Anda di halaman 1dari 14

IDENTIFIKASI TAKSONOMI DAN MORFOLOGI IKAN

PRAKTIKUM KE-1
KAKAP MERAH (Lutjanus campechanus)
LAPORAN IKHTIOLOGI

Oleh :
RANGGA HIDAYAT MUHTAR
C1N022051
1

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
praktikum selanjutnya. Laporan ini telah disusun oleh:

Nama : RANGGA HIDAYAT MUHTAR


NIM : C1N022051
Kelompok :1

Mataram, 9 Mei 2023

Mengetahui:

Asisten Praktikum Praktikan

SIRRUL AINI SUKMA DEWI RANGGA HIDAYAT MUHTAR


NIM. C1N019022 NIM. C1N022051
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kata ikhtiologi berasal dari pengertian ichtio = ikan dan logos = ilmu, jadi di
dalam ikhtiologi ini dicakup beberapa aspek baik mengenai aspek biologi maupun
ekologi ikan. Dalam mempelajari ihktiologi ini tidak terlepas dari ilmu-ilmu yang lain
karena saling berkaitan. Iktiologi adalah cabang ilmu zoologi yang mempelajari
kehidupan ikan. Iktiologi dipelajari di bidang biologi untuk aspek pengetahuannya
dan perikanan untuk aspek terapannya, khususnya dalam bidang budidaya dan
patologinya. Kurang lebih terdapat 25.000 spesies ikan yang merupakan bagian
mayoritas dari vertebrata (Burhanuddin, 2015).
Ikan kakap merah (Lutjanus campechanus) berasal dari kingdom animalia. Ikan
kakap merah ini masuk kedalam filum chordata, karena memiliki tulang belakang.
Ikan kakap merah ini juga termasuk kedalam kelas Actinopterygii, karena memiliki
ekor berbentuk kipas. Ordo dari kakap merah ini ialah percifomers,hal itu disebabkan
karena sirip ekor mempunyai jari-jari keras (spines), rahang atas memanjang keluar.
Dan famili lutjanidae karena mempunyai ciri tubuh yang bulat pipih dengan sirip
memanjang sepanjang punggung. Ciri utama dari marga Lutjanus adalah memiliki
badan yang pipih, punggung lebih tinggi dan kepala agak lancip. Ikan kakap
merah mempunyai bentuk badan bulat pipih yang memanjang, dengan sirip di
punggung, dapat mencapai panjang 20 cm, umumnya 25 sampai 100 cm, gepeng,
batang sirip ekor lebar, mulut lebar, sedikit serong, dan gigi-giginya halus. Kebiasaan
makan ikan kakap merah tergolong ikan karnivora dimana makanan utamanya adalah
ikan dan kepiting (Portunidae) dan makanan tambahannya adalah udang putih
(Penaeidae), rajungan (Portunidae), sotong (Cephalopoda), cacing (Polychaeta),
cumi-cumi (Loliginidae), bintang laut (Ophiuroidea), keong (Gastropoda) dll.
Oleh karena itu, praktikum ini tentunya sangat penting bagi mahasiswa ilmu
kelautan yang mengambil mata kuliah ikhtiologi. Sebab tak hanya mempelajari
tentang bagian tubuh ikan, namun juga mempelajari tentang bagaimana
taksonomi,morfologi dan kebiasaan makan ikan. Keunggulannya dapat langsung
diketahui Ketika mahasiswa mengambil mata kuliah yang lain. Praktikum ini
memiliki banyak sekali manfaat bagi mahasiswa ilmu kelautan yang notabene nya
mempelajari tentang kehidupan di laut. Hal ini juga bisa menghasilkan mahasiswa
yang paham dan mengerti tentang kehidupan dan kebiasaan ikan guna penelitian lebih
lanjut.

1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah sebagai berikut.
1. Mengetahui cara-cara mengidentifikasi ikan
2. Mengetahui susunan taksonomi ikan kakap merah (Lutjanus Campecahunus)
3. Mengenal struktur organ dan system organ Ikan kakap merah (Lutjanus
campechanus), baik secara morfologi maupun anatomi.
4. Menganalisis dan mengetahui perbedaan struktur organ dan system organ
pada Ikan kakap merah (Lutjanus campechanus)
BAB II
METODOLOGI

2.1. Alat dan bahan


2.1.1. Alat
Adapun alat yang digunakan ialah sebagai berikut.
Tabel 1. Alat
No. Nama Alat Fungsi
1. Bak preparate Sebagai tempat meletakkan ikan
2. Buku taksonomi dan Sebagai acuan dalam melaksanakan
kunci identifikasi ikan praktikum
3. Kaca pembesar untuk melihat bagian yang kecil lebih jelas
4. Penggaris Untuk mengukur Panjang bagian ikan
5. Pinset Memegang bagian ikan yang kecil

2.1.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan ialah sebagai berikut.
Tabel 2. Bahan
No. Nama Bahan Fungsi
1. Beberapa jenis ikan Sebagai bahan praktikum

2.2. Metode Pengukuran


1. Diletakkan ikan di atas bak preparat
2. Digambar seluruh morfologi sediaan ikan dan bagian-bagiannya diberi
keterangan lengkap.
3. Dilakukan pengukuran terhadap ukuran ukuran tubuh ikan (morfometri)
4. Dilakukan identifikasi dan dicari susunan taksonomi masing-masing sediaan
dengan menggunakan bantuan buku Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan
5. Ditulis klasifikasi masin-masing sediaan ikan
6. Dibuat deskripsi/ciri-ciri khusus masing masing sediaan ikan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

Gambar 1. Ikan Kakap Merah (Lutjanus campehanus)


Keterangan :
1. eyel
2. premaxilla
3. dentary bone
4. nostrills
5. operculum
6. pectorallin
7. dorsal fin
8. pelvic fin
9. anus
10. anal fin
11. caudal fin
12. caudal peduncle
13. depth of caudal peduncle
14. body depth
15. total length
16. forked length
17. standart length
18. predorsal length

Ikan kakap merah ini berbentuk gepeng dan memiliki warna kemerahan. Ikan ini
memiliki mulut yang lebar dengan mata yang juga cukup besar. Dibagian mulutnya
terdapat gigi-gigi halus yang jumlah nya cukup banyak. Batang sirip ekor ikan ini
terhitung cukup lebar. Ukuran ikan ini tidak terlalu besar
Jenis ikan ini umumnya bermulut lebar dan agak menjorok ke muka, gigi konikel
pada taringtaringnya tersusun dalam satu atau dua baris dengan serangkaian gigi
canin-nya yang berada pada bagian depan. Ikan ini mengalami pembesaran dengan
bentuk segitiga maupun bentuk “V” dengan atau tanpa penambahan pada bagian
ujung maupun penajaman. Bagian bawah pra penutup insang bergerigi dengan ujung
berbentuk tonjolan yang tajam. (Mulfizar,2013)
Sirip punggung dan sirip duburnya terdiri dari jari jari keras dan jari-jari lunak.
Sirip punggung umumnya ada yang berkesinambungan dan berlekuk pada bagian
antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya
agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul. Ikan kakap merah mempunyai
bagian bawah penutup insang yang berduri kuat dan bagian atas penutup insang
terdapat cuping bergerigi (Haryono. 2014)
3.2 Hasil Pengukuran
Adapun hasil pengukuran yang didapatkan ialah sebagai berikut.
Tabel 3, Hasil Pengukuran
No Jenis Pengukuran Ikan kakap
merah
1 Total Lenght (panjang total) 25,5 cm
2 Standard Length (panjang standar) 20 cm
3 Fork Length 22,8 cm
4 Head Length (panjang kepala) 6 cm
5 Predorsal Length 7 cm
6 Body Depth (tinggi badan) 7 cm
7 Depth of caudal peduncle (tinggi batang ekor) 3 cm
8 Length of caudal peduncle (panjang batang ekor) 3 cm

Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan menggunakan ikan


kakap merah ini memiliki panjang total yang diukur mulai dari ujung mulut
hingga ke bagian ujung ekor (trilaksono,B. R. 2023:206). Berdasarkan
penjelasan diatas pengukuran yang telah di lakukan didapatkan hasil Panjang
total (total length) 25,5 cm.
Pengukuran Panjang standar ini dilakukan menggunakan penggaris
terhadap ikan kakap merah. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut didapat
Panjang sepanjang 20 cm. Ikan kakap merah yang ditaruh diatas bak preparat
tersebut diukur menggunakan penggaris dari ujung mulut sampai pertengahan
sirip ekor. Mengukur sampai sisik terakhir (trilaksono,B. R. 2023:206).
Berdasarkan hasil praktikum terhadap ikan kakap merah tersebut
didapati Panjang cagak (fork length) sepanjang 22,8 cm. Panjang cagak (fork
length) adalah jarak dari ujung mulut paling depan sampai titik cagak paling
dalam dari sirip ekor (setyohadi,2018).
Selanjutnya, didapati hasil pengukuran dari Panjang kepala (head
length) sepanjang 6 cm. Panjang kepala ini adalah Jarak antara ujung bagian
kepala terdepan dari hidung hingga ujung terbelakang dari keping tutup
insang Panjang garis tengah rongga mata (Rahmad Fadhil 2016).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan di dapati predorsal
length sepanjang 7 cm. Predorsal length diukur dari ujung mocong sampe ke
pangkal sirip punggung (Rahmad Fadhil 2016).
Berdasarkan hasil praktikum tersebut didapati tinggi ikan setinggi 7
cm. ikan di letakkan deangan arah yang berlainan dari yang sebelum
sebelumnya. Tinggi ikan ini diukur dengan dari bagian ventral tertinggi antara
bagian dorsal dengan ventral (Rahmad Fadhil 2016).
Tinggi batang ekor yang didapati dari pengukuran praktikum yang
telah di lakukan tersebut adalah 3 cm. batang ekor ini diukur pada bagian
batang ekor pada tempat yang terendah (Rahmad Fadhil 2016).
Panjang batang ekor yang di dapat dari praktikum yang telah di
lakukan tempo hari adalah 3 cm. Panjang batang ekor adalah jarak miring
antara ujung dasar sirip anal dan pangkal jari-jari tengah sirip caudal (Rahmad
Fadhil 2016).
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum ini ialah sebagai berikut.
1. Identifikasi ikan merupakan kegiatan yang menjadi gerbang awal untuk
memasuki dunia ikhtiologi, sebab dengan adanya kegiatan identifikasi ini
seorang taksonomi bisa membedakan suatu jenis ikan dengan ikan yang
lainnya. Adapun metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi ikan
yang lumrah digunakan oleh taksonom ada dua metode, yakni. Metode
pertama, metode pengukuran. Metode pengukuran seperti namanya mengukur
berbagai variabel yang ada pada ikan, seperti panjang total, panjang sirip
dada, panjang sirip ekor dan sebagainya. Lalu metode yang kedua, yakni
metode penghitungan. Metode ini lebih berorientasikan kepada jumlah.
Sebagai contoh, dihitung jumlah sisik, gurat sisi, jumlah ruas pada sirip, dan
sebagainya.
2. Susunan taksonomi dari ikan kakap merah (Lutjanus Campechanus) awalnya
dimulai dari kingdom, untuk kingdom sendiri ikan kakap merah termasuk
kedalam kingdom animalia. Pada filum, ikan ini tergolong pada filum
Chordata karena kebanyakan ikan merupakan bagian dari filum ini. Ikan
kakap merah termasuk ke dalam subkelas Actinopterygii, banyak ikan yang
sudah dikenal masyarakat termasuk ke dalam subkelas ini. Untuk ordo, ikan
kakap merah termasuk kedalam ordo Perciformers atau ordo ikan bertulang
sejati. Ikan kakap merah termasuk ke dalam famili kakap, atau dalam bahasa
latin disebut Lutjanidae. Untuk genus, ikan kakap merah tergolong kedalam
genus Lutjanus dan spesiesnya ialah Campechanus.
3. Setelah melaksanakan praktikum, bisa dilihat bahwa ikan kakap merah
(Lutjanus Campechanus) memiliki tubuh yang memanjang dan melebar. Ikan
kakap merah umumnya memiliki mulut yang lebar dan menjorok ke muka.
Lalu pada gigi, gigi konikel yang tersusun dalam satu atau dua baris, serta gigi
canin yang juga terangkai dalam satu atau dua baris. Kemudian untuk sirip,
pada sirip dorsali atau punggung terdapat sebelas jari-jari keras serta terdapat
empat belas jari-jari lemah. Pada anal atau sirip dubur, terdapat tiga buah jari-
jari keras dan jumlah yang berjari-jari lemah ada delapan. Pada sirip
punggung, batas antara sirip yang berjari-jari keras dan berjari-jari lemah
biasanya dibatsai oleh lengkungan.
4. Pada ikan kakap merah (Lutjanus Campechanus) merupakan salah satu jenis
kakap yang banyak tersebar di lautan nusantara. Yang menjadi pembeda ikan
ini dengan ikan yang lain ialah bentuk tubuhnya yang khas. Tubuh ikan ini
yang pipih dan kepala yang agak lancip, yang merupakan ciri khas dari genus
Lutjanus. Yang menjadi pembeda lainnya ialah tentu dari warna, namun ada
jenis kakap yang memiliki warna yang serupa dengan kakap merah. Maka
disanalah jumlah banyaknya jari-jari keras pada ikan digunakan, ia menjadi
ikan kakap merah dengan ikan yang memiliki kesamaan fisik tersebut.
4.2. Saran
Saran saya untuk praktikum kedepannya agar para asisten dosen lebih
membantu adik adiknya yang bertanya dan juga menerapkan aturan yang mereka
sendiri terapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyanurani,Annisa Bias. 2022. Biologi Laut. Bandung: PT. Global Kseutif


Teknologi.
Bachtiar, Susilawati Nurhasannah. 2018. Biologi Dasar Terintegrasi.
Pekanbaru:KREASI EDUKASI
John. D. Kalor. 2020. Ikhtiologi. DI Yogyakarta. Penerbit Samudra Angkasa
Biru.
Kilawati, Yuni . 2017. “Ikhtiologi modern”. Jakarta . UB press
Rahardjo, M. F. 2020. Aneka Ragam Bentuk Sirip Ikan [Various fin of fish]. Vol
4(2): 1-9.
Latuconsina, H. 2018. Ekologi Ikan Perairan Laut Tropis. UNIVERSITAS GAJAH
MADA.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai