“Stomata”
Disusun oleh :
Nama : Reinhard William Sihombing
NIM : 215040207111041
Kelas :D
Asisten : Amrul Mubarok
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI ..................................................................................................... II
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ................................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
2.1 Definisi Stomata .................................................................................... 3
2.2 Fungsi Stomata ...................................................................................... 3
2.3 Bagian-bagian Stomata .......................................................................... 4
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memmbuka dan Menutupnya
Stomata ............................................................................................................ 5
2.5 Perbedaan Stomata Tanaman Monokotil dan Dikotil .............................. 6
2.6 Perbedaan Stomata Tanaman Darat dan Tanaman Air ............................ 7
BAB III METODOLOGI .................................................................................. 8
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 8
3.2 Cara Kerja ............................................................................................. 8
3.3 Analisis Perlakuan ................................................................................. 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 10
4.1 Klasifikasi Tanaman ............................................................................ 10
4.2 Perbedaan Stomata Tanaman Monokotil dan Dikotil ............................ 14
4.3 Perbedaan Stomata Pada Tanaman Air dan Darat ................................. 15
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 17
5.2 Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19
III
DAFTAR GAMBAR
‘
IV
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Alat................................................................................................................... 8
Tabel 2. Bahan ............................................................................................................... 8
V
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun merupakan penghasil makanan bagi tumbuhan. Pada daun terdapat 3
lapisan yaitu epidermis atas, epidermis bawah, mesofil. Pada bagian epidermis
bawah daun terdapat stomata. Stomata (tunggal: stoma) adalah suatu celah pada
epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang mengelilingi pori-pori kecil yang
disebut stoma dan yang berisi kloroplas serta mempunyai bentuk maupun fungsi
yang berlainan dengan epidermis. Kata stomata berarti mulut di Yunani karena
mereka mengijinkan komunikasi antara lingkungan internal dan eksternal tanaman
(Hayati, 2010).
Stomata merupakan salah satu sel pada organ tanaman yakni daun yang
mempunyai peranan penting dalam proses metabolisme tanaman seperti
fotosintesis dan respirasi. Proses fotosintesis sangat bergantung pada stomata yang
berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas terutama CO2. Keberadaan stomata
pada setiap tanaman akan berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman: C3, C4 atau
CAM; golongan tanaman: monokotil atau dikotil. Perbedaan ini akan
mempengaruhi respon fisiologi tanaman terhadap kondisi lingkugan sekitarnya.
Sehingga menjadi penting untuk mengetahui karakter maupun morfologi stomata
yang ada pada setiap tanaman. Keberadaan dan kondisi stomata dapat diamati
dengan beberapa metode yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti, baik dari
metode paling sederhana menggunakan pewarna kuku sampai metode yang cukup
sulit serta membutuhkan biaya yang mahal menggunakan bahan kimia.
Umumnya tanaman darat mempunyai stomata pada permukaan daun bagian
bawah, rata-rata sel penutup berbentuk ginjal misalnya melinjo, jadam, pinang dll.
Namun beberapa tanaman ada yang stomatanya di permukaan atas daun. Nah, untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai stomata pada tumbuhan, pada laporan ini akan
menyajikan pembahasan mengenai stomata itu sendiri khususnya pada tumbuhan
jagung, mangga, dan teratai.
1.2 Tujuan
Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari pelaksanaan kegiatan praktikum
stomata, yaitu:
1. Agar dapat mengetahui definisi stomata
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Stomata
Tumbuhan hijau melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Fotosintesis
tumbuhan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui celah yang dinamakan
dengan stomata. Menurut Anu ,et al, (2017) pengertian dari stomata yaitu modifikasi dari sel
epidermis daun berupa sepasang sel penjaga yang dapat menimbulkan celah sehingga uap air dan
gas dapat dipertukarkan antara bagian dalam dari stomata dengan lingkungan. Sedangkan menurut
Sari dan Harlita (2018) Stoma (jamak : stomata) merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi
oleh dua sel epidermis spesifik yang dikenal sebagai sel penutup atau sel penjaga (Guard cell).
“Stomata are the stomatal pores found on the underside of the plant leaf. Stems of the plants
also contain stomata. The opening of stomata occurs in the presence of water inside the plant”.
Stomata adalah pori-pori stomata yang terdapat di bagian bawah daun tumbuhan. Batang
tumbuhan juga mengandung stomata. Pembukaan stomata terjadi dengan adanya air di dalam
tanaman (Lakna,2017).
“According to He & Yun (2018), stomata are central determinants ofplant photosynthesis,
transpirational cooling andecological adaptability, which have huge impacton global water and
carbon cycles, plant compet-itiveness and nutrients in foods”. Definisi ini menjelaskan bahwa
menurut He & Yun (2018), stomata adalah penentu utama fotosintesis tanaman, pendinginan
transpirasional dan kemampuan beradaptasi ekologis, yang berdampak besar pada siklus air dan
karbon global, daya saing tanaman, dan nutrisi dalam makanan.
2.2 Fungsi Stomata
Sebagai salah satu bagian yang terdapat pada daun dari tumbuhan, stomata memiliki
banyak fungsi. Menurut Sulistiana dan Ludivica (2016), fungsi dari stomata yaitu yang pertama
adalah sebagai tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis. Selain itu, stomata juga berperan sebagai salah satu jalur masuknya polutan
khususnya polutan yang berasal dari udara. Nah, selanjutnya fungsi stomata menurut Asriyani
(2017) yaitu sebagai pengatur penguapan pada tumbuhan. Lalu, menurut Melotto et al., (2006)
fungsi stomata lainnya yaitu sebagai pencegah masuknya mikroba serta melindungi tumbuhan
dari infeksi patogen. Nah, yang terakhir menurut Mashud (2007) fungsi stomata yaitu sebagai
salah satu ciri genetika untuk seleksi, karena berhubungan dengan produksi maupun ketahanan
tanaman terhadap hama dan penyakit.
4
a) Sel penutup
Sel penutup itu terdiri dari sepasang sel simetris, bentuknya
menyerupai ginjal, pada dinding sel atas dan bawah terlihat adanya
alat yang berbentuk sebagai tirai. Kadang-kadang tirai tersebut hanya
terdapat pada dinding sel bagian atas.
b) Celah (porus)
Celah (porus) itu terletak di antara celah sel penutup. Sel penutup
dapat mengatur membuka dan menutup porus tersebut. Porus dapat
berhubungan dengan udara di lingkungan luar sangat dibantu dengan
adanya rongga depan dan birai-birai atas demikian pula hubungannya
dengan ruang udara dalam yang dibantu dengan adanya rongga
belakang dan birai-birai bawah.
c) Sel tetangga
Sel tetangga itu berada di sekitar sel penutup atau dapat dikatakan
juga mengelilingi sel-sel penutup. Sel tetangga terdiri dari dua buah
atau lebih yang melangsungkan fungsinya dengan berasosiasi dengan
sel penutup. Sel ini juga dinamakan sebagai “subsidiary cells” yang
mana keadaannya dapat dibedakan dari sel epidermis.
d) Ruang udara dalam
Ruang udara dalam merupakan suatu ruang antar sel yang besar.
Memiliki fungsi ganda yaitu bagi fotosintesis dan transpirasi dan juga
respirasi. Ruang udara dalam ini memiliki keteraturan dengan ruang
antar sel lainnya. Hal ini menjamin hubungan yang lancar antara
bagian dalam dengan udara luar, terutama dalam pelaksanaan
pertukaran gas CO2 pada proses fotosintesis.
5
Perbedaannya sendiri menurut Haryanti (2010) pada tumbuhan air tertentu yang
tanaman darat umumnya terdapat pada permukaan daun bagian bawah dan rata-
rata berbentuk oval berdiameter 6-18 mikron dan luas 90 mikron persegi
8
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam rangka menunjang praktikum
kali ini ialah sebagai berikut :
Tabel 1. Alat
Alat Fungsi
Mikroskop Melihat objek yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang
Kaca preparat Tempat untuk meletakkan spesimen
Selotip Untuk menutupi bagian yang dilapisi kuteks
Kuteks bening Untuk melapisi spesimen
Tabel 2. Bahan
Bahan Fungsi
Daun Mangga Spesimen yang akan diamati
Daun Jagung Spesimen yang akan diamati
Daun Teratai Spesimen yang akan diamati
3.2 Cara Kerja
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Tanaman
4.1.1 Klasifikasi Tanaman Jagung
Tanaman jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari
subfamili Myadeae. Menurut Fitrianti (2016), klasifikasi pada jagung
adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Family : Poaceae/Gramineae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Class : Magnoliophyta
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera
karena pada Nymphae sp, stomata yang berada atas dipermukaan daun ini
berfungsi untuk mengurangi penguapan, sedangkan dibawah permukaan daun
berfungsi untuk mempercepat penguapan. sedangkan pada jagung yang
merupakan tumbuhan darat, memiliki lilin untuk mencegah kehilangan air dari
daun. Stomata pada jagung memilii bentuk halter dan setiap stomata dikelilingi
sel-sel epidermis berbentuk kipas, hal ini untuk menanggulangi defisit air pada
sel-sel daun.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang ada di dunia.
Sebagai salah satu makhluk hidup, tumbuhan tentunya memiliki fungsi dan
peranannya dalam mengisi kelangsungan hidup makhluk lainnya di muka bumi
ini. Salah satu kegiatan tumbuhan untuk melangsungkan hidupnya yaitu dengan
melakukan fotosintesis. Fotosintesis itu terjadi ketika ada cahaya matahari.
Fotosintesis itu terjadinya di daun. Di dalam daun terdapat banyak sekali stomata.
Stomata merupakan bagian pada tumbuhan yang menjadi tempat pertukaran
antara gas oksigen dan karboksida.
Fungsi dari stomata itu beragam, diantaranya yaitu fungsi yang pertama
adalah sebagai tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan dalam proses
fotosintesis. Stomata juga berperan sebagai salah satu jalur masuknya polutan
khususnya polutan yang berasal dari udara. Kemudian fungsi dari stomata lainnya
yaitu sebagai pengatur penguapan pada tumbuhan. Lalu, sebagai pencegah
masuknya mikroba serta melindungi tumbuhan dari infeksi patogen. Serta,
sebagai salah satu ciri genetika untuk seleksi, karena berhubungan dengan
produksi maupun ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Bagian stomata itu ada empat, yaitu sel penutup, celah (porus), sel tetangga,
dan ruang udara dalam. Semuanya itu sangat penting dalam proses kinerja
stomata. Selanjutnya, dalam melakukan kinerjanya yaitu membuka dan menutup
untuk mengatur pertukaran gas, stomata mempunyai banyak faktor yaitu
mekanisme turgor, akumulasi ion kalium, akumulasi asam absisat dan pengaruh
lingkungan seperti suhu, pH tanah, konsentrasi air, kelembaban serta cahaya
matahari.
Stomata itu beragam, ada yang terdapat pada tanaman monokotil dan ada
juga di tanaman dikotil. Stomata pada tanaman darat dan tanaman air juga
berbeda. Maka dari itu, dapat disimpulkan perbedaaan stomata pada tanaman
monokotil dan dikotil yaitu pada dikotil berbentuk ginjal, sedangkan monokotil
berbentuk seragam yang mana terlihat sempit di bagian tengah dan membesar
pada ujungnya. Lalu, perbedaan stomata pada tanaman darat dan tanaman air
yaitu jika pada tanaman darat, stomatanya terletak di bawah daun, sedangkan
18
tanaman air terletak di atas daun. Hal ini mempunyai satu tujuan yaitu untuk
mengurangi penguapan.
Kemudian, pada praktikum mengamati stomata pada spesimen jagung,
mangga, dan teratai ketiganya memiliki wujud stomata yang berbeda. Hal ini
dikarenakan, tanaman jagung merupakan tanaman darat dikotil yang mana letak
stomatanya ada di bawah daun.
Lalu, untuk tanaman mangga yang merupakan tanaman darat monokotil
juga terletak di bawah daun, dan tanaman teratai sendiri merupakan tanaman air
monokotil yang letak stomatanya ada di atas daun.
Jadi, setiap stomata yang ada di suatu tanaman itu berbeda-beda wujudnya
dan letaknya. Namun, tujuan dan fungsi dari stomata pada setiap tanaman itu
sama yaitu umumnya sebagai tempat pertukaran antara gas CO2 dan O2.
5.2 Saran
Pengamatan selanjutnya harus dilakukan lebih teliti untuk mendapatkan
hasil yang terbaik, kerja sama antar anggota juga harus dijaga agar praktikum
yang akan datang dapat lebih baik lagi. Semoga kedepannya dapat lebih
memahami materi agar praktikum dapat berjalan dengan baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anu, O., Henny, L.R., dan Johanis, J.P. 2017. Struktur Sel Epidermis dan Stomata
Daun Beberapa Tumbuhan Suku Euphorbiaceae. JURNAL MIPA
UNSRAT ONLINE, Vol. 6 No. 1: 69-73. Manado, Sulawesi Utara.
Asriyani, L. 2017. IDENTIFIKASI PENENTUAN WAKTU OPTIMAL
PEMBUKAAN STOMATA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica L.) DI
UIN RADEN INTAN LAMPUNG. Skripsi.
Fitrianti, I. 2016. UJI KONSENTRASI FORMULASI Bacillus subtilis BNt8
TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH JAGUNG (Zea mays L.)
SECARA In Vitro. Skripsi. FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN
ALAUDDIN MAKASSAR. Sulawesi Selatan
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi,
Vol. 18 No. 2.
He, J.J., dan Yun, K.L. 2018. Stomata. Journal Els. Wuhan University.
Istria, L. 2018. TUMBUHAN TERATAI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN
PERHIASAN PADUAN PERAK DAN KAYU. Skripsi. FAKULTAS
SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA. Jawa Tengah.
Jasmi. 2016. PENGARUH PEMUPUKAN KALIUM TERHADAP KELAKUAN
STOMATA DAN KETAHANAN KEKERINGAN. Jurnal Agrotek
Lestari, Vol. 2 No. 2.
Lamahala, M.H., Sumarni, L., dan Uslan. 2018. PENGEMBANGAN MEDIA
JARINGAN EPIDERMIS TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) YANG
TUMBUH DI KOTA KUPANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR
TAMBAHAN PEMBELAJARAN IPA SD
BERBASIS KEARIFAN LOKAL. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti,
Vol. 5 No. 2.
Mashud, N. 2007. Stomata dan Klorofil Dalam Hubungannya dengan
Produksi Kelapa Stomata and Chlorophyll in Relation to Coconut
Production. Jurnal Buletin Palma, No.32. Balai Penelitian Tanaman
Kelapa dan Palma Lain.