LAPORAN
OLEH:
ALIZZA FITRIANI
220301073
AGROTEKNOLOGI 2
i
IMBIBISI BIJI
LAPORAN
OLEH:
ALIZZA FITRIANI
220301073
AGROTEKNOLOGI 2
ii
Judul : Imbibisi biji Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dan biji Padi (Oriza
sativa)
Nama : ALIZZA FITRIANI
NIM : 220301073
Kelas : AGROTEKNOLOGI 2
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karunia nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat
pada waktunya
Adapun judul laporan ini adalah “Imbibisi Biji” yang merupakann salah satu
Medan.
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan banyak rasa terima kasih
tumbuhan: Ir. Meiriani,MP serta abang dan kakak asisten laboratorium yang telah
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
PENDAHULUAN....................................................................................................1
Hasil ..............................................................................................................
Pembahasan..................................................................................................
KESIMPULAN .......................................................................................................
LAMPIRAN .............................................................................................................
ii
PENDAHULUAN
Latar belakang
Biji dapat diartikan sebagai suatu ovule atau bakal tanaman yang masak
yang mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang terbentuk dari bersatunya
sel-sel generative yaitu gamet jantan dan betina di dalam kandung embrio, serta
tumbuhan yang digunakan oleh manusia untuk tujuan penanaman atau budidaya
(Utomo, 2016).
osmosis ataupun imbibisi. Pada proses penyerapan air oleh biji biasanya terjadi
sampai ke jaringan pada tahap pertama. Pada tahap kedua penyerapan air pada benih
tidak sama, dikarenakan kulit pada benih biji tersebut mengandung suatu lapisan atau
substrat yang mudah larut dalam air sehingga air yang diserap lebih banyak. Jika
suatu tekanan pada benih kecil dari tekanan larutan maka dapat meningkatkan proses
Pada proses perkecambahan ini adalah proses penyerapan air oleh benih
biji tersebut. Air disni berfungsi untuk melunakkan kulit biji dan dapat meningkatkan
proses perkembangan embrio dan endosperm. Kecepatan yang terjadi pada peristiwa
imbibisi ini dipengaruhi oleh komposisi kotiledon seperti protein, ketebalan kulit dan
lemak. Kecepatan proses imbibisi oleh benih biji ini terkait dengan kecepatan
perkecambahan, semakin tebal kulit biji tersebut maka semakin lambat proses dengan
waktu yang diperlukan air untuk mengisi rongga lapisan kulit pada biji kedelai, yang
1
mana kondisi ini akan dapat memperlambat perkecambahan benih biji tersebut
Proses yang terjadi pada perendaman biji ini menyebabkan air yang masuk
kedalam biji sehingga menyebabkan biji menjadi membengkak. Biji kacang yang
sehingga ketika dikeringkan air yang terdapat didalam biji tersebut menjadi lebih
mudah keluar sehingga menyebabkan kadar air yang ada di kecambah menjadi lebih
terikat dan air bebas mempengaruhi kadar air pada bahan. Tinggi rendahnya kadar air
suatu bahan sangat ditentukan oleh air terikat dan air bebas yang terdapat dalam
seperti air, komposisi udara,cahaya, suhu dan juga zat-zat toksik yang berada di
lingkungan sekitar termasuk didalamnya yaitu zat-zat alelopati dari tumbuhan atau
sisa tumbuhan yang ada disekitarnya. Adaptasi morfologi yang didasarkan pada
tumbuhan ini seperti lignin. Dengan adanya lignin pada dinding biji dapat mencegah
masuknya senyawa alelopati pada membran, sehingga sistem membran tidak akan
mengalami kerusakan. Adanya sifat permeabilitas pada benih juga ditentukan oleh
aktor umur jika semakin tua benih tersebut maka kadar lignin dapat meningkat dan
2
Tujuan percobaan
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah untuk menentukan daya hisap biji
terhadap air dan membandingkan daya hisap air beberapa biji tanaman
Kegunaan penulisan
Adapun manfaat atau kegunaan dari penulisan laporan pratikum ini bagi
penulis, diharapkan bisa dijadikan dan dikembangkan menjadi laporan yang lebih
sempurna dan dijadikan referensi yang baik untuk peneliti selanjutnya terkait tentang
imbibisi tanaman
3
TINJAUAN PUSTAKA
Imbibisi adalah peristiwa penyerapan air oleh permukaan zat-zat yang
hidrofilik, seperti protein, pati, selulosa, agar-agar, gelatin, liat dan lainnya yang
untuk menyerap air misalnya pada biji biasa disebut dengan potensial imbibisi dan
berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian
yang berkonsentrasi rendah. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi
karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
dan ke luar sel. Perkecambahan benih dimulai saat terjadi imbibisi air ke dalam benih.
lapisan luar benih, dan ketersediaan air. Ketersediaan air untuk imbibisi tergantung
pada potensial air sel. Potensial air sel tersebut merupakan hasil dari tiga potensial
yaitu tekanan matriks dinding sel, konsentrasi osmotik sel, dan tekanan turgor sel
(Adnan, 2014).
Imbibisi berarti kemampuan dinding sel serta plasma sel untuk menyerap air
asal luar sel, dalam hubungannya dengan pengambilan zat oleh tanaman. Pada
peristiwa tersebut, molekul-molekul dinding sel atau plasma sel, dan air yang terserap
disebut air imbibisi. Dan akibatnya plasma sel bisa mengembang (Surhayanto, 2019).
Dalam proses imbibisi juga ditentukan oleh kadar atau konsentrasi larutan
sama seperti pada proses difusi dan osmosis. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kecepatan penyerapan air oleh biji diantaranya, konsentrasi air, tekanan hidrostatik,
4
daya inter molekular, luas permukaan biji yang kontak dengan air, suhu, kulit biji,
umur, taraf kemasakan biji, komposisi kimia dalam biji. Masuknya air ke dalam biji
biji. Tekanan hidrostatik dapat mengakibatkan peningkatan tekanan difusi air. Hal ini
Kecepatan dalam menyerap air yang dilakukan oleh biji berbanding lurus
dengan luas permukaan. Pada kondisi tertentu, terdapat bagian khusus pada biji yang
memiliki kemampuan dalam menyerap air yang lebih cepat. Oleh sebab itu, jumlah
air yang diserap biji dipengaruhi oleh luas permukaan biji yang kontak langsung
dengan air. Biji yang mengandung protein tinggi menyerap air lebih cepat sampai
tingkat tertentu daripada biji dengan kadar karbohidrat tinggi. Biji dengan kadar
minyak tinggi tetapi kadar proteinnya rendah, kecepatan serapnya sama dengan biji
5
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Pratikum
Vtinggi???
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah Timbangan analitik
sebagai alat untuk mengukur atau menimbang biji dan air yang akan digunakan,
Gelas cup sebagai alat atau media tempat perendaman biji yang akan diteliti, alat
tulis(pensil, pulpen, kertas) sebagai alat pendukung dalam percobaan pratikum untuk
menulis data yang didapat, dan kertas label sebagai alat yang digunakan untuk
menandai atau memberi label pada masing-masing cup tempat perendaman biji.
Adapun bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah 10 gram biji
Padi (Oryza sativa L.) dan 10 gram biji Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.)
sebagai objek atau bahan yang akan diteliti, Air sebagai media yang digunakan untuk
merendam biji,
Prosedur Percobaan
6
Dimasukkan biji kedalam gelas cup
Ditimbang berat biji setelah direndam sesuai dengan perlakuan dan sisa air
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Komoditi: Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.)
Selisih Air
yg
Lama Pertum
Berat Berat Air yg diabsorbsi
Peren buhan Kadar Berat Air
Awal Akhir diabsor dgn
daman Berat Air (%) Sisa (g)
Biji (g) Biji(g) bsi (g) Pertambah
(jam) Biji (g)
an Berat
Biji (g)
1 5
2 5
3 5
4 5
5 5
6 5
8 5
12 5
24 5
48 5
8
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
11