“ BIOLOGI PERIKANAN ”
Oleh:
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga Laporan Praktikum Biologi Perikanan ini dapat selesai.
Adapun tujuan dan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah
Biologi Perikanan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan penulis dan juga
pembaca
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu. kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.LATAR BELAKANG 1
1.2.TUJUAN 1
BAB IV KESIMPULAN 7
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Biologi perikanan adalah dasar ilmu dari semua aspek-aspek yang berhubungan
dengan studi biologi ikan. Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan selama hidupnya dan
melakukan reproduksi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Begitu juga yang terjadi pada
ikan, pertumbuhan tersebut dapat diamati secara fisik atau melalui pengamatan perkembangan
jaringan. Pertumbuhan pada ikan dapat berlangsung lambat ataupun cepat.Pertumbuhan adalah
perubahan ukuran bagian-bagian tubuh dan fungsi fisiologis tubuh. Pertumbuhan ikan
dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal itu meliputi keturunan,
pertumbuhan kelamin. Pertumbuhan ikan memiliki hubungan yang erat antara pertumbuhan
panjang dan berat. Berdasarkan teori hubungan panjang berat dapat dinyatakan dengan rumus
W= aLb, dalam hal ini “W” = berat, “a dan b”= konstanta, dan “L”= panjang ikan Dalam
menduga pertumbuhan ikan di daerah tropis sulit dilakukan karena proses pertumbuahan ikan
terus menerus sehingga tidak bisa ditentukan hanya dengan melihat bentuk sirkulus pada sisik
saja. Pertumbuhan ikan juga dapat menduga
Pemeliharaan pertumbuhan ikan dalam kolam dari aspek pertambahan berat serta,
pertimbangan anabolisme dan katabolisme, sekarang ini banyak peneliti malakukan
pengembangan berkenaan topik ini. Selain itu membuat modifikasi pada persamaan diferensial
terhadap pertumbuhan ikan dengan menambahkan koefisien kualitas makanan (q) sebagai
parameter faktor yang berpengaruh pada pemasukan energi (energi asimilasi) atau anabolisme
dalam sebuat kolam air tawar (Wijaya, 2015).
Pengukuran pertumbuhan dilakukan sebagai bentuk antisipasi, maka penelitian terkait umur
dan pertumbuhan ikan dapat memberikan informasi tentang produksi suatu jenis ikan (Effendie,
1997 dan Tesch, 1971 dalam Syahrir, 2013). Hal ini juga sangat penting sebagai dasar
informasi guna pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan (Lagler. et al. 1977
dalam Syahrir, 2013). Namun, hal ini harus berada pada pengawasan pihak yang berwenang,
agar adanya kontrol terhadap pengelolaah sumberdaya perikanan.
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui tipe pertumbuhan ikan berdasarkan ukuran panjang dan berat.
2. Untuk penentuan jenis kelamin
3. Untuk menentukan tingkat kematangan gonat dari ikan
4. Untuk mengetahui tipe dan kebiasaan serta volume makan ikan
5. Serta mengetahui penganalisaan data
BAB II
METODE PRAKTIKUM
Untuk menentukan jenis kelamin pada ikan dengan cara menekan perut
hingga gonad keluar pada bagian anal ikan. Gonad yang keluar dapat di tentukan
berdasarkan bentuk dan warnanya, gonad jantan mengandung sel sperma dan
gonad betina mengandung sel telur.
3. Ikan Ketiga
Panjang : 13,4 Cm
Berat : 42 Gram
Analisa makanan alami : A. Pemakan Plakton
Analisa TKG dan lambung : Jenis Kelamin : ( Jantan )
TKG :2
Lambung : Sebelum : 0,5 Ml
Sesudah : 0.3 Ml
4. Ikan Keempat
Panjang : 12,8 Cm
Berat : 41 Gram
Analisa makanan alami : A. Pemakan Plakton
Analisa TKG dan lambung : Jenis Kelamin : ( Jantan )
TKG :3
Lambung : Sebelum : 0,5 Ml
Sesudah : 0.4 Ml
5. Ikan Kelima
Panjang : 12,5 Cm
Berat : 40 Gram
Analisa makanan alami : A. Pemakan Plakton
Analisa TKG dan lambung : Jenis Kelamin : ( Jantan )
TKG :4
Lambung : Sebelum : 0.5 Ml
Sesudah : 0.2 Ml
3.2. Hasil
Hubungan panjang berat memiliki hubungan dengan pertumbuhan dan juga kondisi
ikan, analisa hubungan panjang berat dimaksudkan untuk mengukur variasi berat – panjang
tertentu dari ikan secara individu atau kelompok – kelompok individiu sebagai suatu petunjuk
tentang kegemukan, kesehatan, perkembangan gonad dan sebagainya. Hubungan panjang – berat
yaitu dapat mengestimasi faktor kondisi atau sering isebut dengan index of plumpness, yang
merupakan salah satu derivat penting dari pertumbuhan untuk membandingkan konisi ( fitness,
well-being ) atau keadaan kesehatan relatif populasi ikan atau invidu tertentu ( Merta,
1993 ).Hubungan panjang dan berat hampir mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan sebagai
pangkat tiga dari panjangnya. Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak tidak
demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda (Effendi, 2002). Perbedaan nilai b pada
ikan tidak saja antara populasi yang berbeda dari spesies yang sama, tetapi juga antara populasi
yang sama pada tahun – tahun yang berbeda yang barangkali dapat diasosiasikan dengan kondisi
nutrisi mereka. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh faktor ekologis dan biologis.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Chadijah, Sulistiono , Gadis Sri Haryani , Ridwan Affandi , Ali Mashar. (2019). Distribusi
Ukuran, Pola Pertumbuhan, Dan Faktor Kondisi Ikan Endemik Opudi (Telmatherina
Prognatha) Di Danau Matano, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (Jipi),
Oktober 2019 Vol. 24 (4): 295303
Muhotimah, Bambang Triyatmo, Susilo B. Priyono Dan Toni Kuswoyo. (2014). Analisis
Morfometrik Dan Meristik Nila (Oreochromis Sp.) Strain Larasati F5 Dan Tetuanya.
Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) Xv (1)
Rivany Turang , Victor N. R. Watung , Anneke V. Lohoo. (2019). Struktur Ukuran, Pola
Pertumbuhan Dan Faktor Kondisi Ikan Baronang (Siganus Canaliculatus) Dari Perairan
Teluk Totok Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax
Vol. 7:(1), Januari 2019