Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TM MINGGU KE-2

PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN

“Review Video”

Disusun Oleh:

Nama : Fitri Kinola Padang

NIM : 185040201111178

Kelas : C

Asisten : Muhammad Zainul Muttaqin

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2022
Review Video

Video 1
How Mendel's pea plants helped us understand genetics
Mendel adalah seorang biarawan dan ahli biologi Austria yang suka bekerja
dibidang tanaman. Dengan membiarkan tanaman kacang yang dia tanam di kebun,
dia menemukan prinsip-prinsip yang mengatur keturunan. Mendel menggabungkan
tanaman berbiji kuning murni dengan tanaman berbiji hijau murni dan dia hanya
mendapatkan biji kuning. Ia menyebut sifat yang berwarna kuning itu sebagai sifat
yang dominan, karena sifat yang diekspresikan pada semua benih baru. Kemudian dia
membiarkan tanaman hibrida berbiji kuning baru membuahi sendiri dan pada
generasi kedua ini ia mendapatkan biji kuning dan hijau, yang bersifat hijau telah
disembunyikan oleh warna kuning yang dominan. Dia menyebut sifat tersembunyi
inni sebagai sifat resesif.

Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam
rangkaian The Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat diterukan
ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi
suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan
menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari organisme yang
ada.Menurut Susilawati dan Bachtiar (2018), Dalam kaitannya dengan
genetika, DNA memiliki peran yang amat penting. DNA adalah bahan genetik
mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, tereskpresikan dalam bentuk
polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai
RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).

Dari hasil tersebut, mendel menyimpulkan bahwa setiap sifat begantung pada
sepasang faktor, salah satunya berasal dari ibu dan yang lainnya berasal dari ayah.
Faktor-faktor itu disebut dengan alel dan mewakili variasi gen yang berbeda.
Tergantung pada alel yang ditemukan di setiap biji, dimiliki kacang homozigot
dimana kedua alelnya identic dan heterozigot ketika kedua alelnya berbeda.
Kombinasi alel ini dikenal sebagai genotype dan hasilnya menjadi kuning atau hijau
disebut fenotipe.
Video 2
Mendel's experiment (monohybrid cross)
Persilangan monohibrida adalah persilangan antara dua individu dari spesies
yang sama dengan satu sifat beda. Gregor Mendel pertama kali mengetahui sifat
monohibrida pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum
sativum). Dari persilangan monohibrida inilah Mendel merumuskan hukum Mendel I
(hukum segregasi). Sesungguhnya pada masa itu, Mendel belum mengetahui zat yang
menentukan pewarisan sifat (genom). Mendel menyebut bahan genetik itu hanya
sebagai faktor penentu (determinant).

Persilangan Monohibrida dominan penuh dan Intermediet Persilangan


monohibrida dominan penuh adalah persilangan dua individu sejenis yang
mempunyai sifat dominan penuh dengan individu lain yang bersifat resesif.
Persilangan monohibrida dominan penuh menghasilkan individu F1 yang memiliki
fenotif yang sama dengan sifat induk yang dominan.

Pada salah satu percobaannya, Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis


yang tinggi dengan yang pendek. Tanaman yang dipilih adalah tanaman galur murni,
yaitu tanaman yang kalau menyerbuk sendiri tidak akan menghasilkan tanaman yang
berbeda dengannya. Misalnya, dalam Bintari (2012), persamaan diferensi
diaplikasikan untuk menentukan probabilitas genotip keturunan hasil persilangan
monohibrid pada kondisi normal. Sedangkan dalam Ismiyati (2014) persamaan
diferensi diaplikasikan untuk menentukan probabilitas genotip keturunan hasil
persilangan monohibrid pada kondisi terjadi mutasi. Penyebaran gen dengan
persilangan terkontrol dapat diselesaikan dengan diagonalisasi matriks. Dalam hal ini
tanaman tinggi akan tetap menghasilkan tanaman tinggi. Begitu juga tanaman pendek
akan selalu menghasilkan tanaman pendek. Dengan menyilangkan galur murni tinggi
dengan galur murni pendek, Mendel mendapatkan tanaman yang semuanya tinggi.
Selanjutnya, tanaman tinggi hasil persilangan ini dibiarkan menyerbuk sendiri.
Ternyata keturunannya memperlihatkan nisbah (perbandingan) tanaman tinggi
terhadap tanaman pendek sebesar 3 : 1. Mendel melakukan persilangan monohibrid
untuk enam macam sifat lainnya, yaitu warna bunga (ungu-putih), warna kotiledon
(hijau-kuning), warna biji (hijau-kuning), bentuk polong (rata-berlekuk), permukaan
biji (halus-keriput), dan letak bunga (aksial-terminal)
DAFTAR PUSTAKA

Bintari, A. 2012. Penggunaan Diagonalisasi Matriks dan Model Persamaan Diferensi


dalam Penentuan Keturunan Generasi ke-n. [Skripsi yang tidak dipublikasi,
Universitas Jember, Jember].

Ismiyati. 2014. Aplikasi Model Persamaan Diferensi dalam menentukan Probabilitas


Genotip Keturunan Generasi ke-n Jika Terjadi Mutasi. [Skripsi yang tidak
dipublikasi, Universitas Jember, Jember].

Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru:


Kreasi Edukasi. hlm. 6. ISBN 978-602-6879-99-8.

Anda mungkin juga menyukai