Oleh:
ARYA DARMA
2004290014
AGROTEKNOLOGI 1
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN
2022
DORMANSI BIJI
LAPORAN
Oleh:
ARYA DARMA
2004290014
AGROTEKNOLOGI A1 PAGI
Laporan Ini Disusun Sebagain Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah
Praktikum Fisiologi Tanaman Di Fakultas Pertanian Muhammadiyah
Sumatra Utara
Dikoreksi Oleh:
Diketahui Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan kesehatan
bagi penulis segingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul
“Dormansi Biji”.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ iv
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
Latar Belakang ......................................................................... 1
Tujuan Praktikum ..................................................................... 2
Kegunaan Praktikum ................................................................ 2
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
BAHAN DAN METODE ..................................................................... 5
Tempat dan Waktu ................................................................... 5
Bahan dan Alat ........................................................................ 5
Pelaksanaan Praktikum ............................................................ 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 7
Hasil ......................................................................................... 7
Pembahasan .............................................................................. 7
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 10
Kesimpulan .............................................................................. 10
Saran ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 11
LAMPIRAN ......................................................................................... 13
DAFTAR TABEL
Latar Belakang
Dormansi adalah keadaan biji yang tidak berkecambah atau dengan kata lain
tunas yang yang tidak dapat tumbuh (terhambatnya pertumbuhan) selama periode
tertentu yang disebabkan oleh faktor-faktor intern dalam biji atau tunas tersebut.
Suatu biji dikatakan dorman apabila biji tersebut tidak dapat berkecambah, setelah
periode tertentu, meski faktor-faktor lingkungan yang dibutuhkan tersedia.Seperti
yang telah kita ketahui, dormansi ditunjukkan oleh suatu rentang besar organ tanaman
dari berbagai morfologi. Misalnya pada tunas, dormansi dapat terjadi pada pucuk
sebuah tanaman berkayu, sebuah umbi dari kentang, ataupun sebuah rhizome.
Kemudian pada perkecambahan sebuah biji, kriteria utama berakhirnya masa
dormansi adalah pertumbuhan radikal.( Ismail, 2018).
Hormon yang berperan dalam dormansi biji adalah hormon asam absisat
(ABA). Hormon ini dihasilkan pada tunas terminal dan berperan dalam
memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan bagian primordia daun untuk
mengalami perkembangan menjadi sisik yang nantinya berfungsi untuk melindungi
tunas yang mengalami dormansi pada musim dingin. Hormon asam absisat juga
berperan dalam menghambat pembelahan sel pada kambium pembuluh. Biji akan
melakukan perkecambahan ketika asam absisat dihambat dengan cara membuatnya
tidak aktif. Biji memerlukan cahaya atau stimulus lain untuk memicu perombakan
asam absisat. Untuk mematahkan dormansi biji dapat juga dilakukan dengan
meningkatkan hormon giberelin, sehingga rasio asam absisat terhadap giberelin dapat
menentukan apakah biji tersebut akan tetap dorman atau mengalami perkecambahan.
(Ilyas, 2012).
Tujuan Praktikum
CaraPelaksanan :
1. Siapkan 4 wadah sebagai media perkecambahan bahan
biji berkulit tipis dan berkulit tebal.
Hasil
Pembahasan
berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada biji bayam dengan 3 perlakuan
yaitu dengan media kering, media lembab kemudian dengan biji di tenggelamkan.
Hasil menunjukan bahwa biji yang berkecambah pada media lembab dan tenggelam
dengam masing-masing biji yang berkecambah yaitu 25 kecambah dengan presentase
83,3 % dan pasa biji tomat dengan perlakuan yang sama seperti biji bayam
menunjukan hasil biji yang berkecambah pada media lembab berjumlah 21 biji
dengan presentase 70 % dan pada media tenggelam berjumlah 5 biji yang
berkecambah dengan presentase 16,6 % sedangkan pada media kering biji tidak ada
yang berkecambah baik biji bayam maupun biji tomat. hal ini sesui dengan literatur
(Hajardi, 2019). yang menyatakan bahwa proses perkecambah sangat dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti air, O2, cahaya dan suhu. Air berperan dalam
melunakkan kulit biji, memfasilitasi masuknya O2, pengenceran protoplasma untuk
aktifitas fungsi dan alat transportasi makanan. Suhu berperan dalam pematahan
dormansi, aplikasi fluktuasi suhu yang tinggi diharapkan akan berhasil mematahkan
dormansi pada kulit biji yang keras. Suhu yang tinggi dapat melunakkan permukaan
kulit biji sedangkan oksigen dibutuhkan untuk proses oksidasi pemben-tukan energi
perkecambahan.
1. pada biji berkulit tipis yaitu bayam biji yang kecambah sebanyak 25
kecambah pada media lembab maupun media yang tenggelam dengan
presentase masing-masing 83,3%
2. pada biji berkulit tipis yaitu tomat biji yang kecambah sebanyak 21 kecambah
pada media lembab dengan presentase 70 % dan pada media yang tenggelam
biji tomat yang berkecambah sebanyak 5 kecambag dengan presentase 16,6 %
3. pada biji berkulit tebal yaitu jagung biji yang berkecambah sebanyak 16
kecambah pada media dengan air biasa/air aqua dengan presentase 53,3 % dan
pada media dengan larutan NaCl tidak ada yang tumbuh begitu juga dengan
media yang menggunakan air dengan suhu tinggi.
4. Pada biji berkulit tebal yaitu biji sirsak biji ini sama sekali tidak ada yang
berkecambah baik dengan media air biasa maupun dengan air suhu tinggi dan
dengan larutan NaCl.
5. proses perkecambah sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti air,
O2, cahaya dan suhu. Air berperan dalam melunakkan kulit biji, memfasilitasi
masuknya O2, pengenceran protoplasma untuk aktifitas fungsi dan alat
transportasi makanan. Suhu berperan dalam pematahan dormansi, aplikasi
fluktuasi suhu yang tinggi diharapkan akan berhasil mematahkan dormansi
pada kulit biji yang keras.
Saran
Sebaiknya saat proses pemilihan biji berkulit tipis yaitu tomat dan bayam serta
biji berkulit tebal yaitu jagung dan sirsak dilakukan lebih teliti agar biji
yang digunakan itu dalam kedaan baik sehingga percobaan dormansi
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
apsari, R. T., & S. Rezeki. (2018). Pengaruh pematahan dormansi terhadap viabilitas
benih kacang tanah. Bulletin Palawija, 16 (1), 46-51.
Estiasih, Teti, Widya Dwi Rukmi Putri, Elok Waziiroh. 2017. Umbi-umbian &
Pengolahannya. Malang: UB Press.
Ilyas, S. (2012). Ilmu dan Teknologi Benih, Teori dan Hasil-Hasil Penelitian (p. 95).
Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.
Ismail, A. D., & Duryat. (2018). Respon perkecambahan benih Kemiri Sunan
(Reutealis trisperma) terhadap skarifikasi kimia dengan Asam Sulfat (H2SO4)
pada berbagai lama waktu perendaman. Jurnal Biologi Eksperimen dan
Keanekaragaman Hayati, 5 (1), 77-82.
Kartika, et al. 2015. Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) menggunakan KNO3 dan Skarifikasi. Jurnal Pertanian dan Lingkungan
8(2) : 1978-1644.
Mulyana, Dadan, Ceng Asmarahman. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Jabon &
Sengon. Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka.
Naema. 2012. Pengantar Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Nurshanti, D. F. (2015). Zat pengatur tumbuh asam Giberellin (GA3) dan pengaruh
terhadap perkecambahan benih Palem Raja (Roystonea regia). AgronobiS, 1
(2), 71-77.
Tamin, R. P. 2017. Teknik perkecambahan benih jati (Tectona grandis Linn. F.).
Jurnal Agronomi. Vol 1 : Halaman 7-14.
Utami, S., Suryawati and Ermeli. (2016). KNO3 Concentration and Soaking Time
Effect on Breaking Seed Dormancy and Seed Growth of Sour-Sop (Annona
muricata L.). The1st International Conference Technology on Biosciences and
Social Science 2016. Padang: 310-315.
LAMPIRAN
Agroteknologi 1
Arya Darma