Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENETAPAN KADAR AIR KAPASITAS LAPANG


( METODE ALHRICKS)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pr. Dasar Ilmu Tanah

Dosen : Prof. Dr. Asritanarni Munar, M.P

Disusun Oleh :

RHODIAN AZLI

(2004290133)

AGROTEKNOLOGI C1 PAGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA 2021


5

PENETAPAN KADAR AIR KAPASITAS

LAPANG

( METODE ALHRICKS)

LAPORAN

Oleh :

RHODIAN AZLI
2004290133
AGROTEKNOLOGI 3

Disusun untuk Melengkapi Tugas Praktikum Mata Kuliah Pratikum Dasar


Ilmu Tanah Tahun 2020/2021

Disetujui :

Asisten Praktikum

M. Rizky Zulkarnain Siregar


4

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat, karunia
serta kasih sayangnya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum dasar ilmu
tanah . Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada nabi terakhir, penutup
para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ayahanda dan Ibunda yang telah membesarkan dan mendidik penulis


hingga dapat seperti ini.
2. Ibu Prof. Dr. Asritanarni Munar , M.P ,Selaku Dosen Pengampu Pratikum
Dasar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
3. Abang Imam Hartono Bangun,S.P.,M. Agr ,Selaku Asisten Dosen
Pratikum Dasar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Abang Donny Putra Pratama , Selaku Asisten Dosen Pratikum Dasar Ilmu
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
5. Abang M. Rizky Zulkarnain Siregar. Selaku Asisten Dosen Pratikum
Dasar Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun di butuhkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Rantau Prapat ,31Oktober 2021

Penulis
5

ii
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................2

C. Tujuan Penulisan...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………...3

A. Pengertian Kadar Air………………………………………….……...3


B. Penetapan Kadar Air…………………… …………………………....4
C. Pengertian Kapasitas Lapang…………………………………….…..6
D. Peranan Kadar Air……………………………………………………
E. Penentuan Kadar Air Kapasitas Lapang…………………………….

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….8

Kesimpulan.......................................................................................................8

Saran ……………………………………………………………………………...8

BAB IV DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...9

Gambar bahan
pratikum ........................................:.....................:...........................9

Daftar Pustaka.........................................................................................................9
4

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Air merupakan salah satu komponen penting bagi pertumbuhan dan


perkembangan tanaman. Air yang diserap tanaman adalah air yang berada pada
pori-pori tanah. Setiap jenis tanah memiliki distribusi dan ukuran pori yang
berbeda-beda, yang akan mempengaruhi ketersediaan air di dalam tanah. Tekstur
tanah sangat mempengaruhi kemampuan tanah dalam memegang air. Tanah
bertekstur liat memiliki kemampuan yang lebih besar dalam memegang air
daripada tanah bertekstur pasir hal ini terkait dengan luas permukaan adsorptifnya.
Semakin halus teksturnya akan semakin besar kapasitas menyimpan airnya.

Air merupakan zat cair yang dinamis bergerak dan mengalir melalui siklus
.Manfaat air sangatlah banyak bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Manfaat air
dalam kegiatan manusia diantaranya air digunakan untuk minum, masak,
mencuci, dan kegiatan bersih-bersih. Air juga diperlukan untuk kegiatan pertanian
yaitu irigasi lahan pertanian, dan juga digunakan untuk lahan perternakan seperti
tambak, kolam, keramba apung (Musriyah, 2016). Pengelolahan kualitas air dan
pengendalian pencemaran air yang disusun berbasis kelas mutu air, diantaranya :
Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air minum. Kelas dua,
air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, dan air untuk mengairi tanaman
(Yusuf, 2014).

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, 85% pembangunan infrastruktur air


limbah lebih diarahkan dengan penanganan sistem setempat. Sisanya 15%
dikembangkan melalui sistem terpusat secara bertahap di wilayah dengan
kepadatan tinggi dan wilayah yang strategis.Pengelolaan limbah dengan sistem
5

pengelolaan air limbah sistem setempat berdampak pada masalah pengurasan dan
pembuangan secara periodik (Shivendra & Ramaraju, 2015). Selain itu,
pengelolaan seperti ini memungkinkan terjadinya kebocoran tangki septik, yang
secara sederhana ditandai dengan lamanya tangki septik tidak dikuras.Tangki
septik yang jarang dikuras dapat menyebabkan terjadinya rembesan/kebocoran
yang akan mencemari air tanah. Pencemaran ini dipengaruhi oleh kondisi
hidrogeologi, jenis tanah, kedalaman muka air tanah, dan jarak sumur dengan
lokasi sanitasi setempat.

Faktor penyebab terjadinya kerusakan ekosistem lingkungan lainya disebabkan


oleh berbagai aktifitas manusia. Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
memerlukan sejumlah kegiatan yang justru berperan dalam kerusakan lingkungan
disekitarnya.(Lingkungan, 2016)

Menurut Khan (2014) ketahanan air adalah kemampuan masyarakat, dan


penduduk untukmenjaga akses pada jumlah air yang mencukupidan kualitas air
yang dapat diterima untukkeberlanjutan kesehatan manusia dan ekosistempada
suatu daerah tangkapan, dan menjaminperlindungan kehidupan dan harta
bendaterhadap bencana terkait air yaitu banjir, tanahlongsor, penurunan tanah, dan
kekeringan.

B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian kadar air ?

D.Apa kemampuan tanah ?

C. Apa bahan –bahan yang larut ?

B.Bagaimana metode alricks untuk menentukan kadar air kapasitas lapang ?


4

C. Tujuan Penulisan
A.Mengetahui pengertian kadar air.

D.Mengetahui kemampuan tanah.

C.Mengetahui bahan –bahan yang larut .

B. Mengetahui cara kerja metode alhricks menentukan kadar air kapasitas lapang .
5

BAB II
PEMBAHASAN

Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti tanah


(yang disebut juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan
sebagainya. Kadar air digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan
diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air di mana
semua pori terisi air. Nilainya dapat secara volumetrik ataupun gravimetric
(massa), basis basah maupun basis kering (Kristina, 2018).

Metode Analisis
a) Pengukuran kapasitas lapang menggunakan metode Alhricks dengan formula:
KAKL: Kadar air kapasitas lapang
BTKL: Berat tanah kapasitas lapang
BTKO: Berat tanah kering oven(Anonim, 2015)
b) Pengukuran kadar air dengan metode Gravimetrik dengan formula:
W0= berat cawan kosong
W1= Berat cawan + tanah sebelum dipanaskan dalam oven
W2: Berat cawan + tanah setelah dipanaskan dalam oven(Sri, dkk, 2016)
c) Penghitungan takaran pupuk dengan menggunakan metode Perhitungan
Berdasarkan Berat Tanah dengan formula:(Purwanto. dkk, 2016)
d) Tanah awal
1. Kadar air dengan metode analisis Gravimetri
2. Nitrogen dengan metode analisis Kjeldahl – titrimetri
3. Pospor dengan metode analisis Spektrofotometri
4. C-Organik dengan metode analisis Spektrofotometri
5. Unsur makro mikro dengan metode analisis AAS
e) MOL sabut kelapa
1. Kadar air dengan metode analisis Gravimetri
2. C-Organik dengan metode analisis Spektrofotometri
3. Nitrogen dengan metode analisis Kjeldahl – titrimetri
4

4. Pospor dengan metode analisis Spektrofotometri


5. Kalium dengan metode analisis AAS

 Alat dan Bahan


1. Alat
Parutan sabut kelapa tradisional,ember, plastik tebal, selotip, gunting, pisau,
botol 1 liter kosong, saringan air, gelas ukur,sekop, karung, ayakan tanah 0,5 mm,
polybag, toples silinder, sedotan, gelas baker,sprayer, plastik semai, timbangan
digital,timbangan duduk, kamera, dan alat tulismenulis.
2. Bahan
Sabut kelapa, EM4, air, gula pasir,tanah, pasir, benih tanaman sawi pakcoy dan
pupuk NPK Phonska.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


5

A. KESIMPULAN

Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda,


seperti tanah (yang disebut juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan
pertanian, dan sebagainya. Penetapan kadar air yang dilakukan dengan
alat infrared moisture balance dengan metode oven udara.

Kapasitas Lapang merupakan kondisi tanah yang sudah memenuhi


kelembapan dengan dilihat dari banyaknya air yang bisa diserap oleh tanah

terhadap gaya gravitasi. Pengukuran kadar air dilakukan setiap hari agar
kadar air tetap terjaga. Penentuan kadar air kapasitas lapang dengan
metode.

A. SARAN
Sebagai pengendali utama kesimbangan lingkungan kita harus menjaga
oewkosistem kehidupan didunia baik sebelum dan terjadinya kerusakan .

GAMBAR BAHAN PRATIKUM


a.Tanah kering udara b. Air
4

DAFTAR PUSTAKA

- Haridjaja, O. D. P. T., Baskoro, dan Setianingsih M. 2013. Perbedaan


Nilai Kadar Air Kapasitas LapangBerdasarkan Metode Alhricks, Drainase
Bebas, Dan Pressure Plate Pada Berbagai Tekstur TanahDan Hubungannya
Dengan Pertumbuhan Bungan Matahari (Helianthus Annuus L.).
JurnalTanah Lingkungan, 15(2), 52–59.
- Khan, S. (2014). Water Security: Responses to Lokal,Regional, and Global
Challenges with SpecialReference to Asia-Pacific Region. Dalam
APAN37,MasterclassonNetwork-enabledCollaboration on Flood Mitigation
and WaterSecurity. Bandung: UNESCO.
- Kristina, M. (2018). Alat Pengatur Kelembaban Tanah secara Otomatis
Berbasis MikrokontrolerAtmega8535.
- Lingkungan, D. K. (2016). Social Responsibility), 203–225.
- Musriyah. (2016, Febuari 11). Manfaat Air Bagi Manusia, Hewan dan
Tanaman. Dipetik April 18, 2017, dari Website Resmi
Pemerintah: http://www.pekalongankab.go.id
/informasi/artikel/kesehatan/7973-manfaat-air-bagi-manusia,-
hewan-dan-tanaman.html.
- Prabandaru dan Datu, P. 2019. Analisis Pengaruh Konsistensi Tanah dan
KadarAir Terhadap Kelengketan Tanah Pada Mangkuk Alat Gali.
Yogyakarta:Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
- Rani, P. S., Nagasowjanya, G., Ajitha, A., &Maheswarao, V. U. (2015).
Aquametry –the moisture content determination. WorldJournal of Pharmacy
and PharmaceuticalSciences, 4,(8), 556-580.
5

- Shivendra, B. T., & Ramaraju, H. K. (2015). Impact of onsite sanitation


system on groundwater in different geological settings of Peri Urban Areas.
Aquatic Procedia, 4, 1162–1172. doi:10.1016/j.aqpro.2015.02.148.
- Widarti, B. N, dkk. 2015. Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada
Pembuatan Kompos dari Kubis dan Kulit Pisang. Samarinda: Teknik
Lingkungan Unmul.
- Widnyana,2016 http://scholar.googleusercontent.com/scholar?
q=cache:GApvVwP_ihIJ:scholar.google.com/
+pengertian+kadar+air+kapasitas+lapang&hl=id&as_sdt=0,5.
- Yusuf, I. (2014). Kajian Kriteria Mutu Air Irigasi. Jurnal Irigasi - Vol.9,
No.1, Mei 2014, 1 - 15.

Anda mungkin juga menyukai