Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH NIKOTIN DAN ALKOHOL TERHADAP LAJU

ALIR DARAH BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Disusun Sebagai Laporan Akhir Praktikum Fisiologi Hewan Air


Tahun akademik 2018/2019

Disusun Oleh :

Kelompok 14 /Perikanan A

Yasmin Mumtaz 230110180007


Desy Setyo Wati 230110180016
Fitriyanti 230110180058

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum PENGARUH NIKOTIN DAN ALKOHOL


TERHADAP LAJU ALIR DARAH BENIH IKAN
MAS (Cyprinus carpio)
Kelas Perikanan – A
Kelompok Nama NPM
1. Yasmin Mumtaz 230110180007
14 2. Desy Setyo Wati 230110180016
3. Fitriyanti 230110180058

Jatinangor, April 2019

Asisten Laboratorium

Khasanatur Rosyidah
NPM. 230110150139

Dosen Penanggung Jawab Praktikum


Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air

Irfan Zidni, S.Pi.,MP.


NIP. 19901112 201604 3 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan

Hidayah-Nya salah satu rangkaian pelaksanaan praktikum Fisiologi Hewan Air

dapat terselesaikan.

Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah

membantu, khususnya Dosen Pembimbing Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air dan

asisten pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing kami sampai pada

penyusunan laporan lengkap Fisiologi Hewan Air ini. Tak lupa kami mengucapkan

banyak terima kasih kepada Ayah dan Ibu yang tak jemuh-jemuhnya memberikan

motivasi kepada kami kearah yang positif.

Penyusunan laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air ini dibuat

semaksimal mungkin dan semoga dapat bermanfaat untuk kedepannya.

Jatinangor, April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

BAB Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................. v
DAFTAR GRAFIK............................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vii

I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................ 1
1.3 Manfaat Praktikum. ......................................................................... 1

II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Ikan Mas ........................................................................................ 2
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas...................................................................... 2
2.1.2 Fisiologi Ikan Mas ......................................................................... 2
2.2 Darah Ikan ..................................................................................... 3
2.2.1 Sistem Peredaran Darah Ikan ........................................................ 3
2.2.2 Laju Alir Darah ........................................................................... 4
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Alir Darah .................... 4
2.3 Nikotin........................................................................................... 5
2.4 Alkohol .......................................................................................... 5

III BAHAN DAN METODOLOGY


3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................ 7
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 7
3.2.1 Alat ................................................................................................ 7
3.2.2 Bahan ............................................................................................. 7
3.3 Prosedur Praktikum ....................................................................... 8

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Kelompok ............................................................................. 9
4.2 Data Kelas ..................................................................................... 9

V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan........................................................................................ 12
5.2 Saran .............................................................................................. 12

iii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 13

LAMPIRAN .................................................................................................... 15

iv
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
1. Alat Praktikum ............................................................................... 7
2. Bahan Praktikum ............................................................................ 7
3. Data Kelompok .............................................................................. 9

v
DAFTAR GRAFIK

No Judul Halaman
1. Grafik Distribusi Nilai Hematokrit Ikan Mas ...................................... 9
2. Grafik Hubungan Bobot Ikan Mas dengan Nilai Hematokrit .............. 11

vi
DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman
1. Alat Praktikum ............................................................................... 15
2. BahanPraktikum ............................................................................. 17
3. Prosedur Praktikum ........................................................................ 18
4. Kegiatan Praktikum ........................................................................ 19
5. Data Angkatan ................................................................................ 21

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut (Mayhoneys 2008) mengatakan darah merupakan gabungan dari
cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri,
kapiler, dan vena, yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan
membawa karbondioksida serta hasil limbah lainnya. Darah mempunyai suatu
komposisi yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu sel darah dan plasma darah
yang mengandung bahan-bahan penyusunnya. Komposisi terbesar yang terkandung
dalam darah adalah air sebagai media yang memfasilitasi sejumlah factor yang tak
terdispensasi dalam pembentukan darah. Satu millimeter kubik darah ikan
mengandung sekitar 5 juta corpuscle berwarna merah yang disebut leukosit dan
200.000 hingga 300.000 platelet yang disebut trombosit. Komponen lain adalah
garam mineral dan substansi organik terlarut (Soewolo 2005).
Pemberian nikotin pada sirip ekor benih ikan mas menimbulkan aliran darah
pada pembuluh di sekitar sirip caudal menjadi lebih cepat dari keadaan normal. Hal
ini dikarenakan sifat nikotin sebagai fasa kontriksi yang dapat menyempitkan
pembuluh darah dan memperbesar tekanan darah, akibatnya aliran darah akan
meningkat. Hal ini membuktikan bahwa nikotin akan mempengaruhi aliran darah
dengan cara mempercepat aliran darah pada tubuh.
Pemberian alkohol pada sirip ekor benih ikan mas menyebabkan aliran darah
pada pembuluh di sekitar sirip caudal menjadi lebih lambat dari keadaan normal.
Hal ini dikarenakan sifat alkohol sebagai fasa dilatasi yang dapat memperlebar
pembuluh darah dan memperkecil tekanan darah, akibatnya kecepatan aliran darah
menjadi lebih lambat. Hal ini membuktikan bahwa alcohol akan mempengaruhi
aliran darah dengan cara memperlambat aliran darah dalam tubuh.
Sistem peredaran darah pada ikan mas yaitu sistem peredaran darah tertutup.
Sistem peredaran darah tertutup yaitu berarti darah tidak pernah keluar
dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya.
Darah memberi bahan materi dengan cara difusi yang melalui dinding yang tipis

1
dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembuluh yang ke dua.
Peredaran darah tunggal juga dapat diartikan sebagai peredaran darah yang darah
nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuhkemudian masuk ke jantung.

1.2 TujuanPraktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengamati pengaruh penambahan alkohol pada laju alir darah benih
ikan mas.
2. Mengamati pengaruh penambahan nikotin pada laju alir darah benih
ikan mas.
1.3 ManfaatPraktikum
Manfaat praktikum ini adalah :
Praktikan dapat mengetahui pengaruh penambahan larutan alkohol dan
nikotin pada benih ikan mas (Cyprinus carpio).

vii
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Sejarah Ikan Mas atau common carp (Cyprinus carpio) di Indonesia yaitu
berasal dari daratan China, Rusia (Santoso 1993) Eropa, Taiwan dan Jepang.Ikan
Mas merupakan jenis ikan air tawar yang sudah lama dibudidayakan, bernilai
ekonomis, dan terdomestikasi dengan baik di dunia. Daerah Cina, para petani telah
membudidayakan sekitar 4000 tahun lalu, sedangkan di Eropa beberapa ratus tahun
lalu. Sejumlah varietas dan subvarietas ikan mas telah banyak dibudidayakan di
Asia Tenggara dan menjadi ikan konsumsi serta ikan hias (Ismail dan Khumaidi
2016).

2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Menurut Saanin (1984) klasifikasi ikan mas adalah sebagaiberikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio.

2.1.2 Fisiologi Ikan Mas


Kondisi fisiologi pada ikan sangat dipengaruhi oleh lingkungannya
(Windarti, dkk 2010). Proses fisiologis dalam ikan yaitu tingkat respirasi, makan,
metabolisme, pertumbuhan, perilaku, reproduksi dan tingkat detoksifikasi dan
bioakumulasi dipengaruhi oleh suhu (Fadhil et al. 2011). Setiap ikan memiliki
rentang suhu yang optimal bagi pertumbuhannya. Ikan yang hidup di lingkungan
lebih hangat memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih cepat tetapi cenderung
memiliki jangka hidup yang lebih pendek daripada ikan pada lingkungan air dingin.
Suhu air yang tinggi dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh ikan sehingga
konsumsi pakan meningkat (Kausar dan Salim 2006).
3

Perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan deras seperti di pinggiran
sungai atau danau merupakan habitat ikan mas . Ikan mas dapat hidup baik di daerah
dengan ketinggian 150-600 meter di atas permukaan air laut, pada suhu 25-30° C,
DO >3, salinitas 0 dan pH air antara 7-8 (Khairuman, dkk. 2008). Menurut Vonti
(2008) Semakin tinggi suhu air, maka kandungan oksigen terlarut akan semakin
sedikit. Sebaliknya jika suhu air semakin rendah maka kandungan oksigen terlarut
akan semakin besar.

2.2 Darah Ikan


Menurut (Mayhoneys 2008) mengatakan darah merupakan gabungan dari
cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri,
kapiler, dan vena, yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan
membawa karbondioksida serta hasil limbah lainnya.
Darah mempunyai suatu komposisi yang terdiri dari dua komponen utama,
yaitu sel darah dan plasma darah yang mengandung bahan-bahan penyusunnya.
Komposisi terbesar yang terkandung dalam darah adalah air sebagai media yang
memfasilitasi sejumlah factor yang tak terdispensasi dalam pembentukan darah.
Satu millimeter kubik darah ikan mengandung sekitar 5 juta corpuscle berwarna
merah yang disebut leukosit dan 200.000 hingga 300.000 platelet yang disebut
trombosit. Komponen lain adalah garam mineral dan substansi organic terlarut
(Soewolo 2005).
Sel darah merah berbentuk seperti piringan membulat, cekung pada dua
sisinya dan diameternya mendekati sekitar 1 per 7.500 milimeter. Komponen
terpenting dalam sel darah merah kebiruan dan memiliki kemampuan untuk
mengikat oksigen dan mengangkut oksigen tersebut mulai dari insang keseluruh
jaringan tubuh dan melepaskan oksigen dalam jaringan pembuluh kapiler.

2.2.1 Sistem Peredaran Darah Ikan


Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis yang
terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung teleostei
terdiri atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau
pompa piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka
3

daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari
tekanan arteri, dan tekanan arteri lenih besar dari tekanan arterionale. (Soewolo
2005). Akibat adanya perbedaan tekanan darah.
Sistem peredaran darah tunggal juga dapat diartikan sebagai peredaran
darah yang darah nya dari insang langsung beredar ke seluruh tubuhkemudian
masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute
dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung. Jantung
merupakan organ utama yang memiliki fungsi sebagai pompa tekan merangkap
pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri
ke seluruh tubuh sampai kekapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena
dan kembali ke jantung.
Pada insang, terjadi pelepasan karbon dioksida ke dalam air dan oksigen
berdifusi dari air ke dalam insang sehingga darah yang meninggalkan insang
merupakan darah bersih yang kaya akan oksigen. Melalui aorta dorsalis, darah
diedarkan ke seluruh tubuh. Darah dari tubuh bagian depan kembali ke jantung
melalui vena kardialis anterior dan vena kardialis posterior dan seterusnya
(Karmana 2008).

Adapun berapa organ yang memiliki peran dalam sistem peredaran darah
ikan antara lain :
1. Sinus Venosus
Sinus Venosus merupakan ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir
tidak mengandung jaringan otot.Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan
dari septum transversum, yang memisahkanrongga pericardial dari rongga
pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinusvenosus melalu
sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinushepaticus
yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus.Vena coronaria yang
datangdari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus. Dari sini darah
melalui lubang sinusatrial masuk ke dalam atrium.
2. Atrium
Atrium merupakan ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak
anterior dari sinus venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular
3

diteruskan ke dalam rongga ventrikel. Lubangini dijaga oleh klep atau katup
atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.
3. Ventrikel
Ventrikel ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium
saja danmemompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk
oleh dua lapisan ototyaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam
disebut spongi. Bagian inimenerima darah dari atrium melalui atrioventricular.
Ujung anterior dari ventrikel tumbuhmemanjang dan berdinding tebal, di dalamnya
terdapat suatu seri klep semilunar.
4. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak
mempunyai bulbus arteriosus.Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah
tereduksi menjadi suatustruktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus
(perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.

2.2.1 Laju Alir Darah


Laju alir darah pada ikan mas yaitu terdiri dari jantung (cor) sebagai
pusatnya dan pembuluh darah nadi (arteri) dan balik (vena). Jantung terletak dalam
rongga pericardium dibawah faring.Jantung ikan terdiri dari dua ruang, serambi
(atrium) dan bilik (ventrkel). Jantung berisi darah yang sudah dipakai yang berasal
dari tubuh bagian depan dan belakang. Dari jantung melalui bulbus artriosus darah
mengalir ke insang. Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi dalam arteri branchialis
afferent dan arteri branchialis efferent dalam filament insang. Selanjutnya melalui
aorta dorsalis, darah menuju ke tubuh bagian depan dan belakang (Soemadji dkk.
1993).

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Alir Darah


Menurut (Nofrizal 2009) faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah
yaitu:
1. Aliran darah vena terjadi karena efek pompa jantung.
2. Tekanan negatif rongga toraks.
3. Kontraksi otot rangka.
3

4. Adanya katup-katup vena pada pembuluh darah vena di bagian bawah jantung.

2.3 Nikotin
Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang
ditemukan secara alami di berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat.
Selain itu nikotin yaitu berupa zat yang beracun, berminyak, memiliki warna kuning
pucat dan dapat berubah menjadi coklat apabila terpapar di udara.Nikotin
merupakan 0.3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari hasil
biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun.
Nikotin memiliki ciri-ciri yaitu memiliki bau yang menyengat dan rasa yang
tajam. Nikotin merupakan racun syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan
baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan
kecanduan. Nikotin memiliki kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi
penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin
tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker. Pada
penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan nikotin dapat
menyebabkan gangguan irama jantung, merusak lapisan dalam pembuluh darah
serta dapat meningkatkan daya lekat trombosit.

2.4 Alkohol
alkohol adalah senyawa menyerupai air yang satu hidrogennya diganti oleh
rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol, alkohol mempunyai titik didih
yang tinggi dibandingkan alkana-alkana yang jumlah atom C nya sama. Hal ini
disebabkan antara molekul alkohol membentuk ikatan hidrogen. Rumus umum
alkohol R – OH, dengan R adalah suatu alkil baik alifatis maupun siklik. Dalam
alkohol, semakin banyak cabang semakin rendah titik didihnya. Sedangkan dalam
air, metanol, etanol, propanol mudah larut dan hanya butanol yang sedikit
larut. Alkohol dapat berupa cairan encer dan mudah bercampur dengan air dalam
segala perbandingan (Brady 1999).
Beberapa jenis alkohol yaitu yang ditentukan oleh posisi atau letak gugus
OH pada rantai karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain : Alkohol
primer meupakan alkohol yang gugus –OH nya terletak pada C primer yang terikat
3

langsung pada satu atom karbon yang lain contohnya : CH3CH2CH2OH (C3H7O).
Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder
yang terikat pada dua atom C yang lain. Terakhir alkohol tersier adalah alkohol
yang gugus –OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga
atom C yang lain (Fessenden 1997).

Alkohol merupakan zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam


jumlah kecil memungkinkan mempunyai efek stimulasi ringan. Meskipun
pengaruh terhadap individu berbeda –beda, terdapat hubungan antara konsentrasi
alkohol di dalam darah (Blood Alkohol Concentration –BAC) dan efeknya.
Euphoria ringan akan terjadi seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol
di dalam darah.Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa penambahan zat-
zat kimia tersebut (nikotin dan alkohol) sangat berpengaruh terhadap
kecepatan aliran darah.
BAB III
BAHAN DAN METODOLOGI

3.1 Tempat danWaktu


Praktikum Fisiologi Hewan Air mengenai “Pengaruh Nikotin dan Alkohol
Terhadap Laju Alir Darah Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio)” dilakukan di
Laboratorium Fisiologi Hewan Air Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran dan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 April 2019
pukul 07.30-09.30 WIB.

3.2 Alat dan Bahan


Berikut ini merupakan alat dan bahan yang digunakan praktikum.
3.2.1 Alat
Berikut ini adalah alat-alat yang digunakan dalam praktikum fisiologi hewan
air.

Tabel 1. Alat Praktikum


No. Nama Alat Kegunaan
1 Mikroskop Untuk mengamati laju peredaran darah
pada ikan mas
2 Hand Counter Untuk menghitung banyaknya laju
peredaran darah ada ikan dibagian ekor
ikan
3 Cawan Petri Untuk menyimpan ikan pada saat
diamati di mikroskop
4 Pipet Tetes Untuk menetesi larutan
Nikotin,Alkohol, dan Aquades pada
ikan
5 Toples Plastik Untuk tempat ikan

3.2.2 Bahan
Berikut ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum fisiologi
hewan air.

7
3

Tabel 2. Bahan Praktikum


No. Nama Bahan Kegunaan
1 3 Ekor Benih Ikan Mas Sebagai objek pengamatan
2 Alkohol Sebagai bahan perlakuan ikan
terhadap laju peredaran darah
3 Nikotin Sebagai bahan perlakuan ikan
tehadap laju peredaran darah
4 Aquades Sebagai bahan perlakuan ikan
terhadap laju peredaran darah
5 Kapas Untuk menutu operkulum
8

3.3 Prosedur Praktikum


Berikut ini adalah tahapan prosedur praktikum:
1. Diambil ikan dari akuarium stok, lalu pindahkan ke dalam toples plastik.
2. Dipindahkan 1 benih ikan mas dari toples plastik ke cawan petri
3. Ditutup operkulum dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi
kemudian berikan setetes larutan Aquades sebagai perlakuan pertama
dibagian ekor ikan.
4. Disimpan benih ikan mas dimikroskop lalu amati bagian ekor yang telah
ditetesi larutan Aquades .
5. Setelah menemukan aliran darah vena atau aorta hitung dengan Hand
Counter selama 1 menit.
6. Dipindahkan ikan yang telah diamati ke dalam toples plastik air yang
berbeda.
7. Kemudian amati ikan yang ditetesi larutan Alkohol dan hitung kembali
selama 1 menit
8. Lalu yang terakhir amati ikan yang ditetesi larutan Nikotin dan hitung
kembali selama 1 menit.
9. Setelah didapat nilai laju peredaran darah dengan 3 perlakuan berbeda,
kemudian dicatat pada logbook.
11

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Kelompok


Berikut ini grafik hasil pengamatan kelompok:

DATA KELOMPOK
250
Laju Alir Darah Ikan Mas (x)

200
150
100
50
0
Aquades Nikotin Alkohol

Grafik 1. Data kelompok

Berdasarkan hasil praktikum kelompok 14, didapati data bahwa benih ikan
mas yang ditetesi dengan aquades memiliki laju alir darah sebanyak 145 kali,
kemudian jika ditetesi dengan nikotin laju alir darahnya menjadi 192 kali, dan saat
ditetesi dengan alkohol laju alir darahnya menjadi 101 kali.

4.2 Data Angkatan


Berikut ini adalah grafik data kelas yng didapatkan:

DATA KELAS
250
Laju Alir Darah Ikan Mas (x)

200
150
100
50
0
Aquades Nikotin Alkohol
Gambar 2. Grafik Kelas

7
8

Dari grafik yang ditampilkan diatas, didapati data rata-rata laju alir darah ikan
mas pada saat ditetsi dengan akuades mendapatkan nilai 213,7 kali, sedangkan saat
ditetesi dengan nikotin laju alir darahnya menjadi 236,7 kali dan saat ditetesi
dengan alkohol laju alir darahnya menjadi 150,5 kali.
Dari data tersebut laju alir darah pada ikan akan semakin cepat jika ditetesi
dengan nikotin yaitu hingga mencapai 236,7 kali. Hal ini dikarenakan sifat nikotin
sebagai fasa kontriksi yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan memperbesar
tekanan darah, akibatnya aliran darah akan meningkat. Hal ini membuktikan bahwa
nikotin akan mempengaruhi aliran darah dengan cara mempercepat aliran darah
pada tubuh (Fatimah 2016).
Pemberian alkohol pada sirip ekor benih ikan mas mendapatkan nilai 150,5
kali menyebabkan aliran darah pada pembuluh di sekitar sirip caudal menjadi lebih
lambat dari keadaan normal. Hal ini dikarenakan sifat alkohol sebagai fasa dilatasi
yang dapat memperlebar pembuluh darah dan memperkecil tekanan darah,
akibatnya kecepatan aliran darah menjadi lebih lambat. Hal ini membuktikan
bahwa alcohol akan mempengaruhi aliran darah dengan cara memperlambat aliran
darah dalam tubuh (Fatimah 2016).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Laju alir darah pada ikan mas akan semakin cepat saat ditetesi dengan
nikotin, dan
2. Laju alir darah pada ikan mas akan semakin lambat saat ditetesi
dengan alkohol.

5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan pelaksanaan praktikum harus tepat
waktu dan melaksanakan kegiatan praktikum dengan tema lain seperti “Laju Alir
Darah Pada Ikan Lumba-lumba”.

12
DAFTAR PUSTAKA

Andreson, D.P. & G.L. Rumsey. 1995. Injection or Immersion Delivery of Selected
Immonastimulants to Trout Demonstrate Enhancements of non Specific
Defence mechanisms and protectif immunity ,p : 413-426 in M. Sharif , J.R.
Arthur, R.p. Subangsihe (Eds.), Diseased in Asian Aquaculture II.
Proceeding second symposium on Diseased in Asian aquaculture. 25-29th
Oktober 1993. FHS-AFS
Andreson. 1992. Immonastimulants,Ajduvants and Vaccine carrier in Fish :
Application to aquaculture. An. Rev .Fish Dis 2: 281-301
Fadil, M.S. Syaifullah. Zakaria, I.J. 2011.Kajian Beberapa Aspek Fisika Kimia air
dan Aspek Fisiologis Ikan yang ditemukan pada aliran buangan Pabrik
Karet di sunga Batang Arau. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas
Andalas. Padang.
Irianto, A. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Isnaeni,W. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius:Yogyakarta

Khairuman dan Khairul. 2008. Ikan Baung Peluang Usaha dan Teknik Budidaya
Intensif. P.T. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2014. KHV dalam budidaya ikan Nila dan

Ikan Mas. Diakses pada tanggal 29 maret 2019 dari KKP.co.id

Kuswardani. 2, 2006. Effect of Cropping Systems and Farming Systems to the

Diversity of Journal of Physics: Conference Series 1116 (5)

Nabib, R. dan Pasaribu, F. 1989. Patologi dan Penyakit Ikan. Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. Pusat
Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor.

Nofrizal. 2014. aktivitas jantung ikan mas.Diakses pada tanggal 29 maret 2019

dari jurnal-iktiologi.org

13
8

Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Jilid 1. Bandung:


Binadjipta

Santoso.1993. Budidaya Ikan Mas. Yogyakarta


Soewolo.2005. Fisiologi Ikan. Malang: UM Press.

Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Universitas Negeri Malang Press. Malang.


Tszuzuki .2001. Nilai Hematokrit terhadap Kesehatan Ikan.Diakses pada tanggal
29 maret 2019 dari media.unpad.ac.id
Vonti, O. 2008. Gambaran darah ikan mas (Cyprinus Carpio Linn) Strain Sinyonya
yang Berasal dari daerah Ciampea-Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor.
Windarti, T. E., Chaidir P., Deni E., Yulianti. 2010. Fisiologi Hewan Air.
Pekanbaru: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
LAMPIRAN
16

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat Praktikum

Mikroskop
Stopwatch

Cawan Petri Pipet Tetes

Toples Plastik
16

Lampiran 2. Bahan Praktikum

Kapas

3 Buah Benin Ikan Mas

Aquades
Nikotin

Alkohol
17
18

Lampiran 3. ProsedurPraktikum

Ambil 3 benih ikan lalu simpan di cawan petri

Ikan 1 ditetesi larutan Aquades

Simpan benih ikan terutama dibagian ekor pada mikroskop

Hitung dengan Hand Counter selama 1 menit

Simpan benih ikan yang telah diamati ke dalam toples plastik yang berbeda

Lalu ganti dengan benih ikan yang telah ditetesi lartan Alkohol lalu hitung
kembali selama 1 menit dan yang terakhir benih ikan yang ditetesi larutan
Nikotin
19

Lampiran 4. Kegiatan Praktikum

Ambil ikan dari toples plastik


Tutup Operculum dengan kapas basah

Amati laju peredaran darah ikan pada


bagian ekor dengan menggunakan Simpan benih ikan di cawan petri tetesi
mikroskop dengan larutan Aquades

Tetesi benih ikan yang kedua dengan


Lalu masukan benih ikan yang telah diamati
larutan Alkohol
ke dalam toples plastic yang berbeda
20

Laju Peredaran Darah yang diamati

Terakhir tetesi benih ikan ketiga dengan


menggunakan larutan Nikotin
22

Lampiran 5. Data Angkatan


Berikut ini adalah tabel angkatan tentang nilai hematokrit pada ikan mas :
Tabel 4. Data Kelas A

Kelompok Aquades Nikotin Alkohol


1 233,5 268,6 191,5
2 332,6 392,6 259,3
3 287 305 237
4 257,6 263,6 197,7
5 111,3 179 109
6 215 273 101
7 242,9 269,7 144,1
8 259,2 307,5 183,1
9 267 211 183
10 272,9 313,2 236
11 206,3 242,3 80,7
12 145 293.5 101
13 210 269 151,1
14 145 192 101
15 159,9 216 105,1
16 177 200 169
17 210 219 158
18 186 156 42
19 142,5 221,5 111,5
Rata-Rata 213,7 236,7 150,5

Anda mungkin juga menyukai