𝐋𝐀𝐏𝐎𝐑𝐀𝐍
OLEH :
JEREMI SABATIAN PELAWI
220301154
AGROTEKNOLOGI – 3
DORMANSI BIJI
𝐋𝐀𝐏𝐎𝐑𝐀𝐍
OLEH :
JEREMI SABATIAN PELAWI
220301154
AGROTEKNOLOGI – 3
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
( Ir.Meiriani MP )
NIP. 196505181992032001
iii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Ir. Meiriani, MP; Ir. Ratna Rosanty Lahay, MP; Dr. Ir. Lisa Mawarni MP;
Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik MSi.,M.Sc., Ph.D; Ir. Hariati, MP, selaku
dosen mata kuliah Fisiologi Tumbuhan serta abang dan kakak asisten
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
laporan ini.
Penulis
iii
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) .................................................3
Syarat Tumbuh ..........................................................................................5
Iklim ..............................................................................................5
Tanah .............................................................................................6
Botani Flamboyan (Delonix Regia) ..........................................................6
Syarat Tumbuh ..........................................................................................
Iklim ..............................................................................................9
Tanah .............................................................................................9
KESIMPULAN
Kesimpulan ...............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara umum, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif biasa disebut dengan
perbanyakan secara kawin atau seksual. Artinya, tanaman diperbanyak melalui benih
atau biji yang merupakan hasil perkawinan atau penyatuan sel jantan dan sel betina
dari tanaman induk. Penyatuan tersebut melalui proses penyerbukan antara bunga
jantan (serbuk sari) dan bunga betina (kepala putik). Penyerbukan dapat terjadi secara
alami karena bantuan angin atau serangga, tetapi saat ini bantuan penyerbukan dapat
dilakukan oleh manusia. Perbanyakan secara generatif diawali dengan inisiasi bunga
hingga pembentukan biji dan terbentuknya buah. Buah tersebut dipanen dan diambil
bijinya untuk bahan perbanyakan. Biji tersebut merupakan organ perkembangbiakan
yang terbentuk dalam buah sebagai hasil dari pendewasaan bakal biji yang dibuahi.
Perbanyakan melalui benih atau biji dilakukan karena alasan lebih praktis, lebih
mudah, dan teknis ini merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk
tanaman tertentu. (Gunawan, 2014).
Secara umum teknik perbanyakan tanaman yang dilakukan melalui biji akan
menghasilkan tanaman yang memiliki sistem perakaran yang kuat dan mampu
menyokong pertumbuhan tanaman dengan baik pada saat dewasa. Namun dengan
perbanyakan menggunakan biji sering mengalami kendala hingga dapat menyebabkan
kegagalan dalam pembiakannya. Biji yang tergolong biji dengan kulit yang keras dan
kedap yang dapat menghambat proses perkecambahan karena lambatnya pertumbuhan
benih yang disemai akibat tingkat kekerasan kulit benih yang ditimbulkan (Utami et
al., 2020).
Penyebab dari dormansi benih bisa disebabkan antara lain karena kulit benih
yang keras, pertumbuhan embrio yang belum berkembang (kurang matang), benih
mengandung zat-zat penghambat dalam buah atau benih yang mencegah
perkecambahan, dan gabungan dari beberapa tipe dormansi (Zanzibar, 2017). Biji
yang mengalami dormansi fisik yang menyebabkan pembatasan struktural terhadap
perkecambahan. Perkecambahan tergantung pada viabilitas benih, kondisi lingkungan
yang cocok, dan pada beberapa tanaman bergantung pada usaha pemecahan dormansi
(Harjadi, 2019).
Salah satu upaya pemecahan dormansi benih tanaman sirsak adalah dengan
menggunakan bahan kimia seperti larutan asam sulfat dan asam nitrat dengan
konsentrasi pekat agar kulit biji menjadi lunak sehingga dapat dilalui oleh air dengan
mudah. Penggunaan asam nitrat konsentrasi 0,5% dengan lama perendaman 72 jam
v
mampu mematahkan dormansi biji sirsak lebih cepat dibanding perlakuan lainnya
(Utami et al., 2016).
Berbagai macam metode telah dikembangkan untuk mengatasi tipe dormansi
salah satunya yaitu dengan Perlakuan pemanasan yaitu dengan merendam benih ke
dalam air panas pada suhu dan waktu yang berbeda, tujuannya adalah memberikan
kesempatan kulit benih menjadi lunak sehingga kulit benih lebih mudah melakukan
proses imbibisi, begitu juga terhadap waktu atau lama perendaman tujuannya adalah
memberi kesempatan biji menyerap air dalam kondisi yang cukup untuk merangsang
perkecambahan biji yang lebih lama kontak langsung dengan benih. Perendaman
benih dengan waktu yang berbeda adalah untuk mengetahui waktu perendaman yang
efektif dalam mengatasi dormansi. Perendaman benih dengan lama waktu yang
berbeda-beda mampu melunakkan dan membuka pori-pori kulit benih yang keras
(Nurshanti, 2013).
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dormansi biji
dari tanaman dengan menggunakan biji jarak dan flamboyan.
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Jarak (Jatropha curcas L.) yang sering disebut jarak pagar termasuk ke
dalam famili Euphorbiaceae. Di Indonesia terdapat berbagai jenis tanaman jarak,
antara lain jarak kepyar (Ricinus communis L.), jarak ulung (J. gossypifoli L.),
jarak Bali (J. podagrica H.), dan jarak pagar (J. curcas L.). J. curcas mengandung
minyak, senyawa fenol, flavonid, saponin, dan senyawa alkaloid. Bagian-bagian
umum digunakan yaitu daun, buah, biji, dan getah. Jenis penyakit yang dapat
disembuhkan adalah keputihan, radang telinga, sakit gigi, sariawan, perut
kembung-masuk angin, sembelit, jamur, gatal-gatal, bengkak, luka, pendarahan,
rematik, batuk, serta bermanfaat pula sebagai peluruh dahak (Sarimole et al.,
2014).
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas Linn) relatif mudah dibudidayakan
bahkan tanaman ini dapat ditanam pada lahan kritis. Media yang biasa digunakan
untuk pertumbuhan adalah: pupuk kandang, arang sekam dan juga serbuk gergaji.
Semua bahan media ini merupakan media organik yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Tanah dan pupuk kandang sangat bagus untuk
pertumbuhan jarak pagar (Jatrophus curcas Linn) terutama pada awal
pertumbuhan atau di pembibitan (Pasetryani, 2016).
Tanaman ini merupakan tanaman tropis yang dapat beradaptasi dengan
baik pada lahan kering, mudah dibudidayakan serta memiliki kandungan minyak
yang tinggi dan memiliki ciri yang sesuai untuk bahan bakar. Selain pemanfaatan
sebagai bioenergi, pada jarak pagar juga terdapat potensi yang besar untuk
pengembangan produk di bidang pertanian, obat-obatan serta produk perlindungan
tubuh (Setyaningsih, 2013).
Terhadap benih-benih ortodok khususnya benih jarak pagar, usaha
pematahan dormansi sebagai perlakuan pendahuluan benih sebelum
dikecambahkan sangat diperlukan. Namun informasi perlakuan
8
pendahuluan tersebut juga belum tersedia, sehingga dalam
mempersiapkan bibit tanaman jarak mungkin dihadapkan pada ketidak
seragaman proses perkecambahan biji dalam pesemaian (Santoso, 2017).
Daun jarak pagar cukup besar, panjang helai daun 6 – 16
cm dan lebar 5 – 15 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur dengan
pangkal berbentuk jantung. Bunga jarak pagar muncul pada saat
tanaman mulai berumur 3 – 4 bulan. Pembungaan umumnya terbentuk
pada saat musim kemarau, namun pada musim hujan bunga juga dapat
muncul. Bunga muncul secara terminal dari percabangan. Bunga terdiri
dari bunga jantan dan bunga betina yang terletak pada setiap malai. Bunga
betina bertangkai tebal dan berambut seperti sarang laba–laba
dan ukurannya lebih besar dari bunga jantan (Nurcholis, 2015).
Banga tanaman jarak pagar adalah banga majemuk berbentuk malu
berwarna kuning kehijauan, berkelamin tunggal, dan berumah satu Bungs
betina 4-5 kali lebih banyak dari bunga jantan. Bunga jantan maupun bunga
betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan yang tumbuh di ujung
batang ata ketiak daun. Bunganya mempunyai 5 kelopak berbennik bulat
selur dengan panjang kurang lebih 4 mm. Hemang sari mengumpul pada
pangkal dan berwarna kuning Bunganya mempunyai 5 mahkota berwarna
keunguan Setiap tandan tendapat lebih dari 15 bungs Jarak termasuk
tanaman monoecious dan bunganya unisekseksual (Prihandana, 2015).
Batang yang dimiliki oleh tanaman jarak ini memiliki bentuk yang
berupa silindris. Jika batang ini terluka maka ini akan menimbulkan getah.
Perlu diketahui bahwa pada batang jarak memiliki fungsi sebagai sistem
percabangan untuk mendukung perluasan pada bidang fotosintesis. Hal ini
merupakan suatu tranportasi utama udara, air dan bahan organik yang
sebagai fotosintat serta unsur hara. Biji yang dimiliki oleh tanaman
jarak ini memiliki bentuk yang oval lonjong dan disertai dengan warna
coklat agak kehitaman. Untuk ukuran dari biji tanaman jarak ini terdapat
ukuran panjang yang mencapai 2 cm dengan ketebalan bisa mencapai 1 cm
dan disertai oleh berat yang berkisar 0,4 hingga mencapai 0,6 gram disetiap
9
bijinya (Rita, 2022).
Jarak pagar (Jatropha curcas L.) termasuk tanaman berumah
satu atau monoecious, artinya alat kelamin jantan dan betina berada
pada satu tanaman. Berdasarkan alat kelamin pada bunga, terdapat dua
tipe yaitu tanaman uni-seksual dan andromonoecious. Secara umum,
kedua tipe ini memiliki morfologi organ seperti akar, batang, daun
dan buah yang hampir sama. Perbedaan yang jelas terdapat pada
bunganya, tanaman uniseksual menghasilkan bunga jantan dan betina
sedangkan andromonoecious menghasilkan bunga jantan dan
hermaprodit (Asbani, 2019).
Syarat Tumbuh
Iklim
Tanah
Tanaman jarak merupakan tanaman tropis dan subtropis yang akan
tumbuh dengan baik bila ditanam pada tempat dengan ketinggian 0-1700 m
di atas permukaan laut. Bahkan tanaman jarak masih dapat tumbuh apabila
ditanam pada tempat dengan ketinggian 2750 m di atas permukaan laut
(Rita, 2022).
Tanaman jarak pagar tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian
sekitar 500 m di atas permukaan laut (dpl). Tanaman ini dapat tumbuh pada
curah hujan 200-1500 mm/tahun dengan curah hujan optimum 625 mm
tahun. Tanaman jarak pagar dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, antara
lain di tanah berbatu, tanah berpasir tanah liat, babkan di tarah yang kurang
subur. Tanah gembur sangat. Disukai taman jarak pagar sehingga
pertumbuhannya kurang baik jika ditanam di tanah yang padal (Syah,
2016).
Pada tanaman jarak, suhu yang akan membuat tanaman jarak berkembang
secara optimal berkisar antara 11-38°C. Tanaman jarak tidak tahan terhadap suhu
yang sangat dingin sehingga tanaman ini pun takkan sensitif terhadap panjang
hari. Tanaman jarak merupakan tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi
kering (Rita, 2022).
Anda tidak lagi melihat bunga indah ini di pinggir jalan. Pada musim
kemarau yang panjang, seringkali tanaman ini gundul, karena daun dan
bunganya berguguran. Begitu musim kemarau berakhir, tunas-tunas
bermunculan bersamaan dengan bunga yang sangat lebat.
Tanaman Flamboyan menyukai cahaya matahari penuh, tanah yang
lembab dengan drainase yang baik serta kaya bahan organik, namun tidak
menyukai jenis tanah berat seperti liat. Flamboyan toleran terhadap kondisi
kekeringan dan tanah bergaram. Pemangkasan hanya diperlukan pada
tanaman muda untuk pembentukan batang yang tunggal.
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan melalui biji atau stek. Biji-
biji Flamboyan diberi perlakuan sebelum ditanam untuk mempercepat
perkecambahan. Dapat direndam selama 24 jam dalam air hangat atau
12
digunting (diiris) ujungnya untuk mempermudah penyerapan air. Dalam
kondisi optimum, bij i akan dengan cepat berkecambah dan dalam beberapa
minggu bibit bisa tumbuh mencapai 30 cm. Perbanyakan lewat bij i
membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun untuk dapat berbunga dari
sejak biji disemai.
Daun flamboyan terlihat menyirip dan memiliki bulu-bulu halus
yang menyebar di seluruh permukaannya. Ketika daun masih berupa
kelopak warnanya semu kuning yang sedikit pucat dengan panjang antara
4-7 cm. Jika bunga sudah mau gugur biasanya daun berubah warna menjadi
merah nyala. Buah tanaman ini tidak terlalu besar. Panjangnya saja hanya
60 cm. Untuk lebarnya hanya 5 cm saja. Ukuran buah tanaman flamboyan
sama dengan ukuran biji. Bahkan biji flamboyan disebut biji polong yang
kecil. (Elfianis, 2022).
Klasifikasi Flamboyan (Delonix regia (Hook.) Raf.) sebagai berikut.
Syarat Tumbuh
Iklim
13
Tumbuhan flamboyan tumbuh terbaik dalam iklim hangat. Suhu
yang ideal untuk pertumbuhan tumbuhan ini adalah antara 20 hingga 35
derajat Celsius. Tumbuhan ini tidak tahan terhadap suhu dingin yang
ekstrem atau suhu di bawah 10 derajat Celsius. Tumbuhan ini tumbuh
dengan baik di daerah dengan curah hujan tahunan antara 1000 hingga
2000 mm. Curah hujan yang cukup membantu penyediaan air yang
memadai untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ini (Putri,
2018).
Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada hari kamis, 4 Mei
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah bak perkecambahan
untuk sebagai media tumbuh perkecambahan dan alat tulis.
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah biji saga, biji
flamboyan, biji jarak, buah pinang yang sudah dikupas (sudah tua dan bewarna
orange), aquades, kertas pasir halus, pasir steril, dan label.
Prosedur Percobaan
1. Siapkan bak perkecambahan/ polybag, isi dengan pasir
2. Siapkan biji saga, biji jarak, biji flamboyan dan biji pinang sesuai kriteria
a. Biji I: Kikir atau asah biji dengan kertas pasir pada jarak 180˚
dengan embrio sampai tampak endorspermnya. Rendam dalam air
selama 1 jam
b. Biji II : Kikir atau asah biji dengan kertas pasir pada jarak 90˚
dengan embrio sampai tampak endorspermnya. Rendam dalam air
selama 1 jam
16
c. Biji III: Tanpa kikir atau asah (control). Rendam dalam air selama 1
jam
4. Tanam pada bak kecambah/ polybag yang sudah berisi pasir steril
5. Siram biji yang telah di tanam hingga lembab dan tempatkan pada tempat
gelap pada suhu kamar/ruang
Hasil
BIJI JARAK (TABEL ATAS)
PERLAKUAN TANGGAL TANAM TANGGAL
BERKECAMBAH
iii
DAFTAR PUSTAKA
iii
Jurnal Bibati, 5(2), 125-132.
Harsono, A. 2014. Studi Varietas Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) di Berbagai
Wilayah Indonesia. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 20(3), 137-146.
Hedty, 2014. Pemberian H2so4 dan Air Kelapa pada Uji Viabilitas Biji Kopi Arabika (Coffea
arabika L.). Universitas Tanjung Pura: Pontianak.
Juhanda 2013. Pengaruh Skarifikasi Pada Pola Imbibisi Dan Perkecambahan Benih
Saga Manis(Abrus precatoria Universitas Lampung: Lampung Manurung,
R., & Syam, H. P. 2018. Karakterisasi morfologi dan anatomi kayu Flamboyan (Delontx
regia) pada ketinggian berbeda di kawasan Bogor.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kavu Tropis, 16(2), 85-98.
Lisa Agurahe, 2019. Pematahan Dormansi Benih Pala (Myristica fragrans Houtt.)
Menggunakan Hormon Giberalin, Jurnal Pharmacon, Vol 8, No 1,
Mehtap BOYRAZ1, Hasan KORKMAZ2, Alper DURMAZ1. 2019. TOHUMDA
DORMANSİ VE ÇİMLENME. Black Sea Journal of Engineering and
Science.2(3):92-105
Murdiono, Y., & Rahardjo, B. T. 2018. Pengaruh frekuensi dan volume penyiraman terhadap
pertumbuhan Flamboyan (Delonix), Jurnal Ilmiah Pertanian, 3(1), 23-30.
Ningsih, LB. R. Yulianti, N., & Nurhayati, A. P. 2019. Variasi karakter morfologi daun
Flamboyan (Delonix regia) pada lokasi yang berbeda di Bali Bali. E- Journal Agroteks,
7(4), 340-348.
Nuraini, A.Sumadi Y. Yuwariah .H. Rulistianti. 2019.Pengaruh suhu penyimpanan dan
konsentrasi sitokinin terhadap pematahan dormansi benih kentang (Solanum tuberosum L.)
Nuraini, A. · Sumadi · Y. Yuwariah · H. Rulistianti
2019 vol 18(1) 987-982
Nonogaki H. 2017. Seed biology updates - Highlights and new discoveries in seed dormancy
and germination research. Frontiers in Plant Science 8: 1-16.
Puput retno wijayanti.2022. Review Pematahan Dormansi Biji dengan Metode Skarifikasi
Mekanik dan Kimia. Jurnal Agroekoteknologi Tropika
Lembab.5 (2).109-116.
Riyanti.2022.pengaruh Skarifikasi dan Perbedaan Ukuran Biji Terhadap Perkecambahan Benih
Kopi Robusta (Coffea, sp).Jurnal institusi politeknik ganesha medan.5(2) : 111-123
Retno Puji Astari*, Rosmayati , Eva Sartini Bayu.2014. PENGARUH
PEMATAHAN DORMANSI SECARA FISIK DAN KIMIA TERHADAP
KEMAMPUAN BERKECAMBAH BENIH MUCUNA (Mucuna bracteata
D.C). Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.2(2) : 803 – 812
Santoso, E., et al. 2016. Deskripsi Anatomis Tumbuhan Saga (Abrus precatorius Linn) Asal
Kulon Progo, Jurnal Ilmiah Biologi Biosfera, 3(1), 19-24.
Simatupang, B. 2014. Teknik Pematahan oormansi Benih GAii ITRI (Elaeocarpus ganitrus)
Suhardjo, H. 2015. Studi Varietas Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) pada Lahan
Kering di Pulau Sumbawa. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 15(1), 9-16.
iii
Sulistyowati, E. 2018. Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Simatupang, B. 2014. Teknik Pematahan dormansi Benih GAii ITRI (Elaeocarpus ganitrus)
Susilo, A. W., & Purwanto, Y. (Eds.). 2017. Fisiologi Benih: Kajian Mekanisme Dormansi,
Vigor dan Viabilitas Benih. IPB Press.
Sutrisno, E., Supriatna, A. K., & Wardani, A. K. 2016. Karakteristik morfologi dan kemiripan
tanaman Flamboyan (Delonix regia) di kawasan
Malang Raya. Jurnal Biologi Indonesia, 12(1), 121-132
Yayuk Nurmiaty, Ermawati , Vita Wulan Purnamasari. 2014.pengaruh cara Skarifikasi dalam
pematahan dormansi pada viabilitas benih saga manis
(Abrus precatorius .L).Jurnal agrotek.2(1): 73-77
iii
LAMPIRAN
iii
iii
iii
iii
iii
iii