LAPORAN
OLEH :
LAPORAN
Mengetahui
Puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun judul laporan ini adalah ‘’ IMBIBISI BIJI “ Pada Tanaman Padi
( oryza sativa L. ) dan Kacang Merah ( phaseolus vulgaris L. )’’ yang merupakan
salah satu komponen penilaian dan syarat untuk mengikuti praktikum di Laboratorium
kepada Ir. Meiriani, MP. Dan Ir. Ratna Rosanti Lahay, MP. Selaku dosen
penanggung jawab praktikum Fisiologi Tumbuhan, serta abang dan kakak asisten
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Daftar pustaka
Lampiran
ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Imbibisi adalah peristiwa masuknya air ke suatu zat melalui pori-pori,
imbibisi disebut juga dengan imbibisi atau osmosis penyerapan air. Proses imbibisi
ini berguna untuk perkecambahan biji. Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah
peningkatan kandungan air dari benih biji tersebut yang diperlukan untuk
osmosis ataupun imbibisi. Pada proses penyerapan air oleh biji biasanya terjadi
sampai ke jaringan pada tahap pertama. Pada tahap kedua penyerapan air pada
benih tidak sama, dikarenakan kulit pada benih biji tersebut mengandung suatu
lapisan atau substrat yang mudah larut dalam air sehingga air yang diserap lebih
banyak. Jika suatu tekanan pada benih kecil dari tekanan larutan maka dapat
Pada tumbuhan kemampuan menyerap mineral dan air yang ada didalam
tanah dengan menggunakan akar dan gas-gas seperti karbondioksida dan oksigen
diambil oleh stomata daun dari udara yang ada disekelilingnya. Air dan garam
mineral yang masuk ke akar melalui epidermis akan ini secara osmosis dan difusi.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan terdapat perbedaan antara konsentrasi sel-sel
seperti air, komposisi udara,cahaya, suhu dan juga zat-zat toksik yang berada di
lingkungan sekitar termasuk didalamnya yaitu zat-zat alelopati dari tumbuhan atau
sisa tumbuhan yang ada disekitarnya. Adaptasi morfologi yang didasarkan pada
tumbuhan ini seperti lignin. Dengan adanya lignin pada dinding biji dapat mencegah
masuknya senyawa alelopati pada membran, sehingga sistem membran tidak akan
mengalami kerusakan. Adanya sifat permeabilitas pada benih juga ditentukan oleh
aktor umur jika semakin tua benih tersebut maka kadar lignin dapat meningkat dan
Ukuran dari biji dapat juga mempengaruhi proses terjadinya imbibisi selama
perkecambahan. Perbedaan yang dapat terlihat secara nyata pada indeks vigor dan
kecepatan tumbuh yang merupakan tolak ukur dari vigor tersebut. Berdasarkan hal
ini diduga dikarenakan proses imbibisi yang dipengaruhi oleh permeabilitas kulit
Proses perendaman biji yang diduga terlalu lama yang dapat menyebabkan
vigornya benih tersebut menurun. Waktu perendaman pada biji yang tidak cocok
dapat merusak biji tersebut pada saat perendaman. Percobaan lama perendaman biji
tersebut tidak ada pengaruh secara nyata terhadap nilai potensi tumbuh maksimum
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan daya hisap biji
terhadap air, dan membandingkan daya hisap air beberapa biji tanaman.
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat dalam
molekul air, kemudian molekul air tersebut menetap di dalam zattersebut. Air
permeabilitas benih dan jumlah air yang tersedia, baik air dalam bentuk cairan
Air imbibisi atau disebut air menyelundup ini merupakan suatu zat yang
didalam suatu zat melewati pori-pori atau lubang yang cukup besar dan molekul
Air yang masuk dalam biji pada proses imbibisi mengaktifkan enzim-
enzim yang telah ada didalam biji tersebut dan dapat membantu proses
proses terjadinya perkecambahan biji. Pada proses imbibisi air ini dapat
menyebabkan embrio dibawah kulit biji tersebut juga akan ikut memproduksi
hormon walaupun dalam jumlah yang kecil.penyerapan air yang terjadi pada
larutansama seperti pada proses difusi dan osmosis. Beberapa faktor yang
air, tekananhidrostatik, daya inter molecular, luas permukaan biji yang kontak
dengan air,suhu, kulit biji, umur, tingkat kemasakan biji, komposisi kimia dalam
Ada empat tahap dalam imbibisi yaitu hidrasi atau imbibisi, selama kedua
priode tersebut, air masuk kedalam embrio dan membasahi protein dan koloid
endosperm, kulit biji dan kulit buah. (Soichatun & Nasir, 2018).
BAB III
BAHAN DAN METODE
tanggal 10 Maret 2023 Pukul 10.00 WIB. Sampai dengan selesai, dengan
Adapun alat yang digunakan daam praktikum ini adalah plastik klip dan cup
sebagai wadah untuk merendam biji, timbangan analitik sebagai alat untuk
mengukur berat biji, timbangan analitik juga mengukur jumlah air yang digunakan
sebesar 5 ml, dan aat tulis sebagai alat untuk mencatat hasil praktikum.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Kacang Merah
objek yang akan diamati daya serap airnya. Air sebagai pelarut yang akan diserap
oleh biji, label sebagai penanda pada plastik klip dan cup, kertas sebagai alas pada
1. Siapkan 25 cup.
5. Setelah itu, kita tunggu masing-masing perlakuan selama 1 jam, 2 jam, 3 jam,
6. Setelah 1 jam, ditimbang berat biji yang telah direndam dengan air dan sisa
airnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Komoditi :
Padi (oryza sativa L.)
Selisih
Jam Jam Lama Ber Berat Perta Kad Ber Ai air
NAM NI perend penimb perend at akhir mba ar at r yang
A M aman angan aman awa biji han air air ya di
(WIB) (WIB) (JAM) l (Gra berat (%) sisa ng absorp
biji m) biji (Gr dia si
(Gr ( am bs denga
am) gram ) or n
) psi pertam
(G bahan
ra biji
m)
Nurri 22- 09.10 10.10 1 5,00 6,45 1,45 22,4 21,94 3,06 1,61
yan 047 8%
Syahp (Senin (Senin)
utra )
lubis
Nurri 22- 09.10 11.10 2 5,00 6,69 1,68 25,1 22,87 2,13 0,45
yan 047 (Senin) (Senin) 1%
Syahp
utra
Lubis
M. 22- 11.00 14.00 3 5,00 7,01 2,01 28,6 22,50 2,50 0,49
Arya 20 (Senin (Senin 7%
Fatta 3 ) )
M. 22- 11.00 15.00 4 5,00 8,23 3,30 40, 19,56 5,44 2,14
Arya 005 (Senin (Senin) 09
Fatta ) %
Henny 22- 16.20 21.20 5 5,00 6,95 1,95 28,0 20,63 4,37 2,42
Agusti 041 (Mingg (Mingg 5%
n u) u)
Maill
Henny 22-16.20 22.20 6 5,00 7,63 2,63 34,4 21,79 3,21 0,58
Agustin 041
(Ming (Mingg 6%
Maill gu u)
)
Ranti 22- 16.12 03.12 8 5,00 5,95 0,95 15, 20,56 4,44 3,49
Frati 024 (Ming (Senin) 96
wi gu %
)
Ranti 22- 19.12 07.12 12 5,00 6,56 1,65 23, 20,89 4,11 2,55
Frati 024 (Mingg (Senin) 78
wi u %
M. 22- 22.00 22.00 24 5,00 7,28 2,28 31,3 16,4 8,5 6,29
Daffa 026 (Senin) (Selasa 1% 3 7
Sidhqi )
Farida 22- 21.42 21.42 48 5,00 8,71 3,71 42,5 16,0 8,92 5,21
Hanim 006 (Jum’at 9% 8
) (Mingg
u)
6
Komoditi :
Kacang Merah (phaseolus vulgaris L.)
Selisih
Jam Jam Lama Ber Ber Pertam Ka Ber Air air
NAM NI perend penimb perend at at bahan dar at yang yang
A M aman angan aman awa akh berat air air diabs di
(WIB) (WIB) (JAM) l ir biji (% sis orpsi absorp
biji biji ( gram ) a (Gra si
(Gr (Gr ) (Gr m) dengan
am) am) am pertam
) bahan
biji
Nurri 22 09.10 10.10 1 5,00 8,38 3,38 40, 21, 3,47 0,09
yan - 33% 53
Syah 04 (Senin (Senin)
putra 7 )
Lubi
s
Nurri 22 09.10 11.10 2 5,00 9,56 4,56 47,6 19, 5,02 0,46
yan - (Senin) (Senin) 9% 98
Syah 04
putra 7
Lubi
s
M. 22 11.00 14.00 3 5,00 9,56 456 47, 19, 5,92 1,31
Arya - (Senin (Senin) 69% 08
Fatta 00 )
5
M. 22 11.00 15.00 4 5,00 11,9 6,96 58, 14, 10,2 3,30
Arya - (Senin (Senin) 6 19% 74 6
Fatta 00 )
5
Hen 22 16.20 21.20 5 5,00 10,8 5,88 54, 17, 7,12 1,24
ny - (Mingg (Mingg 8 04% 88
Agu 04 u) u)
stin 1
Mail
l
Hen 22 16.20 22.20 6 5,00 11, 6,12 55, 15, 9,44 3,32
ny - (Ming (Mingg 22 03% 56
Agu 04 gu u)
stin 1 )
Mail
l
Ranti 22 19.12 03.12 8 5,00 10, 5,00 95 18, 6,71 1,71
Frati - (Ming (Senin) 04 3, 29
wi 02 gu 80%
4 )
Ranti 22 19.12 07.12 12 5,00 10, 5,68 53, 10, 14,3 8,62
Frati - (Mingg (Senin) 70 08% 70
wi 02 u)
4
M. 22 22.00 22.00 24 5,00 9, 4,51 47,4 13, 11,7 7,19
Daffa - (Senin) (Selasa) 51 2% 30
Sidhqi 02
6
Farida 22 21.51 21.51 48 5,00 10, 5,93 54, 10, 14,1 8,2
Hanim - 93 25% 87 3
00 (Jum’a (Mingg
6 t) u)
7
. Pembahasan
air oleh benih dalam proses awal perkecambahan, benih akan membesar, kulit
benih pecah, berkecambah, dilandasi oleh keluarnya radikula dari dalam benih.
Syarat imbibisi yaitu perbadaan tekanan antara benih dengan larutan, dimana
tekanan benih lebih kecil dari pada tekanan larutan, ada daya tarik-menarik yang
spesifik antara air dan benih. Benih memiliki partikal koloid yang merupakan
matriks, bersifat hidrofil berupa protein, pati, sellulose, dan benih kering memiliki
kemiringan / gradien, potensi air harus ada antara permukaan absorbsi dan
imbibisi air dan affinier (gaya gabung) harus ada antara komponen absorbsi dan
substrat ( bahan ) imbibisi. Setelah air berimbibisi enzim mulai berfungsi dalam
sitoplasma yang mana telah terhidrasi. Imbibisi kembali beberapa enzim yang
mengubah protein menjadi asam amino, lemak dan minyak menjadi larutan
sederhana atau campuran dan enzim-enzim lain yang merombak pati menjadi
bijiyang terendam air, suhu, kulit biji, umur, tingkat kemasakan bii, komposisi
molecular, luas permukaan biji yang kontak dengan air, suhu, kulit biji, umur,
Imbibibisi adalah suatu proses fisika dengan suatu nilai kurang dari 2 dan
akan terjadi pula biji yang tidak mampu hidup. Potensial air pada biji-bijian kering
cukup rendah untuk menarik uap iar dari atmosfir tanah, tetapi laju gerakannya
sangat lebih lambat lewat lintasan uap. Sebab utama potensial air biji yang rendah,
adalah bahan simpanan yang terutama bersifat koloid, khususnya protein. Berat
suatu biji yang kaya proteindapat melipat dua dalam 24 jam sebagai akibat air
yang diambil. Dalam biji padi-padiandan Kacang Merah, berat permulaan dapat
meningkatsampai kira-kira 150% berat aslinya, setelah itu berat nya tetap
Banyaknya air yang dihisap selama proses imbibisi umumnya kecil, cepat
dan tidak boleh lebih dari 2-3 kali berat kering dari biji. Kemudian pertumbuhan
biji tampak terhadap pertumbuhan akar dan system yang cepat, lebih luas dan
banyak menampung sumber air yang diterima. Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan dari kedua biji tersebut, didapatkan bahwa biji Kacang Merah menyerap
air lebih banyak dibanding biji Padi. Hal tersebut dikarenakan pada biji Kacang
Merah memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan biji Padi. Selain itu faktor
yang mempengaruhi biji Kacang Merah mampu menyerap air lebih cepat
dibanding biji Padi, karena luas permukaan yang lebih luas dan ruang antar
molekulnya yang lebih renggang. Penyerapan air terhadap biji ini terjadi karena
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari imbibisi biji, yang merupakan
judul dari praktikum Fisiologi Tumbuhan ialah :