Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN

“ANALISA KADAR PATI”

DISUSUN OLEH:
NAMA : DANY PRASETYO ABADI
NIM : 195040207111030
KELAS : L / L2
ASISTEN : ANTON MEILUS PUTRA

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020

NILAI : …….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Karbohidrat terdapat pada jaringan hewan maupun tumbuhan.
Didalam tumbuhan karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesis dan
mencakup selulosa yang merupakan rangkaian tumbuhan serta pati dari sel
hewan. Pada sel hewan, karbohidrat dalam bentuk glukosa yang berperan
sebagai sumber paling penting untuk menghasilkan energy yang paling
vital. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa atau sebagai produk fotosintesis dalam
jangka panajang. Hewan dan tumbuhan juga menjadikan pati sebagai
sumber energy yang penting. Ole karena itu, sangat penting untuk
mempelajari analisis pati kentang.

1.2 Tujuan
a. Mengetahui pengertian karbohidrat
b. Mengetahui fungsi karbohidrat
c. Mengetahui macam-macam karbohidrat
d. Mengetahui definisi pati

1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar praktikan mengetahui dan
memahami definisi karbohidrat, fungsi karbohidrat, macam-macam
karbohidrat, dan definisi pati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian karbohidrat


“Karbohidrat adalah Polihidroksi aldehida dan Polihidroksi keton
atau zat zat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan derivat senyawa-
senyawa tersebut.” (Wibawa, 2017)
“Karbohidrat yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan
perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O.” (Murray,2009)
“Carbohydrates are one of the most abundant storage compounds
in plants and are an important source of food and fiber for humans and
feed for animals.” (Adams,2003)
“Karbohidrat adalah salah satu senyawa penyimpanan paling
melimpah dalam tanaman dan merupakan sumber penting makanan
dan serat bagi manusia dan memberi makan bagi hewan.”
“Carbohydrates are the main source of energy that is ingested by
the human body.” (Jorgensen, 2009)
“Karbohidrat adalah sumber energi utama yang dicerna oleh tubuh
manusia.”

2.2 Fungsi karbohidrat


a. Sebagai sumber enegi utama.
b. Berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, pembentukan struktur
sel, serta organ tubuh.
c. Membantu penyerapan kalsium
d. Merupakan pembentuk senyawa lainnya, misalnya sebagai asam
lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.
e. Sebagai komponen penyusunan gen dalam inti sel yang penting
dalam pewarisan siaft.
(Wibawa, 2017)

2.3 Macam-macam karohidrat


a. Monosakarida
Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple
Sugars) adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi
bentuk yang lebih sederhana lagi. Monosakarida tidak berwarna
merupakan kristal padat, yang mudah larut dalam air, tetapi tidak
larut dalam pelarut non polar. Kebanyakan monosakarida
mempunyai rasa manis, dengan rumus emperis (CH2O) n, dimana
n = 3 , atau jumlah yang lebih besar lainnya.
b. Oligasakarida
Oligosakharida umumnya didifinisikan sebagai suatu
melekul karbohidrat yang mengandung 2 sampai 10 unit melekul
monosakarida. Oligosakharida yang paling umum adalah
disakharida (Cn (H2O)n-1), yang tersusun dari dua satuan melekul
monosakharida, yang digabungkan oleh ikatan glikosida
c. Polisakarida
Polisakharida merupakan karbohidrat yang dijumpai di
alam dalam jumlah yang paling besar.Polisakharida dapat
berfungsi sebagai bentuk energi simpanan dan sebagai fungsi
struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat.
d. Disakarida
senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg
sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam
dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
(Endrawati, 2014)

2.4 Pengertian pati


“Pati merupakan salah satu polimer alami yang tersusun dari
struktur bercabang yang disebut amilopektin dan struktur lurus
yang disebut amilosa.” (Sakinah, 2018)
“Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, dan
terdiri atas amilosa dan amilopektin.” (Cerna, 2016)
“Starch is the main carbohydrate reserve in plants and being maize,
potato, wheat, and tapioca with smaller an important part of our
nutrition.” (Burki, 2018)
“Pati adalah cadangan karbohidrat utama pada tanaman dan
menjadi jagung, kentang, gandum, dan tapioka dengan bagian kecil
dari nutrisi kita.”
“Starch is composed of amylose and amylopectin and deposited as
granules of different sizes and shape with semi-crystalline and
amorphous concentric layers that show the ‘maltese cross’.” (Comejo-
ramirez, 2018)
“Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin dan disimpan sebagai
butiran dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dengan lapisan
konsentris semi Kristal dan amorf yang menunjukkan ‘maltese cros’.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Nama Alat Fungsi
Pisau Memotong kentang
Timbangan Menimbang
Saringan Menyaring sari kentang
Beaker Glass Meletakkan kentang
Gelas Ukur Mengukur larutan kentang

Cuvet Wadah bahan yang akan diuji

Parutan Untuk memarut kentang dan


singkong
Spektrofotometer Menguji larutan

3.1.2 Bahan
Nama Bahan Fungsi
Singkong Sebagai pati
Kentang Sebagai pati
KI Sebagai pati
Aquades Sebagai pelarut
Tepung beras Sebagai pelarut

3.2 Langkah kerja

Menyiapkan alat dan bahan

Mengupas kemudian menimbang bahan : kentang 25 gr, dan singkong 10


gr

Memarut kentang dan menambahkan 100ml aquades.

Menyaring larutan kentang dan singkong.

Mengambil masing-masing larutan sebanyak 1,2,3,5,7,10 ml kedalam


setiap tabung reaksi.
Menambahkan aquades hingga volume 10 ml.

Menambahkan 1 tetes KI pada setiap tabung reaksi.

Memindahkan masing-masing larutan kedalam cuvet sebanyak batas garis


pada cuvet.

Memasukkan kedalam spektofotometer dengan panjang gelombang 610


mm.

Mengamati dan mencatat hasil.

3.3 Analisa perlakuan


Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkn alat dan bahan
yang dibutuhkan, kemudian mengupas kentang dan menibangnya seberat
25gram, setelah di kupas kemudian kentang diparut dan ditambahkahkan
aquades 100 ml, setelah di tambahkan aquades kemudian disaring. Setelah
disaring kemudian Mengambil masing-masing larutan sebanyak
1,2,3,5,7,10 ml kedalam setiap tabung reaksi. Kemudian menbahkan
aquades hingga 10 ml pada setiap tabung reaksi, setelah itu menambahkan
1 tetes KI pada setiap tabung reaksi, setelah itu memindahkan masing-
masing larutan kedalam cuvet sebanyak batas garis pada cuvet. Setelah itu
memasukkannya kedalam spektofotometer dengan panjang gelombang
610 mm, kemudian mengamati dan mencatat hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel hasil pengamatan dan perhitungan


Konsentrasi Nilai Absorbansi
larutan Pati Singkong Kentang
(g/ml)
C Ri Ri-Ro Si Si-So Si Si-So

0 0,00 0,00 0,00


0,001 0,226 0,226 0,298 0,298 0,234 0,234

0,002 0,573 0,573 0,507 0,507 0,527 0,527

0,003 0,705 0,705 1,151 1,151 0,519 0,519

0,005 1,495 1,495 1,881 1,881 0,956 0,956

0,007 1,647 1,647 2,540 2,540 1,191 1,191

0,01 2,042 2,042 2,856 2,856 1,784 1,784

Perhitungan
( Si−So ) 100
% KP = × C × 100 × ×P
𝑅1−𝑅𝑜 𝑤
1. Singkong
• Konsentrasi 0,001
0,298 100
% KP = 0,226 × 0,001 × 100 × × 0,85
10
= 1,22
• Konsentrasi 0,002
0,507 100
% KP = 0,573 × 0,002 × 100 × × 0,85
10
= 1,505
• Konsentrasi 0,003
1,151 100
% KP = 0,705 × 0,003 × 100 × × 0,85
10
= 4,164
• Konsentrasi 0,005
1,881 100
% KP = 1,495 × 0,005 × 100 × × 0,85
10
= 5,347
• Konsentrasi 0,007
2,540 100
% KP = 1,647 × 0,007 × 100 × × 0,85
10
= 9,176
• Konsentrasi 0,01
2,856 100
% KP = 2,042 × 0,01 × 100 × × 0,85
10
= 11,888
2. Kentang
• Konsentrasi 0,001
0,234 100
% KP = 0,226 × 0,001 × 100 × × 0,85
25
= 0,352
• Konsentrasi 0,002
0,527 100
% KP = 0,573 × 0,002 × 100 × × 0,85
25
= 0,652
• Konsentrasi 0,003
0,519 100
% KP = 0,705 × 0,003 × 100 × × 0,85
25
= 0,750
• Konsentrasi 0,005
0,956 100
% KP = 1,495 × 0,005 × 100 × × 0,85
25
= 1,087
• Konsentrasi 0,007
1,191 100
% KP = 1,647 × 0,007 × 100 × × 0,85
25
= 1,722
• Konsentrasi 0,01
1,784 100
% KP = 2,042 × 0,01 × 100 × × 0,85
25
= 2,970

4.2 Hasil pengamatan


Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan semakin banyak konsentrasi
pati tanpa adanya KI maka nilai absorbansi semakin besar begitu pula pada % Kp.
Pada kentang dengan berat 25 gr menunjukkan nilai absorbansi lebih rendah
dibandingkan singkong. Pada pati kentang konsentrasi 0,001 memiliki Si sebesar
0,234, pada konsentrasi larutan 0,002 memiliki Si 0,527, pada konsentrasi larutan
0,003 memiliki Si sebesar 0,519, pada konsentrasi larutan 0,005 memiliki Si 0,956,
pada konsentrasi 0,007 memiliki nilai Si 1,191, dan pada konsentrasi larutan 0,01
memiliki nilai Si 1,784. Hal itu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai
absorbansi karena konsentrasi larutan juga semakin tinggi. Hal ini sama terjadi pada
pati singkong. Setiap pertambahan tingkat konsentrasi larutan, maka kadar pati dan
Si juga mengalami peningkatan. Meskipun demikian kadar pati singkong lebih
besar dibandingkan dengan kadar pati kentang.
4.3 Grafik dan Analisis Grafik

Grafik Kadar Pati


15

% Kadar Pati 10

0
0,001 0,002 0,003 0,005 0,007 0.01
Konsentrasi Larutan

Singkong Kentang

Berdasarkan grafik pengamatan singkong memiliki tingkat persen kadar


pati lebih tinggi dibandingkan dengan kadar pati pada kentang. Rentang selisih
antara kedua bahan cukup besar. Pada singkong kadar tertinggi mencapai 11,888
% sedangkan yang terjadi pada kentang kadar pati maksimum hanya 2,97 %.
Kadar pati terendah pada singkong 1,22 % dan pada kentang 0,352 %.

4.4 Pembahasan Umum


Dari hasil praktikum didapatkan bahwa kadar pati paling tinggi
terdapat pada singkong dengan kadar pati 11,888 % hal ini didukung oleh
pendapat Harimadi et al (2018) yang menyatakan bahwa kadar karbohidrat
dan kadar pati singkong lebih tinggi dibandingkan kentang, akan tetapi,
keduanya memiliki kemiripan dari segi perbandingan komposisi pati dan
gula sebagai penyusun karbohidrat. Selain itu tinggi rendahnya nilai pati
pada kentang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain berat
jenis, varietas, kultur teknis, umur panen, dan umur simpan ubi kentang.
Apabila berat jenis suatu umbi kentang tinggi maka kadar pati juga tinggi
(Kurniawan,2014).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa kandungan pati yang paling banyak antara kentang dan
singkong terdapat pada singkong dengan kadar pati tertinggi sebesar
11,888% dan kadar pati terendah pada singkong sebesar 0,298%
sedangkan kadar pati pada kentang paling tinggi adalah 1,784% dan
kadar pati paling rendah pada kentang adalah 0,234%.
5.2 Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik dan kondusif.
DAFTAR PUSTAKA

Burki, T. K. (2018). As simple as A, B, non-A, non-B. The Lancet


Gastroenterology and Hepatology, 3(2), 82.
Camejo,Ret. all.,2018. The structure characteristics of starches and their
functional properties. Journal food, 16(1),1003-1017.
Cerna, T., Pangan, S., & Herawati, H. (2016). Potensi Pengembangan Produk Pati
Tahan Cerna sebagai Pangan Fungsional. Potensi Pengembangan Produk
Pati Tahan Cerna Sebagai Pangan Fungsional, 30(1), 31–39.
Endrawati, S.Si, H. (2014). Pengertian Karbohidrat, Klasifikasi Karbohidrat Dan
Metabolisme Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13 (02).
Harimadi,K.,Milka, Kiyat,W.E.,Budjianto,S.2018. Potensi Pemanfaatan
Asparaginase Untuk Mengurangi Kadar Akrilamida Pada Keripik Kentang
Dan Singkong.Hal 71.
Jørgensen, N. O. G. (2009). Carbohydrates. Encyclopedia of Inland Waters,
1(February), 727–742. 1.
Kurniawan,H.,Suganda,T. 2014. Uji Kualitas Ubi Beberapa Klon Kentang Hasil
Persilangan Untuk Bahan Baku.Jurnal Agro.Vol 1(1):37-38.
Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. 2009. Biokimia harper (27
ed.).Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
S.R. Adams. Et all. 2003. Encyclopedia of Applied Plant Sciences. Academic
Press.
Sakinah, A. R., & Kurniawansyah, I. S. (2018). Isolasi, Karakterisasi Sifat
Fisikokimia, Dan Aplikasi Pati Jagung Dalm Bidang Farmasetik. Farmaka,
16(2), 430–442.
Wibawa, P. P. (2017). Mata Kuliah Biokimia Karbohidrat. 1–52.
DOKUMENTASI

Mengupas kentang Menimbang kentang Menyaring kentang

Memarut kentang Memasukkan kentang kedalam Memasukkan


sari
Spektrofotometer kentang ke
tabung reaksi
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai