Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PENETAPAN KADAR AIR TANAH DENGAN GRAVIMETRI

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

NAMA NIM

1. Lika Ambu 2321015

2. Evantry V. A. Bunga 2321026

3. Fritz Dao Raja 2321048

4. Glen M. J. N. Benyamin 2321047

5. Anjelina P. T. Appu 2321040

6. Andreas M. Kondanamu 2321038

7. Armin Lou Mada 2321036

8. Elvin L. U. Peka 2321040

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemberi Rahmat karena atas
kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kadar Air Tanah guna
memenuhi tugas Mata kuliah Dasar Ilmu Tanah

Dengan segala kemampuan yang ada, kami penyusun berusaha semaksimal mungkin untuk
dapat menyusun laporan praktikum ini dengan sebaik-baiknya. Namun bila ada kekurangan,
semata-mata hanyalah karena keterbatasan pengetahuan kami sebagai penyusun, untuk itulah
segala saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR .........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................4

1.2 Tujuan dan Kegunaan ....................................................................................................5

BAB II DASAR TEORI.......................................................................................................6

2.1 Kadar Air Tanah............................................................................................................6

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Air ........................................................................7

2.3 Hubungan Kadar Air Dengan Pertumbuhan Tanaman ................................................7

BAB III METODE PRAKTIKUM .....................................................................................9

3.1.Waktu dan tempat .........................................................................................................9

3.2 .Alat dan Bahan ............................................................................................................9

3.3. Cara Kerja ...................................................................................................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................10

4.1.Hasil……………………………….............................................................................10

4.2.Pembahsan…………………………………………………………………….……..11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................12

5.1.Kesimpulan .................................................................................................................12

5.2.Saran ...........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air tanah adalah semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer)dibawah
permukaan tanah, mengiri ruang pori batuan dan berada dibawah watertable. Akuifer
merupakan suatu lapisan, formasi atau kumpulan formasi geologiyang jenuh air yang punya
kemampuan untuk menyimpan dan meluluskan air dalam jumlah cukup dan ekonomis, serta
bentuk dan kedalamannya terbentuk ketika terbentuknya cekungan air tanah. Cekungan air
tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrologis, tempat semua kejadian
hidrologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah berlangsung. Air
menutupihampir 71% permukaan tanah, air diperlukan untuk kelangsungan proses biokimia
organisme hidup, sehingga sangat esensial (Haridjaja, 2013).

Kadar air tanah diukur berdasarkan kebutuhan harian yang ditentukan oleh besarnya
evapotranspirasi pada hari tersebut. Pengukuran dilakukan dengan cara setiap hari
memberikan air kedalam polibag dengan jumlah yang sama misalnya1000 ml, kemudian
dibiarkan sampai seluruh air gravitasi turun, sedangkan air yang terikat pada tanah menjadi
air kapasitas lapang (Ichsan, dkk. 2010).

Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya,antara lain untuk
memenuhi transpirasi dalam proses asimilasi dimana reaksi kimiadalam tanah hanya
berlangsung bila terdapat air. Pelepasan suatu unsur-unsur haradari mineral primer terutama
juga karena pengaruh air, dimana yang kemudian mengangkutnya ke tempat lain atau
pencucian unsur hara. Sebaliknya, kemampuanair menghanyutkan unsur hara dapat pula
dimanfaatkan untuk mencuci garam-garam yang berada dalam tanah (Hanafiah 2014).

Sebagaian besar air yang diperlukan oleh tumbuhan berasal dari tanah. Air iniharus
tersedia pada saat tumbuhan memerlukannya. Kebutuhan air setap tumbuhan berbeda.
Tumbuhan air memerlukan air lebih banyak dibandingkan jenis tumbuhan lainnya. Air
merupakan substansi yang paling umum di atas bumi dan diperlukan untuk semua kehidupan.
Penyediaan air tawar dalam jangka waktu lama selamaterus-menerus sama dengan presipitasi
(hujan) tahunan yang rata-ratanya 26 inci

650 mm) untuk permukaan lahan dunia. Air dibagikan tidak merata oleh curahhujan, berubah
bentuk, berpindah dari satu tempat ke lainnya (Hanafiah, 2014).
Bedasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan pratikum pengamatan kadar air tanah
karena kita ingin mengetahui kandungan air pada tiap lapisan. Dan juga kita ingin memahami
lebih detail mengenai kandungan air dalam tanah karena kandungan air sangat berpengaruh
pada kesesuaian tanah untuk diolah.

1.2. Tujuan

Tujuan Menetapkan kadar air contoh tanah kering dan kadar air basah tanah dengan
metode gravimetri (perbandingan massa air) atau disebut berdasarkan % berat.
BAB II

DASAR TEORI

2.1.Kadar Air Tanah

Kadar air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah. Dimana kadar air tanah adalah selisih dari
masukan air melalui inflitrasi. Ditambah kondensasi oleh tanaman dan adsorbsi oleh tanah
dikurangi kehilagan air melalui evaportranspirasi, aliran permukaan, perkolasi dan rembesan
literal, dimana adsorbsi air oleh tanah dan masukya air kedalam tanah dipengaruhi oleh
tekstur, struktur dan porositas tanah sehingga air yang masuk tergantung dari tanah
(Hanafiah, 2014).

Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan dengan berat
kering. Kadar air tanah dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air
terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran
tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air
dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 100
°C-110 °C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air
yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula
menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro.Jumlah air
yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori padatanah. Penentuan
kandungan air dalam tanah dapat ditentukan dengan istilah nisbi,seperti basah dan kering dan
istilah jenuh atau tidak jenuh (Gusli 2015).

Koefisien air tanah yang merupakan koefisien yang menunjukkan potensi ketersediaan air
tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman, terdiri dari Jenuh atauretensi maksimum, yaitu
kondisi di mana seluruh ruang pori tanah terisi oleh air.Kapasitas lapang adalah kondisi
dimana tebal lapisan air dalam pori-pori tanah mulai menipis, sehingga tegangan antar air-
udara meningkat hingga lebih besar darigaya gravitasi. Koefisien layu (titik layu permanen)
adalah kondisi air tanah yang ketersediaannya sudah lebih rendah ketimbang kebutuhan
tanaman untuk aktivitas,dan mempertahankan turgornya. Koefisien higroskopis adalah
kondisi di mana airtanah terikat sangat kuat oleh gaya matrik tanah (Hanafiah 2014)

Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah.Tanah-tanah
bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil dari pada tanah bertekstur halus.
Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasirumumnya lebih mudah kekeringan
daripada tanah-tanah bertekstur lempung atauliat. Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan
air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi:
banyaknya curah hujan atauair irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya
evapotranspirasi (penguapanlangsung melalui tanah dan melalui vegetasi), tingginya muka air
tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan
kedalaman solum tanah atau lapisan tanah (Rayes, 2014).

2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Air

Menurut Hanafiah, 2014 faktor-faktor yang mempengaruhi kadar dan ketersediaanair tanah
adalah:

1. Tekstur tanah Kadar air tanah bertekstur liat, lempung, pasir, misalnya pda tegangan 1/3
atm(kapasitas lapang), kadar air masing-masingnya adalah sekitar 55%, 40% dan15%. Hal ini
terkait dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan koloidal,ruang pori dan luaas
permukaan adsorptive, yang makin halus teksturnya akan makin banyak, sehingga makin
besar kapasitas menyimpan air. Hasilnya berupa peningkatan kadar air dan ketersediaan air
tanah.

2. Kadar bahan organic Bahan organik tanah mempunyai pori-pori mikro ynag jauh lebih
banyak ketimbang partikel mineral tanah, yang berarti luas permukaan penjerap(kapasitas
simpan) air juga lebih banyak, sehingga makin tinggi kadar bahanorganic akan makin tinggi
kadar dan ketersediaan air tanah.

3. Senyawa kimiawi Garam-garam dan senyawa pupuk/amelioran (pembenah tanah) bauk


alamiah maupun non alamiah mempunyai gaya ostomik yang dapat menarik dan
menghidrolisi air, sehingga koefisien layu meningkat

4. Kedalaman solum/ lapaisan tanah Kedalaman solum menentukan volume simpan air,
makin dalam makin besar,sehingga kadar dan ketersediaan air juga makin banyak.
Kedalaman solum atau lapisan ini sangat penting bagi tetenaman berakar tunggng dan dalam.

2.3.Hubungan Kadar Air dengan Pertumbuhan Tanaman

Kadar air tanah merupakan salah satu bagian penyusun tanah. Air tanah hampir seluruhnya
berasal dari udara dan atau atmosfer terutama di daerah tropis air hujanitu dapat merembes ke
dalam tanah yang disebut infiltrasi. Sedangkan sisanya mengalir di permukaan tanah sebagai
aliran permukaan tanah. Air infiltrasi tadi biladalam jumlah banyak dan terus merembes
kedalam tanah secara vertikal dan meninggalkan daerahnya perakaranya yang disebut
perkolasi, yang akhirnya sampai pada lapisan yang kedap air yang kemudian kumpul disitu
menjadi air tanah atau sering disebut ground water. Mengetahui banyaknya air di dalam tanah
yang tersedia bagi tanaman adalah penting sekali terutama dalam hal penentuan pemberian
air pada tanaman atau pengairan tanaman agar supaya tidak terjadi kelebihan ataupun
kekurangan air. Dalam hal ini nilai-nilainya sangat ditentukan terutama oleh tekstur tanah.
Tekstur tanah yang lebih tinggi mempunyai tekstur yang halus, sebaliknya tekstur yang
rendah mempunyai teksttur yang kasar nilainya akan lebih rendah lagi dibandingkan dengan
hal yang tadi. Kapasitas kandungan airtanah maksimum adalah jumlah air maksimal yang
dapat ditampung oleh tanah setelah hujan turun dengan sangat lebat atau besar. Semua pori-
pori tanah baikmakro maupun mikro, dalam keadaan terisi oleh angin sehingga tanah menjadi
jenuh dengan air. Jika terjadi penambahan air lebih lanjut, maka akan terjadi penurunan air
gravitasi yang bergerak lurus terus kebawah (Hanafiah, 2014).

Banyaknya air yang tersedia bagi tanaman dicari dengan jalan penentuan kandungan air pada
tanaman lapang dikurangi dengan presentase keadaan tanah pada titik layu permanen. Dalam
hal ini nilai-nilainya sangat ditentukan terutama oleh tekstur tanah. Tekstur tanah yang lebih
tinggi mempunyai tekstur yang halus,sebaliknya tekstur tanah yang kasar nilainya akan lebih
rendah dibandingkan dengan hal yang tadi. Kapasitas kandungan air tanah maksimum adalah
jumlah air maksimal yang dapat ditampung oleh tanah setelah setelah hujan turun dengan
sangat lebat atau besar. Semua pori-pori tanah baik makro maupun mikro, dalam keadaan
terisi oleh angin sehingga tanah menjadi jenuh (Hanafiah, 2014).

Dengan tersedianya kadar air di dalam tanah, maka proses pertumbuhan tanaman akan
berlangsung dengan baik. Sebab air tanah dapat bekerja sebagai pelarut dan pembawa ion-ion
hara dari rhizosfer ke dalam akar tanaman. Selain itu juga sebagai pemicu reaksi kimia dalam
penyediaan hara, yaitu dari hara tidak tersedia menjadi hara yang tersedia bagi pertumbuhan
tanaman. Kadar air juga menopang aktivitas mikroba dalam merombak unsur hara serta
sebagai pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah. Dimana oksigen yang berada dalam tanah
ini jugadibutuhkan bagi tanaman dalam pertumbuhannya. Kadar air tanah dapat menjadi
stabilisator temperatur tanah serta mempermudah dalam pengolahan tanah yang cocok untuk
pertanian (Defriyanto, 2015)

Menurut Astiningrum, (2015), kegunaan air bagi pertumbuhan tanaman adalah: 1) sebagai
unsur hara tanaman, tanaman memerlukan air dari tanah dan CO2dariudara untuk membentuk
gula dan karbohidrat dalam proses fotosintesis. 2) air sebagai pelarut, segala sesuatu di dalam
tanah selalu dapat larut di dalam air,terutama jika air tersebut mengandung asam-asam atau
basa-basa. Kelarutan merupakan ukuran kekuatan stabilitas suatu kristal, suatu garam dapat
larutdalam air jika daya tarik-menarik ion-ion terhadap molekul-molekul air lebihkuat
dibandingkan daya tarik menarik ion-ion yang satu terhadap ion yang lainnya. Kemampuan
air dalam melarutkan sebagian bahan mempunyai arti penting pada pembentukan tanah dan
pertumbuhan tanaman.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1.Waktu dan tempat

Praktikum ini di laksanakan pada tanggal 10-11 November 2022 untuk memperhitungkan
kadar air tanah.di laboratorium Universitas Kristen Wira Wacana Sumba

3.2. Alat dan Bahan

Alat :

1. Cawan
2. Oven dengan suhu 1050C
3. Eksikator
4. Timbangan

Bahan :

1. Contoh tanah

3.3.Cara Kerja

a). Cawan dibersikan, diberi label, lalu ditimbang (= a gram)

b). Cawan diisi dengan 10 g contoh tanah kering angin. Setelah itu timbang cawan yang
berisi tanah dan catat berat cawan + tanah (=b gram )
c). Cawan yang berisi tanah dimasukkan kedalam oven dengan keadaan terbuka.
Pengovenan dilakukan pada suhu 1050C selama 24 jam atau bobotnya sampai konstan
d). Setelah waktu pengovenan cawan yang telah ditutup dikeluarkan dari oven dengan
menggunakan tang penjepit, lalu dimasukkan ke dalam eksikator selama 15 menit.
f). Setelah itu, timbang cawan beserta isinya ( = c gram)
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Praktikum

Perhitungan :

Dik:( a) berat cawan =6 gram

(b) Berat cawan+ tanah=16 gram

(c) berat cawan beserta isnya setelah di oven dan didinginkan = 15 gram

Dit: kadar air berdasarkan berat kering tanah dan berat basah tanah ?

Jawab :

Kadar air tanah berdasarkan berat kering tanah

B−C
KA = ×100 %
C−A

16−15
= ×100 %
15−6

1
= ×100 %
9

1 100
= ×
9 100

1× 100
=
9 ×100

100
=
900

= 0,11 %

Kadar air tanah berdasarkan berat basah tanah

B−C
KA = ×100 %
B− A
16−15
= ×100 %
16−6

1
= ×100 %
10

1× 100
=
10× 100

100
=
1000

= 0,1 %

4.2.Pembahasan

Berdasarkan data yang didapat pada perhitungan diatas pada kadar air tanah kering
memiliki persen kadar air sebesar 0,11. Sedangkan pada kadar air tanah basah memiliki
persen kadar air sebesar 0,1. Jadi, perbandingan antara kadar air tanah kering dengan kadar
air tanah basah disebabkan pori pori pada lapisan pertama lebih banyak dibandingkan pada
lapisan kedua tanah .Pada tanah kering memiliki kadar air sebesar 0,11 . Sedangkan pada
tanah basah memiliki kadar air sebesar 0,1 . Dapat dilihat bahwa kedua pengukuran diatas
memiliki kadar air. Hal ini dikarenakan pada setiap lapisan memiliki kadar partikel liat yang
berbeda, menurut Astinigrum, (2015)tanah yang bertekstur liat mempunyai luas permukaan
yang besar hingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Apabila
dihubungkan dengan pertumbuhan tanaman berdasarkan hasil diatas maka tanaman yang
tumbuh lahan dominan tumbuhan yang memiliki system perakaran yang bagus atau system
perkaran dikotil
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan praktikum di atas dapat disimpulan bahwa kadar air adalah kemampuan tanah
untuk menyimpan air di dalam tanah. Hal ini terkait dengan praktikum sebelumnya yaitu
tekstur tanah. Semakin banyak tekstur tanah yang dominan, semakin kuat tanah mengikat air,
yang meningkatkan kadar air dalam tanah.

5.2.Saran

Di laboratorium pengkondisian udara tanah, berhati-hatilah dalam menggunakan oven yang


memungkinkannya mengeringkan sampel tanah dan diharapkan dapat memelihara dan
mengevaluasi sampel tanah agar-agar dengan lebih baik serta menghitung kadar air tanah
dengan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Darwis. 2017.Pengelolaan Air Tanah.Pustaka AQ. Yogyakarta

Defriyanto. 2015.Sifat Fisik Tanah dan Tingkat Kepekaan Erosinya Pada Kawasan Karst
Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.Universitas NegeriSemarang. Semarang.

Gusli, S. 2015.Penuntun Praktikum Dasar-dasar Ilmu tanah. Makassar: FakultasPertanian


Universitas Hasanuddin Makassar

Hanafiah. 2014.Dasar-dasar Ilmu Tanah.PT Raja Grafindo Persada, Palembang.

Hanafiah, K.A. 2014.Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.

Haridjaja. 2013.Perbedaan Nilai Kadar Air Kapasitas Lapang Berdasarkan Metode Alhricks,
Drainase Bebas, Dan Pressure Plate Pada BerbagaiTekstur Tanah Dan Hubungannya Dengan
Pertumbuhan Bunga Matahari(Helianthus annuus L.).

Jurnal Tanah Lingkungan. Vol. 5, No. 2, hal. 52-59.

Ichsan, Cut Nur, dkk. 2010. Respon Kedelai Kultivar Kipas Putih dan Wilis PadaKadar Air
Tanah Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Hasil [Versielektronik]. Jurnal Agrista,
14(1): 25-29.

Rayes, Mochtar Lutfi. 2017.Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Malang: UB Press

Anda mungkin juga menyukai