LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun Untuk Memenuhi Laporan Praktikum Biologi Perikanan
Disusun Oleh :
Kelompok 11/Perikanan C
Firda Nafiah Aquila 230110170141
Adrianti Nur Fitria Sofandi 230110170167
Rida Oktapiani 230110170174
UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
PJ Asisten Laboratorium
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................... vii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................. 2
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Biologi Ikan Nila .................................................... 3
2.1.1 Taksonomi Ikan Nila .............................................. 3
2.1.2 Morfologi Ikan Nila ............................................... 4
2.1.3 Habitat Ikan Nila ................................................... 4
2.1.4 Pertumbuhan Ikan Nila .......................................... 5
2.1.5 Reproduksi Ikan Nila ............................................ 5
2.1.6 Kebiasaan Makanan Ikan Nila ............................... 6
2.2 Pertumbuhan ......................................................... 6
2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan ............ 7
2.2.2 Pola Pertumbuhan ................................................. 8
2.2.3 Faktor Kondisi ....................................................... 8
2.3 Reproduksi ............................................................ 9
2.3.1 Rasio Kelamin ....................................................... 9
2.3.2 Tingkat Kematangan Gonad (TKG) ...................... 10
2.3.3 Indeks Kematangan Gonad (IKG) ........................ 10
2.3.4 Hepato Somatik Indeks (HSI) ............................... 11
2.3.5 Fekunditas ............................................................. 12
2.3.6 Diameter Telur ....................................................... 13
2.3.7 Tingkat Kematangan Telur (TKT) ......................... 13
2.4 Kebiasaan Makanan .............................................. 14
2.4.1 Indeks Bagian Terbesar .......................................... 14
2.4.2 Indeks Ivlev ............................................................ 15
2.4.3 Tingkat Trofik ........................................................ 15
iii
3.5 Analisis Data .......................................................... 22
3.5.1 Analisis Data Hubungan Panjang Bobot ................ 22
3.5.2 Analisis Data Rasio Kelamin ................................. 22
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum Analisis Aspek Biologi Ikan nila
(Oreochromis niloticus), yaitu:
1) Menganalisis aspek pertumbuhan meliputi distribusi ukuran, hubungan
panjang bobot dan faktor kondisi.
2) Menganalisis aspek reproduksi, meliputi rasio kelamin, TKG, IKG, HSI,
fekunditas, diameter telur, dan tingkat kematangan telur.
3) Menganalisis aspek kebiasaan makanan, meliputi indeks bagian terbesar,
indeks ivlev, dan tingkat trofik.
1
2
1.3 Manfaat
Kegiatan praktikum analisis aspek biologi ikan nila (Oreochromis
niloticus) tentu memiliki manfaat, diantaranya dapat mengetahui mengenai aspek
pertumbuhan meliputi distribusi ukuran, hubungan panjang bobot dan faktor
kondisi., aspek reproduksi meliputi rasio kelamin, TKG, IKG, HSI, fekunditas,
diameter telur, dan tingkat kematangan telur dan aspek kebiasaan makan meliputi
indeks bagian terbesar, indeks ivlev, dan tingkat trofik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
4
(anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Ikan nila mempunyai lima buah sirip yang
berada di punggung, dada, perut, anus, dan ekor. Sirip punggung (dorsal fin)
memiliki 17 jari-jari keras dan 13 jari-jari lemah (D.XVII.13); sirip perut (ventral
fin) memiliki 1 jarijari keras dan 5 jari-jari lemah (V.I.5); sirip dada (pectoral fin)
memiliki 15 jarijari lemah (P.15); sirip anal (anal fin) memiliki 3 jari-jari keras
dan 10 jari-jari lemah (A.III.10); dan sirip ekornya (caudal fin) memiliki 2 jari-jari
lemah mengeras dan 16 jari-jari lemah (C.2.16) (Ghufran 2009).
Perbedaan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang
genitalnya dan juga ciri-ciri kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping
lubang anus terdapat lubang genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai
saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih
gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan
kokoh.sedangkan yang betina biasanya pada bagian perutnya besar (Suyanto
2003).
2.2 Pertumbuhan
Menurut Effendie (1997) pertumbuhan adalah penambahan ukuran
panjang atau bobot ikan dalam kurun waktu tertentu yang dipengaruhi oleh pakan
yang tersedia, jumlah ikan, suhu, umur dan ukuran ikan. Laju pertumbuhan tubuh
ikan yang dibudidayakan bergantung dari pengaruh fisika dan kimia perairan dan
interaksinya.Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu tingkat kelangsungan
hidup ikan dipengaruhi oleh manejemen budidaya yang baik antara lain padat
tebar, kualitas pakan, kualitas air, parasit atau penyakit (Fajar, 1988).
Menurut Mudjiman (2000) kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan
akan dapat dipercepat jika pakan yang diberikan memiliki nutrisi yang cukup.
Pertumbuhan ikan dapat terjadi jika jumlah nutrisi pakan yang dicerna dan diserap
oleh ikan lebih besar dari jumlah yang diperlukan untuk pemeliharaan tubuhnya.
Ikan akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan kecil ukurannya bila pakan
yang diberikan kurang memadai (Lovell, 1989).
Ikan yang berukuran kecil memerlukan energi yang lebih besar dari pada
ikan yang lebih besar dan mengkonsumsi pakan relatif lebih tinggi berdasarkan
8
persen bobot tubuh (Brett dan Groves, 1979). Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi: keturunan, umur, ketahanan
terhadap penyakit, dan kemampuan memanfaatkan makanan, sedangkan faktor
eksternal meliputi suhu, kualitas dan kuantitas makanan, serta ruang gerak
(Gusrina, 2008).
2.3 Reproduksi
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan
sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Syarat terjadinya
reproduksi adalah terdapat gamet jantan (sel sperma) dan gamet betina (sel ovum).
Penggabungan/fertilisasi dari gamet betina dan gamet jantan akan membentuk
zigot yang selanjutnya berkembang menjadi generasi baru (Fujaya 2004).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi reproduksi ikan yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi seksualitas ikan dan
perkembangan gonadnya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari lingkungan
yang berpengaruh terhadap kegiatan reproduksi meliputi keberadaan lawan jenis,
suhu, aroma tanah dan substrat (Yuniar 2012).
dikeluarkan tahun itu pula. Dalam ovarium biasanya da dua macam ukurn telur,
yaitu besar dan kecil.
3.2.1 Alat
Berikut ini merupakan alat yang digunakan dalam praktikum analisis
aspek biologi ikan nila, diantaranya:
1) Baki bedah, berfungsi sebagai tempat membedah ikan,
2) Cover Glass, berfungsi untuk menutup object glass,
3) Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur volume aquades,
4) Gunting, berfungsi untuk memotong organ tubuh ikan,
5) Mikroskop, berfungsi untuk melihat jenis pakan dalam sampel isi
lambung,
6) Milimeter block, berfungsi sebagai alat ukur,
7) Mistar, berfungsi untuk mengukur ikan,
8) Object Glass, berfungsi untuk menyimpan isi lambung,
9) Petridish, berfungsi untuk menyimpan organ tubuh hasil pembedahan,
10) Pinset, berfungsi untuk memudahkan pembedahan,
11) Pipet, berfungsi untuk mengambil sampel isi lambung dan formalin,
12) Pisau, berfungsi untuk memotong bagian tubuh ikan, dan
13) Timbangan digital, berfungsi untuk mengukur bobot tubuh dan gonad.
17
18
3.2.2 Bahan
Berikut ini merupakan bahan yang digunakan dalam praktikum analisis
aspek biologi ikan nila, diantaranya:
1) Aquades, untuk merendam lambung ikan,
2) Formalin, untuk membersihkan lambung dari bakteri dan kuman,
3) Ikan nila (Oreochromis niloticus), sebagai objek praktikum,
4) Larutan Asetokarmin, untuk memberikan warna pada jaringan gonad ikan,
dan
5) Larutan Serra, untuk mempertahankan bentuk inti telur.
Keterangan :
Ii = Indeks Bagian Terbesar (Index of Preponderance)
Vi = Persentase volume satu macam makanan
Oi = Persentase frekuensi kejadian satu macam makanan
∑(Vi x Oi) = Jumlah Vi x Oi dari semua jenis makanan
3.4.10 Index Ivlev (Index of Electivity)
Menurut Ivlev (1961) preferensi tiap organisme atau jenis plankton yang
tedapat dalam alat pencernaan ikan ditentukan berdasarkan indeks ivlev sebagai
berikut :
ri -pi
F=
ri + pi
Keterangan :
E= Indeks Ivlev (Index of Electivity)
ri = Jumlah relatif macam-macam organisme yang dimanfaatkan
pi = Jumlah relatif macam-macam organisme dalam perairan
3.4.11 Tingkat Trofik
Menurut Effendie (1979) tingkat trofik dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
𝑻𝒕𝒑 × 𝑰𝒊
𝑻𝒑 = 𝟏 + ∑( )
𝟏𝟎𝟎
Keterangan :
Tp = Tingkat trofik
Ttp = Tingkat trofik pakan
Ii = Indeks bagian terbesar pakan
3.5 Analisis Data
Data yang diperoleh dalam riset disajikan dalam bentuk grafik, gambar
dan tabel. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode
deskriptif bertujuan mendeskripsikan apa yang terlihat atau ada, dimana
didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat hasil, analisis, dan
23
2(Oi -Ei)2
X =∑
Ei
i=1
Keterangan :
2 = nilai chi kuadrat
Oi = frekuensi observasi yaitu jumlah ikan jantan atau betina hasil
pengamatan
24
0.6
50%
0.5
Persentase
0.4
0.3 23%
0.2 13%
8%
0.1 2% 2% 1%
0% 0%
0
Interval TL
Berdasarkan grafik distribusi panjang ikan lele dapat dilihat bahwa ukuran
panjang terendah berada pada interval 220 mm dan tertinggi 303 mm. Terdapat 9
kelas interval dengan 2 kelompok ukuran. Kelompok ukuran pertama, dengan
panjang 40 – 61 mm dengan persentase sebesar 23% sampai pada interval 106 –
127 mm dengan persentase 0%. Kelompok ukuran kedua, dengan interval 128 –
149% sebesar 0% sampai pada interval 216 – 237% dengan persentase sebesar
1%. sedangkan yang terendah berada pada interval 292-303 dengan persentase
1.92%. Distribusi panjang paling banyak pada interval 62 – 83 mm sebesar 50%
atau sebanyak 105 ekor ikan nila.
25
26
0.8 74%
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2 9%
0.1 6% 5% 2%
0% 1% 1% 1%
0
Berdasarkan grafik distribusi bobot ikan lele dapat dilihat bobot ikan
terkecil yaitu interval 23.71 – 46.05 gram dengan persentase 0% dan bobot
terbesar dengan interval 1.36 – 23.7 gram dengan persentase 74%. Ada 2
kelompok ukuran bobot yaitu kelompok pertama dari interval 1.36 – 3.7 sampai
23.71 – 46.05 dan kelompok ukuran kedua dari interval 46.06 – 68.4 gram sampai
180.16 – 202.50 gram.
2.50
y = 2.9242x - 4.629
2.00 R² = 0.9363
r = 0.96
1.50
1.00
0.50
0.00
0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
Gambar 4. Regresi Hubungan Panjang dan Bobot
27
7 6.549
6.332
6
5 4.787
4 3.609
3 2.788
2.209
2 1.790
1.479
1.242
1
0
40-61 62-83 84-105 106-127 128-149 150-171 172-193 194-215 216-237
31.25
68.75
maka dari itu dapat disimpulkan bahwa sifat reproduksi ikan nila ini adalah
poliandri.
Sedangkan berdasarkan perhitungan Chi-Square pada selang kepercayaan
95% (α = 0.05) didapatkan nilai x² hitung sebesar 14,06 dan x²tabel nya 3.84,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai x²hitung lebih besar dari nilai x²tabel
sehingga hipotesa yang diambil H0 ditolak yang artinya nisbah kelamin ikan nila
angkatan adalah tidak seimbang.
140
Jumlah (frekuensi)
120 4
100
80
60 119
40
20
1 2 3
0 2 1 1 1 2 4 1 1
Bobot (Gram)
kelas empat terdapat ikan dengan TKG I sebanyak satu ekor, kelas lima terdapat
ikan dengan TKG I sebanyak satu ekor dan TKG II sebanyak satu ekor, kelas
enam terdapat ikan dengan TKG II sebanyak dua ekor, kelas tujuh terdapat ikan
dengan TKG I sebanyak empat ekor dan TKG II sebanyak dua ekor, kelas delapan
terdapat ikan dengan TKG I sebanyak satu ekor dan TKG II sebanyak 3 ekor,
serta pada kelas sembilan ikan dengan TKG II sebanyak satu ekor. Data TKG I
tertinggi berada pada interval satu dengan jumlah 119 ekor ikan. Sedangkan data
TKG II terdapat pada interval satu dengan jumlah empat ekor ikan.
35
30
Jumlah (ekor)
25
20
15 32
10 3 2
5 2 2 6
3 4
0 1 1 3 2 3 1
Bobot (Gram)
1.00
0.80 0.20 0.72
1.40
0.60
0.40 0.70
0.65
0.20 0.45
0.00 0.00
I II III IV
TKG
1.8000
1.6000
1.4000
1.2000
1.0000
HSI
0.8000 1.6495
0.6000
0.4000
0.2000 0.5051
0.3409
0.1996
0.0000
I II III IV
TKG
Berdasarkan pengamatan dari grafik diatas bahwa nilai HSI terendah pada
TKG I yaitu sebesar 0,1996 dan nilai HSI tertinggi pada TKG IV sebesar 1,6495.
Nilai HSI biasanya dipengaruhi oleh TKG, semakin tinggi TKGnya maka HSInya
semakin tinggi karena di hati terdapat aktivitas vitelogenesis dimana aktivitas
vitelogenesis akan meningkatkan hepato somatik indeks. Namun pada grafik di
atas menandakan bahwa nilai HSI fluktuasi. Fluktuasi tersebut kemungkinan
karena ketersediaan makanan diperairan serta bobot tubuh ikan tersebut karena
selain TKG yang mempengaruhi nilai HSI, makanan serta bobot pun ikut
berpengaruh. Berdasarkan grafik di atas nilai HSI pada TKG IV menurun, hal
tersebut disebabkan oleh penggunaan energi untuk persiapan pemijahan.
4.2.5 Fekunditas
Fekunditas yang didapatkan pada setiap spesies ikan berbeda-beda, hal ini
diduga karena adanya perbedaan ukuran. Effendie (2002) menyatakan bahwa
variasi jumlah telur ikan dapat disebabkan karena adanya variasi ukuran ikan.
Pada beberapa spesies tertentu pada umur yang berbeda-beda memperlihatkan
fekunditas yang bervariasi sehubungan dengan persediaan makanan tahunan
(suplai makanan).
33
70%
60%
50%
40% 29%
30%
20%
10% 2% 0% 1% 0% 0%
0%
JENIS PAKAN
wilayah. Secara umum kebiasaan makan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu faktor habitat hidupnya, kesukaan terhadap jenis makanan tertentu, musim,
ukuran makanan, warna makanan dan umur ikan tersebut. Perubahan persediaan
makanan disuatu badan perairan yang disebabkan oleh perubahan lingkungan
perairan akan merubah pola kebiasaan makan ikan.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum analisis aspek biologi (pertumbuhan,
reproduksi dan kebiasaan makan) pada ikan nila adalah:
1. Ikan nila memiliki dua kelompok ukuran panjang dan satu kelompok
bobot, nilai b sebesar 2,9242 yang berarti nilai b < 3 sehingga dapat
dikatakan bahwa pola pertumbuhan ikan nila bersifat allometrik negatif
atau pertumbuhan panjang tubuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan
bobot ikan. Nilai faktor kondisi pada ikan nila adalah sebesar 1,11 yang
mengindikasikan ikan nila kurus.
2. Rasio kelamin sampel ikan nila adalah 2:1 dimana betina lebih sedikit dari
jantan, sehingga nisbah kelamin ikan nila tidak seimbang. Tingkat
kematangan gonad pada sampel ikan nila baik jantan ataupun betina
mayoritas pada TKG I. Indeks kematangan gonad ikan kembung
perempuan masih dalam tahap berkembang dan nilai IKG masih dibawah
19%. Ikan kembung memiliki nilai fekunditas berkisar 259-3129 dengan
diameter telur tekecil 10 μm dan telur dengan diameter paling besar yaitu
120 μm.
3. Kebiasaan makanan ikan nila dilihat dari indeks preponderan yang
menjadi pakan utamanya adalah detritus sebesar 67% sedangkan
phytoplankton sebagai pakan pelengkap, zooplankton, cacing, fraksi
tumbuhan dan fraksi hewan sebagai pakan tambahan. Ikan nila memiliki
tingkat trofik sebesar 2,70 yang berarti bahwa ikan nila tergolong ikan
omnivora yang cenderung herbivora.
5.2 Saran
Pada praktikum selanjutnya praktikan sebaiknya lebih teliti serta teratur
selama pelaksanaan praktikum sehingga tidak menimbulkan kekeliruan yang
menyebabkan kesalahan yang berdampak bagi hasil praktikum nantinya.
36
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K., dan Khairuman. 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Depok:
Agromedia Pustaka.
Amri, K., dan Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agro
Media Pustaka. Jakarta.
Andy Omar, S. B. 2005. Modul Biologi Perikanan. Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Arie, U. 2000. Pembenihan dan Pembesaran Nila Gift. Jakarta: Penebar Swadaya.
Caddy J.F., and G.D. Sharp. 1986. An Ecological Framework for Marine Fishery
Investigations. FAO Fish. Tech. Pap., 283.
Cholik, F. 2005. Akuakultur. Jakarta: Taman Akuarium Air Tawar.
Dewantoro, G.W. 2001. Fekunditas dan Produksi Larva pada Ikan Cupang (Betta
Splendens Regan) yang Berbeda Umur dan Pakan Alaminya. Fakultas
Biologi, Universitas Nasional Jakarta. Jurnal Iktiologi Indonesia, l. (2): 49
– 52.
Djumanto, Bayu E.P., Vinta S.D., dan Eko S. 2017. Makanan dan pertumbuhan
ikan Nila, Oreochromis niloticus (Forsskål, 1775) tebaran di Waduk
Sermo, Kulon Progo. Jurnal Iktiologi Indonesia, 17(1):83-100.
Effendie, I. M. 2002. Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Pustaka Nusantara.
Effendie, M. 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri.
Effendie, M. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
EL-Sayed A.F.M., Mansour C.R., and Ezzat A.A. 2003. Effects of Dieting Protein
Level on Spawning Performance of Nila Tilapia (Oreochromis niloticus)
Broodstock Reared at Different Water Salinities. Aquaculture, 220 (1) :
619-632.
Everhart, W.H and W.D. Youngs. 1981. Principles of Fishery Science. Ithaca and
London: 2nd Edition Comstock Publishing Associates, a division of
Cornell University Press.
FAO. 2005. Code of Concuct for Responsible Fisheries. Food and Agricultural
Organization of The Unite Nations, Rome.
Froese R., and D. Pauly. 2018. Fish Base. Retrieved from World Wide Web
Electronic Publication: www.fishbase.org
37
38
Petridish Gunting
Penjepit
Kapak
42
43
Aquades Formalin
Larutan Serra
44
Lampiran 3. Prosedur Bagan Alir
Prosedur Analisis Pertumbuhan
Ikan ditusuk menggunakan kapak pada bagian kepala tepat ke otak sampai ikan
mati
45
46
Ikan nila dibedah dari arah urogenital melingkar menuju bagian posterior
operkulum
Organ dalam ikan nila dipilah, dan ambil bagian gonad ikan
Gonad ikan dicacah, kemudian diletakan di object glass dan diberi larutan
Asetokarmin satu tetes.
Gonad ikan diamati untuk menentukan jenis kelamin dan tingkat kematangan
gonad (TKG)
Data di analisis meliputi nilai IKG, HIS, fekunditas, TKT, dan diameter telur
46
47
Data di analisis untuk mengetahui jenis pakan ikan nila, nilai indeks
propenderan, dan tingkat trofik
47
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan
48
49
50
51
Keterangan :
SL = Standard Length
TL = Total Length
Lampiran 9. Data Reproduksi
Diameter Telur
Bobot Gonad Bobot Hati
TKG Jenis Kelamin Fekunditas Telur Kecil Telur Sedang Telur Besar
(g) (g)
(µm) (µm) (µm)
II Betina 0,19 0,44
I Betina 0,01 0,02
I Betina 0,01 0,03
I Betina 0,01 0,03
IV Betina 4,43 1,18 624 100 (melebur) 112 (melebur) 120 (melebur)
I Betina 0,01 0,15
I Betina 0,01 0,08
I Betina 0,01 0,05
II Jantan 0,12 0,92
I Betina 0,01 0,01
I Betina 0,01 0,01
I Betina 0,01 0,01
III Betina 0,83 1,67 259 40 (inti tengah) 60 (inti tengah ) 70 (inti tengah )
I Betina 0,01 0,01
I Betina 0,01 0,01
I Betina 0,01 0,01
II Betina 0,63 0,85
I Jantan 0,01 0,01
I Jantan 0,01 0,01
I Jantan 0,01 0,01
59
59
72 (menuju
IV Betina 1,64 5.12 620 68 (inti tengah) 70 (inti tengah)
kutub)
I Jantan 0,01 0,05
I Jantan 0,01 0,02
I Jantan 0,01 0,06
I Jantan 0,07 0,53
I Jantan 0,01 -
I Jantan 0,01 -
I Betina 0,01 0,01
II Betina 0,32 1,32
I Jantan 0,01 0,24
I Jantan 0,01 0,2
I Jantan 0,01 0,1
II Betina 0,37 1,28
I Jantan 0,01 0,05
I Jantan 0,01 0,05
I Jantan 0,01 35
I Jantan 0,08 0,95
I Jantan 0,01 0,03
I Jantan 0,01 0,03
I Jantan 0,01 0,07
I Jantan 0,03 0,55
I Betina 0,01 0,02
I Betina 0,01 0,02
I Betina 0,01 0,03
61
I Jantan 0,01 -
I Jantan 1 -
I Jantan 1 -
I Jantan 1 -
IV Betina 1,97 1,11 991 1,1 0,7 0,3
I Jantan 0,06 -
I Jantan 0,06 -
I Jantan 0,06 -
II Jantan 0,06 0,31
I Jantan 0,01 -
I Jantan 0,01 -
I Jantan 0,01 -
IV Betina 0,79 0,21 1632 40 45 60
I Jantan 0,01 0,01 - - - -
I Jantan 0,01 0,02
I Jantan 0,02 0,01
II Jantan 0,18 1,06
I Jantan 0,01 0,06
I Jantan 0,01 -
I Jantan 0,01 0,02
III Betina 0,62 1,51 851 20 25 30
I Jantan 0,1 -
I Jantan 0,1 -
I Jantan 0,1 -
III Betina 0,25 1,35 712 15 25 30
66
Fraksi Fraksi
Phytoplankton Zooplankton Detritus Cacing
Hewan Tumbuhan
20% 80%
40% 60%
40% 60%
40% 60%
75% 15% 10%
70% 30%
70% 30%
70% 30%
40% 60%
20% 80%
20% 80%
20% 80%
10% 90%
10% 90%
10% 90%
10% 90%
20% 80%
30% 70%
30% 70%
30% 70%
20% 80%
15% 85%
15% 85%
15% 85%
20% 80%
20% 80%
20% 80%
20% 80%
10% 90%
30% 70%
30% 70%
30% 70%
30% 70%
2% 98%
2% 98%
69
70
2% 98%
20% 50% 30%
53% 47%
56% 44%
60% 40%
70% 30%
55% 45%
25% 75%
40% 60%
10% 90%
100%
7% 93%
100%
30% 35% 20% 15%
40% 30% 30%
35% 35% 20% 10%
30% 10% 60%
40% 60%
60% 40%
60% 40%
65% 35%
14,29% 71,42% 14,29%
67% 33%
50% 50%
33% 67%
100%
100%
20% 80%
40% 40% 20%
20% 80%
30% 60% 10%
10% 80% 10%
100%
7,14% 85,72% 7,14%
100%
100%
100%
10% 90%
10% 90%
10% 90%
71
10% 90%
100%
50% 50%
100%
100%
80% 20%
80% 20%
80% 20%
80% 20%
30% 70%
20% 80%
25% 75%
30% 40% 10% 20%
0% 0% 100% 0% 0% 0%
0% 0% 90% 0% 10% 0%
0% 0% 100% 0% 0% 0%
0% 0% 100% 0% 0% 0%
5% 95%
5% 95%
5% 95%
5% 95%
30% 70%
30% 70%
30% 70%
30% 70%
10% 90%
30% 70%
30% 70%
30% 70%
50% 50%
50% 50%
50% 50%
50% 50%
40% 25% 35%
45% 20% 35%
45% 35% 20%
50% 30% 20%
50% 40% 10%
50% 47% 3%
40% 30% 30%
72
47% 50% 3%
52% 8% 40%
58% 27% 15%
48% 52%
67% 33%
30% 20% 50%
20% 50% 30%
50% 50%
50% 50%
100%
100%
100%
100%
50% 25% 25%
35% 25% 40%
45% 30% 25%
50% 15% 35%
100%
100%
100%
100%
100%
50% 50%
50% 50%
70% 30%
70% 30%
30% 30% 40%
30% 30% 40%
30% 30% 40%
50% 50%
100%
60% 40%
70% 30%
80% 20%
75% 25%
20% 80%
12% 82% 6%
70% 30%
10% 70% 20%
10% 70% 20%
73
10% 90%
100%
30% 70%
30% 70%
30% 70%
100%
100%
20% 80%
100%
100%
100%
100%
100%