Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEKANISME INFEKSI DARI BAKTERI XANTHOMONAS DAN PENYAKIT


TANAMAN YANG DISEBABKANNYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
1. LIKA AMBU
2. NELSON ALEXANDER RAGA
3. DILA LANDUTANA
4. REYCHI KILAT UMBU KERKEN
5. ERWIN HARU MBAHA
6. PANDA JESI RAMBU LUBU

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN WIRA WACANA SUMBA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena anugrahnya kami
dapat menyelsaikan makalah ini, kami juga sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu
matakuliah Dasar Perlindungan Tanaman dan pada pihak tempat kami ambil refrensi
Makalah ini membahas tentang mekanisme infeksi atau menyerang dari bakteri xanthomonas
dan tanaman yang di sebabkannya. Oleh karena itu kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat kepada masyarakat luas dan bagi pelajar untuk menambah pengetahuan dan
referensi. Dalam pembahasan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….4
1.1. Latar
Belakang…………………………………………………………………....4
1.2. Rumusan Permasalahan
………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..6
2.1.Mekanisme infeksi dari bakteri…………………………………………………..6
2.2.Penyakit tanaman yang di sebabkan oleh bakteri………………………………...7

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………10


3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………...10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Xanthomonas adalah bakteri yang berbentuk batang dengan kedua ujung membulat,
berukuran pendek, dengan panjang berkisar antara 0,7-2.0 µm dan lebar antara 0,4-0,7
µm, memiliki satu flagel, tanpa spora, Ciri khas genus Xanthomonas adalah koloninya
berlendir, dan menghasilkan pigmen berwarna kuning yang merupakan pigmen
xanthomonadin (Bradbury, 1984; Liu et al., 2006). Bentuk koloni pada medium biakan
adalah bulat, cembung dan berdiameter 1-3 mm.

Xanthomonas, yang mencakup hampir 60 jenis mampu menimbulkan penyakit pada


tanaman. Bakteri berbentuk batang kecil, bergerak dengan satu flagela di ujung, koloni
berlendir berwarna kuning. Gejala-gejala yang disebabkan oleh Xanthomonas juga
bervariasi yang meliputi busuk, hawar dan bercak . Janis-jenis Xanthomonas mempunyai
kekhususan terutama terbentuknya pigmen kuning pada koloninya. Contoh :
Xanthomonas campestris penyebab penyakit hawar daun padi, kedelai dan busuk lunak
pada talas, ubi kayu, Xanthomonas citri penyebab penyakit kanker pada jeruk,
Xanthomona malvacearum penyebab penyakit bercak bersudut pada kapas, Xanthomonas
oryzae penyebab penyakit hawar daun padi.
Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) merupakan bakteri Gram negatif yang
menyebabkan penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada padi. HDB tergolong penyakit
penting di banyak negara penghasil padi. Hal ini disebabkan karena HDB dapat
mengurangi hasil panen dengan tingkat yang bervariasi, tergantung pada stadium
pertumbuhan tanaman yang terinfeksi, tingkat kerentanan kultivar padi, dan kondisi
lingkungan [1].Kerugian yang ditimbulkan oleh HDB di wilayah tropis lebih tinggi
dibandingkan di wilayah subtropik. Serangan HDB di Indonesia menyebabkan kerugian
hasil panen sebesar 21-36% pada musim hujan dan sebesar 18-28% pada musim kemarau
[2]. Luas penularan penyakit HDB pada tahun 2006 mencapai lebih dari 74 ribu ha, 16 ha
diantaranya menyebabkan
tanaman puso [3]. Karakter iklim tropis juga menyebabkan banyaknya strain patogen
yang
ditemukan di wilayah tropis. Di Indonesia, munculnya HDB dilaporkan pada tahun 1950
dan hingga kini telah ditemukan 12 strain Xoo dengan tingkat virulensi yang berbeda.
Strain IV dan VIII diketahui mendominasi serangan HDB pada tanaman padi di Indonesia
[4]. Keragaman komposisi strain Xoo juga dipengaruhi oleh stadium tumbuh
tanaman padi. Dominasi kelompok strain yang ditemukan pada stadium anakan,
berbunga, dan pemasakan berbeda [5]. Fenomena ketahanan tanaman dewasa, mutasi, dan
karakter heterogenisitas alamiah populasi mikroorganisme diperkirakan sebagai faktor
yang mempengaruhi komposisi strain dengan stadium tumbuh tanaman padi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan permasalah yang akan di teliti yaitu
* Bagaimana Mekanisme Infeksi / Menyerang Dari Bakteri Xanthomonas Dan Penyakit
Tanaman Yang Disebabkan oleh Bakteri *
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Mekanisme infeksi dari bakteri xanthomonas

Menginfeksi tanaman dengan cara masuk kedalam jaringan tanaman melalui luka,
hidatoda, stomata, atau benih yang terkontaminasi. Penyebarannya pada wilayah
persawahan melalui perantara air irigasi. Gejala yang ditimbulkan oleh bakteri ini
tergolong khas, yaitu mulai dari terbentuknya garis basah pada helaian daun yang akan
berubah menjadi kuning kemudian putih. Gejala ini umum dijumpai pada stadium
anakan,berbunga, dan pemasakan. Serangan penyakit pada tanaman yang masih muda
dinamakan kresek, yang dapat menyebabkan daun berubah menjadi kuning pucat, layu,
dan kemudian mati. Kresek merupakan bentuk gejala yang paling merusak. Upaya
pengendalian HDB di dunia terkendala oleh kemampuan patogen untuk membentuk strain
baru yang lebih virulen sehingga teknologi pencarian varietas yang tahan terhadap HDB
menjadi kurang efektif. Sementara itu, penggunaan pestisida berupa bahan kimia
antibakteri diketahui dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia dan
lingkungan karena meninggalkan residu. Oleh karena itu, penggunaan agens biokontrol
yang tepat dapat menjadi solus alternatif untuk mengendalikan penyakit HDB. Bakteri
isogenik yang nonpatogen diketahui dapat digunakan sebagai agens biokontrol karena
dapat berkompetisi dengan bakteri patogen. Bakteri isogenik yang nonpatogen tersebut
dapat dihasilkan melalui mutagenesis menggunakan transposon. Transposon merupakan
fragmen DNA yang dapat berpindah dari satu ruas DNA ke ruas DNA lain dalam replikon
yang sama atau antar replikon yang berbeda. Transposon akan menyisip ke dalam genom
dan terutama sekuen DNA yang berperan dalam regulasi suatu proses fisiologis tertentu
seperti sifat virulen, sehingga dapat menyebabkan perubahan ekspresi gen. Transposon
mini-Tn5Km1 digunakan untuk mengkonstruksi mutan Xanthomonas yang tidak
menginduksi reaksi hipersensitivitas sehingga kehilangan atau berkurang sifat virulennya.
Pemanfaatan mutan bakteri yang berkurang atau hilang sifat virulennya diharapkan
mampu membantu mengurangi kerugian produksi padi akibat penyakit HDB.

2.2.Penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri xanthomonas

a. Penyakit hawar daun pada tanaman padi

Hawar Daun Bakteri penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv.
Oryzae dan dapat menurunkan hasil sampai 30%. Penyakit ini banyak terjadi pada musim
hujan atau kemarau yang basah terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang, dan
dipupuk N tinggi (≥ 250 kg Urea / ha).

Gejala Serangan

Penyakit HDB menghasilkan dua gejala, yaitu kresek dan hawar.

Kresek

Gejala terjadi pada tanaman yang berumur < 30 hari (pada saat persemaian atau tanaman baru
dipindah). Daun-daun berwarna hijau kelabu, melipat dan menggulung. Dalam keadaan parah
seluruh daun menggulung, layu, dan mati. Gejala mirip tanaman yang terserang penggerek
batang.

Hawar

Gejala terjadi pada tanaman yang telah mencapai fase tumbuh anakan sampai fase
pemasakan. Tanaman mula-mula timbul bercak abu-abu kekuningan umumnya pada tepi
daun, gejala akan meluas, membentuk hawar dan akhirnya daun mengering. Dalam keadaan
lembab (terutama diwaktu pagi), kelompok bakteri berupa butiran berwarna kuning keemasan
dapat dengan mudah ditemukan pada daun-daun yang menunjukkan gejala hawar. Dengan
bantuan angin, gesekan antar daun, dan percikan air hujan massa bakteri ini berfungsi sebagai
alat penyebar penyakit HDB.

Cara Mengendalikan

Menanam varietas tahan. Untuk daerah endemis varietas Code dan Angke Bibit padi yang
ditanam tidak dipotong pada bagian ujungnya. Jarak tanam jangan terlalu rapat, disarankan
dengan cara tanam jejer legowo. Pengairan berselang (intermiten), hindari penggenangan
yang terus-menerus pemupukan berimbang, jangan terlalu banyak pupuk N Jika intensitas
penyakit melebihi 20%, semprot dengan bakterisida.

b. penyakit kanker pada tanaman jeruk

Penyakit kanker yang disebabkan oleh patogen Xanthomonas axonopodis pv. citri,
merupakan penyakit utama yang disebabkan oleh bakteri pada jeruk di dunia (Davies et al
2003). Beberapa jenis jeruk yang rentan di Indonesia adalah jeruk purut (Citrus histryx),
jeruk nipis (C. aurantifolia) dan pamelo (C. maxima Merr.) terutama yang tumbuh pada suhu
20-35°C atau pada agroklimat yang agak panas (Triwiratno 2003).

Gejala awal berupa bercak putih pada sisi bawah daun yang selanjutnya warna hijau gelap,
kadang-kadang berwarna kuning di sepanjang tepinya. Bagian tengah terbentuk gabus warna
coklat. Luka terjadi pada bagian atas dan bawah daun. Pada buah ditandai dengan gejala
serupa dengan di daun tetapi bagian tepi tidak berwarna kuning.

Kanker pada buah jeruk


Infeksi patogen terjadi melalui stomata, lentisel dan luka, terutama pada jaringan-jaringan
muda sedang tumbuh. Pada keadaan lembab karena adanya embun yang sangat tebal, bakteri
keluar dari luka seperti gabus atau melalui percikan air hujan. Bakteri juga dapat tersebar
melalui serangga dan manusia. Xanthomonas axonopodis pv. citri dapat bertahan sangat lama
dalam kanker-kanker pada jaringan berkayu. Untuk jangka waktu pendek dapat bertahan ada
tanaman atau tanah. Serangan ulat peliang daun (Phylocnistis citrella) mempermudah
terjadinya penetrasi pada daun.

Jeruk komersial jenis siam (Citrus suhuiensis Tan.) di kebun petani Jawa Timur yang
menggunakan pagar dari jenis jeruk purut akan terjadi serangan oleh bakteri ini, karena
sangat berdekatan dengan sumber patogen. Gejala yang ditimbulkan oleh patogen bakteri X.
axonopodis pv. citri, menyebabkan penyakit burik kusam pada buah jeruk komersial
(Triwiratno et al. 2007).

Kanker jeruk dapat dikendalikan dengan fungisida berbahan aktif Copper, dan Antibiotika
seperti Streptomisin dan Kloromisetin. Pengendalian secara kultur teknis dilakukan dengan
cara tidak menanam jenis yang rentan disekitar jenis komersial. Penyemprotan hanya perlu
dilakukan pada musim hujan sebelum terdapat serangan berat.

c. penyakit hawar daun pada tanaman singkong

Bakteri berbentuk batang pendek 1,6 x 0,6 mikrometer. Bersifat gram negatif, bergerak
dengan satu bulu cambuk(flagellum) diujung, tidak membentuk kapsula, dan tidak
membentuk spora.

Bakteri bersifat aerob, dapat tumbuh cepat, tidak membentuk pigmen pada alas makanan
yang mengandung gula
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa bakteri xanthomonas adalah
penyakit hawar daun dan kanker, gejala ini umum dijumpai pada stadium anakan,berbunga,
dan pemasakan dengan cara menginfeksi tanaman dengan cara masuk kedalam jaringan
tanaman melalui luka, hidatoda, stomata, atau benih yang terkontaminasi. Oleh karena itu,
penggunaan agens biokontrol yang tepat dapat menjadi solus alternatif untuk mengendalikan
penyakit HDB
DAFTAR PUSTAKA

EPPO. 2007. Xanthomonas oryzae. European and Mediterranean plant-Protection


Organization. Bulletin OEPP/EPPO 37: 543-553.
Liu, D.N.O., P.C. Ronald., and A.J. Bogdanove. 2006. Xanthomonas oryzae pathovars:
model pathogens of model crop. Blackwell Publishing LTD. Pp. 303-324.
Triny SK, Suryadi Y, Sudir, Machmud M. 2011. Penyakit Bakteri Padi dan Cara
Pengendaliannya. Bogor (ID): Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.
Utami DW, Kadir TS, Yuriyah S. 2011b. Faktor virulensi AvrBs3/PthA pada Ras III, Ras IV,
Ras VIII, dan IXO93-068 Patogen Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae pv. oryzae). J
AgroBiogen. 7 (1) :1-8.
Gohan Octora Manurung. Dede Rohayana, Ely N, Betty M.
Triwiratno, A ; A. Muharam, 2007. Status dan Patogenisitas Penyakit Kanker Jeruk
(Xanthomoas axonopodis pv. citri) di Jawa Timur, Jurnal Hortikultura. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura. Edisi Khusus No: 3 Th 2007. 276-286.
H.(1989), Penyakit Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia, 2005, Gadjahmada University
Press, Yogyakarta, 475 hlm , halaman 183., halaman

Anda mungkin juga menyukai