Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum Hama Penyakit Ikan

IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT IKAN LELE DI TAMBAK


BUDIDAYA IKAN LELE DI DESA DHAMPULO, ACEH BESAR

Disusun Oleh :
Nama : Siti Fadhila
Nim : 2011102010028
Kelompok : 6 kelas 04
Asisten : Rifqi Bakhtiar

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan keberkahan
dan kesehatan jasmani dan rohani sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan praktikum
yang berjudul “Identifikasi Hama Dan Penyakit Pada Ikan Lele Di Tambak Budidaya Ikan
Lele Desa Dhampulo, Aceh Besar”. Salawat dan salam praktikan panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah mengubah kehidupan bumi ini dari masa-masa pembodohan
hingga masa yang sangat cemerlang seperti saat ini.
Kemudian tidak lupa praktikan mengucap terima kasih kepada kedua orang tua yang
tidak bosannya memberikan semangat. Terima kasih juga praktikan ucapkan kepada asisten
laboratorium yang telah memberikan ilmu pengetahuannya. Adapun tujuan dari pembuatan
laporan ini adalah untuk menambah wawasan bagi para pembaca.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Penyusun menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penyusun meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun dari kakak atau abang laboratorium demi kesempurnaan laporan ini. Sekian dan
terima kasih.

Banda Aceh, Maret 2022

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Tujuan Praktikum.............................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................2

BAB III.......................................................................................................................................4

METODELOGI KERJA............................................................................................................4

3.1 Waktu dan Tempat...........................................................................................................4

3.2 Alat dan Bahan.................................................................................................................4

3.3 Cara Kerja.........................................................................................................................4

BAB IV......................................................................................................................................5

HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................5

4.1 Hasil Pengamatan.............................................................................................................5

4.2 Pembahasan......................................................................................................................5

BAB V........................................................................................................................................7

PENUTUP..................................................................................................................................7

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7

5.2 Saran.................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

LAMPIRAN...............................................................................................................................9

ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kolam Serangan Hama……………………………………………………………9
Gambar 2. Kolam Pembenihan………………………………………………………………..9
Gambar 3. Proses Praktikum………………………………………………………………….9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit dan parasit ikan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan
pada ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Gangguan pada ikan dapat
disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun kondisi lingkungan yang kurang menunjang
kehidupan ikan. Ikan dikatakan sakit apabila terjadi gangguan/kelainan baik secara anatomi
maupun fisiologinya.
Penyakit ikan biasanya timbul berkaitan dengan lemahnya kondisi ikan yang
diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain penanganan ikan, faktor pakan yang
diberikan, dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung. Pada padat penebaran ikan yang
tinggi jika faktor lingkungan kurang menguntungkan misalnya kandungan zat asam dalam air
rendah, pakan yang diberikan kurang tepat baik jumlah maupun mutunya, penanganan ikan
kurang sempurna, maka ikan akan menderita stress. Dalam keadaan demikian ikan akan
mudah terserang oleh penyakit.
Pada perairan alami, penyakit dapat mengakibatkan kerugian ekonomis. Karena
penyakit dapat menyebabkan kekerdilan, periode pemeliharaan lebih lama, tingginya
konversi pakan, tingkat padat tebar yang rendah dan Sehingga dapat mengakibatkan
menurunnya atau hilang produksi. Timbulnya serangan penyakit adalah hasil interaksi yang
tidak sesuai antara hospek, kondisi lingkungan dan organisme penyebab penyakit. Interaksi
yang tidak serasi tersebut dapat menimbulkan stress pada ikan, nafsu makan menurun, yang
selanjutnya menyebabkan mekanisme pertahanan tubuh tidak bekerja secara optimal,
akhirnya infeksi dan infestasi penyakit mudah masuk.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum ini adalah mampu memahami dan mengidentifikasi ikan yang
terserang hama dan penyakit.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hama adalah istilah yang luas yang digunakan untuk hewan yang tidak diinginkan
untuk beberapa alasan, mungkin jumlahnya yang terlalu banyak, atau ditempat yang salah
atau memiliki efek negatif tertentu. Hewan yang dianggap sebagai hama atau sumberdaya,
hama yaitu hewan yang berada di satu tempat pada satu waktu dan mungkin tidak terdapat di
tempat lain. Memang, suatu hewan sangat dihargai di satu tempat namun mungkin juga
dianggap hama di tempat lain (Littin, 2014).
Permasalahan yang sering dialami dalam budidaya ikan lele adalah timbulnya
penyakit dan kematian ikan. Gangguan penyakit pada budidaya ikan merupakan resiko
biologis yang harus selalu diantisipasi. Penyakit adalah keabnormalan pada ikan yang
disebabkan interaksi yang tidak seimbang antara tiga komponen dalam ekosistem perairan
yaitu inang (ikan) yang lemah, patogen yang ganas, serta kualitas lingkungan yang
memburuk. Penyakit merupakan permasalahan yang sangat besar dalam usaha budidaya ikan
dan merupakan penyebab kerugian utama karena hilangnya biaya investasi akibat matinya
komoditas budidaya, biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan, serta pengurangan produksi
selama masa pemulihan (Kordi 2004).
Faktor yang berperan dalam timbulnya suatu penyakit adalah faktor internal dan
eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan dalam seperti
gangguan genetik, kekebalan, dan metabolisme tubuh. Faktor eksternal yang mempengaruhi
penyakit bersifat patogen adalah parasit, virus, jamur, dan bakteri, sedangkan non-patogen
disebabkan oleh suhu, kualitas air, pH, gas beracun dan nutrisi. Secara global, potensi
kerugian ekonomi akibat wabah penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi mikroorganisme
patogen cukup signifikan dan berdampak kepada jumlah produksi, keuntungan dan
keberlanjutan sistem budidaya. Kerugian ekonomi pada industri budidaya ikan akibat wabah
penyakit diperkirakan mencapai US$ 9 miliar per tahun dan berdampak kepada penurunan
jumlah produksi ikan di seluruh dunia (Bondad, 2005).
Ikan dapat terserang parasit yang disebabkan oleh organisme lain, penumpukan sisa
makanan ikan maupun kondisi lingkungan kehidupan ikan. Interaksi yang tidak serasi antara
ikan dengan kondisi kolam akan menyebabkan ikan mengalami stress sehingga mekanisme
pertahanan diri yang dimilikinya menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang parasit.
Serangan parasit membuat ikan kehilangan nafsu makan, kemudian perlahan-lahan lemas dan

2
berujung kematian. Kerugian non lethal lain dapat berupa kerusakan organ yaitu kulit dan
insang, pertumbuhan lambat dan penurunan nilai jual (Bhakti, 2011).
Perkembangan zaman sangat mempengaruhi kemajuan teknologi di bidangperikanan,
salah satunya adalah usaha budidaya intensif yang sangat besar perannya dalam peningkatan
produksi sektor perikanan. Namun dalam usaha tersebut ada beberapa kendala, salah satunya
adalah timbulnya penyakit ikan yang umumnya terjadi karena interaksi antara ikan, patogen
dan lingkungan. Penyakit dapat muncul di suatu perairan merupakan akibat
ketidakseimbangan antara lingkungan, ikan, dan mikroorganisme patogen. Penanganan dalam
budidaya yang kurang baik dapat menyebabkan ikan mengalami stres, sehingga daya tahan
tubuhnya menurun dan mudah terserang penyakit, baik penyakit infeksi (parasit, bakteri,
jamur dan virus) maupun penyakit non-infeksi (stres, pakan, dan traumatik). Penyakit infeksi
dapat menyerang kulit insang dan organ dalam (Irianto, 2005).

3
BAB III

METODELOGI KERJA

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilakukan pada hari minggu, 13 Maret 2022 pukul 16.00 WIB.
Bertempat di desa Dham Pulo, kec. Ingin Jaya, Aceh Besar.

3.2 Alat dan Bahan


Tabel 3.2.1 Alat
No. Nama Alat Jumlah Fungsi
1 Buku 1 unit Untuk mencatat
2 Pulpen 1 unit Untuk menulis

Tabel 3.2.2 Bahan


No. Nama Bahan Jumlah Fungsi
1 Clarias sp secukupnya Sebagai preparat

3.3 Cara Kerja


Cara kerja dari praktikum ini adalah diambil diambil data secara verbal dengan
Pembudidaya lele di desa Dham Pulo, Kec. Ingin Jaya, Aceh Besar.

4
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Hama
HAMA
Hama Predator Hama Kompetitor Hama Pengganggu
Biawak Keong Manusia
Ular Kepiting
Burung

Tabel 4.1.2 Hasil Pengamatan Penyakit


PENYAKIT
Virus Bakteri Parasit Jamur
- Aeromonas - Saprolegnia sp.
Hidrophyla

4.2 Pembahasan
Berdasarkan informasi yang telah kami dapatkan, sumber air dari sumur. Kemudian
air diendapkan selama 1 x 24 jam. Lalu dimasukkan benih kedalam kolam. Ukuran benih
sekitar 5-6 cm. Tingkat kelangsungan hidup atau survival rate (SR) ikan di tanah <80%, SR
terpal 80%. pH yang bagus dalam pemeliharaan ikan lele berkisar 7,5-7,7 ppm dan suhu
27oC-30oC. Total Dissolved Solid (TDS) harus <30 ppm. Sistem pemijahan buatan memakai
bulu ayam.
Sumber penyakit yang sering menyerang ikan di kolam dikelompokkan menjadi 3,
yaitu: (1) hama, (2) parasiter, dan (3) non-parasiter. Hama adalah hewan yang berukuran
lebih besar dan mampu menimbulkan gangguan pada ikan, yang terdiri dari predator,
kompetitor, dan pencuri. Parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh aktifitas organisme
parasit, seperti virus, bakteri, jamur, protozoa,dan udang renik. Non-parasiter adalah penyakit
yang disebabkan oleh lingkungan, pakan, dan keturunan (Suwarsito, 2011).

5
Berdasarkan informasi dari pembudidaya, hama di kolam terpal jarang sedangkan di
tanah sering. Hama kompetitor berupa keong, kepiting, dll. Contoh hama predator yaitu
biawak, ular, dan burung. Contoh hama pengganggu yaitu manusia/pencuri. Pencegahan
hama-hama tersebut dengan cara dipagari dan atas kolam ditutup. Biosekuriti terpal
tergantung tempat.
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan
mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung maupun secara bertahap. Hama
bersifat sebagai organisme yang memangsa (predator), perusak dan kompetitor (penyaing).
Sebagai predator (organisme pemangsa), yakni makhluk yang menyerng dan memangsa ikan
yang biasanya mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dari ikan itu sendiri. Hama sering
menyerang ikan bila masuk dalam lingkungan pemeliharaan ikan. Masuknya hama dapat
bersama saluran pemasukan air maupun sengaja datang melalui pematang untuk memangsa
ikan yang ada (Gusrina, 2008).
Pada kolam terpal, upaya pencegahan penyakit ikan yaitu dengan memperhatikan
kualitas air. Beberapa penyakit yang terdapat di lokasi tambak tersebut yaitu berjamur dan
berkarat. Gejala yang timbul dari penyakit yang disebabkan oleh jamur yaitu tubuh ikan
berbintik putih, sungut putus, dan ikan mengambang. Gejala yang timbul dari penyakit
berkarat yaitu tubuh ikan seperti berkarat warnanya kuning kecoklatan. Oleh karena itu,
perlunya pengendalian penyakit.
Obat-obatan, hama dan penyakit merupakan kendala bagi upaya peningkatan produksi
suatu produk pertanian. Kerugian dan penyakit yang disebabkan oleh serangan hama dan
penyakit ikan sangat besar. Oleh karena itu, usaha dan pengendalian hama dan penyakit ikan
saat ini merupakan suatu keharusan yang dilakukan untuk mencapai produksi ikan yang
diinginkan (Rizal, 2010).
Penyakit karat disebabkan oleh perubahan suhu. Penyakit ini belum ada obatnya.
Maka dari itu, salah satu cara mencegahnya yaitu pemberian probiotik. Probiotik dapat
menstabilkan suhu air kolam. Dosis 100 ml/m 3. Untuk prebiotiknya, pembudidaya
memanfaatkan ragi, air kelapa, yakult, dan gula merah (difermentasikan selama 1 minggu).
Penyakit jamur dapat diatasi melalui obat-obatan atau secara alami yaitu dengan ekstrak
pepaya. Pepaya diblender kemudian dituang ke pakan. Jamur disebabkan oleh Ph yang tinggi
saat pendederan. Ph berpengaruh saat pergantian air.

6
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini antara lain sebagai berikut.
1. Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan
mempengaruhi produktivitas ikan. Contoh hama di lokasi yaitu keong, kepiting, dan
burung.
2. Pencegahan hama dengan cara dipagari dan atas kolam ditutup.
3. Tingkat kelangsungan hidup atau survival rate (SR) ikan di tanah <80%, SR terpal
80%.
4. pH yang bagus dalam pemeliharaan ikan lele berkisar 7,5-7,7 ppm dan suhu 27oC-
30oC.
5. Penyakit pada ikan di lokasi yaitu berjamur dan berkarat.
6. Penyakit karat disebabkan oleh perubahan suhu. Cara mencegahnya yaitu pemberian
probiotik.
7. Gejala yang timbul dari penyakit berkarat yaitu tubuh ikan seperti berkarat warnanya
kuning kecoklatan.
8. Penyakit jamur dapat diatasi melalui obat-obatan atau secara alami yaitu dengan
ekstrak pepaya.
9. Gejala yang timbul dari penyakit yang disebabkan oleh jamur yaitu tubuh ikan
berbintik putih, sungut putus, dan ikan mengambang.
10. Pentingnya menjaga kualitas air kolam untuk mencegah hama dan penyakit.

5.2 Saran
Saran dari praktikum ini adalah sebaiknya ada contoh ikan yang terserang penyakit
dan melakukan demo cara pengobatannya agar kami praktikan mudah memahami materi ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Bhakti. 2011. Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift. Penebar Swadaya: Jakarta.
Bondad-Reantaso MG, Subasinghe RP, Arthur JR, Ogawa K, Chinabut S, Adlard R, Tan Z,
Shariff M. 2005. Disease and health management in asian aquaculture. Vet Parasitol
132: 249-272.
Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 3 untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gajahmada University Press. Yogyakarta.
Kordi, Ghufran H. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. Jakarta: Rineka Cipta
dan Bina Adiaksara.
Littin, K., P. Fisher, N. J. Beausoleil, and T. Sharp. 2014. Welfare Aspects of Vertebrate Pest
Control and Culling: Ranking Control Techniques for Humaneness. Ministry for
Primary Industries. New Zealand.
Rizal, 2010. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Proses Pelaksanaan Program Sekolah
Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Padi di Kabupaten Jember.
Politeknik Negeri Jember.
Suwarsito dan Mustafidah, H. 2011. Diagnosa Penyakit Ikan Menggunakan Sistem Pakar
(Diagnozing Fish Disease Using Expert System). Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Purwokerto.

8
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

Gambar 1. Kolam Serangan Hama Gambar 2. Kolam Pembenihan

Gambar 3. Proses Praktikum

Anda mungkin juga menyukai