Anda di halaman 1dari 10

Teknik Pengambilan Hemolimfa Untuk Pengukuran

Beban Kerja Osmotik

Sutriani1 dan Muh. Ramadhan2


1) Mahasiswa Jurusan BDP FPIK UHO
2) Asisten Praktikum Fisiologi Hewan Air FPIK UHO
Jl. HEA Mokodompit Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93232, Telp/Fax:
082128988209
1. Sutriani14032000@gmail.com
2. ramamuhammad501@gmail.com
Diterima : Mei 2020 ; disetujui : Mei 2020

Abstark

Fisiologi hewan air adalah Ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel
dari suatu organisme (ikan sebagai hewan air). Termasuk dalam Fisiologi Hewan Air adalah Penyesuaian diri
terhadap lingkungan (adaptasi), Metabolisme, Peredaran darah, Respirasi, Reproduksi dan Pengambilan
makanan (nutrisi). Hemolimfa adalah jaringan cair yang dimiliki invertebrata dan homolog dengan darah dan
limfa vertebrata. Kepiting bakau (scilla serrate) merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang potensial
untuk dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi, terutama yang matang gonad atau sudah bertelur,
dewasa, dan gemuk. Keberadaan spesies ini sudah banyak dibudidayakan di tambak, dan benih kepiting diambil
dari alam, seperti yang sudah dilakukan pembudidaya di Karawang, Jawa Barat. Budidaya kepiting bakau yang
telah dikenal oleh masyarakat adalah kegiatan pembesaran benih menjadi ukuran konsumsi, penggemukan,
produksi kepiting cangkang lunak, dan produksi kepiting bertelur. Metode yang digunakan adalah metode
penyuntikan. Hasil pengamatan yang diperoleh terdiri dari berwarna putih yang dimana ini menandakan normal,
berwarna putih ungu yang menandakan organismen mengalami stress, dan berwarna ungu pekat yang
menandakan organisme tersebut juga mengalami stress atau gangguan.

Kata Kunci : Hemofila, Kepiting Bakau (Scylla serrata)


I. Pendahuluan warna cairan menjadi warna lain, tergantung
pada pigmen yang dikonsumsi dalam
Fisiologi hewan air adalah Ilmu yang
makanan masing-masing spesies atau bahkan
mempelajari fungsi, mekanisme dan cara
transparan dan tidak merah.Hanya pada
kerja dari organ, jaringan dan sel dari suatu
invertebrata air, baik pada spesies yang hidup
organisme (ikan sebagai hewan air).
sepanjang hidupnya di air atau pada spesies
Termasuk dalam Fisiologi Hewan Air adalah
yang memiliki fase air larva, hemolimfa
Penyesuaian diri terhadap lingkungan
mengangkut oksigen karena konsentrasi
(adaptasi), Metabolisme, Peredaran darah,
oksigen air yang rendah dalam hemoglobin,
Respirasi, Reproduksi dan Pengambilan
mirip dengan vertebrata atau dalam senyawa
makanan (nutrisi).
lain.
Hemolimfa adalah jaringan cair yang
Kepiting bakau di indonesi hampir di
dimiliki invertebrata dan homolog dengan
dapatkan diseluruh perairan pantai Indonesia
darah dan limfa vertebrata. Menurut
terutama di daerah yang banyak ditumbuhi
Wahyuningsi (2015) hemolimfa meruakan
hutan bakau dan pertambakan dekat pantai.
sinyal bagi tubuh untuk memulai proses
Kalau dilihat dari sebaran dan siklus hidup
molting. Hemolimfa memenuhi fungsi yang
kepiting bakau dapat di jumpai di daerah
mirip dengan yang dilakukan oleh darah pada
seperti estuaria, daerah hutan bakau da nada
vertebrata tetapi mereka berada dalam
daerah lepas antai yang mepunyai perairan
artropoda, moluska dan invertebrata lainnya.
berlumpur. Hutan bakau mempunyai fungsi
Secara umum, hemolimfa menyumbang
sebagai daerah mencari makan dan
antara 5 dan 40% dari berat individu,
erlindungan samai hewan tersebut dewasa
tergantung pada spesies. Adapun komposisi,
sebelum kembali lagi ke antai untuk kawin
hemolimfa terutama 90% air, ion dan
dan bertelur Adhi, dkk (2016).
senyawa organik, seperti dalam kasus darah.
Kepiting merupakan salah satu jenis
Fraksi sel hemolimfa terutama terdiri
komoditas perikanan yang potensial untuk
dari hemosit, jenis sel yang khusus dalam
dibudidayakan karena memiliki nilai
fagositosis yang fungsi utamanya adalah
ekonomis tinggi, terutama yang matang
mengelilingi benda asing di dalam darah
gonad atau sudah bertelur, dewasa, dan
untuk dikeluarkan dan untuk
gemuk. Keberadaan spesies ini sudah banyak
menggumpalkan luka untuk mencegah
dibudidayakan di tambak, dan benih kepiting
kehilangan cairan. Karena seharusnya tidak
diambil dari alam, seperti yang sudah
membawa oksigen, hemolimfa tidak
dilakukan pembudidaya di Karawang, Jawa
memiliki hemoglobin, yang menyebabkan
Barat. Budidaya kepiting bakau yang telah
dikenal oleh masyarakat adalah kegiatan (Dissectig-pan) sebanyak 4 unit. Untuk
pembesaran benih menjadi ukuran konsumsi, bahan yang di gunakan yaitu kepiting bakau
penggemukan, produksi kepiting cangkang (Scylla spp.) bobot 80 – 100 g/ind 8 Ind.
lunak, dan produksi kepiting bertelur. Praktikum ini menggunakan metode
Kepiting bakau ditangkap dari perairan penyntikan. Prosedur kerja pada praktikum
estuaria dan saluran petak tambak. Kepiting ini adalah yang pertama menyiapkan spoit
bakau lebih suka hidup di perairan yang dan organisme donor (Scylla spp.) kemudian
relatif dangkal dengan dasar berlumpur Puji menempatkan spoit 3 ml pada bagian
(2015). diantara sendi-sendi capit, kaki jalan dan kaki
Berdasarkan uraiyan diatas maka dayung yang berdekatan dengan organ
perlu dilakukan praktikum teknik propondus organisme pendonor, selanjutnya
pengambilan hemolimfa untuk pengukuran memasukkan jarum suntik kedalam otot
beban kerja osmotik agar kita dapat organisme donor secara perlahan dan
mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang menahanya sampai hemolimfa terekspos
Fisiologi hewan air. keluar atau terlihat di dalam spoit terakhir
Tujuan dari raktikum ini yaitu untuk yaitu mengamati secara visual hemolimfa
mengetahui teknis pengambilan hemolimfa biota donor dan mendekripsikan cirinya
menggunakan “spoit 3 ml” dengan secara detail.
mengamati secara langsung hemolimfa
III. Hasil Dan Pembahasan
sampel yang berasal dari hewan invertebrata
air. Sedangkan manfaat dari praktikum ini Hasil pada raktikum teknik
yaitu dapat menambah wawasan dan pengambilan hemolimfa untuk pengukuran
keterampilan mahasiswa tentang bagaimana Beban kerja osmotic dapat dilihat pada table
teknik pengambilang hemolimfa untuk berikut:
pengukutran. Tabel 1. Hasil penelitian terhadap kepiting
bakau
II. Metode Praktikum Tekstur
Organisme Warna
sampel
Praktikum Fisiologioi Heawan Air Putih
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 9 Mei
Kepiting Putih ungu
2020 pada ukul 10:00-11:00 secara online. Cair
Bakau
Alat yang digunakan pada praktikum Ungu Pekat 
teknik pengambilan hemolimfa untuk
pengukuran beban kerja osmotic yaitu Spoit Osmotik yaitu tekanan yang
3 ml dan jarum suntik 4 unit dan juga baki dibutuhkan untuk mempertahankan partikel
zat pelarut agar tidak berpindah ke larutan lain lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan
konsentrasi tinggi. Proses osmosis terjadi jika Djunaedi (2016) yang menyetakan bahwa
kedua larutan yang dipisahkan oleh membran Faktor internal meliputi keturunan, umur,
semipermeabel mempunyai tekanan osmotik kecepatan pertumbuhan relatif, jenis kelamin,
yang berbeda,Ariyanti (2011). reproduksi, ketahanan terhadap penyakit dan
Hemolimfa adalah jaringan cair yang kemampuan untuk memanfaatkan pakan.
dimiliki invertebrata dan homolog dengan Sedangkan faktor eksternal meliputi kualitas
darah dan limfa vertebrata. Hemolimfa air, kepadatan dan jumlah serta komposisi
memenuhi fungsi yang mirip dengan yang asam amino/protein yang terkandung dalam
dilakukan oleh darah pada vertebrata tetapi pakan.
mereka berada dalam artropoda, moluska dan
II. Simpulan
invertebrata lainnya. Secara umum,
hemolimfa menyumbang antara 5 dan 40% Simpulan pada praktikum teknik
dari berat individu, tergantung pada spesies. pengambilan hemolimfa untuk pengukuran
Adapun komposisi, hemolimfa terutama 90% beban kerja osmotik yaitu hasil pengamatan
air, ion dan senyawa organik, seperti dalam yang diperoleh terdiri dari berwarna putih
kasus darah. yang dimana ini menandakan normal,
Berdasarkan hasil pengamatan yang berwarna putih ungu yang menandakan
dilakukan terhadap kepiting bakau dengan organismen mengalami stress, dan berwarna
tekstur sampel cair diperoleh hasil yang ungu pekat yang menandakan organisme
berbeda-beda dimana , sampel yang pertama tersebut juga mengalami stress atau
berwarna putih dimana ini menandakan gangguan.
organisme tersebut normal, normal di sini
Daftar Pustaka
adalah kepiting atau organism tersebut sehat
untuk sampel kedua hasilnya berwarna putih
Adhi,Chrisna Suryono.,Irwani.,& Baskoro R.
ungu yang menandakan bahwa organisme
2016 . Pertambahan Biomasa Keiting
tersebut mengalami stresing/gangguan,
Bakau Scilla Serrata Ada Daerah
sementara hasil sampel yang ketiga yaitu
Bermangrof Dan Tidak Bermangrof.
berwarna ungu pekat yang menandakan
Jurnal Kelautan Tropis. Vol 19 No 1.
organisme tersebut juga mengalami
Hal 76 – 80.
stresing/gangguan. Stress ini di akibatkan 2
Arianti, D.I.N & Widiasa. 2011. Aplikasi
faktor eksternal dan internal, faktor internal
Teknologi Reverse Osmosis Untuk
yaitu umur, keturunan, jenis sedangkan faktor
eksternal meliputi suhu kualitas air, ph, dan
Pemurnian Air Skala Rumah Tangga. Sistem Resirkulasi. Jurnal Akuakultur
TEKNIK . Vol 32 (3): 193-198. Indonesia. Vol 14 (1):50–57.
Djunaedi, A. (2016). Pertumbuhan dan Wahyuningsih, yuni., Pinandoyo., Lestari,
prosentase molting pada Kepiting L.,W. 2015. Pengaruh berbagai jenis
Bakau (Scylla serrata Forsskäl, 1775) pakan segar terhadap
dengan pemberian stimulasi molting lajupertumbuhan dan kelulushidupan
berbeda. Jurnal Kelautan Tropis, kepiting bakau cangkang lunak
19(1), 29-36 dengan metode popeye. Jurnal of
Puji, Y.H. Affandi, R. Devi, M.S & aquakultur management and
Faturrohman, K. 2015. Salinitas technology. Vol. 4,No 2. Hal. 109–
Optimum Untuk Pertumbuhan Benih 116.
Kepiting Bakau Scylla Serrata Dalam
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai