230110150230
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
DAFTAR ISI
1
BAB
HALAMAN
DAFTAR TABEL....................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................
iv
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................
1.2 Tujuan..................................................................................
1.3 Manfaat...............................................................................
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Ikan Koi............................................................
2.2 Sistem Pernafasan Ikan Nilem............................................
2.3 Suhu....................................................................................
2.4 Dissolve Oxygen.................................................................
2.5 Konsumsi Oksigen..............................................................
2.6 Laju Metabolisme................................................................
III
12
12
12
3
4
6
7
9
10
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu...............................................................
3.2 Alat dan Bahan....................................................................
3.3 Prosedur...............................................................................
IV
1
2
2
14
15
17
17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................
18
LAMPIRAN.............................................................................
19
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Darah adalah
beberapa bahan terlarut dan tempat eritrosit, leukosit dan beberapa bahan
lain yang tersuspensi. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung (yang
merupakan pusat pemompaan darah), arteri (pembuluh darah dari jantung),
kapiler (yang menghubungkan arteri dengan vena) dan vena (pembuluh
darah yang menuju jantung). Sistem peredaran darah pada ikan disebut
sistem peredaran darah tunggal. Yang dimaksud dengan peredaran darah
tunggal adalah dimana darah hanya satu kali saja melewati jantung. Darah
yang terkumpul dari seluruh tubuh masuk ke atrium. Pada saat relaksasi,
darah mengalir pada sebuah katup kedalam ventrikel yang berdinding
tebal. Kontraksi dari ventrikel ini sangat kuat sehingga menyebabkan
darah keluar menuju jaringan kapiler insang lalu dari insang darah
mengalir ke jaringan kapiler lain dalam tubuh. Pertukaran zat-zat pun
terjadi pada saat pengaliran darah ini.
Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel
tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon
dan enzim ke organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi dari air
dengan karbondioksida terjadi pada bagian semipermeable yaitu pembuluh
darah yang terdapat di daerah insang. Selain itu, di daerah insang terjadi
pengeluaran kotoran yang bernitrogen.
Pengukuran yang paling sering dilakukan dalam penelitian system
sirkulasi darah adalah tekanan dan aliran. Dalam percobaan ini akan
dibuktikan bagaimana pengaruh tetsan alcohol dan tetesan nikotin yang
2
sirip ekor benih ikan ar-ar terhadap laju alir darah dibandingkan dengan
penambahan aquades sebagai kontrol.
3
Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui pengaruh
laju alir darah yang terjadi pada sirip caudal ikan ar-ar akibat pemberian
aquades, nikotin dan alkohol.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
: Animalia
Phylum
Class
Order
Family
Genus
: Chordata
: Esteichthyes
: Ostariophysi
: Cyprinidae
: Cyprinus
: Cyprinus carpio
2.2
yang terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung
teleostei terdiri atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu
silinder atau pompa piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus
berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung
lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lenih besar dari tekanan
arterionale. Akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi
(Soewolo, 2005 : 225).
Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi
jantung, yaitu: yang pertama energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir
dan yang ke-dua energi potensial yang tersimpan dalam pembuluh darah dan
menimbulkan tekanan darah. Selain itu, aliran darah juga dipengaruhi oleh
viskositas darah. Bila viskositas darah meningkat maka aliran darah akan
melambat. Kontrol terhadap jantung, didasarkan pada dua mekanisme, yakni
adrenergik dan cholinergik. Adrenergik merangsang jantung berkontraksi,
sedangkan cholinergik menyebabkan relaksasi. Kedua proses yang saling
bertentangan ini menyebabkan jantung dapat memompa darah dan mengisinya
kembali. Darah dipompa keluar selama kontraksi ventrikel (systole) dan diikuti
oleh periode relaksasi dan pengisian kembali (diastole) (Sukiya 2005).
2.3
Nikotin
Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organik, sebuah alkaloid yang
ditemukan secara alami di berbagai macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat.
Nikotin merupakan 0.3 sampai 5% dari berat kering tembakau yang berasal dari
hasil biosintesis di akar dan diakumulasikan di daun. Nikotin merupakan racun
syaraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis
insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan.
Nikotin memiliki kemampuan karsinogen terbatas yang menjadi penghambat
kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotin tidak
menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
Pada penggunaannya, nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan peredaran
darah, sehingga aliran darah lebih cepat.
2.4
Alkohol
Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah
13
BAB III
METODOLOGI
3.1
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 November 2016. Pukul 10.00 s/d selesai.
3.2
berikut :
1
Alat :
Mikroskop untuk melihat aliran darah ikan secara jelas
Hand counter, untuk menghitung jumlah aliran darah ikan
Beaker glass, untuk menyimpan ikan sementara sebelum di
identifikasi
Stopwatch / jam tangan, untuk mengatur jumlah waktu yang
diperlukan
Pipet tetes, mengambil cairan alkohol, nikotin maupun aquades
Bahan :
3.3
Ikan koi
Aquades
Larutan alkohol 70%
Larutan nikotin
Kapas
Prosedur Praktikum
Dalam praktikum ini langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah :
Diambil seekor ikan koi, diletakkan dalam petridisk, ditutup insang dengan kapas basah.
Amati aliran darah pada bagian sirip ekor akan terlihat beberapa macam aliran pembuluh
darah
14
Sirip ekor di basahi dengan aquades lalu hitung berapa jumlah aliran darah permenit yang
melalui satu tempat tertentu, ulangi sebantyak tiga kali dengan ikan berbeda
Setelah selesai, teteskan larutan nikotin secukupnya pada sirip ekor ikan koi lalu amati dan
hitung berapa jumlah aliran darah permenit yang melalui satu tempat tertentu, ulangi
sebanyak tiga kali.
Setelah selesai, bilas sirip ekor ikan dengan aquades agar terbebas dari pengaruh nikotin, lalu
teteskan alcohol 70% secukupnya pada sirip ekor ikan tersebut lalu amati dan hitung berapa
jumlah aliran darah permenit yang melalui satu tempat tertentu, ulangi sebanyak tiga kali.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL PENGAMATAN
A. Data pengamatan kelompok
Kelompok
1
15
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Rata-Rata
4.2
212
170
135
210
123
158
160
181
228
201
259
136
63
345
155
189
163
98
140
175
171
174
272
129
176
256
148
266
149
266
255
222
253
167
53
357
166
219
251
191
191
227
191
258
172
212
117
194
105
114
208
139
112
147
217
122
99
321
98
132
134
94
104
132
107
124
PEMBAHASAN
Kegiatan praktikum yang dilakukan kali ini yaitu praktikum pengaruh dari
penambahan senyawa nikotin dan alkohol terhadap laju peredaran darah dari ikan
koi ( Cyprinus carpio), Praktikum yang dilakukan menghasilkan data-data diatas,
untuk mengetahui pengaruh nikotin dan alkohol terhadap laju aliran darah pada
ikan koi (Cyprinus carpio), dilakukan penghitungan dengan mengamati aliran
darah pada bagian ekor ikan yang telah di tetesi larutan aquades, nikotin , dan
alkohol 70% dengan menggunakan mikroskop.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan kelompok kami didapatkan hasil
perhitungan laju peredaran darah setelah di tambahkan nikotin sebanyak 357,
dengan penambahan alkohol sebanyak 321, dan dengan penambahan aquades
sebanyak 345. Perhitungan laju peredaran darah di lakukan selama satu menit
untuk tiap larutan yang di tambahkan.
16
Pada saat ikan ditetesi larutan uji aquades pada sirip caudal terlihat aliran
darah pada ikan berjalan normal, karena aquades merupakan air hasil destilasi /
penyulingan sama dengan air murni atau H2O ( H2O hampir tidak mengandung
mineral). Ketika ditetesi larutan uji nikotin aliran darah pada ikan sangat cepat
dikarenakan larutan
ditambahkan pada pembuluh, maka nikotin tersebut akan dibawa oleh aliran darah
menuju otak dan bereaksi dengan otak, maka otak akan memberikan sinyal
kepada kelenjar adrenalin untuk mengeluarkan hormon-hormon adrenalin,
sehingga mengakibatkan pembuluh darah menjadi kecil atau menyempit, hal
inilah yang memicu jantung memompa darah lebih cepat dan pada akhirnya aliran
darah menjadi cepatsehingga aliran darah yang mengalir ke jantung menjadi lebih
cepat. Sedangkan pada saat ikan ditetesi oleh alkohol 70% laju peredaran darah
ikan melambat. Hal tersebut bisa terjadi karena alkohol bersifat fasa konstriksi
sehingga dapat menekan susunan saraf pusat dan melambatkan aliran darah yang
menuju ke jantung.
Dibandingkan hasil kelompok kami dengan data kelas terlihat adanya
perbedaan signifikan pada hasil yang didapat antara kelompok kami dengan
kelompok lainnya. Hal tersebut dikarenakan kelompok kami tidak menggunakan
hand counter sebagai alat ukur laju peredaran darah pada ikan koi sehingga terjadi
perbedaan signifikan pada hasil perhitungan laju peredaran darah pada ikan koi,
disamping itu apabila melihat data hasil kelas terdapat kejanggalan pada data
kelas yakni laju peredaran darah pada kelompok 14 dengan larutan uji alkohol
lebih tinggi dibanding denngan laju peredaran darah yanng ditambahkan larutan
uji berupa nikotin. Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat praktikum ikan
yang digunakan tidak dicelupkan kembali ke air sehingga saat memulai pengujian
kecepatan laju peredaran darah ikan yang diamati sudah dalam keadaan lemas
karena kekurangan oksigen sehingga kemampuan jantung untuk memompa darah
melemah dan menyebabkan turunnya laju kecepatan peredaran darah pada ikan
yang diuji.
Faktor lain yang menyebabkan lambatnya laju peredaran darah pada ikan
yang diuji yakni pemberian larutan alkohol
17
menyebabkan matinya kerja saraf atau dapat memperlambat kerja saraf, sehingga
pembuluh menjadi melebar dan aliran darah menjadi lambat, sehingga
penambahan nikotin sebagai uji kedua tidak ada pengaruhnya sama sekali
terhadap laju aliran darah pada ikan koi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
normal. Pada pemberian larutan nikotin aliran darah pada ikan berjalan lebih cepat
dikarenakan sistem kerja jantung menjadi lebih cepat sehingga aliran darahnya
juga menjadi cepat. Pada saat pemberian larutan alcohol 70% aliran darah pada
ikan menjadi lambat dan lama-kelamaan berhenti bergerak. Hal ini membuktikan
bahwa berbagai media larutan dapat mempengaruhi laju aliran darah ikan.
5.2
Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, H. 2000. Budidaya Ikan Koi. Penebar Swadaya. Jakarta
18
LAMPIRAN
19