Anda di halaman 1dari 4

Penyakit Hawar Daun Bakteri

Xanthomonas oryzae

Penyakit hawar daun bakteri merupakan salah satu


penyakit tanaman padi yang sangat penting di negara-
negara penghasil Padi di dunia, termasuk di Indonesia.
Pada awalnya penyakit ini dinamai kresek dan
patogennya dinamai Xanthomonas kresek. Kemudian
penyakit ini juga disebabkan oleh bakteri Xanthomonas
oryzae pv. Oryzae (Xoo), yang dapat menginfeksi
tanaman padi pada semua fase pertumbuhan, mulai
dari pesemaian sampai menjelang panen
Klasifikasi Penyakit Hawar Daun Bakteri (Bacterial Leaf
Blight) yang menyerang tanaman padi ini
disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv.
oryzae (Xoo). Bakteri tersebut merupakan bakteri
yang termasuk ke dalam golongan bakteri Gram
negatif yang menyebabkan penyakit Hawar Daun
Bakteri (HDB) pada tanaman Padi. Adapun
taksonomi dari bakteri tersebut adalah sebagai
berikut:
Domain : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Xanthomonadales
Famili : Xanthomonadaceae
Genus : Xanthomonas
Spesies : X. oryzae
Gejala Kerusakan Penyakit Bercak Daun
Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah
daun atau tanaman padi yang sakit berwarna hijau
kelabu, mengering, helaian daunnya, melengkung,
diikuti oleh melipatnya helaian daun itu sepanjang ibu
tulangnya. umumnya gejala yang pertama tampak pada
daun-daun yang dipotong ujungnya. Dekat berkas
potongan terjadi bercak hijau kelabu. Sering ibu tulang
daun menjadi berwarna kuning. Warna daun yang
kering itu segera berubah menjadi kuning jerami
sampai cokelat muda.
Bila serangan terjadi pada awal pertumbuhan,
tanaman menjadi layu dan mati, gejala ini disebut
kresek. Gejala kresek sangat mirip dengan gejala
sundep yang timbul akibat serangan penggerek batang
pada fase tenaman vegetatif. Pada tanaman dewasa
penyakit hawar daun bakteri menimbulkan gejala
hawar (blight).
Bioekologi
Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae bersifat gram negatif, berbentuk
batang pendek dengan ukuran 0,45-0,75 x 0,65-2,1 μ, dengan satu flagella polar
di salah satu ujungnya dengan ukuran 0,03-8,75 μ. Koloni bakteri tersebut
berwarna kekuningan. Patogen ini mempunyai tingkat virulensi yang bervariasi
berdasarkan kemampuannya menginfeksi varietas Padi yang mempunyai gen
dengan resistensi yang berbeda dan interaksi antara gen virulen patogen dan
gen tahan tanaman.
Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh dari penyakit hawar daun bakteri
adalah kelembaban yang tinggi sangat memacu perkembangan penyakit ini.
Oleh karena itu penyakit hawar daun bakteri sering timbul terutama pada
musim hujan. Pertanaman yang dipupuk Nitrogen dengan dosis tinggi tanpa
diimbangi dengan pupuk Kalium menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan
terhadap penyakit hawar daun bakteri.

Anda mungkin juga menyukai