Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“PENDAHULUAN DAN LARUTAN”

Disusun Oleh:

Nama : Fitri Kinola Padang

NIM : 18040201111178

Kelas : G

Asisten : Alif Andini Fikriana

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021

i
DAFTAR ISI

COVER …….…………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………1


1.2 Tujuan …………………………………………………………….............1
1.3 Manfaat …………………………………………………………………...1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………..2

2.1 Definisi Fisiologi Tumbuhan ……………………………………………..2

2.2 Definisi Larutan ………………………………………………………..2

2.3 Contoh Aplikasi Larutan dalam Bidang pertanian ……………………3

2.4 Definisi dan Rumus …………………………………………………...3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………..7

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………9

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….9

4.2 Saran ……………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………10

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………...11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuhan memiliki peranan yang sangat penting, dimana
tumbuhanmenjadi suatu sistem yang dalam melakukan aktivitasnya
memanfaatkankarbon dioksida dari atmosfir, serta nutrisi dan air dari
dalam tanah untukmelakukan metabolisme dimana hasil dari metabolisme
tersebut berguna bagiseluruh makhluk hidup yang ada. Seiring dengan
perkembangan zaman, manusia terus menggali informasi mengenai sistem
kerja tanaman karena halini penting dalam peningkatan kerja serta optimalsasi
peningkatan sistem kerjatanaman.
Fungsi dari beragam komponen penyusun tubuh tanaman,
d a l a m menjalankan kehidupannya dipelajari dalam fisiologi tanaman.
Fisiologit u m b u h a n m e r u p a k a n s a l a h s a t u c a b a n g d a r i i l m u
p e n g e t a h u a n y a n g mempelajari proses serta fungsi dalam tanaman, proses
dari tumbuhan dalamtumbuh dan berkembang serta interaksi tumbuhan
dengan komponen biotikdan abiotik.

1.2.Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum pendahuluan dan larutan adalah


agarpraktikan mengetahui apa itu fis iologi tanaman, manfaat dari
fis iologi tanaman dalam bidang pertanian, serta untuk mengetahui apa itu larutan.

1.3.Manfaat

Setelah dilakukannya praktikum pendahuluan dan larutan ini


diharapkanpraktikan dapat menerapkan dan mengaplikasikan fisiologi
tanaman danlarutan dalam kehudupan sehari-hari

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Fisiologi tumbuhan

Fisiologi tumbuhan adalah cabang botani yang mempelajari bekerjanya


sistem kehidupan di dalam tubuh tumbuhan  dan tanggapan terhadap pengaruh
lingkungan sekitarnya sehingga tumbuhan tersebut dapat hidup (Lakitan,2011)

Plant physiology is a subdiscipline of botany concerned with the functioning,


or physiology of plants. “Fisiologi tumbuhan adalah subdisiplin botani yang berkaitan
dengan fungsi, atau fisiologi pada tumbuhan ( Frank and Cleon, 1992).

Plant physiology is the first and foremost line of defense and medium of
interaction with the environmental and climatic conditions. “Fisiologi tumbuhan
adalah garis pertahanan pertama dan terpenting dan media interaksi dengan kondisi
lingkungan dan iklim” (Shah and Fahim, 2020)

Plant Physiology focuses on the study of the internal activities of plants,


including research into the molecular interactions of photosynthesis and the internal
diffusion of water, minerals, and nutrients ”Fisiologi Tumbuhan berfokus pada studi
tentang aktivitas internal tanaman, termasuk penelitian tentang interaksi molekuler
fotosintesis dan difusi internal air, mineral, dan nutrisi” (Stewart and Globig, 2012)

Plant physiology is the science that studies plant function: what is going on in
plants that accounts for their being alive “Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang
mempelajari fungsi tumbuhan: apa yang terjadi pada tumbuhan yang menjelaskan
kehidupan mereka” (Salisbury and Ross, 1992).

2.2 Definisi Larutan


Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat
(Sumardjo, 2009).
Suatu campuran yang bersifat homogen yang terdiri dari dua atau lebi zat
dalam komposisi yang bervariasi dikenal sebagai larutan (Putri, dkk., 2017)
A solution is a homogeneous mixture that consist of one or more solutes
uniformly dispersed at the molecular or ionic level throughtout a medium known as
the solvent “larutan adalah campuran homogen yang yang terdiri atas satu atau lebih
zat terlarut yang terdispersi secara seragam pada tingkat melekular atau ion di seluruh
media yang dikenal sebagai pelarut” (Shubert dan Leyba, 2013).
A solution is a homogeneous mixture of two or more substances whose
relative amounts can very within certain limits “larutan adalah campuran homogen

2
dua atau lebih zat yang jumlah relatifnya bisa sangat dalam batas-batas tertentu”
(Tyagi, 2009).
Solution is a liquid in which other substances have been mixed and sissolved
“Larutan adalah cairan dimana zat lain telah dicampur dan dilarutkan”
(Bower, 2010).

2.3 Contoh Aplikasi Larutan dalam Bidang Pertanian

APLIKASI LARUTAN ASAM SITRAT DAN SUKROSA TERHADAP MASA


KESEGARAN BUNGA KRISAN POTONG (Chrysanthemum indicum L.)

Bunga krisan memiliki keragaman yang tinggi, baik dari segi penampilan,
bentuk maupun warna bunga. Standar kualitas bunga krisan yang diinginkan
konsumen yakni bunga yang berukuran besar, berbatang tegak dengan tinggi sekitar ±
70 cm, memiliki bunga yang bersih dan tidak ada bercak pada bunga, serta kelopak
bunga yang tidak mudah rontok. Larutan penyegar bunga krisan mampu
mempertahankan kesegaran bunga dan mengurangi kelayuan. Penelitian ini bertujuan
untuk memperpanjang masa kesegaran bunga krisan potong dengan larutan penyegar
asam sitrat dan sukrosa. Penelitian diatur dalam Percobaan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) yang terdiri dari 12 perlakuan, yaitu faktor pertama terdiri dari asam sitrat 0,5
gr/L; 1,0 gr/L; 1,5 gr/L. Faktor kedua terdiri dari sukrosa 0 gr/L (kontrol); 10 gr/L; 20
gr/L; 30 gr/L. Hasil penelitian menunjukkan pemberian asam sitrat berpengaruh nyata
pada bobot bunga krisan selama 16 hari masa penyimpanan sebesar 103,83 gr.
Pemberian asam sitrat berpengaruh nyata terhadap kesegaran bunga selama 16 hari
masa penyimpanan, sedangkan pada warna bunga berpengaruh nyata pada 12 hari
masa penyimpanan. Pemberian sukrosa berpengaruh nyata pada kesegaran bunga
selama 16 hari masa penyimpanan. Interaksi asam sitrat 1,5 gr/L dan sukrosa
berpengaruh nyata terhadap kesegaran bunga 16 hari masa penyimpanan.

2.4 Definisi dan Rumus

 Mol (n)
Mol merupakan suatu satuan zat yang dapat berfungsi sebagai jembatan antara
massa (dalam satuan gram), jumlah partikel, serta Ar atau Mr suatu zat. Mol
juga dikenal sebgai suatu satuan jumlah zat yang menyatakan banyaknya
partikel dari suatu zat. Mol suatu larutan didapatkan dari rumus:

gram
Mol (n) = (Sunarya, 2016)
Massamolekul relatif

3
 Molaritas (M)
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk menyatakn jumlah mol zat
terlarut per liter larutan, serta dilambangkan dengan huruf M. Molaritas suatu
larutan didapatkan dari rumus:

mol
Molaritas (M) = (Sunarya, 2016)
volume (liter)
 Molalitas (m)
Molalitas merupakan jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut.
Molaritas suatu larutan didapatkan dengan rumus:

mol zat terlarut


Molaritas = =¿ mol kg−1 (Marzuki, dkk. 2010)
kilogram pelarut

 Pengenceran
Menurut Chang (2004), pengenceran merupakan prosedur yang digunakan
untuk menyiapkan larutan yang kurang pekat dari larutan yang lebih pekat.
Pengenceran memiliki rumus :

M awal V awal= M akhir V akhir

 Normalitas
Normalitas didefinisikan sebagai jumlah mol ekivalen dari suatu zat per
liter larutan. Normalitas suatu larutan didapatkan dengan rumus:

mol ekivalen
Normalitas (N) =
volume (liter)

Padatan yang dilarutkan ke dalam air diketahui normalitasnya melalui


rumus berikut:

massa zat terlarut (gram)


Normalitas (N)=
massa ekivalen x volume larutan(liter)

Hubungan antara bobot ekivalen dan bobot molekul dapat dirumuskan


sebagai berikut:

4
Mr
Gram ekivalen= (Rahayu,2009)
n
 Osmolaritas (O)
Osmolaritas merupakan suatu zat terlatut yang ditinjau dari jumlah pertikel zat
tersebut. Osmolaritas dari 1 mol/L larutan NaCl adalah:

1 (jumlah mol) x 2 (jumlah partikel)= 2 O (James, dkk. 2008)

 Fraksi Mol
Menurut Rahayu (2009), fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang
keseluruhan larutannya dinyatakan berdasarkan mol. Fraksi mol suatu zat
dapat diketahui dengan rumus:

mol komponen a ( na )
Xa =
jumlah mol semua komponen dalamlarutan ( na+nb )

Dimana Xa + Xb = 1

 Persen Berat (%W/W)

gram zat terlarut


% massa = x 100%
gramlarutan

 Persen Volume (%V/V)

volume zat terlarut


%volume = x 100%
volume larutan

 Persen Massa-Volume (%W/V)

massa zat terlarut


%massa volume = x 100%
volume larutan

 Parts Per Million (ppm)


Satuan ppm menyatakan banyaknya gram suatu zat dalam 106 gram larutan.
Satuan mg/L atau mg/Kg.

massa Zat terlarut (mg) massa zat terlarut ( g)


ppm = atau ppm = x 106
volume larutan( L) massa larutan(g)

5
 Parts Per Billion (ppb)
Satuan ppb menyatakan banyaknya gram suatu zat dalam 109 gram larutan.
Satuan µg/L atau µg/Kg.

massa zat terlarut massa zat terla rut


ppb = x 109 atau ppb =
massa larutan(g) volume larutan

 Keformalan
Keformalan disebut sebagai konsentrasi sesungguhnya yang berasal dari zat
terlarut atau ion terlarut yang ada didalam larutan.

jumlah massa rumus zat terlarut


Keformalan F =
liter larutan

6
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

7
8
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum daring yang telah dilaksanakan, dapat
disimpulkan bahwa salah satu bagian dari cabang ilmu biologi yang
mempelajari berbagai metabolism yang terjadi didalam tubuh suatu tumbuhan,
yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat terus hidup adalah fisiologi
tumbuhan. Fisiologi tumbuhan memiliki manfaat pada bidang pertanian antara
lain membantu mengatasi masalah dalam peningkatan produksi tanam,
penyediaan tanaman yang memiliki kandungan serat tinggi, pembuat makanan
ternak, mengatasi penyakit yang berpotensi menyerang tanaman, serta
pemeliharaan tanaman yang berperan dalam produksi kayu. Materi pertama
yang dipelajari adalah mengenai larutan yang merupakan campuran homogen
antara dua zat atau lebih. Adapun rumus besaran yamg dapat digunakan untuk
menyatakan konsentrasi zat dalam suatu larutan yaitu mol, moralitas,
molalitas, normalitas, fraksi mol, osmolaritas, pengenceran, persen berat,
persen volume, persen massa-volume, parts per million, serta parts per billion.

4.2 Saran
Praktikan berharap untuk praktikum selanjutnya dapat berjalan lebih
baik lagi dan juga kondusif agar ilmu yang didapat dari praktikum sampai
dengan baik kepada semua praktikan.

DAFTAR PUSTAKA

10
Bower, FD. 2010. Cambridge Library Collection. New York. Cambridge University
Press

Chang, R. 2004. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:
Erlangga

Frank B. Salisbury; Cleon W. Ross (1992). Plant physiology. Brooks/Cole Pub


Co. ISBN 0-534-15162-0

James, J, Baker, C, Swain, H. 2008. Prinsip-Prinsip Sains . Jakarta. Erlangga

Lakitan, Benyamin (2011). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali


Press

Marzuki, Ismail,. Amirullah dan Fitriana, 2010, Kimia Dalam Pertanian. Takalar :
Pustaka As Salam.

Putri, Laili M.A., T. Prihandono, dan B. Supriadi. 2007. Pengaruh Konsentrasi


Larutan Terhadap Laju Kenaikan Suhu Larutan. Jurnal Pembelajaran Fisika.
Vol 6(2) : 147-153

SALISBURY, F.B. and ROSS, C.W. 1992: Plant Physiology. Wadsworth Publishing
Company, Belmont - California.

Shubert, David and John Leyba. 2013. Chemistry And Physics For Nurse Anesthesia.
New York : Springer Publishing Company.

Stewart, Philp and Globig, Sabine.2012.Plant Physiology. Apple Academic Press.


ISBN 9781774631898

Sumardjo, Down. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa


Kedokteran Dan Program Strata Fakultas Bioeksakata. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.

Sunarya, Yayan. 2016. Kimia Dasar. Bandung: Yrama Widya

Tyagi. 2009. Essential Chemistry. Delhi : Rahma Sagar.

LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai