Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum Botani

“Stomata”

Disusun oleh :
Nama : Reinhard William Sihombing
NIM : 215040207111041
Kelas :D
Asisten : Amrul Mubarok

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
II

DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI ..................................................................................................... II
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ................................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
2.1 Definisi Stomata .................................................................................... 3
2.2 Fungsi Stomata ...................................................................................... 3
2.3 Bagian-bagian Stomata .......................................................................... 4
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memmbuka dan Menutupnya
Stomata ............................................................................................................ 5
2.5 Perbedaan Stomata Tanaman Monokotil dan Dikotil .............................. 6
2.6 Perbedaan Stomata Tanaman Darat dan Tanaman Air ............................ 7
BAB III METODOLOGI .................................................................................. 8
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 8
3.2 Cara Kerja ............................................................................................. 8
3.3 Analisis Perlakuan ................................................................................. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 10
4.1 Klasifikasi Tanaman ............................................................................ 10
4.2 Perbedaan Stomata Tanaman Monokotil dan Dikotil ............................ 14
4.3 Perbedaan Stomata Pada Tanaman Air dan Darat ................................. 15
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 17
5.2 Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19
III

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Bagian Stomata ............................................................................................. 5


Gambar 2. Stomata dikotil dan monokotil ...................................................................... 6
Gambar 3. Penampang membujur pada daun jagung; ................................................... 10
Gambar 4. Stomata pada daun teratai; .......................................................................... 13
Gambar 5. Stomata pada daun mangga; kondisi celah stomata membuka ..................... 14
Gambar 6. Stomata pada mangga ................................................................................. 15
Gambar 7. Stomata pada jagung ................................................................................... 15
Gambar 8. Stomata Jagung .......................................................................................... 16
Gambar 9. Stomata teratai ............................................................................................ 16


IV

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat................................................................................................................... 8
Tabel 2. Bahan ............................................................................................................... 8
V
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun merupakan penghasil makanan bagi tumbuhan. Pada daun terdapat 3
lapisan yaitu epidermis atas, epidermis bawah, mesofil. Pada bagian epidermis
bawah daun terdapat stomata. Stomata (tunggal: stoma) adalah suatu celah pada
epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang mengelilingi pori-pori kecil yang
disebut stoma dan yang berisi kloroplas serta mempunyai bentuk maupun fungsi
yang berlainan dengan epidermis. Kata stomata berarti mulut di Yunani karena
mereka mengijinkan komunikasi antara lingkungan internal dan eksternal tanaman
(Hayati, 2010).
Stomata merupakan salah satu sel pada organ tanaman yakni daun yang
mempunyai peranan penting dalam proses metabolisme tanaman seperti
fotosintesis dan respirasi. Proses fotosintesis sangat bergantung pada stomata yang
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas terutama CO2. Keberadaan stomata
pada setiap tanaman akan berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman: C3, C4 atau
CAM; golongan tanaman: monokotil atau dikotil. Perbedaan ini akan
mempengaruhi respon fisiologi tanaman terhadap kondisi lingkugan sekitarnya.
Sehingga menjadi penting untuk mengetahui karakter maupun morfologi stomata
yang ada pada setiap tanaman. Keberadaan dan kondisi stomata dapat diamati
dengan beberapa metode yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti, baik dari
metode paling sederhana menggunakan pewarna kuku sampai metode yang cukup
sulit serta membutuhkan biaya yang mahal menggunakan bahan kimia.
Umumnya tanaman darat mempunyai stomata pada permukaan daun bagian
bawah, rata-rata sel penutup berbentuk ginjal misalnya melinjo, jadam, pinang dll.
Namun beberapa tanaman ada yang stomatanya di permukaan atas daun. Nah, untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai stomata pada tumbuhan, pada laporan ini akan
menyajikan pembahasan mengenai stomata itu sendiri khususnya pada tumbuhan
jagung, mangga, dan teratai.

1.2 Tujuan
Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktikum
stomata, yaitu:
1. Agar dapat mengetahui definisi stomata
2

2. Agar dapat mengetahui fungsi stomata


3. Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi membuka dan
menutupnya stomata
4. Agar dapat mengetahui perbedaan stomata tanaman monokotil dan
tanaman dikotil
5. Agar dapat mengetahui perbedaan stomata tanaman darat dan tanaman air
1.3 Manfaat
Berikut merupakan manfaat yang diperoleh dari praktikum stomata, yaitu:
1. Dapat memahmi definisi stomata
2. Dapat memahami fungsi stomata
3. Dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi membuka dan
menutupnya stomata
4. Dapat memahami perbedaan stomata tanaman monokotil dan tanaman
dikotil
5. Dapat memahami perbedaan stomata tanaman darat dan tanaman air
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Stomata
Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Fotosintesis
tumbuhan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui celah yang dinamakan
dengan stomata. Menurut Anu ,et al, (2017) pengertian dari stomata yaitu modifikasi dari sel
epidermis daun berupa sepasang sel penjaga yang dapat menimbulkan celah sehingga uap air dan
gas dapat dipertukarkan antara bagian dalam dari stomata dengan lingkungan. Sedangkan menurut
Sari dan Harlita (2018) Stoma (jamak : stomata) merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi
oleh dua sel epidermis spesifik yang dikenal sebagai sel penutup atau sel penjaga (Guard cell).
“Stomata are the stomatal pores found on the underside of the plant leaf. Stems of the plants
also contain stomata. The opening of stomata occurs in the presence of water inside the plant”.
Stomata adalah pori-pori stomata yang terdapat di bagian bawah daun tumbuhan. Batang
tumbuhan juga mengandung stomata. Pembukaan stomata terjadi dengan adanya air di dalam
tanaman (Lakna,2017).
“According to He & Yun (2018), stomata are central determinants ofplant photosynthesis,
transpirational cooling andecological adaptability, which have huge impacton global water and
carbon cycles, plant compet-itiveness and nutrients in foods”. Definisi ini menjelaskan bahwa
menurut He & Yun (2018), stomata adalah penentu utama fotosintesis tanaman, pendinginan
transpirasional dan kemampuan beradaptasi ekologis, yang berdampak besar pada siklus air dan
karbon global, daya saing tanaman, dan nutrisi dalam makanan.
2.2 Fungsi Stomata
Sebagai salah satu bagian yang terdapat pada daun dari tumbuhan, stomata memiliki
banyak fungsi. Menurut Sulistiana dan Ludivica (2016), fungsi dari stomata yaitu yang pertama
adalah sebagai tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis. Selain itu, stomata juga berperan sebagai salah satu jalur masuknya polutan
khususnya polutan yang berasal dari udara. Nah, selanjutnya fungsi stomata menurut Asriyani
(2017) yaitu sebagai pengatur penguapan pada tumbuhan. Lalu, menurut Melotto et al., (2006)
fungsi stomata lainnya yaitu sebagai pencegah masuknya mikroba serta melindungi tumbuhan
dari infeksi patogen. Nah, yang terakhir menurut Mashud (2007) fungsi stomata yaitu sebagai
salah satu ciri genetika untuk seleksi, karena berhubungan dengan produksi maupun ketahanan
tanaman terhadap hama dan penyakit.
4

2.3 Bagian-bagian Stomata


Menurut Asriyani (2017), bagian stomata itu dibagi menjadi 4 yaitu : sel
penutup, celah (porus), sel tetangga, dan ruang udara dalam.

a) Sel penutup
Sel penutup itu terdiri dari sepasang sel simetris, bentuknya
menyerupai ginjal, pada dinding sel atas dan bawah terlihat adanya
alat yang berbentuk sebagai tirai. Kadang-kadang tirai tersebut hanya
terdapat pada dinding sel bagian atas.
b) Celah (porus)
Celah (porus) itu terletak di antara celah sel penutup. Sel penutup
dapat mengatur membuka dan menutup porus tersebut. Porus dapat
berhubungan dengan udara di lingkungan luar sangat dibantu dengan
adanya rongga depan dan birai-birai atas demikian pula hubungannya
dengan ruang udara dalam yang dibantu dengan adanya rongga
belakang dan birai-birai bawah.
c) Sel tetangga
Sel tetangga itu berada di sekitar sel penutup atau dapat dikatakan
juga mengelilingi sel-sel penutup. Sel tetangga terdiri dari dua buah
atau lebih yang melangsungkan fungsinya dengan berasosiasi dengan
sel penutup. Sel ini juga dinamakan sebagai “subsidiary cells” yang
mana keadaannya dapat dibedakan dari sel epidermis.
d) Ruang udara dalam
Ruang udara dalam merupakan suatu ruang antar sel yang besar.
Memiliki fungsi ganda yaitu bagi fotosintesis dan transpirasi dan juga
respirasi. Ruang udara dalam ini memiliki keteraturan dengan ruang
antar sel lainnya. Hal ini menjamin hubungan yang lancar antara
bagian dalam dengan udara luar, terutama dalam pelaksanaan
pertukaran gas CO2 pada proses fotosintesis.
5

Gambar 1.Bagian Stomata


(Anu, et al,2017)
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memmbuka dan Menutupnya
Stomata
Dalam melakukan kinerjanya untuk membuka dan menutupnya stomata, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut Jasmi (2016) membuka dan
menutupnya stomata disebabkan oleh mekanisme turgor, akumulasi ion kalium,
akumulasi asam absisat dan pengaruh lingkungan seperti suhu, kelembaban
maupun cahaya. Cahaya matahari merangsang sel penutup menyerap ion K+ dan
air, sehingga stomata akan membuka pada pagi hari. Nah, stomata itu juga
berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap cekaman
kekeringan. Pada kondisi cekaman kekeringan, stomata akan menutup lubangnya
sebagai upaya untuk menahan laju transpirasi. Namun, faktor yang paling berperan
dalam membuka dan menutupnya stomata adalah asam absisat (ABA).
Di dalam sumber lain, Asriyani (2017) juga menjelaskan mengenai
mekanisme membuka dan menutupnya stomata yaitu stomata mempunyai
mekanisme penyesuaian terhadap kandungan air tanah, yang dipengaruhi oleh
kapasitas tanah penyimpanan air. Kenaikan pH lingkungan sangat baik bagi
kegiatan enzim posporilase guna mengubah amilum dalam sel penutup stomata
menjadi glukosa-1-pospat. Hal ini menyebabkan naiknya nilai osmosis sel-sel
penutup yang kemudian menyebabkan masuknya air dari sel tetangga ke sel
penutup. Tambahan air ini mengakibatkan turgor pada dinding-dinding sel
penutup yang tipis (porus) dan membuka stomata.
Cahaya redup dan tidak adanya cahaya matahari umumnya stomata tumbuhan
menutup. Ketika intensitas cahaya meningkat, stomata membuka hingga mencapai
6

nilai maksimum. Cahaya, konsentrasi CO2, kelembapan dan hormon tumbuhan


merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi membuka dan menutupnya
stomata. Cahaya menyebabkan membukanya stomata pada saat keadaan gelap.
Peningkatan konsentrasi CO2 dan turunnya kelembapan menyebabkan
menutupnya stoma.
2.5 Perbedaan Stomata Tanaman Monokotil dan Dikotil

Gambar 2. Stomata dikotil dan monokotil


(Panawala, 2017)
Penelitian oleh Haryanti (2010), tentang jumlah dan distribusi stomata pada
daun beberapa spesies tanaman dikotil dan monokotil ditemukan bahwa stomata
pada daun dikotil umumnya tersebar, sedangkan pada monokotil terletak berderet-
deret sejajar sesuai dengan susunan epidermisnya misalnya alang-alang. Pada
daun tanaman monokotil ukuran stomatanya relatif lebih kecil, sehingga terlihat
sangat padat daripada stomata daun dikotil misalnya alang-alang, onclang, dan
palm. Perbedaan stomata pada tanaman monokotil dan dikotil itu meliputi banyak
aspek. Dilihat dari aspek sel penutup, menurut Haryanti (2010) pada tanaman
dikotil umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil mempunyai bentuk
seragam dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat
sempit di bagian tengah dan membesar pada ujungnya. Perbedaan stomata lainnya
yaitu pada daun dengan pertulangan menyirip seperti pada tumbuhan dikotil,
stomatanya tersebar, sedangkan daun monokotil dengan pertulangan sejajar,
seperti pada Graminae, stomatanya tersusun berderet sejajar (Mulyani, 2006). Jika
dilihat dari ukurannya, menurut Haryanti (2010) stomata mempunyai ukuran
diameter yang berbeda-beda. Pada daun tanaman monokotil ukuran stomatanya
relatif lebih kecil, sehingga terlihat sangat padat daripada stomata daun dikotil
7

yang terlihat lebih besar dan arang.


2.6 Perbedaan Stomata Tanaman Darat dan Tanaman Air

Pada stomata tanaman darat dan air tentunya memiliki perbedaan.

Perbedaannya sendiri menurut Haryanti (2010) pada tumbuhan air tertentu yang

daunnya terapung di atas permukaan air misal Nymphaea, stomatanya hanya

ditemukan di daun permukaan atas saja. Sedangkan untuk distribusi stomata

tanaman darat umumnya terdapat pada permukaan daun bagian bawah dan rata-

rata berbentuk oval berdiameter 6-18 mikron dan luas 90 mikron persegi
8

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam rangka menunjang praktikum
kali ini ialah sebagai berikut :
Tabel 1. Alat
Alat Fungsi
Mikroskop Melihat objek yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang
Kaca preparat Tempat untuk meletakkan spesimen
Selotip Untuk menutupi bagian yang dilapisi kuteks
Kuteks bening Untuk melapisi spesimen
Tabel 2. Bahan
Bahan Fungsi
Daun Mangga Spesimen yang akan diamati
Daun Jagung Spesimen yang akan diamati
Daun Teratai Spesimen yang akan diamati
3.2 Cara Kerja

Menyiapkan alat dan bahan

Melapisi spesimen dengan kuteks bening dan tunggu


hingga kering

Tutup bagian yang dilapisi dengan kuteks

Melepaskan selotip dari spesimen

Meletakkan selotip pada kaca preparat dan


mengamati di bawah mikroskop

Mencatat dan mendokumentasi hasil pengamatan


9

11

3.3 Analisis Perlakuan


Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati stomata pada daun tanaman
jagung, mangga, dan teratai. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan
proses pengamatan ialah menyiapkan alat untuk mendukung proses identifikasi dan bahan
yang mencakup spesimen di dalamnya sebagai media dalam melakukan praktikum.
Kemudian lakukanlah praktikum sesuai prosedur yang telah ditentukan. Dokumentasikan
proses praktikum untuk dicantumkan pada bagian lampiran. Kemudian, lakukanlah
pengamatan terhadap apa yang terjadi di dalam praktikum tersebut. Identifikasilah spesimen
tersebut. Setelah proses pengamatan selesai, hasil pengamatan dapat dicatat pada tabel hasil
identifikasi.
10

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Tanaman
4.1.1 Klasifikasi Tanaman Jagung
Tanaman jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari
subfamili Myadeae. Menurut Fitrianti (2016), klasifikasi pada jagung
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Family : Poaceae/Gramineae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.

Gambar 3. Penampang membujur pada daun jagung;


a) klorofil b) stomata c) sel penutup d) celah stomata e) sel tetangga f) epidermis
(Lamahala dkk, 2018)
13

4.1.2 Klasifikasi Tanaman Teratai


Teratai hidup di permukaan air dan bunganya muncul dari tangkainya. Daun teratai
berbentuk bulat dengan pinggiran halus dan agak menggulung ke dalam. Namun
ada juga jenis teratai dengan pinggiran daun agak bergerigi.Warna daun teratai
sangat bervariasi, ada yang berwarna hijau agak muda dan cerah, serta ada juga yang
berwarna hijau tua. Menurut Istria (2018), klasifikasi pada teratai adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Nymphaeales
Family : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea alba, Nymphaea odorata, Nymphaea tuberosa,
Nymphaea gigantea, dan 45 spesies lainnya yang terbagi lagi menjadi sekitar
200 varietas.

Gambar 4. Stomata pada daun teratai;


p (porus) se (sel epidermis) sp (sel penutup) st (sel tetangga)
(Saputri, 2016)
4.1.3 Klasifikasi Tanaman Mangga
Pohon mangga termasuk tumbuhan habitus atau tumbuhan tingkat tinggi
dengan struktur batangnya yang termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan
berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m, tinggi pohon mangga bisa
mencapai tinggi 20 sampai 40 m jika keadaan tanahnya subur. Menurut Shah et al
(2010), berikut merupakan klasifikasi mangga:
14

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Class : Magnoliophyta
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera

Gambar 5. Stomata pada daun mangga; kondisi celah stomata


membuka
(Mutaqin et al, 2016)
4.2 Perbedaan Stomata Tanaman Monokotil dan Dikotil
Daun tanaman dikotil mempunyai helaian menjari atau menyirip, sedangkan
monokotil pada umumnya sejajar atau melengkung. Hal ini menyebabkan
perkembangan distribusi stomatanya juga mengikuti kaidah tersebut. Pada daun -
daun tanaman monokotil ukuran stomatanya relatif lebih kecil , sehingga terlihat
sangat padat daripada stomata daun dikotil misalnya Poaceae dan Cyperacea.
Dilihat dari stomata mangga dan Jagung. Pada stomata mangga merupakan
jenis tumbuhan dikotil yang hidup di darat terdiri dari dua sel penjaga berbentuk
ginjal. Stomata akan membuka apabila daun tanaman tersebut mengandung banyak
air, sedangkan akan menutup apabila kadar air pada daun tanaman tersebut telah
berkurang. Sedangkan pada jagung terdapat stomata yang berbentuk diantgus-
diasthik seperti bulat telur, pada stomata terdapat bagiam-bagian diantaranya sel
tetangga, sel penutup, inti sel, pada bagian dorsal terdapat jaringan epidermis.
Epidermis ini berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya
15

Gambar 6. Stomata pada mangga


(Mutaqin, 2016)

Gambar 7. Stomata pada jagung


(Jeniria dan Mukarlina, 2015)
4.3 Perbedaan Stomata Pada Tanaman Air dan Darat
Stomata merupakan modifikasi jaringan epidermis yang terspesialisasi
menjadi sebuah organ yang berperan dalam mengatur keluar masuknya udara
serta air pada daun. Stomata dikelilingi sel-sel yang berebentuk sama atau
berbeda dengan sel epidermis lainnya, sel tersebut dinamakan sel tetangga. Sel
tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang mengatur lebar celah. Pada
tumbuhan darat, stomata banyak terdapat pada bagian bawah daun, sedangkan
pada tumbuhan yang hidup di air stomata banyak terdapat pada permukaan atas
daun.
Dilihat dari stomata jagung dan teratai. Pada teratai memiliki daun yang
mengapung di atas air, stomata yang dimiliki adalah tipe menonjol keluar
16

karena pada Nymphae sp, stomata yang berada atas dipermukaan daun ini
berfungsi untuk mengurangi penguapan, sedangkan dibawah permukaan daun
berfungsi untuk mempercepat penguapan. sedangkan pada jagung yang
merupakan tumbuhan darat, memiliki lilin untuk mencegah kehilangan air dari
daun. Stomata pada jagung memilii bentuk halter dan setiap stomata dikelilingi
sel-sel epidermis berbentuk kipas, hal ini untuk menanggulangi defisit air pada
sel-sel daun.

Gambar 8. Stomata Jagung


(Nurlia, 2016)

Gambar 9. Stomata teratai


(Sari dan Herkules, 2017)
17

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang ada di dunia.
Sebagai salah satu makhluk hidup, tumbuhan tentunya memiliki fungsi dan
peranannya dalam mengisi kelangsungan hidup makhluk lainnya di muka bumi
ini. Salah satu kegiatan tumbuhan untuk melangsungkan hidupnya yaitu dengan
melakukan fotosintesis. Fotosintesis itu terjadi ketika ada cahaya matahari.
Fotosintesis itu terjadinya di daun. Di dalam daun terdapat banyak sekali stomata.
Stomata merupakan bagian pada tumbuhan yang menjadi tempat pertukaran
antara gas oksigen dan karboksida.
Fungsi dari stomata itu beragam, diantaranya yaitu fungsi yang pertama
adalah sebagai tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan dalam proses
fotosintesis. Stomata juga berperan sebagai salah satu jalur masuknya polutan
khususnya polutan yang berasal dari udara. Kemudian fungsi dari stomata lainnya
yaitu sebagai pengatur penguapan pada tumbuhan. Lalu, sebagai pencegah
masuknya mikroba serta melindungi tumbuhan dari infeksi patogen. Serta,
sebagai salah satu ciri genetika untuk seleksi, karena berhubungan dengan
produksi maupun ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Bagian stomata itu ada empat, yaitu sel penutup, celah (porus), sel tetangga,
dan ruang udara dalam. Semuanya itu sangat penting dalam proses kinerja
stomata. Selanjutnya, dalam melakukan kinerjanya yaitu membuka dan menutup
untuk mengatur pertukaran gas, stomata mempunyai banyak faktor yaitu
mekanisme turgor, akumulasi ion kalium, akumulasi asam absisat dan pengaruh
lingkungan seperti suhu, pH tanah, konsentrasi air, kelembaban serta cahaya
matahari.
Stomata itu beragam, ada yang terdapat pada tanaman monokotil dan ada
juga di tanaman dikotil. Stomata pada tanaman darat dan tanaman air juga
berbeda. Maka dari itu, dapat disimpulkan perbedaaan stomata pada tanaman
monokotil dan dikotil yaitu pada dikotil berbentuk ginjal, sedangkan monokotil
berbentuk seragam yang mana terlihat sempit di bagian tengah dan membesar
pada ujungnya. Lalu, perbedaan stomata pada tanaman darat dan tanaman air
yaitu jika pada tanaman darat, stomatanya terletak di bawah daun, sedangkan
18

tanaman air terletak di atas daun. Hal ini mempunyai satu tujuan yaitu untuk
mengurangi penguapan.
Kemudian, pada praktikum mengamati stomata pada spesimen jagung,
mangga, dan teratai ketiganya memiliki wujud stomata yang berbeda. Hal ini
dikarenakan, tanaman jagung merupakan tanaman darat dikotil yang mana letak
stomatanya ada di bawah daun.
Lalu, untuk tanaman mangga yang merupakan tanaman darat monokotil
juga terletak di bawah daun, dan tanaman teratai sendiri merupakan tanaman air
monokotil yang letak stomatanya ada di atas daun.
Jadi, setiap stomata yang ada di suatu tanaman itu berbeda-beda wujudnya
dan letaknya. Namun, tujuan dan fungsi dari stomata pada setiap tanaman itu
sama yaitu umumnya sebagai tempat pertukaran antara gas CO2 dan O2.
5.2 Saran
Pengamatan selanjutnya harus dilakukan lebih teliti untuk mendapatkan
hasil yang terbaik, kerja sama antar anggota juga harus dijaga agar praktikum
yang akan datang dapat lebih baik lagi. Semoga kedepannya dapat lebih
memahami materi agar praktikum dapat berjalan dengan baik.
19

DAFTAR PUSTAKA
Anu, O., Henny, L.R., dan Johanis, J.P. 2017. Struktur Sel Epidermis dan Stomata
Daun Beberapa Tumbuhan Suku Euphorbiaceae. JURNAL MIPA
UNSRAT ONLINE, Vol. 6 No. 1: 69-73. Manado, Sulawesi Utara.
Asriyani, L. 2017. IDENTIFIKASI PENENTUAN WAKTU OPTIMAL
PEMBUKAAN STOMATA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L.) DI
UIN RADEN INTAN LAMPUNG. Skripsi.
Fitrianti, I. 2016. UJI KONSENTRASI FORMULASI Bacillus subtilis BNt8
TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH JAGUNG (Zea mays L.)
SECARA In Vitro. Skripsi. FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN
ALAUDDIN MAKASSAR. Sulawesi Selatan
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi,
Vol. 18 No. 2.
He, J.J., dan Yun, K.L. 2018. Stomata. Journal Els. Wuhan University.
Istria, L. 2018. TUMBUHAN TERATAI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN
PERHIASAN PADUAN PERAK DAN KAYU. Skripsi. FAKULTAS
SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA. Jawa Tengah.
Jasmi. 2016. PENGARUH PEMUPUKAN KALIUM TERHADAP KELAKUAN
STOMATA DAN KETAHANAN KEKERINGAN. Jurnal Agrotek
Lestari, Vol. 2 No. 2.
Lamahala, M.H., Sumarni, L., dan Uslan. 2018. PENGEMBANGAN MEDIA
JARINGAN EPIDERMIS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) YANG
TUMBUH DI KOTA KUPANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR
TAMBAHAN PEMBELAJARAN IPA SD
BERBASIS KEARIFAN LOKAL. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti,
Vol. 5 No. 2.
Mashud, N. 2007. Stomata dan Klorofil Dalam Hubungannya dengan
Produksi Kelapa Stomata and Chlorophyll in Relation to Coconut
Production. Jurnal Buletin Palma, No.32. Balai Penelitian Tanaman
Kelapa dan Palma Lain.

Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakata: Kanisius.


20

Mutaqin dkk. 2016. STUDI ANATOMI STOMATA DAUN MANGGA


(Mangifera indica) BERDASARKAN PERBEDAAN LINGKUNGAN.
Jurnal Biodjati, Vol. 1 No. 1: 13- 18.
Panawala, L. 2017. Difference Between Stomata of Monocot and Dicot Plants.
Salatin, N.P. 2012. PERBANYAKAN TANAMAN MANGGA (Mangifera
indica) DENGAN CARA CANGKOK DI UPTD B2TPH, TOHUDAN,
COLOMADU KARANGANYAR. Skripsi. PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA. Jawa Tengah.
Saputri, N.W. 2016. STRUKTUR DAN DISTRIBUSI STOMATA PADA
TANAMAN
MARGA Nymphaea. Artikel Skripsi. FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI. Jawa Timur.
Sudarsono. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Sulistiana, S., dan Ludivica, E.S. 2016. AKUMULASI TIMBAL (Pb) DAN
STRUKTUR STOMATA DAUN PURING (Codiaeum variegatum Lam.
Blume). Jurnal Agrosains dan Teknologi, Vol. 1 No. 2. Universitas
Terbuka, Tangerang Selatan.

Anda mungkin juga menyukai