PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
serasi. Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme
komponen biotik dan abiotik yang terlibat dalam proses bersama (aliran energi
tanaman dan ternak. Pengertian lain dapat meninjau sebagai lingkungan buatan
untuk kegiatan budidaya tanaman dan ternak. Pertanian dapat juga dipandang
sebagai pemanenan energi matahari secara langsung atau tidak langsung melalui
2
pertumbuhan tanaman dan ternak. Agroekosistem dapat dipandang sebagai sistem
akibat penerapan sistem pertanian yang tidak tepat dan pemecahan masalah
lingkungan ini sebagai akibat adanya lapar lahan seiring meningkatnya populasi
konsumsi masyarakat.
oleh petani dan menjadi salah satu komoditas pangan pokok di Indonesia.
B. Tujuan
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan pertanian yang tersusun dari komponen biotik dan abiotik yang saling
berinteraksi serta manusia dengan sistem sosialnya yang tidak dapat dipisahkan
paling sederhana dan mudah dimengerti oleh petani adalah hubungan timbal balik
antara komponen biotik dan abiotik serta manusia pada suatu lingkungan
hama dan penyakit terpadu, kegiatan ini dapat dianggap sebagai teknik
cuaca, penyakit, air, musuh alami, kondisi kebun, serangga netral dan gulma
(Sarwono, 2005).
4
Komponen Agroekosistem adalah: Petani, Lahan pertanaman, Ternak dan
alam.
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dicotiledonae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Capsicum
Tanaman cabai besar (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis
sebagai bahan baku industri pangan dan farmasi yang menyebabkan komoditas
5
ini memiliki potensi pemasaran, baik tujuan domestik maupun ekspor
yaitu batang utama dan percabangan (batang skunder). Batang utama berwarna
coklat hijau dengan panjang antara 20-28 cm. Percabangan berwarna hijau dengan
panjang antara 5-7 cm. Daun tanaman ini terdiri dari alas tangkai, tulang dan
helaian daun. Panjang tangkai daun antara 2-5 cm, berwarna hijau tua. Helaian
berwarna hijau tua. Daun mencapai panjang 10-15 cm, lebar 4-5 cm. Bagian ujung
Cabai dapat dengan mudah ditanam, baik di dataran rendah maupun tinggi.
Syarat agar tanaman cabai tumbuh baik adalah tanah berhumus (subur), gembur,
dan pH tanahnya antara 5-6. Cabai dikembangbiakkan dengan biji yang diambil
dari buah tua atau yang berwarna merah. Biji tersebut disemaikan terlebih dahulu
(Alteri, 1999).
rasa pedas. Rasa pedas tersebut terutama disebabkan oleh kandungan capsaicin
6
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan tinjauan berupa pertanaman pangan tanaman cabai dengan alat yang
B. Prosedur Kerja
rombongan
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
8
B. Pembahasan
Tambak Sogra, Sumbang yaitu tanaman cabai sebagai tanaman pokok untuk
dilakukan pukul 13.00 WIB. Untuk perbedaan yang mempengaruhi tanaman cabai
dari tempat atau lokasi penanaman cabai itu sendiri sedikit berpengaruh terhadap
tinggi maupun rendah. Faktor yang mempengaruhi produksi tanaman cabai dapat
dilihat dari berbagai hal, salah satu contoh adalah faktor iklim. Faktor iklim sangat
Komponen biotik yang kami amati antara lain biotik flora dan fauna. Biotik
flora yaitu Cabai (Capsicum annum L.) sebagai tanaman pokoknya, tanaman lain
Cabai (Capsicum annum L), Jagung (Zea mays), Pucuk Merah (Syzigium oleana),
dan Padi (Oryza sativa). Sedangkan biotik faunanya ialah hama Belalang
(Valanga nigricornis), Kutu daun (Aphid sp), dan dengan musuh alami yang
transversalis)
Hama Kutu daun (Aphid sp.) pada pertanaman cabai ini memiliki tingkat
serangan yang masuk kategori Berat (60%-80%) dan Belalang ringan (20%).
9
Keterangan :
Pertanaman cabai yang kami amati selain terdapat gejala serangan dari
hama, ada gejala lain yang kami kategorikan sebagai penyakit tanaman cabai.
muda). Serangan ditandai dengan adanya bercak keperak - perakkan. Daun yang
terserang berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting atau keriput dan
akhirnya mati. Pada serangan berat menyebabkan daun, tunas atau pucuk
terhambat dan kerdil bahkan pucuk tanaman menjadi mati. Hama ini merupakan
vektor penyakit virus mosaik dan virus keriting. Pada musim kemarau
perkembangan hama sangat cepat, sehingga populasi lebih tinggi sedangkan pada
musim penghujan populasinya akan berkurang karena banyak thrips yang mati
akibat tercuci oleh air hujan. Gulma yang terdapat pada pertanaman cabai ini
cukup banyak karena keadaan kondisi lahan yang kita amati tidak sedang
dilakukan sanitasi oleh petani. Gulma yang terdapat yaitu Babandotan (Ageratum
10
conyzoides), Putri malu (Mimora pudica), Rumput teki (Cyperus rotundus),
abiotik yang kami amati antara lain tanah, kelembaban, suhu, dan cuaca.
Pelengkap lainnya ialah wawancara terkait pengelolaan dan sistem tanam dari
1. Tanah
Tanah yang kami amati berwarna coklat gelap, bertekstur gembur dan cukup
lembab. Dalam pertanaman cabai ini tanah dibentuk guludan setingi 20 cm.
dengan yang diungkapkan Sarwono (2005), bahwa pada saat tanman muda
genangan air, tanah yang becek atau berdrainase buruk dan akan mengakibatkan
tanaman tumbuh kerdil, daun menguning. Kondisi yang seperti itu mendukung
untuk hama dan penyakit berkembang baik oleh karena itu dibentuk lah guludan.
11
2. Iklim
Suhu dan kelembaban yang kami amati dengan sebuah aplikasi Android
menunjukkan angka 30C dengan kelembaban 70%. Cuaca pada saat pengamatan
awalnya cerah dengan suhu 30oC lalu berubah menjadi mendung dan hujan.
daerah beriklim panas dan lembab, dengan suhu optimum 18C -30C
berkelembaban udara 60% 80% dan curah hujan 600 mm 1250 mm per tahun.
Produksi dan pertumbuhan yang optimal untuk usaha petani cabai yang cocok
adalah pada saat musim kemarau (kering). Namun, tanaman ini dapat tumbuh
pada ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut. Didaerah dengan ketinggian
yang lebih tinggi tanaman cabai tetap dapat tumbuh dengan baik. Namun, waktu
panen sedikit lebih lama jika dibandingkan dengan penanaman yang dilakukan
pertanaman. Hubungan tanaman lain dengan pertanaman cabai ini selain sebagai
Sedangkan tumbuhan yang berupa gulma memang cukup berbahaya karena gulma
ini dapat sebagai inang dari hama maupun patogen. Oleh karena itu dari petaninya
sebagai tanaman pokok saling berkaitan. Dengan kondisi yang lembab untuk
12
pertanaman cabai itu cukup baik dalam mendukung pertumbuhan dan
keadaan lingkungannya.
13
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
diambil.
B. Saran
hasil yang didapat sesuai dengan yang ada dilapangan dan bisa dibandingkan
dengan referensi. Serta perlu adanya pendampingan asisten sebagai pemandu agar
14