Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

“ BIOLOGI PERIKANAN ”

Oleh:

Trivena S. Notanubun ( 202164009)

Alvian Lilisula (202164026)

Fikram S. Keluy (202164029)

Josua F. Trianto (202164032)

Siti Atika Sugeha (202164046)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga Laporan Praktikum Biologi Perikanan ini dapat selesai.

Adapun tujuan dan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah
Biologi Perikanan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan penulis dan juga
pembaca

Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu. kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Ambon, juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.LATAR BELAKANG 1
1.2.TUJUAN 1

BAB II METODE PRAKTIKUM 2


2.1. ALAT DAN BAHAN 4

2.2. PROSEDUR KERJA 4


2.2.1 PENGUKURAN PANJANG DAN BERAT IKAN CONTOH 4
2.2.2 PENENTUAN JENIS KELAMIN 6
2.2.3 PENENTUAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD 4

2.2.4 PENENTUAN TIPE / KEBIASAAN MAKAN IKAN CONTOH 4


2.2.5 PENGUKURAN VOLUME MAKAN IKAN CONTOH 4
2.3. METODE ANALISA DATA 6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 4


3.1. HASIL PENGAMATAN 4
3.2. PEMBAHASAN 4

BAB IV KESIMPULAN 7

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi perikanan adalah dasar ilmu dari semua aspek-aspek yang berhubungan
dengan studi biologi ikan. Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan selama hidupnya dan
melakukan reproduksi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Begitu juga yang terjadi pada
ikan, pertumbuhan tersebut dapat diamati secara fisik atau melalui pengamatan perkembangan
jaringan. Pertumbuhan pada ikan dapat berlangsung lambat ataupun cepat.Pertumbuhan adalah
perubahan ukuran bagian-bagian tubuh dan fungsi fisiologis tubuh. Pertumbuhan ikan
dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal itu meliputi keturunan,
pertumbuhan kelamin. Pertumbuhan ikan memiliki hubungan yang erat antara pertumbuhan
panjang dan berat. Berdasarkan teori hubungan panjang berat dapat dinyatakan dengan rumus
W= aLb, dalam hal ini “W” = berat, “a dan b”= konstanta, dan “L”= panjang ikan Dalam
menduga pertumbuhan ikan di daerah tropis sulit dilakukan karena proses pertumbuahan ikan
terus menerus sehingga tidak bisa ditentukan hanya dengan melihat bentuk sirkulus pada sisik
saja. Pertumbuhan ikan juga dapat menduga

Pemeliharaan pertumbuhan ikan dalam kolam dari aspek pertambahan berat serta,
pertimbangan anabolisme dan katabolisme, sekarang ini banyak peneliti malakukan
pengembangan berkenaan topik ini. Selain itu membuat modifikasi pada persamaan diferensial
terhadap pertumbuhan ikan dengan menambahkan koefisien kualitas makanan (q) sebagai
parameter faktor yang berpengaruh pada pemasukan energi (energi asimilasi) atau anabolisme
dalam sebuat kolam air tawar (Wijaya, 2015).

Pengukuran pertumbuhan dilakukan sebagai bentuk antisipasi, maka penelitian terkait umur
dan pertumbuhan ikan dapat memberikan informasi tentang produksi suatu jenis ikan (Effendie,
1997 dan Tesch, 1971 dalam Syahrir, 2013). Hal ini juga sangat penting sebagai dasar
informasi guna pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan (Lagler. et al. 1977
dalam Syahrir, 2013). Namun, hal ini harus berada pada pengawasan pihak yang berwenang,
agar adanya kontrol terhadap pengelolaah sumberdaya perikanan.
1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari praktikum ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tipe pertumbuhan ikan berdasarkan ukuran panjang dan berat.
2. Untuk penentuan jenis kelamin
3. Untuk menentukan tingkat kematangan gonat dari ikan
4. Untuk mengetahui tipe dan kebiasaan serta volume makan ikan
5. Serta mengetahui penganalisaan data
BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1. Alat Dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum yakni :

NO Alat dan bahan Kegunaan


1 Pisau Bedah Digunakan untuk membelah perut ikan
2 Pinset Digunakan untul mengeluarkan isi perut dari ikan
3 Gunting Digunakan untuk memotong insang ikan
4 Ikan Sebagai bahan praktikum
5 Spatula Kecil Digunakan untuk memisahkan hati dan lambung
ikan
6 Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur berat lambung ikan
7 Air Digunakan sebagai media mengukur berat lambung
ikan
8 Buku & Pena Digunakan untuk mencatat hasil pengukuran
9 Mistar Digunakan untuk mengukur Panjang ikan
10 Timbangan Digunakan untuk mengukur berat ikan
Digital

2.2. Alat Dan Bahan


2.2.1 Alat Dan Bahan

Dalam melakukan pengukuran berat dan panjang ikan sebagai berikut


a. Pengukuran panjang ikan
1) Bersihkan bagian luar tubuh ikan, gunakan mistar sebgai alat ukur
2) Ukur 0 cm dari bagian mulut sampai pada bagian pangkal ekor
b. Pengukuran berat
1) Bersihkan bagian luar tubuh ikan
2) Siapkan timbangan digital (gram) yang akan digunakan untuk mengukur
berat ikan
3) Letakan ikan pada timbangan dan lihat berat awal ikan
2.2.2 Penentuan Jenis Kelamin

Untuk menentukan jenis kelamin pada ikan dengan cara menekan perut
hingga gonad keluar pada bagian anal ikan. Gonad yang keluar dapat di tentukan
berdasarkan bentuk dan warnanya, gonad jantan mengandung sel sperma dan
gonad betina mengandung sel telur.

2.2.3 Penentuan Tingkat Kematangan Gonat

Untuk menentukan tingkat kematangan gonad dibagi menjadi 5 tahap


perkembangan. Secara mikroskopis evaluasi TKG melalui dengamatan langsung pada
gonad setelah pembedahan berdasarkan bentuk dan ukuran gonad dengan perbandingan
rongga perut serta warna gonad dan keberadaan telur dan sperma. Secara hitologis atau
berdasarkan Analisa struktur jaringan internal gonad ( khusus ikan betina ).
1) TKG I : ovari seperti benang, Panjang sampai kedepan ronggga tubuh, warna
jenih, permukaan licin
2) TKG II : ukuran ovari lebih besar, pewarnaan lebih gelap kekuning-kuningan,
telur belum terlihat dengan mata
3) TKG III : ovari berwarna kuning, sedcra morvologi, telut mulai kelihatan butiran
dengan mata
4) TKG IV : ovari makin besar, telur berwarna kuning, mudah dipisahkan, nutir
1 2
minyak tidak tampak mengisi - rongga perut, dan usus mendesak
2 3
5) TKG V : ovari berkerut, dinding tebal, butir telur sisa terdapat di dekat
pelepasan, banyak telur seperti pada tingkat II.

2.2.3 Penentuan Tipe Dan Kebiasaan Makan


Berdasarakan bentuk morfologi dari ikan dapat di bedakan bagaimana ia makan dan
makanan apa yang ikan tersebut makan dengan posisi mulut serta bentuk dari insang ikan.
Sepotong insang dari 3 golongan ikan, yang dapat menunjukan jenis makanannya. 1 daun
insang 2 tulang tapis insang yang Panjang dan kedap, 3 tulang tapis insang yang pendaek
dan jarang, 4 tulang tapis insang yang berubah menjadi gigi-gigi, 5 lengkung insang. Tipe
makanan ikan sebagai berikut :
a. ikan pemakan plankton
b. ikan pemakan campuran
c. ikan buas

2.2.3 Penentuan Tipe Dan Kebiasaan Makan


Pengukuran volume makan yang di konsumsi oleh ikan dapat di lihat dari berat
awal lambung ikan di kurangi dengan berat akhir setelah mengeluarkan isi lambung ikan.
Perut ikan di belah dan keluarkan isi perut ikan. Pisahkan lambung ikan dengan bagian isi
perut lainnya, kemudian siapkan gelas ukur yang sudah terisi air sebanyak 10ml dan
masukan lambung untuk mengukur berat awal.
Untuk mengukur berat akhir lambung ikan di belah dan keluarkan isi lambung
hingga bersih. Kemudian masukan lambung yang sudah dibersihkan isi lambung ikan
tersebut pada gelas ukuran yang sudah di isi air sebanyak 10 ml. setelah mendapati berat
awal dan berat akhir lambung maka dihitung menggunakan rumus berikut.

berat lambung awal−berat lambung akhir= jumlah vol makananikan

2.3. Metode Analisa Data


Adapun metode analisa yang digunakan yakni metode analisa kuantitatif yang mana
terdapat 2 data yakni data panjang dan data berat daripada ikan sebagai berikut :
No. Panjang ikan Berat ikan No. Panjang ikan (cm) Berat ikan
(cm) (Gram) (Gram)
Kelompok 1 Kelompok 6
1 12,5 cm 57 gr 26 12 cm 31 gr
2 12,2 cm 41 gr 27 13.5 cm 44 gr
3 11,5 cm 38 gr 28 12.5 cm 40 gr
4 12,8 cm 46 gr 29 12.5 cm 39 gr
5 12,5 cm 42 gr 30 13.5 cm 50 gr
Kelompok 2 Kelompok 7
6 11,5 cm 53,7 gr 31 12,5 cm 74,8 gr
7 12,7 cm 56,4 gr 32 12,7 cm 77,5 gr
8 13 cm 73,3 gr 33 12 cm 70,2 gr
9 12,4 cm 63,1 gr 34 11 cm 59,9 gr
10 12,9 cm 76,7 gr 35 11,5 cm 63,4 gr
Kelompok 3 Kelompok 8
11 12 cm 58,2 gr 36 11,5 cm 39 gr
12 11,5 cm 57,3 gr 37 12,4 cm 39 gr
13 12,4 cm 64,2 gr 38 13 cm 46 gr
14 12,5 cm 67,3 gr 39 12,6 cm 47 gr
15 12.3 cm 62,5 gr 40 13,6 cm 54 gr
Kelompok 4 Kelompok 9
16 13 cm 48 gr 41 13,5 cm 70,1 gr
17 13,8 cm 51 gr 42 13,5 cm 63,9 gr
18 13,4 cm 42 gr 43 14 cm 73,8 gr
19 12,8 cm 41 gr 44 14 cm 66,2 gr
20 12,5 cm 40 gr 45 14 cm 68,3 gr
Kelompok 5
21 13,5 cm 63 gr
22 12 cm 44 gr
23 12 cm 43 gr
24 12,1 cm 46 gr
Berdasarkan hasil data analisis hubungan
25 12,5 cm 45 gr
panjang berat dapat dilihat pada Gambar 1
dimana nilai b sebesar 48,23x0,0308, menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan sampel adalah
alometrik negatif, artinya pertumbuhan panjang lebih cepat berbanding dengan pertambahan
bobot tubuh.
analisa pertumbuhan
90
80
70
60
Panjang (cm)

50 f(x) = 48.229766126472 x^0.0308498459228981


R² = 0.0131340286893287 Gambar 1
40
30
20
Hasil 10 analisis
0
regresi 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 dan grafik
hubungan berat (gram) panjang
berat memiliki
persamaan regresi y= 48,23x0,0308 dengan koefisien determinasi adalah R2= 0,0131. Artinya
0,0131 pertambahan bobot tubuh ikan terjadi karena pertambahan panjang tubuh ikan, sedangkan
0,114455 pertambahan bobot ikan disebabkan oleh faktor lain seperti faktor lingkungan dan
umur.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan


Setelah melakukan praktek lab maka didapat hasil pengamatan pada 5 sampel ikan yakni :
1. Ikan Pertama
Panjang : 13 Cm
Berat : 48 Gram
Analisa makanan alami : A. Pemakan Plakton
Analisa TKG dan lambung : Jenis Kelamin : ( Jantan )
TKG :3
Lambung : Sebelum : 1 Ml
Sesudah : 0.2 Ml
2. Ikan Kedua
Panjang : 13,8 Cm
Berat : 51 Gram
Analisa makanan alami : A. Pemakan Plakton
Analisa TKG dan lambung : Jenis Kelamin : ( Jantan )
TKG :3
Lambung : Sebelum : 0,5 Ml
Sesudah : 0.3 Ml

3. Ikan Ketiga
Panjang : 13,4 Cm
Berat : 42 Gram
Analisa makanan alami : A. Pemakan Plakton
Analisa TKG dan lambung : Jenis Kelamin : ( Jantan )
TKG :2
Lambung : Sebelum : 0,5 Ml
Sesudah : 0.3 Ml

4. Ikan Keempat
Panjang : 12,8 Cm
Berat : 41 Gram
Analisa makanan alami : A. Pemakan Plakton
Analisa TKG dan lambung : Jenis Kelamin : ( Jantan )
TKG :3
Lambung : Sebelum : 0,5 Ml
Sesudah : 0.4 Ml
5. Ikan Kelima
Panjang : 12,5 Cm
Berat : 40 Gram
Analisa makanan alami : A. Pemakan Plakton
Analisa TKG dan lambung : Jenis Kelamin : ( Jantan )
TKG :4
Lambung : Sebelum : 0.5 Ml
Sesudah : 0.2 Ml

3.2. Hasil
Hubungan panjang berat memiliki hubungan dengan pertumbuhan dan juga kondisi
ikan, analisa hubungan panjang berat dimaksudkan untuk mengukur variasi berat – panjang
tertentu dari ikan secara individu atau kelompok – kelompok individiu sebagai suatu petunjuk
tentang kegemukan, kesehatan, perkembangan gonad dan sebagainya. Hubungan panjang – berat
yaitu dapat mengestimasi faktor kondisi atau sering isebut dengan index of plumpness, yang
merupakan salah satu derivat penting dari pertumbuhan untuk membandingkan konisi ( fitness,
well-being ) atau keadaan kesehatan relatif populasi ikan atau invidu tertentu ( Merta,
1993 ).Hubungan panjang dan berat hampir mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan sebagai
pangkat tiga dari panjangnya. Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak tidak
demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda (Effendi, 2002). Perbedaan nilai b pada
ikan tidak saja antara populasi yang berbeda dari spesies yang sama, tetapi juga antara populasi
yang sama pada tahun – tahun yang berbeda yang barangkali dapat diasosiasikan dengan kondisi
nutrisi mereka. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh faktor ekologis dan biologis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua golongan,


yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor yang sulit dikontrol, yang
termasuk dalam faktor ini yaitu keturunan, sex (jenis kelamin atau reproduksi), hormon, umur,
parasit, dan penyakit. Sedangkan faktor luar merupakan faktor yang mudah dikontrol, yang
termasuk dalam faktor ini yaitu makanan dan kualitas air / lingkungan (suhu, oksigen, dan lain-
lain). Selain itu¸ zat hara yang meliputi makanan, air, dan oksigen menyediakan bahan mentah
bagi pertumbuhan, gen mengatur pengolahan bahan tersebut, dan hormon mempercepat
pengolahan serta merangsang gen (Fujaya, 1999). Faktor-faktor yang efektif mempengaruhi
pertumbuhan ikan yaitu temperatur, ukuran, dan konsumsi makanan. Faktor-faktor ini tidak akan
dapat terpisahkan karena akan terus berdampingan dengan terjadinya pertumbuhan. Selain itu,
satu faktor dapat mempengaruhi faktor yang lainnya. Tetapi, kita dapat membuat pertumbuhan
ikan menjadi optimal dengan mngetahui bagaiman faktor-faktor yang menpengaruhi
pertumbuhan pada ikan yang dituju

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil berupa jenis


pertumbuhan yakni alometrik negatif, Jenis pertumbuhan ikan dapat dibagi menjadi 2 yaitu
pertumbuhan isometric, pertumbuhan yang menyatakan bahwa apabila nilai b sama dengan 3
yang menunjukan bahwa pertumbuhan ikan seimbang dan pertambahan panjang ikan seimbang
dengan pertambahan beratnya dan pertumbuhan allometrik yaitu pertumbuhan yang menyatakan
apabia nilai b lebih besar atau lebih kecil dari 3. Jika nilai b kurang dari 3 menunjukan
pertambahan panjangnya lebih cepat dari pertambahan beratnya disebut juga alometrik negatif
dan apabila nilai b lebih besar dari 3 menunjukan pertambahan berat lebih cepat dari
pertambahan panjangnya disebut allometrik positif. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan
dari ikan sampel tersebut memiliki laju pertumbuhan yaitu alometrik negatif, karena
pertambahan bobot tubuh ikan terjadi dikarenakan pertambahan panjang tubuh ikan.
BAB IV
KESIMPULAN
LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Ruddy Suwandi, Nurjanah, Dan Margaretha Winem.2014.


Proporsi Bagian Tubuh Dan Kadar Proksimat Ikan
Gabus Pada Berbagai Ukuran. Jphpi 2014, Volume 17
Nomor 1

La Ode Wahidin.2020. Panduan Praktikum Biologi Perikanan.

Jurg Wiwin K. Atmaja Putra , Tri Yulianto, Savika Miranti,


Zulpikar , Risma Ariska.2020. Tingkat Kematangan Gonad, Gonadosomatik Indeks Dan
Hepatosomatik Indeks Ikan Sembilang (Plotus Sp.) Di Teluk Pulau Bintan. Jurnal
Ruaya Vol. 8. No. 1. Th 2020
Feny Mercy Patanda, Urip Rahmani.2018. Hubungan Panjang-Berat Dan Pola Pertumbuhan Ikan
Kakatua (Chlorurus Strongycephalus) Di Taman Nasional Wakatobi. Jurnal Teknologi
Perikanan Dan Kelautan Vol. 9 No. 2 November 2018

Andi Chadijah, Sulistiono , Gadis Sri Haryani , Ridwan Affandi , Ali Mashar. (2019). Distribusi
Ukuran, Pola Pertumbuhan, Dan Faktor Kondisi Ikan Endemik Opudi (Telmatherina
Prognatha) Di Danau Matano, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (Jipi),
Oktober 2019 Vol. 24 (4): 295303

Muhotimah, Bambang Triyatmo, Susilo B. Priyono Dan Toni Kuswoyo. (2014). Analisis
Morfometrik Dan Meristik Nila (Oreochromis Sp.) Strain Larasati F5 Dan Tetuanya.
Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.) Xv (1)

Rivany Turang , Victor N. R. Watung , Anneke V. Lohoo. (2019). Struktur Ukuran, Pola
Pertumbuhan Dan Faktor Kondisi Ikan Baronang (Siganus Canaliculatus) Dari Perairan
Teluk Totok Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax
Vol. 7:(1), Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai