LAPORAN
OLEH :
220301068
AGROTEKNOLOGI-2
FAKULTAS PERTANIAN
LAPORAN
OLEH:
CHESI HARDIANA MANALU
220301068
AGROTEKNOLOGI II
Jurnal sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Nim : 220301068
Kelas : Agroteknologi-2
Mengetahui
Dosen Penanggung jawab
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Adapun laporan ini berjudul “Imbibisi Biji” yang merupakan salah satu
MP, selaku dosen mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dan kepada abang dan kakak
Penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
Latar Belakang
sekitarnya, baik dari tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang dapat
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar dan biji melunak.
enzim ά-amilase. Amilase merupakan enzim kunci yang memainkan peran penting
dalam menghidrolisis cadangan pati dalam biji untuk memasok gula pada embrio
osmosis ataupun imbibisi. Pada proses penyerapan air oleh biji biasanya terjadi
sampai ke jaringan pada tahap pertama. Pada tahap kedua penyerapan air pada benih
tidak sama, dikarenakan kulit pada benih biji tersebut mengandung suatu lapisan atau
substrat yang mudah larut dalam air sehingga air yang diserap lebih banyak. Jika
suatu tekanan pada benih kecil dari tekanan larutan maka dapat meningkatkan proses
imbibisi.
Proses yang terjadi pada perendaman biji ini menyebabkan air yang masuk
kedalam biji sehingga menyebabkan biji menjadi membengkak. Biji kacang yang
sehingga Ketika dikeringkan air yang terdapat didalam biji tersebut menjadi lebih
mudah keluar sehinggamenyebabkan kadar air yang ada di kecambah menjadi lebih
rendah dibandingkan dengan kacang yang tidak dikecambahkan. Jumlah air terikat
dan air bebas mempengaruhi kadar air pada bahan. Tinggi rendahnya kadar air suatu
bahan sangat ditentukan oleh air terikat dan air bebas yang terdapat dalam bahan .
(Ferdiawan, et al.,2019).
masuknya senyawa berbahaya kedalam tubuh tumbuhan ini seperti lignin. Dengan
adanya lignin pada dinding biji dapat mencegah masuknya senyawa alelopati pada
membran, sehingga sistem membran tidak akan mengalami kerusakan. Adanya sifat
permeabilitas pada benih juga ditentukan oleh aktor umur jika semakin tua benih
tersebut maka kadar lignin dapat meningkat dan rendah pula tingkat imbibisinya
(Cahyanti, 2019).
Pada tumbuhan kemampuan menyerap mineral dan air yang ada didalam
tanah dengan menggunakan akar dan gas-gas seperti karbondioksida dan oksigen
diambil oleh stomata daun dari udara yang ada disekelilingnya. Air dan garam
mineral yang masuk ke akar melalui epidermis akan ini secara osmosis dan difusi.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan terdapat perbedaan antara konsentrasi sel-sel akar
Tujuan Percobaan
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menetukan daya hisap biji
terhadap air dan membandingkan daya hisap air beberapa biji tanaman
Kegunaan Penulisan
Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dan sebagai bahan informasi bagi pihak
yang membutuhkan
TINJAUAN PUSTAKA
IMBIBISI BIJI
hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, dan lain-lain, yang
menyebabkan zat tersebut dapat mengembang setelah menyerap air. Kata imbibisi
berasal dari kata Latin imbibere yang berarti “menyelundup”. Air yang menyelundup
disebut air imbibisi, sedangkan zat yang kemasukan air disebut imbiban. Air yang
dan jugamemicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
sekitarnya, baik dari tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang dapat
membesarnya ukuran biji karena sel dan sel embrio membesar dan biji melunak.
enzim dan amilase. Amilase merupakan enzim kunci yang memainkan peran penting
dalam menghidrolisis cadangan pati dalam biji untuk memasok gula pada embrio
( Sumartini et al.,2014 ).
Banyaknya air yang dihisap selama proses imbibisi umumnya kecil ,cepat
dan tidak boleh lebih dari 2-3 kali berat kering dari biji. Kemudian pertumbuhan biji
tampak terhadap pertumbuhan akar dan sistem yang cepat lebih luas dan banyak
menampung sumber air yang diterima. Proses imbibisi air oleh benih sangat
dipengaruhi oleh komposisi kimia benih, permeabilitas benih dan jumlah air yang
tersedia, baik air dalam bentuk cairan maupun uap air disekitar benih (Juhanda,2013).
Pada proses imbibisi juga dipengaruhi oleh kadar atau konsentrasi larutan
sama seperti pada proses difusi dan osmosis. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kecepatan penyerapan air oleh biji diantaranya adalah, konsentrasi air, tekanan
hidrostatik, daya inter molecular, luas permukaan biji yang kontak dengan air, suhu,
kulit biji, umur, tingkat kemasakan biji, komposisi kimia dalam biji (Lestari, 2013).
permukaan. Pada keadaan tertentu, bagian khusus pada biji dapat menyerap air lebih
cepat. Oleh karena itu jumlah air yang diserap biji dipengaruhi oleh luas permukaan
lebih tinggi. Biji yang mengandung protein tinggi menyerap air lebih cepat sampai
tingkat tertentu dari pada biji dengan kadar karbohidrat tinggi. Biji dengan kadar
minyak tinggi tetapi kadar proteinnya rendah, kecepatan serapnya sama dengan biji
untuk meningkatkan difusi air. Oleh sebab itu, apabila suhu ditingkatkan maka
kecepatan penyerapan juga naik sampai batas tertentu, di mana tiap 100C suhu
dinaikkan kecepatan penyerapan kira – kira dua kali lipat pada waktu permulaan
(Wahab, 2013).