Anda di halaman 1dari 16

1

MAKALAH KUALITAS AIR


“PERANANAN KUALITAS AIR BAGI BUDIDAYA PERIKANAN”

Dosen : Ir. Andi Yusuf Lingka M.P

Oleh

Nama : A. Haeratul Mulyana


Nim : 2022010001
Kelas : Budidaya Perikanan (A)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN


JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN
ANGKATAN XXXIII
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2020
2

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat

dan salam kami sampaikan kepada tokoh dan teladan kita Nabi

Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang telah

membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikma dan

yang paling bermanfaat bagi seluruh ummat manusia,sehingga oleh

karenanya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang peranan

kualitas air bagi budidaya perikanan ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk

memenuhi salah satu tugas yang di berikan oleh dosen pada mata kuliah

kualitas air.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan

banyak terima kasih kepada dosen mata kulia ini, yang telah memberikan

pengarahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saya menyadari

bahwa makalah ini masih perlu perbaikan, olehnya itu sumbang saran dari

pembaca sangat saya harapkan

Bone , 28 JULI 2020

Penyusun

A. HAERATUL MULYANA
3

DAFTAR ISI

HALAMAN
KATA PENGANTAR............................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 4
A. Latar Belakang.................................................................... 4
B. Tujuan ................................................................................. 5
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................ 6
A. Parameter Fisika................................................................ 7

B. Parameter Kimia................................................................. 9

C. Parameter Biologi............................................................... 11

BAB III. PENUTUP................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 15
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan

di bumi. Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air,

air sungai, danau, dan air laut. Sumber air di bumi tersebut berasal dari

suatu siklus air dimana tenaga matahari merupakan sumber panas yang

mampu menguapkan air. Air baik yang berada didarat maupun d laut akan

menguapa oleh panas matahari. Uap kemudian naik berkumpul menjadi

awan. Awan mengalami kondensasi dan pendinginan akan membentuk

titik-titik air dan akhirnya akan menjadi hujan. Air hujan jatuh ke bumi

sebagian mengalir meresap kedalam tanah menjadi air tanah dan mata

air, sebagian mengalir melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian

lagi terkumpul dalam danau/rawa dan sebagian lagi kembali ke laut.

Kualitas air memegang peranan penting dalam bidang perikanan

terutama untuk kegiatan budidaya serta dalam produktifitas hewan

akuatik. Air banyak digunakan untuk industri penunjang kehidupan

manusia, salah satu industri yang bahan utama dalam proses produksinya

adalah berupa air yaitu industri perikanan. Pengaruh kualitas air terhadap

kegiatan budidaya sangatlah penting, sehingga pengawasan terhadap

parameter kualitas air mutlak dilakukan oleh pembudidaya.


5

B. TUJUAN

Agar mahasiswa dapat mengetahui peranan kualitas air bagi budidaya

perikanan sekaligus memenuhi salah satu tugas mata kuliah kualitas air, .
6

BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Ahmad (2011), Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

guna meningkatkan keberhasilan dalam budidaya, antara lain :

1.  Air

            Air merupakan media hidup untuk komoditas budidaya perairan,

yang didalamnya terdapat kandungan oksigen terlarut, makan dan sumber

mineral di dalamnya yang dibutuhkan oleh komoditas budidaya.

Adapun yang perlu diperhatikan antara lain:

 Sumber Air, meliputi lokasi sumber air, waktu pengambilan air,

memenuhi kualitas dan kuantitas air.

 Sterilisasi Air merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan

untuk mengurangi atau mencegah hama atau penyakit yang

berada di air dan diyakini dapat mengganggu proses budidaya.

 Pengisian air  adalah suatu kegiatan yang di lakukan apabiala

segala persiapan/ kegiatan sudah dilaksanakan.

Setelah mengetahui media yang digunakan, maka kita pindah ke

pembahasan berikutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu kualitas air

yang digunakan.  Kualitas air sangat memegang peranan penting dalam

kegiatan budidaya karena akan berpengaruh terhadap proses

pertumbuhan ikan budidaya.  Jika kualitas air bagus maka pertumbuhan

ikan akan bagus begitu juga sebaliknya jika kualitas air jelek maka
7

pertumbuhan ikan akan terganggu bahkan bisa mengakibatkan kematian

massal.

Secara garis besar, kualitas air dibagi menjadi tiga parameter yaitu

parameter fisika, kimia, dan biologi.  Parameter fisika meliputi : suhu,

salinitas,tingkatkecerahan/kekeruhan,kepadatan,kekentalan,dan tegangan

permukaan,.  Sedangkan parameter kimia meliputi Oksigen terlarut (O2),

karbondioksida,pH,bahan organik dan mineral dalam air,alkalinitas dan

kesadahan,. Nitrat (NO3), Amoniak (NH3), Asam belerang (H2S). 

Parameter biologi meliput : kelimpahan plankton (fitoplankton dan

zooplankton), benthos dan bakteri.

A. Parameter fisika

Berikut sebagian besar penjelasan tentang parameter fisika terhadap

kualitas air bagi budidaya perikanan;

 Suhu Air

Air sebagai lingkungan hidup organisme air relatif tidak begitu banyak

mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan

panas jenis air lebih tinggi daripada udara. Artinya untuk naik 1oC, setiap

satuan volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak dari

pada udara. Pada perairan dangkal akan menunjukkan fluktuasi suhu air

yang lebih besar dari pada perairan yang dalam. Sedangkan organisme

memerlukan suhu yang stabil atau fluktuasi suhu yang rendah. Agar suhu
8

air suatu perairan berfluktuasi rendah maka perlu adanya penyebaran

suhu.

 Salinitas

Salinitas adalah jumlah segala macam garam yang terdapat dalam

1000 gr air contoh. Garam-garam yang ada di air payau atau air laut pada

umumnya adalah Na, Cl, NaCl, MgSO4 yang menyebabkan rasa pahit

pada air laut, KNO3 dan lainlain. Salinitas dapat dilakukan pengukuran

dengan menggunakan alat yang disebut dengan Refraktometer atau

salinometer. Satuan untuk pengukuran salinitas adalah satuan gram per

kilogram (ppt) atau promil (o/oo). Nilai salinitas untuk perairan tawar

biasanya berkisar antara 0–5 ppt, perairan payau biasanya berkisar antara

6–29 ppt dan perairan laut berkisar antara 30–35 ppt.

 Kecerahan dan kekeruhan air

Kecerahan dan kekeruhan air dalam suatu perairan dipengaruhi oleh

jumlah cahaya matahari yang masuk kedalam perairan atau disebut juga

dengan intensitas cahaya matahari. Cahaya matahari didalam air

berfungsi terutama untuk kegiatan asimilasi fito/tanaman didalam air,.

Oleh karena itu daya tembus cahaya kedalam air sangat menentukan

tingkat kesuburan air. Dengan diketahuinya intensitas cahaya pada

berbagai kedalaman tertentu, kita dapat mengetahui sampai dimanakah

masih ada kemungkinan terjadinya proses asimilasi didalam air.

Kecerahan merupakan ukuran transparansi perairan dan pengukuran

cahaya sinar matahari didalam air dapat dilakukan dengan menggunakan


9

lempengan/kepingan Secchi disk. Satuan untuk nilai kecerahan dari suatu

perairan dengan alat tersebut adalah satuan meter. Jumlah cahaya yang

diterima oleh phytoplankton diperairan asli bergantung pada intensitas

cahaya matahari yang masuk kedalam permukaan air dan daya

perambatan cahaya didalam air. Masuknya cahaya matahari kedalam air

dipengaruhi juga oleh kekeruhan air (turbidity). Sedangkan kekeruhan

menggambarkan tentang sifat optic yang ditentukan berdasarkan

banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang

terdapat didalam perairan.

B. Parameter kimia

Berikut sebagian besar penjelasan tentang parameter kimia terhadap

kualitas air bagi budidaya perikanan;

 Oksigen

Semua makhluk hidup untuk hidup sangat membutuhkan oksigen

sebagai faktor penting bagi pernafasan. Ikan sebagai salah satu jenis

organisme air juga membutuhkan oksigen agar prosesmetabolisme dalam

tubuhnya berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan oleh ikan disebut

dengan oksigen terlarut. Oksigen terlarut adalah oksigen dalam bentuk

terlarut didalam air karena ikan tidak dapat mengambil oksigen dalam

perairan dari difusi langsung dengan udara. Satuan pengukuran oksigen

terlarut adalah mg/l yang berarti jumlah mg/l gas oksigen yang terlarut

dalam air atau dalam satuan internasional dinyatakan ppm (part per
10

million). Air mengandung oksigen dalam jumlah yang tertentu, tergantung

dari kondisi air itu sendiri.

 Karbondioksida

Karbondioksida merupakan salah satu parameter kimia yang sangat

menentukan dalam kegiatan budidaya ikan. Karbondioksida yang

dianalisis dalam kegiatan budidaya adalah karbondioksida dalam bentuk

gas yang terkandung di dalam air. Gas CO2 memegang peranan sebagai

unsur makanan bagi semua tumbuhan yang mempunyai chlorophil, baik

tumbuh-tumbuhan renik maupun tumbuhan tingkat tinggi. Sumber gas

CO2 didalam air adalah hasil pernafasan oleh binatang-binatang air dan

tumbuhtumbuhan serta pembakaran bahan organik didalam air oleh jasad

renik.

 pH Air

pH (singkatan dari “ puisance negative de H “ ), yaitu logaritma negatif

dari kepekatan ion-ion H yang terlepas dalam suatu perairan dan

mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan organism perairan,

sehingga pH perairan dipakai sebagai salah satu untuk menyatakan baik

buruknya sesuatu perairan. Pada perairan perkolaman pH air mempunyai

arti yang cukup penting untuk mendeteksi potensi produktifitas kolam. Air

yang agak basa, dapat mendorong proses pembongkaran bahan organik

dalam air menjadi mineral-mineral yang dapat diasimilasikan oleh

tumbuhtumbuhan (garam amonia dan nitrat). Pada perairan yang tidak


11

mengandung bahan organik dengan cukup, maka mineral dalam air tidak

akan ditemukan.

C. Parameter Biologi

Berikut sebagian besar penjelasan tentang parameter biologi

terhadap kualitas air bagi budidaya perikanan;

Parameter biologi dari kualitas air yang biasa dilakukan pengukuran

untuk kegiatan budidaya ikan adalah tentang kelimpahan plankton,

benthos dan perifiton sebagai organisme air yang hidup di perairan dan

dapat digunakan sebagai pakan alami bagi ikan budidaya. Kelimpahan

plankton yang terdiri dari phytoplankton dan zooplankton sangat

diperlukan untuk mengetahui kesuburan suatu perairan yang akan

dipergunakan untuk kegiatan budidaya. Plankton sebagai organisme

perairan tingkat rendah yang melayang-layang di air dalam waktu yang

relatif lama mengikuti pergerakan air. Plankton pada umumnya sangat

peka terhadap perubahan lingkungan hidupnya (suhu, pH, salinitas,

gerakan air, cahaya matahari dll) baik untuk mempercepat perkembangan

atau yang mematikan.

Sudjarwo, (2007) Pada ekosistem perairan alami bakteri memiliki

peran sebagai reduktor/dekomposer yang mengontrol proses komponen

organik misalnya polimer protein atau karbohidrat menjadi senyawa yang

lebih sederhana, secara umum bakteri berdasarakan cara mendapatkan

oksigen dibagi menjadi dua yaitu bakteri aerob dan anaerob. Kelompok

aerob memerlukan oksigen bebas dalam mengoksidasi nutrien (misalnya


12

glukosa) untuk memperoleh energi contohnya : Azotobacter,

Nitrosomonas, Nitrococcus dan Nitrobacter.

Silalahi (2001), menyatakan dalam kehidupan manusia bakteri

mempunyai peranan yang menguntungkan dan merugikan pada dunia

akuakultur bakteri yang menguntungkan contohnya :Basillus spp,

Nitrosomonas, Nitrobacter bakteri tersebut berperan dalam proses

dekomposisi bahan organik dasar tambak dan berperan dalam proses

nitrifikasi. Sedangkan yang merugikan diantaranya adalah bakteri Vibrio

harveyyi, V. alginolyticus, V. anguillarum, V. carchariae, V. cholerae, V.

ordalii dan V. Vulnificus bakteri tergolong dalam bakteri gram negatif yang

sangat merugikan khususnya bagi pembudidaya udang.

Ketiga parameter tersebut saling terkait antara satu dengan yang

lainnya.  Sehingga ketika salah satu unsur parameter terganggu maka

otomatis akan mengganggu unsur lain.  Contohnya, ketika suhu perairan

naik akan berpengaruh terhadap penurunan kadar oksigen terlarut dalam

perairan.  Hal ini disebabkan, ketika suhu naik akan menyebabkan proses

respirasi organisme perairan akan meningkat sehingga mengakibatkan

terjadinya penurunan kadar oksigen di perairan.  Salah satu cara untuk

mengantisipasi terjadinya penurunan kadar oksigen dalam kolam / tambak

budidaya khususnya semi intensif dan intensif yaitu dengan cara

pemasangan kincir atau blower.  Cara yang kedua yaitu dengan menaruh

daun kelapa di atas permukaan perairan agar airnya tidak langsung


13

terpapar sinar matahari sehingga suhu tidak terlalu tinggi dan proses

respirasi organisme tidak mengalami peningkatan secara simultan.

BAB III
14

PENUTUP

Berdasarkan makalah tentang peranan kualitas air bagi budidaya

perikanan diatas, didapatkan suatu kesimpulan yaitu:

1. kualitas air memiliki peran dalam penentun keberadaan berbagai jenis

organisme yang ada dalam ekosistem perairan, baik terhadap ikan

yang dibudidayakan maupun biota lainnya sebagai penyusun ekosistem.

2. kualitas air memberi pengaruh yang cukup besar terhadap

pertumbuhan dan kelulushidupan ikan.

3. kualitas air memiliki peran dalam penentun keberhasilan dalam

budidaya ikan, selain jumlahnya harus mencukupi, kualitas yang baik akan

menghasilkan output yang baik pula. Kegiatan budidaya perikanan pada

umumnya membutuhkan lebih banyak air per unit area atau per unit

produksi dibandingkan kegiatan peternakan dan budidaya pertanian.

Ketersediaan sumber air yang berkualitas sering kali menentukan

keberhasilan atau kegagalan usaha budidaya perikanan (Pillay, 1990).

DAFTAR PUSTAKA
15

Agung, M., L. Manik., A.M. Hidayat., S. Retalia., K. Umam., Ruwaidah., T.


Setyawany., I. Herwanti., A. Wittah. 2013. Manajemen kualitas fisik air
dengan bahan fisik. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
                                                    . 2013.
Manajemen kualitas kimia air dengan bakteri. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Ahmad, M. A. 2011. Manajemen kualitas air pada balai budidaya benih


udang. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Khairun
Ternate.

Iqbal, M. 2012. Penanggulangan pencemaran amoniak pada tambak


udang dengan bioremediasi dan system manajemen kualitas air yang
berwawasan lingkungan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Universitas Airlangga. Surabaya.

La Ode Tanda. 2014. Laporan manajemen tata lingkungan


akuakultur.https://www.unhalel.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 14
Maret 2016 pukul 18.17 WIB. Offline.

Rian. 2010. Manajemen kualitas air: Parameter biologi kualitas


air. https://www.rian-duniaperikan.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 14
Maret 2016 pada pukul 18.16 WIB. Offline.

Suparjo, M. N. 2009. Kondisi pencemaran perairan sungai babon


Semarang. Jurnal Saintek Perikanan. 4(2): 38 – 45.

Zulfia, N dan C. Umar. 2013. Kondisi Lingkungan Perairan Di Embung


Klamalu Sorong Papua Barat. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan MLI I.
Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya
Ikan.

Boyd C.E. 1982. Water Quality Management For Pond Fish Culture.
Elsevier Scientific Publishing Company. New York.

Cholik Fuad, Ateng G.J, Poernomo, Ahmad Jauzi. 2005. Akuakultur. PT.
Victoria Kreasi Mandiri, Jakarta.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius,Yogyakarta.


16

Kordi, M. Ghufran H. 2007. Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya


Perairan.   Bhnineka Cipta, Bandung.

Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta.

Romimohtarto, K. 1985. Kualitas Air Dalam Budidaya Laut. FAO, Bandar


Lampung.

http://iptek.apjii.or.id/budidaya%20perikanan/PEMD/Mas/css/Mas_1.html 
Tatang Djuhanda. 1981. Dunia Ikan. Armico, Bandung.

Santoso. 1993. Petunjuk praktis : Budidaya ikan mas. Yogyakarta


:Kanisius.

http://rahminabuwono.blogspot.com/2015/11/makalah-kualitas-
air.html

https://www.kompasiana.com/hermanmakmur/55300dfb6ea834ea158b45
86/budidaya-perikanan-part-2-kualitas-air

Anda mungkin juga menyukai