Anda di halaman 1dari 2

Pada budidaya tanaman padi, terdapat kendala yang dihadapi petani diantaranya penyakit

Hawar Daun Bakteri (HDB) atau biasa disebut dengan penyakit kresek. Penyakit tanaman padi
tersebut disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. Menurut Asysyuura, dkk (2017)
bakteri ini mengandung xantomonadin sehingga menghasilkan pigmen berwarna kuning.
Bakteri ini dapat menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan baik vegetatif
maupun generatif. Serangan ini dikenal dengan penyakit kresek.
Hawar daun bakteri merupakan penyakit penting pada tanaman padi dengan
tingkat kerusakan yang dapat mencapai 50%. Gejala penyakit hawar daun bakteri (HDB)
yang sempurna ditandai dengan bercak memanjang dengan tepi bergelombang dari ujung
daun yang berkembang sepanjang tepi kemudian berkembang menjadi hawar dan warna
daun berubah menjadi kuning pucat, gejala tersebut mulai teramati saat dua minggu
setelah inokulasi.
Apabila serangan bakteri terjadi pada fase generatif tanaman padi selanjutnya
disebut hawar. Patogen penyakit HDB atau kresek menyerang tanaman padi pada musim
hujan ataupun musim kemarau basah. Pemicunya diantaranya yaitu:

1. Penggunaan pupuk N yang berlebihan

2. Kurangnya penggunaan pupuk kalium

3. Kurangnya penggunaan bahan organik

4. Kelembaban yang tinggi

Bakteri Xanthomonas oryzae menginfeksi tanaman padi melalui luka pada daun dan

stotama daun dan selanjutnya masuk ke klorofil dan merusak daun. Gejala serangan kresek

pada helaian daun yaitu kerusakan daun biasanya dimulai dari pinggir beberapa cm dari

ujung, berupa garis, melepuh dan selanjutnya meluas dengan pinggiran yang bergelombang.

Dalam beberapa hari daun menjadi kuning. Pada luka yang parah daun berwarna putih

keabu-abuan. Daun tanaman yang rusak akan mengakibatkan proses fotosintesis yang tidak

maksimal. Jika fotosintesis tidak dapat maksimal akibatnya akan mengganggu pertumbuhan

tanaman (Patihong, 2012).

Penyakit HDB atau kresek perlu dikendalikan secara cepat dan tepat karena bakteri

tergolong cepat menyebar dan dapat menginfeksi padi pada lahan petani secara keseluruhan.
Jika keseluruhan padi terinfeksi bakteri, maka hasil produksi padi akan menurun.

Pengendalian tersebut diantaranya menanam varietas tahan, fungisida sintetik, sanitasi lahan,

dan

pergiliran tanaman yang bukan inang patogen. Jika tanaman sudah terinfeksi bakteri, langkah

untuk mengendalikan yaitu penambahan dolomit pada lahan, air yang menggenang tanaman

padi dikurangi dan dilakukan penyemprotan pestisida dengan dosis yang sesuai dengan

anjuran.

Penyakit hawar daun bakteri merupakan salah satu penyakit utama pada tanaman padi

yang selama ini membatasi produksi padi sawah (Mahfud et al., 2012). Penyakit ini dapat

menginfeksi tanaman padi sejak fase vegetatif hingga fase generatif (Herlina dan Silitonga,

2011). Penyakit HDB atau kresek perlu ditangani secara segera karena patogen penyebab

penyakit dapat menyebar dan menyebabkan kerugian bagi petani. (edt.Liant)

Anda mungkin juga menyukai