MODUL PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI IKAN DI BEBERAPA SUNGAI KOTA TARAKAN
b. Di Laboratorium
1. Buku identifikasi ikan
2. Alat tulis, Penggaris, dan alat dokumentasi
3. Kertas milimeter yang sudah di laminating
4. Membawa TP. morfologis
C. PENILAIAN
1. Nilai praktikum sebesar 40% dari penilaian Tugas Ikhtiologi.
2. Nilai praktikum terdiri dari nilai laporan individu, kelompok, tugas pra
praktikum, dan keaktifan praktikum.
3. Nilai laporan adalah nilai yang berasal dari laporan yang dikerjakan secara
individu dan perkelompok.
4. Dilarang Copy paste baik dari web atau kelompok lainnya, jika dilanggar
maka konsekuensinya laporan tidak akan dinilai.
D. PELAPORAN
1. Laporan individu dikerjakan pada saat praktikum di laboratorium dan
dikumpulkan maksimal 24 jam setelah praktikum dilaksanakan
2. Laporan Kelompok terdiri dari dua laporan, yaitu Laporan Hasil Praktikum
Lapangan (sementara) dan Laporan Final (Gabungan dari seluruh rangkaian
kegiatan praktikum).
3. Laporan Hasil Praktikum Lapangan dikumpulkan maksimal 2 x 24 jam
setelah melaksanakan praktikum lapangan
4. Laporan Kelompok Final di ketik dengan huruf Times New Roman 12 (A4)
5. Laporan Kelompok terdiri dari Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan dan
manfaat),Tinjauan Pustaka, Metodologi, Hasil dan Pembahasan serta
Kesimpulan, Daftar Pustaka.
6. Spasi laporan 1,5 dengan Margin Atas dan kanan 4 cm Kiri dan bawah 3 cm
7. Dilengkapi dengan dokumentasi lengkap dengan keterangan
8. Dikumpulkan UAS
Penanggungjawab
Mata Kuliah 1. Ira Maya Abdiani S.Pi., M.Sc.
Praktikum 2. Mohammad Fadnan Akhmadi S.Pi., M.Sc.
3. Zainudin S.Pi., M.Sc.
4. Ricky Febrinaldy S. S.Pd. M.Si.
Program Studi Budidaya Perairan FPIK UBT
2
PRAKTIKUM I
IDENTIFIKASI IKAN
A. PENDAHULUAN
Identifikasi merupakan kegiatan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri yang
beraneka ragam dari individu-individu. Kemudian mencari perbedaan-perbedaan
yang mantap sifatnya diantara individu-individu yang nampaknya sama.
Identifikasi Ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang kebanyakan.
Saat identifikasi hanya mengandalkan pola warna (colour pattern) hal ini tidak
dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat saja berubah
berdasarkan atas umur individu, maupun kondisi phisiologis dari ikan
tersebut. Karakter penting untuk identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari
spine,dan rays pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis,
bentuk kepala, bentuk sirip, dan lain sebagainya (Taufik, 2011).
Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan
sesuai petunjuk identifikasi. Langkah-langkah penggunaan kunci identifikasi
yaitu, pada setiap nomor terdapat lebih dari dua alternatif atau dari dua
pernyataan yang berbeda. Pengidentifikasi diharuskan memilih salah satu
alternatif yang sesuai dengan ciri spesies ikan. Jika alternatif pertama tidak
sesuai maka diharuskan memilih pada alternatif yang lainnya pada nomor terpilih
berikutnya terdapat 2 alternatif. Seperti apa yang telah dikerjakan pada nomor
sebelumnya, pada nomor ini pun kita harus memilih alternatif yang sesuai dengan
ciri spesies ikan yang sedang diidentifikasi. Identifikasi dimulai dari kunci untuk
menetapkan subordo dan seterusnya sampai pada genus dan spesies. (Saanin,
1984).
Identifikasi atau determinasi pada umumnya dilakukan dengan urutan
sebagai berikut : (1) Penggunaan kunci pendahuluan untuk mencari sub-kelas,
ordo dan familia; (2) Penggunaan kunci untuk mencari genus dan species,
apabila dapat memperoleh monografi atau publikasi fauna yang mutakhir; (3)
Pencocokan atau penyesuaian dengan katalog dan bibliografi (sumber literatur)
lain yang diterbitkan paling mutakhir; (4) Pencocokan dengan deskripsi yang asli;
dan (5) Pembandingan dengan tipe specimen yang ada (Taufik, 2011).
Pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi individu yang beraneka
ragam dan memasukannya dalam suatu takson merupakan cara untuk
Program Studi Budidaya Perairan FPIK UBT
3
mengidentifikasi suatu spesies. Identifikasi ini ditinjau dari segi ilmiah, sebab
seluruh pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar
dari suatu spesies yang sedang diteliti. Dalam melakukan identifikasi ikan, buku
kunci identifikasi ikan mutlak diperlukan. Agar mudah dalam menggunakan buku
kunci identifikasi, terlebih dahulu harus memahami istilah-istilah yang biasa
digunakan dalam identifikasi. Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan
meristik yang dilakukan sesuai dengan petunjuk identifikasi (Rifai, 1983).
Pengidentifikasian ikan, diperlukan beberapa karakteristik yang perlu
diamati. Antara lain yaitu, jumlah sirip, panjang sirip, tinggi badan, lebar badan,
bentuk sisik, bentuk mulut dan ekor, serta masih banyak lagi karakteristik yang
dapat diamati untuk pengidentifikasian ikan (Rifai, 1983).
Deskripsi terhadap setiap jenis yang ditemukan dilakukan berdasarkan
metoda konvensional. Pengukuran menggunakan kaliper digital meliputi panjang
standar (SL), panjang total (TL), panjang sebelum sirip punggung, panjang
sebelum sirip perut, panjang sebelum sirip dubur, dan sebagainya (Haryono,
2009).
Data meristik yang dihitung meliputi jumlah sisik pada bagian tubuh tertentu
dan jumlah jari-jari sirip, diantaranya jumlah sisik pada gurat sisi, jumlah sisik
sebelum sirip punggung, jumlah sisik melintang badan, jumlah sisik pada pangkal
ekor; jumlah jari-jari pada sirip punggung, sirip dubur, sirip dada dan yang lainnya
(Haryono, 2009).
Identifikasi Karakter Morfologi
Pengukuran karakter morfometrik dan perhitungan karakter meristik ikan
mengacu kepada Smith (1945) dan Haryono (2001). Pengukuran karakter
morfometrik meliputi 25 karakter yaitu Panjang Total (TL), Panjang Standar
(SL), Panjang Kepala (HL), Lebar kepala (HW), Tinggi Kepala (HD), Diameter
Mata (ED), Panjang Moncong (SNL), Jarak antar Mata (IW), Panjang sebelum
Sirip Anal (PAL), Tinggi Badan (BD), Lebar Badan (BW), Panjang Sirip Perut
(PVL), Tinggi Pangkal Ekor (CPD), Panjang Pangkal Ekor (CPL), Panjang Dasar
Sirip Dorsal (DBL), Tinggi Sirip Dorsal (DFH), Panjang Sirip Dada (PCL), Panjang
sebelum Sirip Perut (PPL), Panjang Dasar Sirip Anal (ABL), Panjang Sebelum
Sirip Dorsal (PDL), Panjang Sungut Moncong (SNBL), Panjang Sungut Rahang
Atas (MXBL), Panjang Sirip Ekor bagian Atas (LUCL), Panjang Sirip Ekor bagian
A B C D E F
Assembly point
Gambar 2. Skema Pengukuran Morfometrik Ikan melem biru. 1. panjang total (TL);
2. panjang standar (SL); 3. panjang kepala (HL); 4. lebar kepala (HW); 5.
tinggi kepala (HD); 6. diameter mata (ED); 7. panjang moncong (SNL);
8. jarak antar mata (IW); 9. panjang sebelum sirip anal (PAL); 10. tinggi
badan (BD); 11. lebar badan (BW); 12. panjang sirip perut (PVL); 13.
tinggi pangkal ekor (CPD); 14. panjang pangkal ekor (CPL); 15. panjang
dasar sirip dorsal (DBL); 16. tinggi sirp dorsal (DFH); 17. panjang sirip
dada (PCL); 18. panjng sebelum sirip perut (PPL); 19. panjang dasar sirp
anal (ABL); 20. panjang sebelum sirip dorsal (PDL); 21. panjang sungut
moncong (SNBL); 22. panjang sungut rahang atas (MXBL); 23. panjang
sirip ekor bagian atas (LUCL); 24. Panjang sirip ekor bagian tengah
(LMCL); 25. panjang sirip ekor bagian bawah (LCLL)
Program Studi Budidaya Perairan FPIK UBT
7
2. Pengamatan Morfologi ikan meliputi
a. Betuk tubuh
b. Bentuk ekor
c. Bentuk mulut
d. Posisi letak mulut
e. Bentuk sisik