Anda di halaman 1dari 13

Perbanyakan Tanaman/Perkembangbiakan Tanaman Secara Generatif

Pada Tanaman Sawit


Oleh :

Linda amanda putri (D1A020091)


Muhammad Rakha (D1A020179)

Dosen pengampu:
Dr. Ir. Aryunis, M.P.
Pengertian

Kelapa Sawit adalah….


Menurut Pahan et al., (2010) Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan
tanaman monokotil yang tergolong dalam famili palmae. Kelapa sawit tergolong tanaman yang
memiliki biji keping satu (monokotil) oleh karenanya batang kelapa sawit tidak berkambium
dan pada umumnya tidak tumbuh bercabang, kecuali pada tanaman yang tumbuh abnormal.
Menurut Pahan et al., (2010) Tanaman kelapa sawit digolongkan berdasarkan ketebalan
tempurung (cangkang) dan warna buah. Berdasarkan cangkangnya kelapa sawit dibagi
menjadi tiga varietas yaitu: Varietas Dura, Varietas Pisifera, Varietas tenera.sedangkan
berdasarkan perubahan warnanya dibagi menjadi 3 yaitu Nigrescens, Virescens, Albencens.
Menurut Fauzi et al., (2008) Tanaman kelapa sawit memiliki bagian vegetatif dan bagian
generatif. Bagian vegetatif kelapa sawit meliputi akar, batang, dan daun; sedangkan bagian
generatif yang merupakan alat perkembangbiakan terdiri dari bunga dan buah.

2
Pengertian

PerkembangBiakan Generatif
Menurut Naprstkova et al., (2021), pembiakan generatif pada tanaman adalah perkembangbiakan
dengan pembuahan. Perkembangbiakan hanya dapat terjadi pada makhluk hidup yang diketahui
jelas dimana jantan dan betinanya. Sedangkang menurut Gupta et al., (2019), perkembangbiakan
tumbuhan secara generatif terjadi bila tumbuhan memiliki kelengkapan yang dibutuhkan dalam
proses penyerbukan dan pembuahan. Alat perkembangbiakan tumbuhan secara generatif
adalahserbuk sari dan kepala putik.

3
Pengertian

Perkembangbiakan Sawit
Kelapa sawit merupakan tanaman monokotil dengan bunga betina dan bunga jantan terdapat pada satu
pohon, dan biasanya terjadi kawin silang dengan bantuan serangga penyerbuk kelapa sawit (Elaeidobius
kamerunicus) untuk menghasilkan tandan buah. Menurut Ishola et al, bunga jantan pada anthesis kelapa
sawit memiliki ciri berwarna kuning muda, berukuran kecil yang mulai mekar (anthesis) dari bagian pangkal
ke bagian ujung bunga jantan. Namun kadang-kadang dijumpai juga dalam 1 tandan terdapat bunga jantan
dan bunga betina, bunga seperti itu disebut bunga banci (hermafrodit). Bunga jantan dan bunga betina
kelapa sawit keluar dari ketiak daun. Tandan bunga terletak pada ketiak daun dan mulai muncul setelah
tanaman berumur satu tahun dilapangan. Setiap ketiak daun dapat berpotensi untuk menghasilkan bakal
bunga ( Breure dan Menendez, 1990). Menurut Yulia et al (2017), berbeda dengan kopi yang sedikit rentan
tanaman sawit bisa dibilang lebih tahan dan mudah untuk dikembang biakkan..

4
Faktor-Faktor

Faktor yang mempengaruhi perkembangan


Menurut hasil pengamantan Hartley (1988) diberbagai tempat menunjukkan bahwa pertumbuhan, fase
perkembangan dan hasil produksi tanaman kelapa sawit banyak dipengaruhi oleh faktor iklim yang
memegang peranan yang sangat vital dalam pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit. Faktor iklim
seperti:
• Curah hujan
• Radiasi surya
• Suhu dan kelembapan udara
• Kecepatan angin
Namun bahan tanam berupa bibit kelapa sawit, kandungan unsur hara pada tanah dan pemeliharaan
tanaman berupa pemupukan proteksi tanaman juga memiliki peranan yang sangat penting juga akan
meningkatkan suatu hasil produksi.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 5
1 Kemunculan Pelepah
Menurut Malkawi et al (2020),pertambahan jumlah pelepah pada tanaman kelapa
sawit ditandai oleh munculnya pelepah paling muda sebagai pelepah baru.

2 Kemunculan Bunga Dompet


Menurut Joshua et al (2017), bakal bunga yaitu calon bunga dari tanaman kelapa sawit yang
masih terbungkus oleh seludang bunga dan identitas kelamin bunga belum diketahui

Bunga Pecah Seludang


Tahapan 3
Menurut Appavu et al (2019), pada tahap ini bunga sawit sudah bisa ditentukan identitas
kelaminnya.

4 Bunga Betina Reseptik


Bunga Menurut Fahma et al (2017), Bunga reseptik merupakan fase dimana bunga
betina menunjukkan mekar secara sempurna dan siap untuk diserbuki.

5 Bunga Jantan Anthesis


Menurut Khalid et al (2017), bunga jantan pada sawit memiliki ciri polen berwarna
kuning muda, berukuran kecil yang mulai mekar dari bagian pangkal ke bagian ujung
tandan bunga jantan.
6 Bunga Aborsi
Bunga aborsi pada tanaman kelapa sawit dapat terjadi karena karbohidrat yang
kurang untuk perkembangan bunga. Menurut Myzabella et al (2019), bunga banci
ditandai dengan bunga yang tidak mengalami transformasi menjadi buah/tandan
6
kelapa sawit tapi membusuk/rontok
Bunga

Rangkaian Bunga
Rangkaian bunga betina kelapa sawit tersusun oleh sejumlah spikelet secara spiral pada radila
atau sumbu pembungaan. Sedangkan setiap spikelet tersusun oleh 10 - 26 individu bunga.
Rangkaian bunga tersebut dibungkus oleh 2 lapis seludang, seludang bagian luar bertekstur
kasar dan berwarna coklat kusam ada dangkan seludang bagian dalam mempunyai ciri agak
tebal dan kaku. Biasanya rangkaian bunga muncul dari ketiak pelepah daun pada karan keempat
yaitu suatu kumpulan pelepah daun keempat dihitung dari lingkaran pelepah daun muda
(Hetharie et al., 2007).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


Buah

Pembentukan Buah

Buah sawit terbentuk setelah bunga betina diserbuki oleh serbuk sari dari bunga jantan. Buah sawit
yang terbentuk akan berkembang dari segi ukuran dan beratnya sejak dari bunga reseptik hingga
100 hari setelah reseptik (Mahnhmad et al., 2011). Kematangan buah sawit merupakan proses
fisiologi yang komplek, dimulai pembentukan dan perkembangan buah hingga sintesis Minyak pada
Kernel dan mesokarp (Razali et al., 2012). Sintesis minyak di medsos akan diikuti oleh terbentuknya
klorofil, karoten, Tokoferol, Dan tokotrienol (Tranbarger et al., 2011; Arifin, 2010). Hazir et al, (2012)
Juga menambahkan bahwa flavonoid dan antosianin juga terbentuk dan kadarnya menurun selama
pematangan buah dari buah mentah mengkal hingga matang.

8
Buah

Tanda Kematangan Pada Buah


Menurut Keshvadi et al., (2011) dan Razali et al.,(2008) dan (2012) bahwa Kematangan buah kelapa
sawit dapat diketahui dengan:
• Perubahan warna dari hitam menjadi oranye kemerahan (Nigrescens), atau
• hijau menjadi kuning jingga (Virescens)
• memberondolnya buah dari tandan secara alami. Buah mulai terlepas dari tandan ketika minyak telah
optimal terbentuk, yaitu pada buah yang telah berumur 20 sampai 2 2 Minggu setelah resepsi.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 9


Kesimpulan !

Menurut syamsuwida et al., (2012) mengatakan bahwa


Pengamatan terhadap siklus perkembangan bunga hingga buah
bisa menjadi acuan terhadap waktu pemanenan. Camellia et al.,
(2012) menambahkan, bahwa hal ini dapat dibutuhkan untuk
mengatasi persoalan-persoalan yang berhubungan dengan
produksi buah yang rendah. Informasi perkembangan puncak
menjadi calon bunga waktu pembungaan dan menjadi buah sangat
menentukan keberhasilan sebuah kegiatan perkawinan antara
Pohon.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


Referensi
Náprstková A, Malínská K, Drábková LZ, et al. 2021. Characterization of ALBA Family Expression and Localization in Arabidopsis thaliana
Generative Organs. International Journal of Molecular Science. Vol 22(1652): 1 – 23.

Fauzi, Y.,E.Y. Widyastuti, I. Satyawibawa, R. Hartono. 2008. Kelapa sawit Budidaya Pemamfaatan Hasil & Limbah Analisis Usaha & Pemasaran.
Edisi Revisi.
Penebar swadaya. Jakarta.

Gupta V, Nishigaki M, dan Ohki T. 2019. Unsupervised Biometric Anti-spoofing using Generative Adversarial Network. International Journal of
Informatic Society. Vol 11(1): 45 – 54.

Hartley, C. W,. 1976. The Oil Palm. Longmans. London.

Hetharie, et al., 2007. Karakteristik Morfologi Bunga dan Buah Abnormal Kelapa Sawit (Elaeis guineensisJacq.) Hasil Kultur Jaringan. Agronomi.
35 (1) : 50-
57.

Ishola F, Mamudu A, Adelekan D, et al. 2020. Production ofBiodiesel From Palm Olein With The Aid Of Methanol And Potassium Hydroxide Catalyst.
International Journal of Advanced Science and Technology. Vol 29(50: 1076 – 1084.

Yulia M, dan Suhandy D. 2017. The Use of Partial Least Square Regression and Spectral Data in UV-Visible Region for Quantification of Adulteration
in Indonesian Palm Civet Coffee. International Journal of Food Science. Vol 2017: 1 – 7.

Malkawi AB, Habib M, Alzubi Y, et al. 2020. Engineering Properties Of Lightweight Geopolymer Concrete Using Palm Oil Clinker Aggregate

Joshua O, Olusola KO, Ogunde AO, et al. 2017. Investigating for Pozzolanic Activity in Palm Kernel Nut Waste Ash(PKNWA) with Cement towards a
Sustainable Construction. International Journal of Applied Engineering Research. Vol 12(23): 13959 - 13961.
Khalid A, Tajuddin ASA, Jaat N, et al. 2017. Performance and emissions of diesel engine fuelled with preheated biodiesel fuel derived from crude
palm, jatropha, and waste cooking oils. International Journal of Automotive and Mechanical Engineering. Vol 14 (2): 4273 – 4284.

Myzabella N, Fritschi L, Merdith N, et al. 2019. Occupational Health and Savety in the Palm Oil Industry: A Systematic Review. International
Journal Occupation Environment Med. Vol 10(4): 159 – 173.

Pahan, Iyung 2008. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta


____. 2010. Kelapa Sawit, Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Cetakan 11. Penebar Swadaya. Jakarta.

Breure, C.J. and T. Menendez. 1990. The determination of bunch yield components in the development of inflorescences in oil palm (Elaeis
guineensis). Experimental Agriculture. 26: 99-115

Razali, M. H., Somad, A., Halim, M. A., & Roslan, S. (2012). A review on Crop Plant production and Ripeness Forecasting. International Journal of
Agricultural and Crop Sciences, 4(2), 54–63.

Mahnhmad, S., Leewanich, P., Punsuvon, V., Chanprame, S., & Srinives, P. (2011). Seasonal Effetcs on Bunch Components and Fatty Acid
Composition in Dura Oil Palm (Elaeis guineensis). African Journal of Agricultural Research, 6, 1835–1843

Camellia, N., Thohirah, L. A., & N.A.P. Abdullah. (2012). Floral biology, flowering behaviour and fruit set development of Jatropha curcas l. in
Malaysia. Pertanika Journal of Tropical Agricultural Science, 35(4), 737–748.

Syamsuwida, D., Palupi, E. R., Siregar, I. Z., & Indrawan, A. (2012). Flower initiation, morphology, and developmental stages of floweringfruiting of
mindi (Melia azedarach L).
Manajemen Hutan Tropika, 18(1), 10–17..

Appavu P, Madhavan VR, dan Jayaraman J. 2019. Palm oil-based biodiesel as a novel alternative feedstock for existing unmodified DI diesel
engine. International Journal of Ambient Energy. Vol 21(2): 1 – 9.

Fahma F, Sugiarto, Sunarti C, et al. 2017. Thermoplastic Cassava Starch-PVA Composite Films with Cellulose Nanofibers from Oil Palm Empty
Fruit Bunches as Reinforcement Agent. International Journal of Polymer Science. Vol 2017: 1 – 5.
Thank You!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai