksir
status bio(eko)nomi suatu hama akan diperoleh gambaran kehilangan hasil, AE, atau ALE diputuskan cara pengendalian yang akan dipakai modifikasi lingkungan? Penggunaan insektisida? penggunaan musuh alami?? atau cara yang lain lagi? PENGENDALIAN SERANGGA HAMA
1. Pengendalian dengan UU/Peraturan
Karantina Tumbuhan Eradikasi
2. Pengendalian secara Kultur Teknik/Bercocok Tanam
Penanaman tumbuhan perangkap Pemusnahan bekas tanaman Pergiliran tanaman Sanitasi Pengelolaan air Pengubahan waktu tanam/panen Pemupukan Pemangkasan dan penjarangan Pengolahan tanah * Varietas Tahan 3. Pengendalian secara Fisik dan Mekanik CARA MEKANIK Pemusnahan dengan tangan Eksklusi dengan tabir Penggunaan alat perangkap, penghisap, pengkoleksi CARA FISIK Suhu tinggi Suhu rendah Kelembaban Perangkap cahaya Suara 4. Pengendalian secara Hayati/Biologi Melindungi dan mendorong kehidupan musuh alami Introduksi predator dan parasitoid Membiakkan dan menyebarkan bakteri, virus, jamur Zat pemikat (attractans)
5. Pengendalian secara Kimiawi
Zat penolak ( repellents) Insektisida Zat pemandul Zat penghambat pertumbuhan
6. Pengendalian secara genetik
Membiakkan dan melepas serangga mandul 7. Pengendalian Hama Terpadu Pengendalian dengan UU/Peraturan Usaha untuk mencegah pemasukan, penyebaran, dan meluasnya OPT berbahaya dari satu daerah ke daerah lainnya atau satu negara ke negara lainnya --- PERATURAN/TINDAKAN KARANTINA Tindakan karantina adalah tindakan dari pemerintah untuk mencegah masuk atau tersebarnya OPT berbahaya dengan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh: UU No 2 tahun 1961 tentang pengeluaran dan pemasukan tanaman dan bibit tanaman, yang merupakan landasan hukum pelaksanaan karantina tanaman di Indonesia. UU karantina bertujuan untuk mencegah meluasnya hama dan penyakit yang telah diketahui atau mencegah masuknya hama dan penyakit yang telah diketahui atau mencegah masuknya hama dan penyakit baru ke dalam suatu daerah atau negara. Contoh lain pengendalian dengan peraturan misalnya sertifikasi benih dan bibit. Contoh masuknya serangga hama dari suatu negara ke negara lain dan akhirnya menimbulkan kerusakan dan kerugian pada bidang pertanian: Penggerek buah, Anthonomus grandis (Coleoptera; Curculionidae), berasal dari Meksiko dan pertama kali terlihat kehadirannya di AS tahun 1908. Sejak itu hama ini merupakan perusak kapas yang paling ganas di AS Tahun 1986, di Indonesia terjadi serangan kutu loncat lamtoro, Heteropsylla cubana (Homoptera, Psyllidae) terhadap tanaman lamtoro. Serangga ini ternyata sama dengan yang dilaporkan menyerang tanaman lamtoro di Hawai. Hama ini diduga merupakan spesies serangga hama baru dan belum pernah dilaporkan ada di Indonesia sebelumnya. PENGENDALIAN SECARA BERCOCOK TANAM/ KULTUR TEKNIK - pengeloaan agroekosistem: ada 2 prinsip - bersifat preventif
- keunggulan: murah, karena terintegrasi dan (tdk sengaja?)
mudah dilaksanakan: individu/kelompok paling aman terhadap lingkungan kompatibel dengan cara pengendalian lainnya - kelemahan: praktik bercocok tanam dapat kontradiktif (baik dari aspek hama maupun bukan hama) sering sulit diukur keefektifannya Pengendalian secara Kultur Teknik Pengendalian serangga hama dengan memodifikasi kegiatan pertanian tertentu agar lingkungan pertanian menjadi tidak menguntungkan bagi perkembangan serangan hama, tetapi tidak mengganggu persyaratan pertumbuhan tanaman. Perlu diketahui cara hidup serangga hama yang akan dikendalikan. Cara pengendalian dengan memanfaatkan lingkungan guna menekan populasi serangga hama, mencakup pengolahan tanah dan pengairan, pergiliran tanaman, tumpang sari, pemupukan yang optimum, penanaman tanaman perangkap, sanitasi, pengaturan pola tanam, pengaturan waktu tanam, penggunaan mulsa, dan penggunaan varietas tahan. Pedigo (1989) membagi ke dalam 4 kategori
Mengurangi kesesuaian ekosistem
Mengganggu kontinuitas penyediaan keperluan hidup hama Mengalihkan populasi hama untuk menjauhi pertanaman Mengurangi dampak kerusakan tanaman Mengurangi kesesuaian ekosistem Hama dapat hidup dan berkembang pada suatu agroekosistem karena semua yang diperlukan untuk kehidupan hama tersedia di ekosistem tersebut. Makanan, habitat yang sesuai, tempat peletakan telur dan tempat untuk persembunyian. Semakin sesuai keadaan ekosistem peningkatan populasi akan semakin cepat dan mungkin berakibat pada kerusakan tanaman Dengan membuat ekosistem kurang sesuai bagi hama dapat menghambat peningkatan populasi hama. Sanitasi Merupakan cara pengendalian kultur teknis yang paling tua dan cukup efektif untuk menurunkan populasi hama Tujuannya untuk mengurangi tempat hidup dan berlindung, sumber infeksi dan memotong siklus hidup serangga hama. Contohnya membersihkan tunggul-tunggul jerami segera setelah panen atau memotong tunggul tersebut persis di permukaan tanah dapat mengurangi populasi penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata) Pemusnahan bekas tanaman kegiatan ini dimaksudkan untuk menghilangkan inang hama sangat dianjurkan untuk memusnahkan bekas tanaman terserang pemusnahan dapat dilakukan di antaranya dengan dibakar pengolahan tanah kadangkala juga dapat berarti penghancuran sisa tanaman
contoh: penghancuran turiang jerami untuk
mengurangi serangan, pemusnahan sisa tanaman kapas, pemusnahan buah- buahan terserang lalat Penghancuran atau modifikasi inang atau habitat pengganti Banyak hama yang untuk dapat hidup dan berkembang biak memerlukan persyaratan hidup yang tidak dapat dijumpai semuanya pada tanaman utama. Harus pindah ke tanaman inang pengganti atau habitatnya lainnya yang berada di sekitar tanaman utama. Rerumputan, tanaman gulma, semak semak sekitar lahan pertanian Contoh: hama Oryctes rhinoceros ; Leptocorisa acuta, Etiella zinckenella Pengolahan Tanah/Pengerjaan Tanah Contohnya: mencangkul atau membajak dapat membunuh larva dan pupa serangga yang berada di dalam tanah Larva dan telur yang masih hidup dan berada di atas tanah jika terkena matahari juga dapat mati atau serangga termakan oleh predator Hama Holotrichia helleri (uret); Agrotis epsilon (ulat tanah) --- fase larva dan pupa di dalam tanah. Mematikan gulma, sisa sisa tanaman atau tempat hiduo hama sementara Pengelolaan Air Pengelolaan air antara lain melalui system irigasi dan drainase dapat digunakan untuk mengendalikan hama yang berada dalam tanah atau permukaan tanah. Bagi hama yang tidak senang dengan air pembasahan tanah dapat mematikan instar hama yang berada di dalam tanah. Penggenangan sawah beberapa hari dapat mematikan larva penggerek batang padi putih – berdiapause di dalam batang sisa tanaman padi Pengeringan air sawah selama beberapa hari dapat mematikan larva hama putih Nymphula depunctalis (Lepidoptera, Pyralidae) dan orong orong Hama putih Nymphula depunctalis Penggenangan sawah selama beberapa saat dapat memaksa larva ulat grayak, Spodoptera mauritia (Lepidoptera: Noctuidea) berada di atas tanah pada siang hari sehingga memudahkan untuk dikumpulkan. Pemupukan yang optimum Menjadikan tanaman sehat dan lebih mudah mentolerir serangga hama. Misalnya dengan membuat tanaman lebih cepat membentuk anakan sehingga serangan penggerek batang (sundep) dapat ditolerir oleh tumbuhnya anakan baru. Pengendalian hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis (Lepidoptera: Pyralidae) dan hama ganjur (Orselia oryzae) (Dipera: Cecidomyiidae) pada tanaman padi diantaranya dengan mengurangi dosis pupuk nitrogen atau melakukan pemupukan yang seimbang antara nitrogen, fosfat dan kalium. Mengganggu kontinuitas penyediaan keperluan hidup hama Masalah hama selalu muncul karena ekosistem pertanian memberikan keadaan yang sesuai bagi perkembangan dan kehidupan jenis hama tertentu seperti dengan menyediakan semua kebutuhan hidup hama secara terus menerus baik sevara spasial (antar ruang) maupun temporial (antar waktu) Pergiliran Tanaman Tujuannya untuk memutuskan rantai siklus hidup serangga hama. Dilakukan dengan mengganti pertanaman periode sebelumnya dengan jenis tanaman lainnya yang tidak dapat menjadi inang serangga hama yang dikendalikan. Contoh Wereng coklat (Nilaparvata lugens) hanya dapat hidup dengan baik pada tanaman padi, jadi untuk memutus siklus hidupnya dapat dilakukan pergiliran tanaman bukan padi atau sawah dibiarkan bera satu sampai dua bulan setiap tahunnya. Rotasi tanaman - Apa akibat menanam satu komoditas terus-menerus?? - Memotong (setidaknya menghambat) kelanjutan kehidupan serangga - Cocok untuk hama monofag atau oligofag. Untuk polifag?? - Tanaman untuk pergiliran sebaiknya dari famili yg beda - Perlu tahu kisaran inang hama - Dari segi kesuburan tanah: dianjurkan? ------ Bagaimana dengan musuh alami??? - Contoh-contoh: Untuk mengendalikan Phthoremaea operculela : sebaiknya tidak ditanam kentang 2 – 3 tahun Untuk mencegah peledakan populasi Nilaparvata lugens pada lahan beririgasi baik, sebaiknya tidak menanam padi terus-menerus. Paling tidak, diselingi palawija setahun sekali. Pemberoan lahan Tujuannya untuk mengosongkan lahan sehingga hama tidak menjumpai makanan yang sesuai. Akibatnya populasi hama menurun Masa bero diterapkan sedemikian rupa sehingga mampu menurunkan populasi hama. teknik ini harus disesuaikan dengan sifat biologi dan perilaku hama. Misalnya: kalau hama mampu berdiapause selama masa bero maka tidak akan efektif cara ini. Waktu Tanam/Penanaman Serentak Dilakukan dengan mengusahakan agar fase tumbuh tanaman tidak sesuai dengan dengan fase hidup serangga hama yang merusak. Penanaman serentak dimaksudkan agar tersedianya makanan yangs sesuai lebih pendek. Contohnya penggerek batang padi putih Scirpophaga innotata biasanya akan “bangun” dari diapause pada awal musim hujan dan setelah bangun ulat akan berkepompong menjadi ngengat. Dengan mengundurkan waktu tanam maka generasi selanjutnya dari ngengat tidak dapat tempat dan makan akhirnya mati. Cara ini dapat dilakukan pada persawahan yang masih mengandalkan curah hujan. Penetapan Jarak Tanam Mengurangi atau mengganggu ketersediaan makanan antar waktu dengan untuk waktu yang sama. Penetapan jarak tanam sangat menentukan tingkat produktivitas. Jarak tanam yang terlalu rapat sangat berakibat menurunkan hasil dan sebaliknya. Jarak tanam yang digunakan akan menentukan keadaan microhabitat bagi hama dan musuh alami. Terlalu dekat akan menjadi lebih lembab dan sebaliknya terlalu lebar akan lebih kering. Mengalihkan populasi hama untuk menjauhi pertanaman Untuk hama yang pergerakannya cepat Mengusahakan mengalihkan perhatian hama untuk menjauhi tanaman Penanaman tanaman perangkap Tanaman perangkap adalah tanaman yang lebih disukai oleh suatu jenis serangga hama dan ditanam di sekitar atau ditengah-tengah pertanaman (petakan) tanaman utama. Fungsinya untuk menarik serangga hama agar datang dan menyerang tanaman perangkap dan menjauhi tanaman utama sehingga kerusakan tanaman utama dapat dikurangi. Contohnya tanaman jagung dipergunakan sebagai tanaman perangkap untuk mengendalikan serangga hama penggerek kuncup dan buah kapas Helicoverpa (Heliothis) armigera Penggunaan Mulsa Tujuannya untuk menekan pertumbuhan gulma, mempertahankan kelembaban tanah dan mengurangi erosi juga dapat menekan serangan hama tertentu pada suatu jenis tanaman. Contohnya hama lalat kacang (Ophiomyia phaseoli) pada kedelai dapat dikurangi degan menutup tanah pada jerami setelah kedelai ditanam. Hal ini karena terhalangnya lalat kacang meletakkan telur pada keping biji. Dapat menekan populasi lalat kacang sebesar 57%, tanaman terinfeksi 46% dan tanaman mati 80%. Panenan bertahap Panenan bertahap adalah suatu cara guna menghindarkan pindahnya populasi hama secara serentak ke lahan lahan tetangganya dengan cara panenan yang tidak serentak diadakan pada suatu hamparan lahan pertanian. Tanaman yang dipanen beberapa kali dalam satu musim . Mengurangi dampak kerusakan tanaman
Mengurangibesarnya kerusakan oleh
tanaman akibat serangan hama Mengubah Toleransi Inang Toleransi tanaman terhadap kerusakan hama dapat diubah dari tanaman yang peka menjadi tanaman yang tahan hama melalui teknik pemuliaan tanaman. Varietas tahan Mengubah Jadwal Panen Beberapa tanaman jadwal panen dapat diatur pada batas tertentu. Waktu panen sangat menentukan kepekaan tanaman terhadap serangan hama tertentu. Umumnya pertanaman yang dipanen lebih awal serangan hamanya lebih ringan disbanding yang dipanen lebih akhir. TUGAS Mencari artikel dari jurnal tentang pengendalian secara kultur teknis Setelah dibaca artikel tersebut. Beri pendapat tentang pengendalian tersebut. Dikumpulkan Kamis 26 Juli 2018