Anda di halaman 1dari 17

i

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN


FEKUNDITAS IKAN GABUS

OLEH:

Nama :
NIM : 1802542410
Kelas/Hari Praktikum : Biologi Perikanan/Senin, 10:00 WIB
Kelompok : III (Tiga)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2019
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena penulis dapat
menyelesaikan laporan tentang “Fekunditas Ikan Gabus” dalam bentuk yang sederhana ini
sebagai bahan sumber belajar yang diharapkan dapat mengantar pembaca ke arah
pemahaman tentang pola kegiatan yang ada.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang
telah membantu menyusun laporan ini. Namun kami menyadari bahwa, penulisan laporan ini
jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan sebagai bahan
masukan dan penyempurnaan penulisan laporan di masa mendatang. Mohon maaf bila ada
kekeliruan, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Tanjungpinang, 8 November 2019

Septhi Dwi Nursyahnita


NIM. 180254241012
3

DAFTAR ISI
4

DAFTAR TABEL
5

DAFTAR GAMBAR
6

DAFTAR LAMPIRAN
7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fekunditas adalah jumlah telur yang terdapat pada ovari ikan betina yang telah matang
gonad dan siap untuk dikeluarkan pada waktu memijah. Pengetahuan tentang fekunditas
dibidang budidaya perikanan sangatlah penting artinya untuk memprediksi berapa banyak
jumlah larva atau benih yang akan dihasilkan oleh individu ikan pada waktu mijah sedangkan
dibidang biologi perikanan untuk memprediksikan berapa jumlah stok suatu populasi ikan
dalam lingkungan perairan (Heriyanto, 2011).
Banyaknya telur yang belum dikeluarkan sesaat sebelum ikan memijah atau biasa
disebut dengan fekunditas memiliki nilai yang bervariasi sesuai dengan spesies. Jumlah telur
yang dihasilkan merupakan hasil dari pemijahan yang tingkatkelangsungan hidupnya di alam
sampai menetas dan ukuran dewasa sangatditentukan oleh faktor lingkungan. Dalam
pendugaan stok ikan dapat diketahuidengan tingkat fekunditasnya. Tingkat fekunditas ikan
air laut biasanya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar. Telur yang
dihasilkan memilikiukuran yang bervariasi. Ukuran telur dapat dilihat dengan menghitung
diameter telur. Diameter telur merupakan garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur
dengan mikrometer yang berskala yang sudah ditera. Pengamatan fekunditas dandiameter
telur dilakukan pada ikan dengan TKG III dan IV (Arief, 2009).
Kajian tentang fekunditas penting dalam penentuan ukuran stok, diskriminasi stok dan
penggunaan rasional stok dan dalam menjelaskan variasi populasi serta membuat upaya
untuk meningkatkan jumlah hasil ikan. Dengan demikian, kajian dalam perilaku reproduksi
(fekunditas) ikan merupakan hal yang penting dan merupakan dasar yang dibutuhkan untuk
perbaikan yang efektif dalam pengelolaan dan konservasi sumberdaya perikanan (Jan et al.,
2014).
Di alam, pemijahan (spawing) dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (eksternal)
misalnya : hujan, habitat, oksigen terlarut, daya hantar listrik, cahaya, suhu, kimia, fisika air,
waktu (malam hari) dan lain – lain. Kondisi lingkungan ini akan mempengaruhi kontrol
endokrin untuk menghasilkan hormon – hormon yang mendukung proses perkembangan
gonad dan pemijahan (Fujaya, 2004). Faktor – faktor tersebut berpengaruh terhadap jumlah
telur yang akan dihasilkan (Heriyanto, 2011).

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara mengetahui jumlah telur dari seekor hewan uji?
8

2. Bagaimana cara mengetahui ukuran telur terhadap perkembangan individu menjelang


pemijahan?
3. Bagaimana menduga atau studi dalam menduga produktifitas dan potensi produksi dari
kelompok ikan?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah telur dari seekor hewan uji
2. Untuk mengetahui ukuran telur terhadap perkembangan individu menjelang pemijahan
3. Untuk menduga atau studi dalam menduga produktifitas dan potensi produksi dari
kelompok ikan.
9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Fekunditas Ikan


Dalam proses reproduksi, sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil

metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad. Gonad semakin bertambah berat diimbangi

dengan bertambah besar ukuran  ikan (Effendi,1979 dalam Imeilda, 2008)

Gonad pada ikan akan mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan organ

reproduksi ikan tersebut. Perkembangan gonad ikan dapat menjadi acuan untuk mengetahui

kapan ikan akan memijah, lama waktu pemijahan dan frekuensi pemijahan pada ikan selain

itu dapat juga diketahui kemungkinan populasi ikan yang akan hidup di perairan (Effendi,

2002).

Pematangan sel telur dapat dilakukan dengan member rangsangan hormonal yang

sesuai akan menyebabkan bertambahnya diameter telur oosit karena penyerapan cairan lumen

dan selanjutnya terjadi ovulasi (Wallace, 1989 dalam Sapriana, 2008).

Ovari ikan telestoi berstruktur sepasang, menempel pada kedua dinding tubuh bagian

punggung oleh suatu mesovarium telur. Seluruh struktur diliputi selaput peritoneum tipis dan

bentuk memanjang (Largler, 1997 dalam Anto Waluyo ,2009).

Nilai fekunditas suatu individu ikan sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh

umur/ukuran individu ikan, jenis dan jumlah dari makanan yang dimakan serta sifat ikan,

kepadatan populasi, lingkungan hidup dimana individu ikan itu berada dan faktor fisiologi

tubuh dari individu ikan itu sendiri sangat mempenga-ruhi nilai fekunditasnya. Selain itu

diameter relur juga berpengaruh terhadap nilai fekunditas dari suatu individu ikan, semakin

besar ukuran diameter telur maka akan semakin kecil nilai fekunditasnya dan semakin kecil

diameter telur maka akan semakin besar nilai fekunditasnya. Ukuran diameter telur dari

setiap individu ikan sangat bervariasi. Hal ini tergantung dari jenis individu ikan itu sendiri

(Penuntun praktikum Biologi Perikanan, 2012).


10

Menurut Pulungan (2006) metoda penghitungan telur ada beberapa, antar lain:
Metoda Jumlah, Metoda Volumetrik, Metoda Grafimetrik dan Metoda Von Bayer.
Dalam pengawetan telur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan bahan

pengawet yang terdiri dari larutan formalin serta larutan Gilson. Kemudian melalui

pendinginan, ini merupakan cara yang baik dalam mencegah pembusukkan telur dalam

ovary. Kemudian dalam metoda penghitungan telur terbagi atas metoda jumlah, metoda

volumetrik, metoda gravimetrik, dan metoda von bayer (Penuntun Pratikum Biologi Perairan,

2012).

2.2. Klasifikasi Ikan Gabus


Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan
banyak nama di berbagai daerah: bocek dari riau, aruan, haruan (Mly.,Bjn), kocolan (Btw.),
bogo (Sd.), bayong, bogo, licingan (Bms.), kutuk (Jw.), kabos (Mhs.) dan lain-lain. Dalam
bahasa Inggris juga disebut dengan berbagai nama seperti common snakehead, snakehead
murrel, chevron snakehead, striped snakehead dan juga aruan. Nama ilmiahnya adalah
Channa striata (Bloch, 1793). Klasifikasi ikan gabus menurut Alfarisy(2014) adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Order : Perciformis
Family : Channidae
Genus : Channa
Species : Channa striata
11

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum mengenai fekunditas ikan dilaksanakan pada hari Senin, 4 November 2019
di Laboratorium Basah Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali
Haji, Tanjungpinang.

3.2. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan praktikum yang digunakan disajikan pada Tabel 1.

N Alat dan Bahan Fungsi


O
1 Gonad ikan gabus betina Sampel
2 Alkohol 70% Larutan Pengawet
3 Aquades
4 Disecting Set
5 Cawan Petri Wadah
6 Gelas Ukur 10 ml Menghitung Volume gonad (telur) ikan
7 Timbangan Digital Menimbang bobot gonad (telur) ikan
8 ATK Dokumentasi

3.3. Prosedur Praktikum


Tahapan prosedur pelaksanaan praktikum mengenai fekunditas ikan adalah sebagai
berikut:
1. menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.
2. mengukur panjang dan bobot ikan dan melakukan pembedahan. sesuai kaedah pada
praktikum sebelumnya.
3. Gonad diangkat dan dipisahkan dari usus dengan hati-hati, jangan sampai ada bagian
gonad atau usus yang putus, gonad yang sudah terpisah dikeringkan dengan tissue,
kemudian ditimbang (catat bobot gonad tersebut) dan diukur volume gonad (catat
volume gonad tersebut). Cara mengukur volume gonad:
a. Gunakan gelas ukur sesuaikan dengan ukuran gonad, isi gelas ukur tersebut dengan
air 3-10 ml tergantung ukuran gonad (catat volume air yang digunakan).
b. Masukan gonad ke dalam gelas ukur yang berisi air dan catat perubahan volume air
setelah di isi gonad.
12

c. Hitung selisih volume air dalam gelas ukur setelah diisi gonad dengan volume air
dalam gelas ukur sebelum diisi gonad, selisih tersebut merupakan volume gonad.
4. Gonad betina yang sudah ditimbang bobot dan diukur volumenya dipotong atau diambil
gonad contoh sebanyak (1/5-1/20 bagian tergantung ukuran gonad).
5. Gonad contoh ditimbang, diukur volumenya (seperti cara mengukur volume diatas),
dimasukan dalam botol kaca dan diawetkan dengan gilson, gemudian gonad contoh
dihitung dan diukur dibawah mikrometer.
6. Menghitung Fekunditas ikan dengan Metode gravimetric, volumetrik dan gabungan.

3.4. Analisis Data


Tahap analisis yang digunakan pada praktikum ini yaitu menggunakan metode
gravimetri, metode volumetri, dan metode gabungan.
13

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Metode Gravimetrik


Dari hasil pengamatan penghitungan jumlah telur dengan metode grafimetrik diperoleh hasil
sebagai berikut :

Bobot gonad total (G) = 3,0102 gr

Bobot gonad contoh (g) = 0,1676 gr

Jumlah telur contoh = 53 Butir

Gravimetri
X G
=
x g

X 3,0102
=
53 0,1676

0,1676 X =
159,5406
159,5406
X=
0,1676

X = 951,91 butir

4.2. Metode Volumetrik


Dari hasil pengamatan penghitungan jumlah telur dengan metode volumetrik diperoleh hasil
sebagai berikut :

Jumlah telur contoh = 53 Butir

Volume seluruh gonad (V) = 5 ml

Volume gonad contoh (v) = 0,1676 gr

Volumetri
14

X V
=
x v

X 5
=
53 0,2

0,2 X = 265
265
X=
0,2

X = 1,325 butir

Metode Gabungan

Dari hasil pengamatan penghitungan jumlah telur dengan metode volumetrik diperoleh hasil
sebagai berikut :

Bobot gonad total (G) = 3,0102 gr

Bobot telur contoh (Q) = 0,1676 gr

Volume seluruh gonad (V) = 5 ml

Jumlah telur contoh = 53 Butir

Gabungan
G. V . X
F=
Q
(3,0102)(5)(53)
F=
0,1676

797,703
F=
0,1676

F = 4.759,564439
15

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pratikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dalam dalam
perhitungan fekunditas dan diameter telur dilakukan beberapa metode yaitu metode jumlah,
metode volumetrik, metode gravimetrik, metode gabungan.

5.2. Saran
Untuk kebaikan dan kesempurnaan praktikum serupa kedepannya disarankan sebaiknya
penghitungan telur dilakukan secara teliti dan gonad dibersihkan terlebih dahulu agar nilai
dari berat gonad akurat.
16

DAFTAR PUSTAKA

Effendie, M. I. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 112 halaman.

Faizah, R., & Prisantoso, B.I (2010). Biologi Reproduksi Tuna Matabesar (Thunnus Obesus)
Yang Tertangkap Di Samudera Hindia. Bawal, 3, 129-137.

Pulungan et, al. 2003. Kumpulan Hand Out Kuliah. Mata Ajaran Biologi Perikanan.
Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas
Riau, Pekanbaru.
17

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai