Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN


PUTIH (LEUKOSIT)
PADA IKAN LELE DUMBO(Clarias gariepinus)

OLEH:

PUTRI CECYLIA NAIBAHO


2104111596
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
RABU/13.00-15.00
KELOMPOK 3
NELI SAFRINA, S.Pi, M.Si

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya,sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan
praktikum Fisiologi Hewan Air dengan judul “Menghitung Sel Darah Merah
(Eritrosit) Dan Putih (Leukosit)” tepat pada waktunya.
Laporan praktikum ini disusun berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum
yang telah dilakukan pada hari Selasa, 10 Mei 2023 di Laboratorium Biologi
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau. Laporan ini di
buat untuk melengkapi rangkaian pelaksanaan praktikum Fisiologi Hewan Air
yang telah dilaksanakan dan juga sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
praktikum selanjutnya.
Praktikan menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu praktikan sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sehingga berguna bagi kita
semua. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Mei 2023

Putri Cecylia Naibaho


DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................ 2
1.3 Manfaat ...................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


2.1 Waktu dan Tempat..................................................................... 5
2.2 Bahan dan Alat Praktikum ......................................................... 5
2.3 Prosedur Praktikum ................................................................... 5
2.4 Metode Praktikum ..................................................................... 5

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ........................................................................................... 7
4.2 Pembahasan ............................................................................... 9

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan............................................................................... 10
5.2 Saran......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.Tabel Perhitungan Sel Darah Merah dan Darah Putih.................... 8


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)................................ 8
2. Sel Darah Merah (Eritrosit) Dibawah Mikroskop............................... 8
3. Sel Darah Putih (Leukosit) Dibawah Mikroskop................................... 8
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat........................................................................................................... 13
2. Bahan........................................................................................................ 14
3. Sel Darah Merah dan Putih Dibawah Mikroskop............ ....................... 15
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang
berlangsung dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme bersel tungggal maupun
bersel banyak, termasuk interaksi sel, jaringan, organ serta semua komunikasi
intercellular, baik energetic maupun metabolik. Pada ilmu fisiologi juga di bahas
faktor-faktor fisik dan kimia yang mempengaruhi makhluk hidup, yang terkait
dengan awal mula kehidupan, perkembangan serta, kelangsungan hidup (Windarti
et al.,2017).
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari segala proses yang berlangsung
dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme besel tunggal maupun bersel banyak,
termasuk interaksi antar sel, jaringan, organ serta semua komunikasi intercellular,
baik energetik maupun metabolik. Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi,
sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan,
organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi.
Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrae) yang hidup di air, bernafas
dengan insang, berenang menggunakan sirip, serta merupakan hewan berdarah
dingin(poikiloterm).
Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola yang sama,
namun tiap-tiap kelompok mempunyai peredaran darah tertentu yang mempunyai
anatomi organ peredaran darah. Darah pada ikan mempunyai dua komponen
utama yaitu sel-sel dan plasma darah. Darah dalam tubuh memiliki fungsi sebagai
pengangkut bagi berbagai macam senyawa dan zat-zat yang diperlukan tubuh,
mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan tubuh terhadap ancaman dari luar dan
menjaga kestabilan suhu tubuh.
Darah merupakan cairan yang membawa nutrien, transportasi oksigen dan
karbondioksida, menjaga keseimbangan suhu tubuh dan berperan penting dalam
sistem pertahanan tubuh dan berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh.
Darah ada yang berupa padatan maupun cairan, yang termasuk kedalam padatan
adalah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) sedangkan yang
berbentuk cairan ialah plasma darah.
Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses
pengangkutan materi-materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung hemoglobin
yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak dari pada
oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga
menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel darah
merah. Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya yang sangat
berperan sebagai benteng tubuh dari berbagai ancaman.
Berdasarkan uraian diatas,laporan ini membahas bagaimana cara menghitung
jumlah sel darah merah dan sel darah putih.Membuktikan bahwa jumlah sel darah
merah sekitar 2-3 juta sel/ml dan jumlah sel darah putih sekitar 200.000-300.000
sel/ml.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk menghitung jumlah
sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) pada ikan pada ikan lele
(Clarias gariepinus).
1.3 Manfaat
Adapun manfaat penelitian adalah agar praktikan dapat mengetahui
perhitungan sel darah merah dan sel darah putih.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang


berlangsung dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme bersel tungggal maupun
bersel banyak, termasuk interaksi sel, jaringan, organ serta semua komunikasi
intercellular, baik energetic maupun metabolik. Pada ilmu fisiologi juga di bahas
faktor-faktor fisik dan kimia yang mempengaruhi makhluk hidup, yang terkait
dengan awal mula kehidupan, perkembangan serta, kelangsungan hidup (Windarti
et al.,2017).
Pada ikan-ikan budidaya di daerah tropis jumlah sel darah merah 2 juta-3 juta
sel/ml.Sedangkan jumlah sel darah putih sekitar 200.000-300.000 sel/ml.Jumlah
sel darah merah pada ikan-ikan dipekanbaru ini lebih tinggi dibandingkan dengan
pada jumlah sel darah putih pada ikan-ikan yang hidup didaerah subtropis,yaitu
sekitar 150.000 sel/ml (windarti et al, 2017).
Ikan lele Lokal (Clarias batrachus) termasuk kedalam filum Chordata, kelas
Pisces,sub kelas Teleoistei,ordo Ostariophysi,sub ordo Siluroidae,family
Claridae,genus Clarias,spesies Clariasbatrachus (Ridwan Manda et al,2016).
Keadaan stress dapat mempengaruhi aktifitas fisiologis dan kadar hemoglobin
pada ikan. Keadaan fisiologis darah ikan sangat bervariasi tergantung pada situasi
dan kondisi lingkungan seperti kelembaban, suhu dan pH (Safitri dkk, 2013).
Penurunan kadar hematrokit diduga karena menurunnya jumlah eritrosit
dalam darah dan akan diikuti oleh penurunan kadar hematrokit.Hematrokit
merupakan perbandingan antara volume sel darah dan plasma darah (Lusi, 2013).
Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses
pengangkutan materi-materi didalam tubuh.Eritrosit mengandung hemoglobin
yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak dari pada
oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah.Hemoglobin juga
menyebabkan warna merah pada darah,sehingga eritrosit disebut dengan sel darah
merah.Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya yang sngat
berperan sebagai benteng tubuhdari berbagai ancaman.Leukosit memiliki bentuk
khas,nucleus,sitoplasma dan organel dan semuanya bersifat mampu bergerak pada
keadaan tertentu(Windarti et al,2013).
Jumlah sel darah pada ikan dapat dilihat dengan cara darah diencerkan
didalam test tube dengan pelarut yang mempunyai tekanan osmosa yang sama
dengan darah.Larutan darah dimasukkan kedalam haemocy tometer dan sel darah
dihitung dibawah mikroskop,Larutan pengencer untuk darah ikan terdiri dari
Mercuri Clorida 0,5 gr,Natrium sulfat 5 gr,Natrium Clorida 1 gr,dan Aquades 200
ml (Windarti et al,2013).
Sel darah merah ikan berinti berfungsi untuk mengikat oksigen. Eritrosit
bewarna merah merah kekuningan, bentuknya lonjong, kecil dan ukurannya
sekitar 7 – 36 μm. Jumlah eritrosit tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000 –
3.000.000 butir, tergantung jenis dan ukuran ikan. Sel darah putih pada ikan tidak
bewarna. Jumlah sel darah putih tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000 – 150.000
butir. Bentuk sel darah putih ini lonjong sampai bulat, Larger et
al (1977) dalam Lies (2013).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan praktikum fisiologi hewan air mengenai “Menghitung Sel
Darah Merah (Eritrosit) Dan Putih (Leukosit) Pada Ikan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus)” dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 10 Mei pukul 13.00 s/d
15.00 WIB, bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan
Kelautan, Universitas Riau.
3.2 Bahan Dan Alat Praktikum
Bahan yang yang digunakan dalam menghitung sel darah merah (erotrosit)
dan putih (leukosit) yaitu darah ikan, larutan hayem, larutan turk, EDTA.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah haemocytometer,
test tube, jarum suntik, spuit, mikroskop, cover glass, pipet tetes, pipet thomma,
counter, nampan, serbet, tisu gulung, buku penuntun praktikum, dan peralatan
tulis.
3.3 Metode Pratikum
Metode praktikum yang digunakan menggunakan metode pengamatan dan
perhitungan secara langsung yaitu suatu metode untuk mengamati jumlah sel
darah merah dan sel darah putih dibawah mikroskop dan menghitung jumlah
keseluruhan sel darah merah dan sel darah putih.
3.4 Prosedur Praktikum
3.4.1 Menghitung Sel Darah Merah (Eritrosit)
Darah ikan diambil menggunakan jarum suntik yang telah dibasahi EDTA.
Darah diisap menggunakan pipet batu merah sampai strip 0.5 dan jangan sampai
darah membeku. Kemudian diisap kembali dengan larutan hayem sampai strip
101. Pengenceran dilakukan 200 kali dengan memegang kedua ujung pipet
dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari tengah. Digoyangkan atau dikocok
dengan gerakan seperti membentuk angka delapan agar larutan bercampur dengan
darah secara merata. Darah yang telah dicampur larutan hayem diteteskan 1 tetes
darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskan kedalam kamar hitung dan
ditutupi oleh cover glass. Kemudian diamati dibawah mikroskop. Pengamatan
dengan melihat butir-butir darah merah dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak
kecil. Dalam 1 kotak besar terdapat 16 kotak kecil dan terdapat 5 kotak besar
didalamnya.
3.4.2 Menghitung Sel Darah Putih (Leukosit)
Darah ikan diambil menggunakan jarum suntik yang telah dibasahi EDTA.
Darah diisap menggunakan pipet batu merah sampai strip 0.5 dan jangan sampai
darah membeku, Kemudian diisap kembali dengan larutan turk sampai strip 101.
Pengenceran dilakukan 200 kali dengan memegang kedua ujung pipet dengan jari
jempol dan jari telunjuk atau jari tengah. Digoyangkan atau dikocok dengan
gerakan seperti membentuk angka delapan agar larutan bercampur dengan darah
secara merata. Darah yang telah dicampur larutan turk diteteskan 1 tetes darah dan
kemudian tetesan berikutnya diteteskan kedalam kamar hitung dan ditutupi oleh
cover glass. Kemudian diamati dibawah mikroskop. Pengamatan dengan melihat
butir-butir darah putih dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Dalam 1
kotak besar terdapat 16 kotak kecil dan terdapat 4 kotak besar didalamnya yang
dibatasi oleh 3 garis-garis halus.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun klasifikasi dari ikan lele dumbo adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleoistei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Siluroidae
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus

Gambar 1. Morfologi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Setelah dilakukan pengamatan dan perhitungan terhadap sel darah merah dan sel
darah putih dengan menggunakan metode perhitungan Schaperclaus, maka didapatkan
hasil pengamatan dan perhitungan sebagai berikut :
Gambar 2. Pengamatan Sel Darah Merah (Eritrosit)

Gambar 3. Pengamatan Sel Darah Putih (Leukosit)

Tabel 1. Perhitungan Sel Darah Merah dan Darah Putih


No Nama Sel Jumlah Sel
1 Sel Darah Merah (Eritrosit) 1.240.000 sel/ml
2 Sel Darah Putih ( Leukosit) 97.500 sel/ml
a. Sel Darah Merah (Eritrosit)
N = Jumlah Total Sel Terhitung x 10⁴
= (100 + 110 + 120 + 140 + 150 : 5) x 10.000
= 1.240.000 sel/ml
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
N = Jumlah Total Sel Terhitung x 500
= (30 + 200 + 150 + 400 : 4) x 500
= 97.500 sel/ml
4.2 Pembahasan
Kondisi ikan yang sehat dapat dilihat dari segi jumlah sel darah merahnya, dimana
ikan yang sehat mempunyai jumlah sel darah merah sekitar 2 sampai 3 juta sel/ml.
Windarti et all (2013) mengatakan bahwa perbedaan antara sel darah merah dapat
dilihat dari jumlah sel merah dengan sel darah putih dimana pada kondisi ikan yang
sehat jumlah sel darah merah ikan berjumlah 2 juta-3 juta sel/ml sedangkan sel darah
putih berjumlah 200.000-300.000 sel/ml.
Dalam pengamatan dan perhitungan jumlah total sel darah merah,didapatkan
jumlah total sel darah merah pada kamar haemocytometer yaitu 124 sel darah merah.
Sehingga jumlah total sel darah merah dikali 104 didapatkan jumlah keseluruhan total
sel darah merah pada ikan lele yaitu 1.240.000 sel/ml.
Dalam pengamatan dan perhitungan jumlah total sel darah putih pada kamar
haemocytometer yaitu 320 sel darah putih.Sehingga jumlah total sel darah putih dikali
500 didapatkan jumlah keseluruhan total sel darah putih pada ikan lele yaitu 97.500
sel/ml.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil praktikum penghitungan sel darah
merah dan sel darah putih, jumlah sel darah merah berjumlah 1.337.500 Jt/sel hal ini
menandakan bahwasanya ikan yang menjadi bahan praktikum berada dalam kondisi
kurang sehat, dan hal ini menandakan juga kondisi lingkungan dari ikan tersebut
sedikit tercemar, sehingga mempengaruhi kondisi kesehatan ikan tersebut.
V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Kondisi ikan yang sehat dapat dilihat dari segi jumlah sel darah merahnya, dimana
ikan yang sehat mempunyai jumlah sel darah merah sekitar 2 sampai 3 juta sel/ml.
Windarti et all (2013) mengatakan bahwa perbedaan antara sel darah merah dapat
dilihat dari jumlah sel merah dengan sel darah putih dimana pada kondisi ikan yang
sehat jumlah sel darah merah ikan berjumlah 2 juta-3 juta sel/ml sedangkan sel darah
putih berjumlah 200.000-300.000 sel/ml.
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan,sel darah merah pada ikan lele
berjumlah 1.240.000 sel/ml, sedangkan sel darah putih 97.500 sel/ml, maka dapat
disimpulkan bahwa perairan habitat ikan tersebut sedikit tercemar.
5.2. Saran
Sebaiknya mikroskop yang akan digunakan untuk praktikum harus dalam kondisi
baik. Ketepatan menyedot darah menggunakan pipet thoma harus diperhatikan karena
jika tidak tepat pada skala yang diinginkan akan memperlama pekerjaan. Pengenceran
pun harus dilakukan sampai sampel darah merah tercampur secara homogen dengan
larutan Hayem’s dan sel darah putih dengan larutan turks.
DAFTAR PUSTAKA

Lies, Irdawati. 2013. Eritrosit dan Leukosit Ikan Nila Merah (Oreochromis sp) yang
Dipelihara Pada pH Berbeda yang Mengandung Alumunium Potasium Sulfat.

Lusi, D. (2013). Ketahan nonspesifik ikan lele (Clarias batrachus) yang direndan
ekstrak dan terhadap Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila.Journal Of
Aquaculture Management an Technology. 2(4):63-71).

Safitri, Dewi dkk. 2013.Kadar hemoglobin ikan lele(Clarias batrachus) yang Diberi
Pakan Cekaman Panas danPakan yang di Suplementasikan Tepung Daun
Jaloh(Salix tetrasperma Roxb).Jurnal Medika Veterinaria.Volume 7.Halaman
39-41.

Mudjiman .2013. makanan ikan dan sistem darah. PT . penebar swadaya


jakarta.

Ridwan Manda et al.2016.Penuntun Praktikum Ikhtiologi.Laboratorium Biologi


Perairan,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.Pekanbaru

Windarti et al.2013.Buku Ajar Fisiologi Hewan Air.Badan Penerbit Universitas Riau


UR PRESS.Pekanbaru.

Windarti et al.2017.Buku Penuntun praktikum Fisiologi Hewan Air.


Laboratorium Biologi Perairan,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,Unri
Press.Pekanbaru.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat

Buku Penuntun Praktikum Peralatan Tulis Nampan

Test Tube Jarum Suntik & Spuit Serbet

Haemocytometer Pipet Thomma Mikroskop

Counter Pipet Tetes Cover Glass


Lampiran 2. Bahan

Ikan Lele (Clarias gariepinus) Darah Ikan EDTA

Larutan Hayem Larutan Turk


Lampiran 3. Sel Darah Merah Dan Putih Diamati Dibawah Mikroskop

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Kotak 2
Kotak 1

Kotak 3 Kotak 4
Sel Darah Putih (Leukosit)

Anda mungkin juga menyukai