OLEH:
Nama :
NIM : 1802542410
Kelas/Hari Praktikum : Biologi Perikanan/Senin, 10:00 WIB
Kelompok : III (Tiga)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena penulis dapat
menyelesaikan laporan tentang “Fekunditas Ikan Gabus” dalam bentuk yang sederhana ini
sebagai bahan sumber belajar yang diharapkan dapat mengantar pembaca ke arah
pemahaman tentang pola kegiatan yang ada.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah membantu menyusun laporan ini. Namun kami menyadari bahwa, penulisan laporan ini
jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan
masukan dan penyempurnaan penulisan laporan di masa mendatang. Mohon maaf bila ada
kekeliruan, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR LAMPIRAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah telur dari seekor hewan uji
2. Untuk mengetahui ukuran telur terhadap perkembangan individu menjelang pemijahan
3. Untuk menduga atau studi dalam menduga produktifitas dan potensi produksi dari
kelompok ikan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad. Gonad semakin bertambah berat diimbangi
Gonad pada ikan akan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan organ
reproduksi ikan tersebut. Perkembangan gonad ikan dapat menjadi acuan untuk mengetahui
kapan ikan akan memijah, lama waktu pemijahan dan frekuensi pemijahan pada ikan selain
itu dapat juga diketahui kemungkinan populasi ikan yang akan hidup di perairan (Effendi,
2002).
Pematangan sel telur dapat dilakukan dengan member rangsangan hormonal yang
sesuai akan menyebabkan bertambahnya diameter telur oosit karena penyerapan cairan lumen
Ovari ikan telestoi berstruktur sepasang, menempel pada kedua dinding tubuh bagian
punggung oleh suatu mesovarium telur. Seluruh struktur diliputi selaput peritoneum tipis dan
Nilai fekunditas suatu individu ikan sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh
umur/ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan serta sifat ikan,
kepadatan populasi, lingkungan hidup dimana individu ikan itu berada dan faktor fisiologi
tubuh dari individu ikan itu sendiri sangat mempenga-ruhi nilai fekunditasnya. Selain itu
diameter relur juga berpengaruh terhadap nilai fekunditas dari suatu individu ikan, semakin
besar ukuran diameter telur maka akan semakin kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil
diameter telur maka akan semakin besar nilai fekunditasnya. Ukuran diameter telur dari
setiap individu ikan sangat bervariasi. Hal ini tergantung dari jenis individu ikan itu sendiri
Menurut Pulungan (2006) metoda penghitungan telur ada beberapa, antar lain:
Metoda Jumlah, Metoda Volumetrik, Metoda Grafimetrik dan Metoda Von Bayer.
Dalam pengawetan telur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan bahan
pengawet yang terdiri dari larutan formalin serta larutan Gilson. Kemudian melalui
pendinginan, ini merupakan cara yang baik dalam mencegah pembusukkan telur dalam
ovary. Kemudian dalam metoda penghitungan telur terbagi atas metoda jumlah, metoda
volumetrik, metoda gravimetrik, dan metoda von bayer (Penuntun Pratikum Biologi Perairan,
2012).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
c. Hitung selisih volume air dalam gelas ukur setelah diisi gonad dengan volume air
dalam gelas ukur sebelum diisi gonad, selisih tersebut merupakan volume gonad.
4. Gonad betina yang sudah ditimbang bobot dan diukur volumenya dipotong atau diambil
gonad contoh sebanyak (1/5-1/20 bagian tergantung ukuran gonad).
5. Gonad contoh ditimbang, diukur volumenya (seperti cara mengukur volume diatas),
dimasukan dalam botol kaca dan diawetkan dengan gilson, gemudian gonad contoh
dihitung dan diukur dibawah mikrometer.
6. Menghitung Fekunditas ikan dengan Metode gravimetric, volumetrik dan gabungan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gravimetri
X G
=
x g
X 3,0102
=
53 0,1676
0,1676 X =
159,5406
159,5406
X=
0,1676
X = 951,91 butir
Volumetri
14
X V
=
x v
X 5
=
53 0,2
0,2 X = 265
265
X=
0,2
X = 1,325 butir
Metode Gabungan
Dari hasil pengamatan penghitungan jumlah telur dengan metode volumetrik diperoleh hasil
sebagai berikut :
Gabungan
G. V . X
F=
Q
(3,0102)(5)(53)
F=
0,1676
797,703
F=
0,1676
F = 4.759,564439
15
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pratikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dalam dalam
perhitungan fekunditas dan diameter telur dilakukan beberapa metode yaitu metode jumlah,
metode volumetrik, metode gravimetrik, metode gabungan.
5.2. Saran
Untuk kebaikan dan kesempurnaan praktikum serupa kedepannya disarankan sebaiknya
penghitungan telur dilakukan secara teliti dan gonad dibersihkan terlebih dahulu agar nilai
dari berat gonad akurat.
16
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M. I. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 112 halaman.
Faizah, R., & Prisantoso, B.I (2010). Biologi Reproduksi Tuna Matabesar (Thunnus Obesus)
Yang Tertangkap Di Samudera Hindia. Bawal, 3, 129-137.
Pulungan et, al. 2003. Kumpulan Hand Out Kuliah. Mata Ajaran Biologi Perikanan.
Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau, Pekanbaru.
17
LAMPIRAN