Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM IKHTIOLOGI

“Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda”

Nama : Muhammad Fajar


Nim : 2104124230
Jurusan : Pemanfaatan Sumberdaya Perairan
Asisten : Annisa Julita

Hari/ Sesi : Selasa/ 1 jam 08.30-11.30

DISUSUN OLEH:

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBAR
U 2022
Kata Pengantar

Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya jualah praktikan dapat menyelesaikan laporan
Ikthiologi ini yang berjudul “Pengamatan Ciri Morfologi , Identifikasi,
Klasifikasi Dan Penyebutan Nama Ikan Tongkol (Euthynnus afffinis)
Saya mengucapkan terima kasih kepada para asisten Iaboratium yang
telah memberi petunjuk, arahan dan bimbingannya dalam pelaksanaan
praktikum. Terima kasih juga praktikan ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian praktikum ini. Saya menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini, oleh
karena itu praktikan mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan laporan berikutnya. Praktikan berharap, semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya.

Pekanbaru,14 maret 2022

Muhammad Fajar
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................iv
I PENDAHULUAN................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................1
1.2 Tujuan dan manfaat............................................................2
II METODOLOGI..................................................................3
2.1 Tempat dan Waktu.............................................................3
2.2 Alat dan Bahan...................................................................3
2.3 metode praktikum..............................................................3
2.4.Prosedur praktikum............................................................3
III HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................4
3.1 Hasil ...................................................................................4
3.2 Pembahasan.........................................................................5
IV KESIMMPULAN DAN SARAN.....................................7
4.1 Kesimpulan........................................................................7
4.2 Saran...................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................8
LAMPIRAN.............................................................................9
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Ikan tongkol merupakan salah satu ikan laut yang memiliki kandungan protein yang tinggi yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh. Ikan tongkol kaya kandungan omega 3, vitamin,
protein dan mineral. Kandungan protein per 100 g ikan tongkol adalah 22 g. Kandungan omega 3
dalam ikan tongkol 28 kali lebih banyak dari ikan tawar. Mineral yang terkandung dalam ikan tongkol
cukup banyak, salah satunya iodium yang mencapai 28 kali kandungan iodium ikan air tawar.
Terdapat juga kandungan vitamin dan asam folat pada ikan tongkol. Ikan tongkol memiliki banyak
kandungan gizi, selain itu memiliki rasa yang lezat dan dapat menurunkan kolesterol dalam tubuh.
Salah satu inovasi pada pengolahan diversifikasi ikan tongkol adalah nugget. Nugget adalah produk
olahan daging yang memiliki rasa enak dan khas sehingga digemari oleh semua kalangan masyarakat.
Nugget memiliki kandungan protein dan air yang tinggi. Bahan baku nugget adalah daging ayam atau
daging sapi. Salah satu alternative pengganti daging ayam dalam pengolahan nugget adalah daging
ikan tongkol, karena struktur daging ini memiliki kemiripan dengan daging ayam. Pengolahan daging
sebagai nugget perlu penambahan bahan lain untuk mengefisienkan penggunaan daging ikan, sebagai
bahan tambahan pada pembuatan nugget adalah jamur tiram putih sebagai variasi untuk menambah
kandungan serat dan protein 2 pada nugget. Nugget ikan pada umumnya tidak memiliki kandungan
serat yang cukup tinggi, dengan penambahan jamur tiram putih sebagai sumber serat dapat dijadikan
nugget yang kaya akan gizi. Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur kayu yang dapat
dikonsumsi atau termasuk jamur edibel. Jamur tiram putih memiliki kandungan protein, lemak,
serat,asam amino, dan mineral yang cukup tinggi. Protein yang terdapat dalam jamur ini hampir
sebanding dengan protein sayuran, berdasar berat keringnya mengandung protein sekitar 23- 33 %,
karbohidrat 36- 68%, asam amino 12- 22% (Ortega, et al. 1992) dan lemak 3,3 -4,7 %, yang lebih
rendah dibandingkan daging sapi (Suriawiria, 2002). Syarat mutu nugget daging menurut SNI 01-
6683- 2002 adalah kadar air maksimal 60 %, protein minimal 9%, dan lemak minimal 2 %.
Pembuatan nugget dengan formulasi ikan tongkol dan jamur tiram putih yang berbeda merupakan
inovasi baru dalam pembuatan bahan makanan. Formulasi ikan tongkol dan jamur tiram putih ini
diharapkan mampu menambah kualitas nugget yang dihasilkan, baik tekstur,rasa,aroma dan gizi dari
nugget tersebut. Ikan tongkol merupakan ikan yang memiliki tekstur daging yang mirip dengan
daging ayam, sehingga sangat memungkinkan apabila digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
nugget. Pada umumnya ikan tidak memiliki kandungan serat yang cukup, maka dari itu penambahan
jamur tiram putih sebagai formulasi dengan ikan tongkol mampu meningkatkan kandungan serat pada
nugget. Kandungan gizi tinggi serta tekstur daging yang padat dan lembut serta tekstur jamur tiram
putih 3 yang baik dan memiliki tekstur yang mirip dengan daging ayam ini yang kami jadikan alasan
utama dalam pemilihan bahan tersebut. Hasil penelitian Laksono at al, (2012) menjelaskan bahwa
nugget ayam yang disubtitusi jamur tiram hingga 50 % telah memenuhi standar kadar protein dan
kadar air. Hasil penelitian Suharyono dkk.(2006), menjelaskan bahwa nugget tempe kedelai dengan
tepung maizena 15 % sebagai bahan pengikat memiliki kemiripan dengan produk komersial dan
sangat disukai oleh panelis. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Surjoseputro dkk (2004),
menjelaskan bahwa nugget babi dengan penambahan 4 % tepung kedelai dan 6 % tepung maizena
yang paling terbaik dan disukai oleh panelis. Hasil penelitian Novia (2011), menjelaskan bahwa
perlakuan terbaik pembuatan nugget jamur tiram putih rasa ikan tongkol diperoleh dari jamur tiram
putih 100 g, ikan tongkol 25 g, dan tepung terigu 15 g. Berdasar hasil penelitian dan permasalahan
diatas, peneliti telah melaksanakan penelitian dengan judul ”Uji Protein Dan Organoleptik Nugget
Formulasi Ikan Tongkol Dan Jamur Tiram Putih Yang Berbeda”
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun manfaat pada pratikum kali ini adalah pratikan dapat mengetahui
klasifikasi, morfologi, dan morfometrik ikan Tongkol. Pratikan juga dapat
mengetahui dan membedakan ciri ikan Tongkol. Pratikan nantinya dapat
mengetahui cara membelah ikan dengan benar agar dapat mengamati bagian-
bagian tubuh ikan Tongkol. mengetahui klasifikasi ikan yang diamati yaitu
dapat menambah pengetahuan tentangsusunan,bentukdan jumlah linea
lateralis,mengetahui bagaimana cara untuk menghitung ukuran morfometrik
pada ikan.
II.
METEDOLOGI
2.1 Waktu dan tempat
Pada tempat dan waktu di laksanakannya praktikum morfologi tentang
ikan dilakukan pada waktu selasa 8 maret 2022 pukul 8.30-11.30 WIB di
laboratorium biologi perairan.

2.2 Alat dan bahan


Alat yang digunakan dalam pratikum Nampan, untuk tempat meletakkan
ikan . Cawan petri, untuk tempat meletakkan organ ikan yang sudah diambil.
Gunting bedah, untuk memotong bagian tertentu pada ikan. Penggaris, untuk
mengukur panjang bagian tertentu pada ikan. Pisau bedah, untuk memotong
bagian tertentu pada ikan. Jarum tusuk, untuk membuat ikan mati dengan
menusuk kepalanya. Pinset, untuk mengambil bagian tertentu dari tubuh ikan.
Timbangan, untuk mengukur berat ikan. Alat tulis, untuk mencatat hasil
pengamatan.
Adapun bahan yang digunakan pada pratikum adalah menggunakan
media makhluk hidup yaitu berupa ikan Tongkol sebagai bahan .

2.3 Metode praktikum


Metode pada pratikum kali ini adalah menganalisis morfoligi ikan
sTambakan dengan melihat bagian- bagian pada tubuh ikan tersebut . Kita juga
dapat mengklarifikasi ikan Tongkol,di antara lainnya yaitu;
1. Bentuk tubuh ikan Tongkol
2. Letak posisi tubuh ikan Tongkol
3. Ukuran mulut ikan Tongkol
4. Bibir ikan Tongkol
5. Posisi mata ikan Tongkol
6. Sisik ikan di bagian tubuh
7.Modifikasi pada Ekor
ikan
2.4 Prosedur praktikum
Ada pun prosedur praktikum yang kita lakukan yaitu "Mengenal
morfologi ikan yang kita pilih" dengan cara sebagai berikut :
a) Pilihla ikan yang akan di deskripsikan
b) Kemudian ukur ikan yang sudah dipilih tadi.
c) Gambar kan ikan tersebut dengan sekala yang yang sudah ditentukan.
d) Tuliskan klarifikasi tentang ikan tersebut.
e) Tulis dan deskripsikan Ikan tersebut tadi di bagian buku gambar bisa
di samping maupun di bawah gambar.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Setelah pratikum pengenalan morfologi spesies ikan berbeda dilakukan maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
Klasifikasi Ikan Tongkol
Klasifikasi ikan Tongkol yaitu sebagai berikut: Nama lokal ikan :
Ikan Tongkol
Ordo : Acanthuroidoi
Famili : Scombridae
Genus : Euthynnus
Spesies : Euthynnus Affinis
Habitat : Air Laut
3.2 Pembahasan
Bentuk tubuh dari ikan tongkol biasanya memanjang dengan penampang
melintang bundar, bentuk kepala bagian atas sampai setelah mata hampir
lurus , sampai awal dasar sirip punggung agak cembung , sirip dada pendek ,
ujunf sirip melewarti bagian depan area yang kurang bersisik.

Kepala dan badan bagian atas biru kehitaman , bagian bawah abu-abu
keperakan, daerah yang kurang bersisik di atas garis rusuk dengan garis-garis
menyilang kehitaman, hidup diperairan pantai atau oseanis, dapat mencapai
ukuran 58 cm, tersebar luas di daerah tropis dan subtropis.

Ciri morfologi tongkol yaitu tubuhnya yang berbentuk fusiform, memanjang dan
agak bulat, tapis insang (gill rakes) berjumlah 53- 63 pada helai pertama,
mempunyai dua sirip punggung yang terpisah, pada sirip punggung yang
pertama terdapat 14-16 jari-jari keras,sedangkan jari-jari lemah pada sirip
punggung kedua diikuti oleh 7-9 finlet.

Sirip dada yang berukuran pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut, sirip
anal diikuti dengan 7-8 finlet, badan tidak bersisik kecuali pada barut badan
(corselets) dan lateral line terdapat titiktitik kecil, bagian punggung berwarna
biru kehitaman (gelap) disisi bawah dan 6 perut keperakan, dengan 4-6 buah
garis-garis berwarna hitam yang memanjang pada bagian samping badan,
tongkol termasuk ikan perenang cepat dan mempunyai sifat makan yang
rakus.

Ikan tongkol terklasifikasi dalam ordo Goboioida, family Scombridae, genus


Auxis, spesies Auxis thazard, ikan tongkol masih tergolong pada ikan
Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin, sirip dada
melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil.

Ikan tongkol ialah ikan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang
berangka tulang, sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada
pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat
dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya
gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat, sedangkan
dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat beberapa sirip tambahan
yang kecil-kecil yang disebut finlet.

Ikan tongkol dapat mencapai panjang 60-65 cm dengan berat 1.720 gr pada
umur 5 tahun, panjang pertama kali matang gonad ialah 29-30 cm, ikan
tongkol temasuk ikan pelagis yang dapat hidup pada kedalaman 50 m di
daerah tropis dengan kisaran suhu 27-28oC.

Ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan migratory yang tersebar disekitar
perairan samudera atlantik, hindia dan pasifik, ikan tongkol memiliki 10-12 jari-
jari sirip punggung, 10-13 jari-jari halus sirip punggung, 10-14 jari-jari halus
sirip dubur, dan mempunyai warna punggung kebiru-biruan, ungu tua bahkan
berwarna hitam pada bagian kepala, sebuah pola 15 garis-garis halus, miring
hampir horisontal, garis bergelombang gelap di daerah scaleless diatas gurat
sisi (linea lateralis).
Bagian bawahnya agak putih cerah, sedangkan dada dan sirip perutnya
berwarna ungu, sisi bagian dalam mereka berwarna hitam, badannya kuat,
memanjang dan bulat, gigi kecil dan berbentuk kerucut, dalam rangkaian
tunggal, sirip dadanya pendek tapi mencapai garis vertikal melewati batas
anterior dari daerah scaleless atas corselet, sebuah flap tunggal besar (proses
interpelvic) antara sirip perut.

Tubuhnya telanjang kecuali untuk corselet, yang dikembangkan dengan baik


dan sempit di bagian posterior tidak lebih dari 5 skala yang luas di bawah asal
sirip punggung kedua.
IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Dari pengamatan tersebut kita dapat mengetahui Ikan Tongkol (Eutynnus
Affinis) adalah salah satu ikan sejenis air laut dari famili Scrombridae. IkanTongkol
merupakan ikan air laut yang bersifat epipelagis berenang membentuk schooling
dan umumnya hidup pada kisaran suhu 21,60 sampai 30,50. Ikan tongkol (Euthynnus
affinis) merupakan ikan pemakan daging seperti ikan pelagis kecil (G irsang, 2008).
4.2 Saran
Pada praktikum ini asisten laboratorium harus memberitahukan terlebih
dahulu tentang jenis jenis ikan dan morfologi ikan karna praktikum ini tidak semua
orang tau tentang morfologi ikan. Jadi saran saya asisten laboratorium harus
menjelaskan lebih detail tentang morfologi ikan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
√Ikan Tongkol: Manfaat, Potensi, kandungan Gizi, Klasifikasi! (bertani.co.id)
https://id.wikipedia.org/wiki/Tongkol
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai