Anda di halaman 1dari 11

MORFOLOGI SERANGGA

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

Oleh
FATHUR ROHMAN
E1A114008
Kelompok 2
PENDAHULUAN

Latar belakang
Serangga adalah binatang terbanyak di dunia. Serangga mempuyai nama
laininsekta dan hexapoda. Kata insekta atau insect berasal dari kata insecare. Kata tersebut
mengandung dua arti, yaitu in berarti “menjadi” dan secare berarti “memotong” atau “membagi”.
Jadi, insekta berarti binatang yang mempunyai tubuh terbagi-bagi atau bersegmen-segmen.
Sedangkan hexapoda terdiri dari dua kata hexa dan poda. Hexamempunyai arti “enam”
dan poda mempunyai arti “kaki” sehingga hexapoda berarti binatang berkaki
enam. Golongan binatang secara berurutan akan terdiri atas beberapa phyila,
satu phyila terdiri atas beberapa klas,
demikian seterusnya yang berarti jumlahnya akan terus meningkat dalam setiap kelompok.
Kelompok spesies/ jenis terdiri atas sekitar satu juta nama. Kajian mengenai peri kehidupan
serangga disebut entomologi Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang
dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya
kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-
kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya
tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki
sayap. Serangga di bidang pertanian banyak dikenal sebagai hama. Sebagian bersifat sebagai
predator, parasitoid, atau musuh alami. Kebanyakan spesies serangga bermanfaat bagi manusia.
Sebanyak 1.413.000 spesies telah berhasil diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru
di temukan hampir setiap tahun. Karena alasan ini membuat serangga berhasil dalam
mempertahankan keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi
yang tinggi, kemempuan memakan jenis makanan yang berbeda, dan kemampuan menyelamatkan
diri dari musuhnya (Pracaya, 2004).
Tujuan
Mengenal jenis-jenis serangga dan mengenal morfologi serangga.

TINJAUAN PUSTAKA
Serangga (disebut pula Insecta)
adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam
(tiga pasang) karena itulah mereka disebut pula Hexapoda
(dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”).
Serangga termasuk kedalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29
ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera
(misalnya semut, lebah dan tabuhan) dan memiliki sayap.
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.
ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi (Pracaya, 2004).
Salah satu alasan
mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampu
an reproduksinya yang tinggi,
serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan pada beberapa jenis spesies ba
hkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.
Kemampuan serangga lainnya
yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan t
erbangnya. Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator,
menemukan makanan dan pasangan kawin
dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan hewan lain yang harus berge
rak di atas permukaan tanah (Subyanto, 1997).
Ordo Orthoptera (bangsa belalang) Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan
tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain.
Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit dari pada
sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang
membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang
melipat di bawah sayap depan. Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang)
mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga
pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran
alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat
pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung
abdomen (segmen terakhir abdomen). Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang
memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing
terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya (Jumar, 2000).
Pada umumnya antena serangga terbagi menjadi 3 ruas utama yaitu :
a. Scape yang melekat pada kepala
b. Pedisel
c. Flagellum
Bentuk dan ukuran antena pada setiap jenis serangga berbeda beda. Beberapa bentuk antena
tersebut adalah : filiform yaitu bentuknya menyerupai benang dan pada setiap ruas mempunyai
ukuran bentuk silindris yang sama (Jumar, 2000).
Fungsi antena pada setiap jenis serangga sangat beragam, namun pada umumnya fungsi
utama dari antena tersebut adalah sebagai alat peraba dan pencium (Jumar, 2000).
Bagian-bagian mulut serangga diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu :
a. Mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap).
b. Tipe alat mulut pengunyah.
c. Mandibel bergerak secara transversal dari sisi ke sisi (Jumar, 2000).
Serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya. Tipe mulut
penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang memanjang atau paruh
dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Tipe mulut penggigit yaitu Mulut tipe penggigit
dilengkapi dengan rahang atas dan bahwa yang sangat kuat, contohnya mulut belalang dan
jangkrik. Tipe mulut penusuk-penghisap yaitu Mulut tipe penusuk-penghisap mempunyai rahang
yang panjang dan runcing . Contohnya nyamuk. Mulut penghisap yaitu Mulut tipe penusuk-
penghisap dilengkapi dengan alat seperti belalai panjang yang dapat digulung, contohnya mulut
kupu kupu. Dan Mulut penjilat yaitu Mulut tipe penjilat dilengkapi dengan alat untuk menjilat.
Contohnya mulut lebah madu dan lalat (Jumar, 2000).
Toraks adalah bagian yang menghubungkan antara caput dan abdomen. Pada dasarnya tiap
ruas toraks pada serangga dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Prothorax : bagian depan dari thoraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai
depan.
b. Mesothorax : bagian tengah dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai
tengah dan sepasang sayap depan.
Metathorax : bagian belakang dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang
tungkai belakang dan sepasang sayap belakang (Pracaya, 2004).
Karena pada torak terdapat tiga pasang kaki dan dua atau satu pasang sayap (kecuali ordo
Thysanura tidak bersayap). Torak bagian dorsal disebut notum (Pracaya, 2004).
Abdomen serangga merupakan bagian tubuh yang memuat alat pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi. Abdomen serangga terdiri dari beberapa ruas, rata-rata 9-10 ruas. Bagian dorsal dan
ventral mengalami sklerotisasi sedangkan bagian yang menghubungkannya berupa membran.
Bagian dorsal yang mengalami sklerotisasi disebut tergit, bagian ventral disebut sternit, dan bagian
ventral berupa membran disebut pleura. Perkembangan evolusi serangga menunjukkan adanya
tanda-tanda bahwa evolusi menuju kepengurangan banyaknya ruas abdomen. Serangga betina
dewasa yang tergolong apterygota, seperti Thysanura, memiliki ovipositor yang primitive dimana
bentuknya terdiri dari dua pasang embelan yang terdapat pada bagian bawah ruas abdomen
kedelapan dan kesembilan. Sesungguhnya, terdapat sejumlah serangga yang tidak memiliki
ovipositor, dengan demikian serangga ini menggunakan cara lain untuk meletakkan telurnya. Jenis
serangga tersebut terdapat dalam ordo Thysanoptera, Mecoptera, Lepidoptera, Coleoptera, dan
Diptera. Serangga ini biasanya akan menggunakan abdomennya sebagai ovipositor. Beberapa
spesies serangga dapat memanfaatkan abdomennya yang menyerupai teleskop sewaktu
meletakkan telur-telurnya (Jumar, 2000).
Sejumlah bentuk tungkai serangga yang khas beserta fungsinya dijelaskan sebagai berikut :
a. Saltatorial : Tungkai belakang belalalng yang digunakan untuk meloncat, dengan bentuk femur
tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur tungkai depan dan tungkai
tengah. Contoh : Valanga nigricornis (belalang)
b. Raptorial : Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa, sehingga
ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang lainnya. Contoh : Stagmomantis
carolina (belalang sembah).
c. Kursorial : Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh :Periplaneta
australasiae (kecoa)
d. Fosorial : Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh :Gryllotalpa
africana (orong-orong).
e. Natatorial : Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk
berenang. Contoh : Hydrophilus triangularis (kumbang air).
f. Korbikulum : Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari. Contoh : Apis
cerana (lebah madu) (Jumar, 2000).
Secara garis besar peranan serangga dalam kehidupan manusia ada dua, yakni
menguntungkan dan merugikan. Peranan serangga yang menguntungkan (berguna) tersebut antara
lain :
a. Serangga sebagai penyerbuk tanaman.
b. Serangga sebagai penghasil produk (seperti: madu, lilin, sutra, bahan lac, dan lain-lain).
c. Serangga yang bersifat entomofagus (predator dan parasitoid).
d. Serangga pemakan bahan organik.
e. Serangga pemakan gulma.
f. Serangga sebagai bahan penelitian (Jumar, 2000).
Sedangkan peranan serangga yang merugikan (merusak), antara lain :
a. Serangga perusak tanaman di lapangan, baik buah, daun, ranting, cabang, batang akar maupun
bunga.
b. Serangga perusak produk dalam simpanan (hama gudang).
c. Serangga sebagai vektor penyakit bagi tanaman, hewan maupun manusia (Jumar, 2000).

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan


Alat
Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah :
a. Alat tulis, digunakan untuk menggambar hasil pengamatan.
b. Buku gambar, digunakan sebagai media untuk menggambar objek yang diteliti
c. Pensil warna, digunakan untuk menggambar media yang diamati.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:
a. Kupu-kupu
b. Lebah
c. Belalang
d. Capung.

Waktu dan tempat


Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu 3 Desember 2014 di Laboratorium Fisiologi
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat pukul 14.00-16.00 WITA.

Prosedur kerja
1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.
2. Mengamati bagian-bagian serangga (Kepala (caput), Dada (Thorax), Perut (Abdomen).

3. Mengamati perbedaan yang dimiliki Serangga


4. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas dan cari klasifikasi masing-masing.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat dilihat pada beberapa
tabel berikut :
Gambar 1. Hasil pengamatan kupu-kupu (Appias libythea)
Kupu-kupu (Appias libythea) Keterangan

1. Antenna
2. Mata
3. Belalai
4. Dada
5. Kaki pendek
6. Kaki panjang
7. Sayap atas
8. Pembuluh sayap
9. Sayap bawah
10. Perut

Gambar 2. Hasil pengamatan belalang (Dissosteira carolina)


Belalang (Dissosteira carolina) Keterangan
1. Kepala

2. Antenna

3. Kaki depan

4. Kaki belakang

5. Prontum

6. Dada

7. Abdominal segment

8. Sayap depan

9. Spirakel

10. Kaki belakang

11. Perut
Gambar 3. Hasil pengamatan capung (Neurothemis sp)
Capung (Neurothemis sp) Keterangan

1. Kepala

2. Sayap

3. Kaki

4. Dada

5. Perut

Gambar 4. Hasil pengamatan lebah (Apis andreniformis)


Lebah (Apis andreniformis) Keterangan
1. Kepala

2. Mata sederhana

3. Mata majemuk

4. Antenna

5. Rahang

6. Dada

7. Sayap

8. Perut

9. Kaki

10. Sengat

Pembahasan
Kupu-kupu memiliki bagian-bagian seperti antenna, senyawa mata, kepala, belalai,
perut, tarsus, femur, abdomen, sayap belakang, sayap depan, outer margin, margin pesisir, saraf,
dan sel. Antenna pada kupu-kupu adalah embel sensorik yang melekat pada
kepala serangga dewasa. Antenna digunakan untuk
indera penciuman dan keseimbangan. Kupu-kupu memiliki dua antenna dengan sedikit bola
bundar di ujungnya. Senyawa mata, mata majemuk kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal
seperti mata majemuk serangga lainnya. Kepala adalah bagian dari serangga yang berisi otak,, dua
mata majemuk, belalai dan faring (awal sistem pencernaan). Dua antennanya melekat pada kepala.
Kupu-kupu dewasa siap menghisap nektar dan cairan lainnya menggunakan spiral, belalai
jerami seperti yang terletak di kepala mereka. Bila tidak digunakan, belalai yang melingkar seperti
pipa selang taman. Kaki dan sayap melekat pada perut tulang kering. Tulang kering adalah lebih
besar dari dua tulang di kaki dibawah lutut dalam vertebrata. Tarsus adalah kompleks kaki
terhubung pada akhirtulang kering. Femur adalah tulang paha. Perut adalah area ekor
tersegmentasi dari serangga yang berisi organ-organ vital seperti jantung, tabulus malphigi, organ
reproduksi dan sebagian besar sistem pencernaan. Sayap belakang adalah dua sayap yang lebih
rendah. Sayap depan adalah dua sayap atas. Outer margin adalah bagian luar dari sayap. Margin
pesisir memproyeksikan garis di sisi sayap kupu-kupu. Saraf memproyeksikan garis pada sayap.
Sel adalah bagian dari sayap kupu-kupu digariskan oleh vena sayap.
Kaki belakang belalang panjang digunakan untuk melompat,kaki depan pendek digunakan
untuk menahan mangsa dan berjalan. Abdomen, daerah ekor tersegmentasi dari belalang, yang
berisi jantung, organ reproduksi, dan sebagian besar sistem pencernaan. Belalang memiliki dua
antenna tersegmentasi yang merasakan sentuhan dan bau. Belalang memiliki dua mata faceted
terdiri dari banyak lensa heksagonal. Kepala belalang terletak di ujung depan tubuh dan
merupakan lokasi otak, dua mata majemuk, bagian-bagian mulut, dan titik-titik penempelan dua
antennanya. Rahang terletak dekat dengan ujung kepala, oleh palps, rahang menghancurkan
makanan. Spirakel adalah serangkaian lubang yang terletak di sepanjang kedua sisi perut,
digunakan untuk bernafas. Thorax terletak pada daerah tengah tubuh belalang, dimana kaki dan
sayap yang terpasang.
Kepala capung capung memiliki sepasang mata yang cukup besar. Bagian dada atau thorax
dilengkapi dengan empat sayap dan tiga kaki. Lalu, perut atau abdomen yang memiliki 10
segmen. Meskipun capung memiliki kaki, namun kaki capung tidak dapat digunakan untuk
berjalan.
Kepala lebah berbentuk segitiga, mengemban berbagai fungsi organ yaitu, mata, antenna,
dan mulut. Dada lebah merupakan pusat pergerakan, mengemban 3 pasang kaki dan 2 pasang
sayap. Fungsi perut lebah sebagai pompa untuk mensirkulasikan darah dan oksigen ke seluruh
tubuh. Dan sebagai tempat 3 macam kelenjar penting. Kelenjar tersebut yaitu:
- Kelenjar malam (wax glands) untuk menghasilkan malam sebagai bahan untuk membuat sarang
yang sebelumnya dikunyah terlebih dahulu oleh lebah setelah di sekresikan dari kelenjar malam.
- Kelenjar bau (scent glands), untuk menghasilkan bau sebagai alat pertahanan koloni, dan
petunjuk bagi lebah pekerja sewaktu pulang dari mencarimakan.
- Kelenjar racun (apitoxin, beevenom), untuk menghasilkan racun sebagai alat
pembela diri dari serangan musuh.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Dalam penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Serangga dibedakan menjadi dua yaitu insecta dan hexapoda, insecta berarti memiliki tubuh
beruas-ruas, dan hexapoda berarti berkaki enam.
2. Masing-masing serangga memiliki ciri khas dan kelebihan masing-masing.
3. Bagian utama pada serangga hanya ada tiga yaitu kepala, dada, dan perut.
4. Meskipun capung memiliki kaki namun capung tidak bisa berjalan.
5. Dalam ke empat bahan yang di teliti, hanya lebah dan kupu-kupu yang melakukan metamorfosis
sempurna.

Saran
Sebaiknya dalam praktikum kali ini agar lebih detail menjelaskan tentang morfologi
serangga, karena saya rasa terlalu singkat penjelasannya sehingga praktikan kurang dapat
memahami materi.

DAFTAR PUSTAKA

Jumar, 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.

Pracaya. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.

Riordi, 2009. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Tri ganda karya, Bandung.

Subyanto. 1997. Kunci Determinasi Serangga. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai