Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN

“ANALISA KADAR PATI”

DISUSUN OLEH:
NAMA : PUTRI SHOBRINA AZAHRA
NIM : 195040201111018
KELAS : A1
ASISTEN : DEMAS DHARMAWAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

NILAI : …….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik
yang mempunyai struktur-struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat
kesamaan dari sudut kimia dan fungsinya. Pati merupakan salah satu karbohidrat
yang merupakan sumber kalori penting untuk makhluk hidup. Karbohidrat
memainkan peranan penting pada proses dalam sel dan terdapat secara luas dalam
alam.
Kebanyakan pati didapat dari bahan alam terutama bahan makanan. Pati
adalah karbohidrat penyimpan energi pada tanaman. Pati merupakan karbohidrat
yang tersebar pada tanman terutama tanaman berklorofil. Bagi tanaman, pati
merupakan cadangan makanan yang terdapat pad abiji, batang, dan pada bgian
umbi tanaman. Banyaknya kandungan pati pada tanaman tergantung pada asal
pati tersebut., misalnya pati yang berasal dari biji beras mengandung pati 50-60%
dan pati yang berasal dari umbi singkong mengandung pati sebanyak 95%.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui
pengertian karbohidrat, fungsi dari karbohidrat, macam-macam karbohidrat, serta
definisi pati.

1.3 Manfaat
Manfaat dari dilaksanakannya praktikum ini ialah dapat memahami
tentang karbohidrat dan mengetahui bagaimana cara menghitung kadar pati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Karbohidrat


Menurut (Chang, 2003), karbohidrat adalah nutrisis yang paling
dibutuhkan sebagai sumber energi. Menurut (Poedjiadi, 2006), karbohidrat adalah
salah satu zat yang dibutuhkan tubuh manusia sebagai sumber energi.
Carbohydrates is composition consifing of the ecement carbon, hydrogen
and oxygen found in plant such of rice, corn, wheat, roat dieps, and farmed
throught a process of asimilation in plant. Artinya karbohidrat adalah komposisi
yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdapat dalam tumbuhan
seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian dan terbentuk melalui proses
asimilasi pada tumbuhan (Pekik, 2007)
Carbohydrate is a major category of food including of the fruits,
vegetables, and strach. Artinya karbohidrat adalah kategori utama dari makanan
termasuk dari buah sayuran, dan pati (Oxroby, 2007).

2.2 Fungsi Karbohidrat


Menurut (Iskandar, 2000), karbohidrat memiliki beberapa manfaat,
diantaranya yaitu:
a. Menjadi sumber energi bagi tubuh.
b. Membantu metabolisme protein.
c. Pengatur metabolisme lemak.
d. Membantu sistem ekskresi.
e. Asupan gula darah bagi tubuh.
f. Membantu penyerapan kalsium.
g. Membentuk struktur sel dan jaringan.
h. Menjaga keseimbangan.

2.3 Macam-macam Karbohidrat


Menurut (Andriyani, 2006), macam-macam karbohidrat tebagi menjadi
tiga yaitu:
a. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana lagi. Monosakarida hanya
tersusun dari satu gugus gula. Contoh monosakarida adalah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
b. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang
digabungkan bersama-sama oleh ikatan kovalen. Biasanya terdiri dari 2-10 gula
penyusun. Oligosakarida terbagi lagi menjadi disakarida yang tersusun dari 2
gugus gula, trisakarida yang tersusun dari 3 gugus gula dan seterusnya. Beberapa
contoh dari oligosakarida adalah maltosa, sukrosa, dan laktosa.
c. Polisakarida
polisakarida merupakan polimer monosakarida yang mempunyai berat
molekul tinggi. Polisakarida tersusun atas lebih dari 10 gugus gula. Polisakarida
terbagi lagi menjadi dua, yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Homopolisakarida yaitu polisakarida yang tersusun atas gula yang sama
sedangkan heteropolisakarida yaitu polisakarida yang tersusun atas gula yang
berbeda. Beberapa contoh polisakarida adalah glikogen, pati, dan selulosa.

2.4 Definisi Pati


Menurut Poedjiadi (2006), pati merupakan polisakarida yang berlimpah
setelah selulosa. Berfungsi sebagai penyimpan energi. Menurut (Hart, 2013)pati
adalah karbohidrat penyimpan energi bagi tumbuhan yang merupakan komponen
utama pada kentang, jagung, dan beras.
Strach is a polysacharide consisting of hexace nucleus surteus amylase,
amylopectine, dextine, into maltose hydrolized through and glucose stored in
plant in genulated foom a food. Artinya pati adalah polisakarida heterosa yang
terdiri dari inti asimilase dikelilingi amilopektin, tetrahidrolisis, melalui dekstrin
ke maltosa dan glukosa, dismpan di tumbuhan dalam bentuk lain sebagai
cadangan makanan (Lehninger, 2008).
Starch is a nutrient polysaccharide found in plant cells and some
microorganisms. Pati adalah polisakarida nutrien yang ditemukan dalam sel
tanaman dan beberapa mikroorganisme (Sunarya, 2002)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
No Alat Fungsi
1. Pisau Untuk memotong dan mengupas bahan
2. Timbangan digital Untuk menimbang bahan
3. Parutan Untuk menghaluskan bahan
4. Saringan Untuk menyaring sari dari bahan
5. Beaker glass Untuk tempat mereaksikan larutan
6. Spektofotometer Untuk mengetahui nilai absorbansi
7. Gelas ukur Untuk mengukur larutan

3.1.2 Bahan
No Bahan Fungsi
1. Singkong Sebagai bahan pengamatan
2. Kentang Sebagai bahan pengamatan
3. Tepung beras Sebagai bahan pengamatan
4. Aquades Sebagai pelarut
5. KI Sebagai indikator pati

3.2 Langkah Kerja


Menyiapkan alat dan bahan

Mengupas singkong kemudian menimbangnya seberat 10 gram

Memarut singkong dan menambahkan 100 ml aquades

Menyaring larutan singkong

Mengambil masing-masing larutan sebanyak 1,2,3,5,7,10 ml ke setiap tabung reaksi

Menambahkan aquades hingga volume 10 ml (0,3,5,7,8,9,ml)


3.3 Analisa Perlakuan
Menambahkan 1 tetes KI pada setiap tabung reaksi

Memindahkan masing-masing larutan ke dalam cuvet sebanyak batas garis cuvet

Memasukkan ke dalam spektofotometer dengan panjang gelombang (λ ) 610 nm


3.3 Analisa Perlakuan

Mengamati, mencatat, dan mendokumentasikan hasil pengamatan

3.3 Analisa Perlakuan


Pertama-tama siapkan terlebih dahulu semua alat dan bahan. Kemudian
kupas singkong dan timbang seberat 10 gram. Lalu parut singkong dantambahkan
100 ml aquades. Selanjutnya saring larutan singkong dan ambil masing-masing
larutan sebanyak 1,2,3,5,7,10 ml ke setiap tabung reaksi. Setelah itu tambahkan
aquades hingga volume 10 ml (0,3,5,7,8,9 ml). Kemudian tambahkan 1 tetes KI
pada setiap tabung reaksi, lalu pindahkan masing-masing larutan ke dalam cuvet
sebanyak batas garis pada cuvet. Selanjutnya masukkan ke dalam spektofotometer
dengan panjang gelombang (λ ) 610 nm. Setelah itu amati lalu catat dan
dokumentasikan hasil pengamatan.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan dan Perhitungan
4.1.1 Tabel Hasil Pengamatan
Nilai Absorbansi
Konsentrasi Larutan (g/ml)
Pati Singkong Kentang
C Ri Ri-R0 Si Si-S0 Si Si-S0
0 0 0 0
0,001 0,226 0,226 0,867 0,867 0,225 0,225
0,002 0,573 0,573 1,286 1,286 0,258 0,258
0,003 0,705 0,705 2,163 2,163 0,307 0,307
0,005 1,495 1,495 3,081 3,081 0,430 0,430
0,007 1,647 1,647 3,883 3,883 0,430 0,430
0,01 2,042 2,042 4,000 4,000 0,896 0,896

4.1.2 Perhitungan Hasil Pengamatan


Rumus :
%Kp = (Si-S0)/(Ri-R0) × C × 100 × (100/W) ×P
Keterangan :
C : konsentrasi larutan(g/ml)
100 : volume aquades
P : 0,85
W : berat basah (g)
S : Nilai absorbansi singkong/kentang
R : Nilai absorbansi tepung beras
a. Perhitungan %Kp Singkong
%Kp(0,001) = 0,867/0,226 × 0,001 × 100 × (100/10) × 0,85
= 3,23
%Kp(0,002) = 1,286/0,573 × 0,002 × 100 × (100/10) × 0,85
= 3,74
%Kp(0,003) = 2,163/0,705 × 0,003 × 100 × (100/10) × 0,85
= 7,80
%Kp(0,005) = 3,081/1,495 × 0,005 × 100 × (100/10) × 0,85
= 8,75
%Kp(0,007) = 3,883/1,647 × 0,007 × 100 × (100/10) × 0,85
= 13,98
%Kp(0,01) = 4,000/2,042 × 0,01 × 100 × (100/10) × 0,85
= 16, 57
b. Perhitungan %Kp Kentang
%Kp(0,001) = 0,225/0,226 × 0,001 × 100 × (100/25) × 0,85
= 0,33
%Kp(0,002) = 0,256/0,573 × 0,002 × 100 × (100/25) × 0,85
= 0,29
%Kp(0,003) = 0,307/0,705 × 0,003 × 100 × (100/25) × 0,85
= 0,43
%Kp(0,005) = 0,430/1,495 × 0,005 × 100 × (100/25) × 0,85
= 0,47
%Kp(0,007) = 0,430/1,647 × 0,007 × 100 × (100/25) × 0,85
= 0,47
%Kp(0,01) = 0,896/2,042 × 0,01 × 100 × (100/25) × 0,85
= 1,46

4.2 Hasil Pengamatan

Konsentrasi Larutan (g/ml) % Kp Singkong %Kp Kentang

0,001 3,23 0,33


0,002 3,74 0,29
0,003 7,80 0,43
0,005 8,75 0,47
0,007 13,98 0,47
0,01 16,57 1,46

4.3 Grafik dan Analisa Grafik


18
16
14
12
% KP

10
8 % KP Singkong
6 % KP Kentang
4
2
0
0,001 0,002 0,003 0,005 0,007 0,01
Konsentrasi Larutan (g/ml)

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa perbandingan kadar pati yang
dihasilkan antara singkong dan kentang terlihat sangat signifikan perbedaannya
yaitu kadar pati yang dihasilkan oleh singkong lebih tinggi dibandingkan kadar
pati yang dihasilkan oleh kentang. Pada percobaan dengan menggunakan
spesimen kentang grafik terlihat lebih datar antara kadar pati yang dihasilkan
dengan konsentrasi yang digunakan. Kadar pati tertinggi diperoleh pada
konsentrasi 10 ml yaitu sebesar 1,46% dan kadar pati terendah diperoleh pada
konsentrasi 2 ml sebesar 0,29%. Sedangkan pada percobaan menggunakan
kentang menunjukan jika grafik terlihat lebih menanjak antara kadar pati yang
dihasilkan dengan konsentrasi yang digunakan. Kadar pati tertinggi pada larutan
10 ml yaitu sebesar 16,57% dan kadar pati terendah pada larutan 1 ml yaitu
sebesar 3,23%.

4.4 Pembahasan Umum


Pada praktikum kali ini dilakukan 6 perlakuan yang berbeda pada
konsentrasi larutan pati . yaitu 1 ml, 2 ml, 3 ml, 5 ml, 7 ml, dan 10 ml. Dapat
dilihat dari hasil pengamatan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan maka
kadar patinya juga semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Dirpan,
2018) semakin tinggi konsentrasi larutan pati maka kadar pati juga akan semakin
besar. Menurut (Lemmens, 2003), yang menyatakan bahwa semakin besar rasio
larutan pati maka semakin besar pula kadar pati yang dihasilkan. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya hubungan linier antara rasio larutan dan kadar pati.
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil dari percobaan yang telah dilakukan
dimana pada konsentrasi 1 ml mengandung kadar pati terrendah dan pada
konsentrasi 10 ml mengandung kadar pati tertinggi. Dari hasil praktikum yang
telah dilakukan, dapat juga disimpulkan bahwa kadar pati yang terdapat pada
singkong lebih tingg daripada kadar pati yang terdapat pada kentang. Hal ini
sesuai dengan pernyataan (Wahyu, 2008)yang menyatakan bahwa kandungan pati
pada singkong sebesar 95% sedangkan kadar pati pada kentang sebesar 75%.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pati merupakan karbohidrat jenis polisakarida yang berfungsi sebagai penyimpan
energi pada tumbuhan. Semakin besar rasio larutan pati maka semakin besar pula
kadar pati yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan linier
antara rasio larutan dan kadar pati. Dari data hasil praktikum terlihat bahwa kadar
pati yang terkandung pada singkong lebih tinggi dibandingkan dengan kadar pati
yang terkandung pada kentang.

5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya informasi untuk pengumpulan
laporan bisa disampaikan dari jauh hari, sehingga praktikan tidak kewalahan
dalam mengerjakan laporan.
DAFTAR PUSTAKA

Andriyani. (2006). Karbohidrat. Jakarta: UI Press.


Chang, A. (2003). Definisi Karbohidrat. Surakarta: Pustaka Abadi.
Dirpan, A. &. (2018). Pengaruh konsentrasi substrat pada pembuatan
maltodekstrin dari substrat pati sagu. Canrea, 23-30.
Hart. (2013). Definisi pati. Bogor: IPB Press.
Iskandar. (2000). Manfaat karbohidrat. Jakarta: UI Press.
Lehninger, G. (2008). Biochemistry. New York: NY Press.
Lemmens, B. (2003). Plant resources of south - east asia. London: Bacichuys
Publisher.
Oxroby. (2007). Lecture of biochemistry. London: Maclehose Press.
Pekik. (2007). Biokimia. Jakarta: Airlangga.
Poedjiadi, A. (2006). Dasar-dasar biokimia. Jakarta: UI press.
Sunarya, Y. (2002). Kimia. Bandung: Setia Purna Inves.
Wahyu. (2008). Pemanfaatan pati singkong sebgai bahan baku edible film.
Bandung: UNPAD Press.
LAMPIRAN

mengukur nilai absorbansi menuangkan larutan pati menimbang parutan


dengan spektofotometer ke dalam tabung reaksi singkong

memarut singkong mengupas singkong larutan pati

menuangkan aquades menuangkan parutan menyaring larutan pati


ke gelas ukur singkong ke beaker glass

Menambahkan KI ke
larutan pati
Dirpan (2018)

Anda mungkin juga menyukai