OLEH :
WAHYUNI
SUHARTO A. TIMUMUN
BASO HAUREZA
SUKRI R. TIMUMUN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Eesa karena berkat rahmat dan
salah satu syarat untuk menyelesaikan satuan kredit semester (SKS) pada mata
1. Bapak Suardi Laheng S.Pi, M.Si. Selaku Dosen pengampuh mata kuliah
praktikum.
namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan.Olenya itu,
dengan penuh rasa rendah hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
SAMPUL......................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1.2 Tujuan Penelitian ..............................................................................
1.3 Manfaat Penelitian ............................................................................
BAB II METODE PENELITIAN..............................................................
3.1 Hasil...........................................................................................
3.2 Pembahasan ...............................................................................
BAB IV KESIMPULAN .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN.................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
sekitar 2mm untuk jantan dan 3-5 mm untuk betina (Clare, 2009).Hewan ini
banyak di temukan dalam jumlah melimpah di Asia, Eropa dan Amerika (Hebert,
1978; Poirier et al, 1978).Sebagai pakan alami daphnia relative mudah diperoeh,
yang cukup tinggi meliputi 42,65%, lemak 8%, kadar air 94,78%, serat kasar
2,58%, dan abu 4% sangat baik untuk mendukung pertumbuhan larva ikan
oleh benih ikan, tidak menurunkan kualitas air dan memiliki kandungan asam
fitoplanton {chlorella sp., air kolam nila, air kolam lele}, atau bakteri {fermentasi
persediaan pakan ikan {Rottman et al., 2014; vass & Raina, 1988} dalam jumlah
dapat berupa, intensitas cahaya {Buikema, 1973}, suhu {Gross & Bunting, 1983},
dan jenis pakan {Munirasu et al., 2016}. Jenis pakan yang mempengaruhi
pertumbuhan Daphnia seperti bahan organic, sebagai sumber nutrisi dalam suatu
bekatul {Mubarak, 2009}, serta bungkil kelapa {Arief, 2012}, bahan organic
dapat berfungsi sebagai sumber makanan secara langsung untuk daphnia magna
dan organisme makanan ikan lainnya atau di uraikan oleh bakteri menjadi bahan-
cara mengkulture daphnia dengan menggunakan dedak dan yakult dengan dosis
2,5ml.
BAB II
METODE PENELITIAN
tempat yang suda disediakan dan diisi air sebanyak 5 L/wadah dan diberi
Pakan yang digusnakan pada penelitian ini adalah dedak, yakult, dan
Alfamidi. Dosis yang di gunakan yaitu 0,5 ml/L . jika wadahnya 5 liter = 5
liter x 0,5 ml(sekali pemberian) pemberian 2 x sehari jam 08.00-09.00 dan
16.00-17.00
dengan perlakuan B. dosis yang di gunakan yaitu dedak 3 ml/L dan yakult 0,5
Populasi Keseluruhan =
Kualitas air yang di ukur meliputi suhu, oksigen terlarut, PH, dan
3.1 Hasil
daphnia dengan media budidaya dan pemberian pakan yang berbeda untuk
berpengaruh pada pertumbuhan daphnia populasi dapat di lihat pada table ini :
B (yakult) 100.00 455.56 100.00 122.22 477.78 200.00 144.44 0.00 0.00
C (dedak 100.00 600.00 1533.33 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
& Yakult
berkurang.
populasi tertinngi setelah hari kesatu sampai dengan hari keempat pada perlakuan
A, B, dan C dengan populasi 1000.00 ekor,hal ini di pengaruhi oleh adanya bahan
organik dan bakteri yang terkandung dalam media kultur yang dapat di
protein yang sama yaitu yakult 0,5 ml. Menurut pendapat Astika (2015), bahwa
dan faktor kualita air sangat berperan terhadap pertumbuhan daphnia. Pada fase
kematian daphnia mengalami penurunan hal ini di duga karena pakan yang
daphnia mengalami kematian, begitu juga media yang suda tidak layak pakai
daphnia hal ini sesuai dengan pendapat Zaidhan (2012), bahwa daphnia
memerlukan nutrisi bagi pertumbuhannya. Nutrisi ini dapat berasal dari banyak
sumber, diantaranya dari bahan organik tersuspensi dan bakteri yang terdapat dari
media kultur.
yang bersel tunggal, dan detritus. Bakteri yang menduduki urutan teratas dari nilai
nutrisi baginya.Sedangkan makanan utama bagi daphnia adalah alga dan protozoa.
feeding “.
kultur dan hari ke-1, jumlah populasinya belum mengalami penambahan karena
Kurniastuti, 1995). Setelah hari ke-2, populasi meningkat karena mulai terjadi
puncak populasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi populasi Daphnia spp.
yaitu pakan. Melalui teknik kultur daily feeding menggunakan air rendaman dedak
dan yakult sebagai pakan (Mubarak, 2007) sehingga Daphnia spp. tidak sampai
kekurangan pakan.
A1 27 28 29
Suhu A2 27 28 29
A3 27 28 30
B1 27 28 29
B2 27 29 29
B3 27 29 29
C1 27 28
C2 27 28
C3 27 29
pH A1 8,6 6,8 7,6
A2 8,4 6,7 7,7
A3 8,5 6,5 7,7
B1 8,5 6,1 6,3
B2 6,5 5,9 5,2
B3 6,7 6,4 7,8
C1 5,7 5,4
C2 6,3 7,0
C3 6,6 7,0
Faktor kualitas air yang mempengaruhi daya dukung bagi Daphnia sp.
adalah suhu, oksigen terlarut, pH, amoniak dan alkalinitas. Rata-rata suhu dan PH
pada tiap-tiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2. Faktor lain yang
Menurut Suryaningsih (2006) pada hari ke-6 sampai ke-9kultur Daphnia spp.,
drastis.
reproduksi) (Radini, 2006). Daphnia spp. hidup pada kisaran suhu 22–31oC.
Kisaran suhu tersebut merupakan kisaran suhu optimal bagi pertumbuhan dan
perkembangan Daphnia spp (Radini, 2006). Selama penelitian, suhu yang diamati
3.2 Pembahasan
ini ditandai dengan penurunan jumlah pertumbuhan daphnia. Hal ini diduga
disebabkan oleh jumlah nutrient yang terkandung pada media kultur berkurang
Pada perlakuan B dengan pemberian yakult dosis 2,5 ml, pada hari kelima
yang di tambahkan terlalu banyak. Kepadatan yakult pada dosis 2,5 ml diduga
dapat menghambat difusi oksigen pada daphnia magna, sehingga dari awal
Hal ini nampak terlihat pada media pemeliharaan pada air menjadi pekat.
terkandug dalam probiotik yakult yang diberikan secara berlebihan atau di sebut
dosis lethal.
beberapa daphnia dewasa yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan yang
bahan organik yang sangat tinggi dapat mencemari media pemeliharaan akibat
dari bahan organik yang tidak dapat di oksidasi dan dapat menghasilkan gas CO2.
mengalami kematian masal, sedangkan ulangan 3 masih tersisah tetapi berkurang bahwa
peningkatan jumlah populsi pertinggi setelah hari kesatu sampai dengan hari keempat
pada pemberian yakult dedak dosis 3ml dan 2,5 ml, dengan populasi 1000.00 ekor, hal ini
di pengaruhi oleh adanya bahan organic dan bakteri yang terkandung dalam media kultur
yang dapat dimanfaatkan langsung oleh daphnia magna sebagai sumber makanannya,
Affandi, R. Dan Usman M. T. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri press: Pekanbaru
Menggunakan Pupuk
Arief, M. A.N. Ratika dan M. Lamid. 2012. Pengaruh Kombinasi Media Bungkil
Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture.Elsevier
Hydrobiologia. 41 391-418
Budidaya
Darmanto, Darti S, Adhisa P, dan Mei RD. 2000. Budidaya Pakan Alami untuk
Mokoginta I. 2003. Bidang budidaya ikan program keahlian budidaya ikan air
tawar budidaya pakan alami ikan air tawar modul : budidaya Daphnia.
Kultur Daphnia spp. Sistem Daily Feeding pada Populasi Daphnia sp. dan
Hal 67-72.
The effect of different feeds such as Chlorella vulgaris, Azolla pinnata and
Studies, 4(6):05-10
Radini. D, 2006. optimasi Suhu, pH Serta Jenis Pakan Pada Kultur Daphnia sp.