Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

LARVA IKAN DAN SALURAN PENCERNAAN IKAN


TAMBAKAN
(Helostoma Temmincki )

OLEH:
ERYENI SIMORANGKIR
2104112053
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
LULU MAYNA NABILA
KELOMPOK 5 (2)
RABU, 10.30-12.30 WIB

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur praktikan ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
berkat dan lindunganNyalah sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan
praktikum biologi perikanan yang berjudul “larva ikan dan saluran pencernaan
Ikan tambakan (H.temmincki)” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini praktikan juga mengucapkan terimakasih yang kepada
dosen mata kuliah Biologi perikanan yang telah memberikan bimbingan dalam
menyelesaikan laporan ini baik pada waktu kuliah maupun saat praktikum,
praktikan juga berterimakasih kepada asisten yang telah memberikan arahan
dalam melaksanakan praktikum ini, serta tidak lupa berterimakasih atas kerja
sama yang baik sesama anggota kelompok dalam melaksanakan praktikum
tersebut.
Semoga laporan yang praktikan buat ini bisa berguna dan menambah wawasan
bagi pembaca.Praktikan menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih
banyak kekurangan.Karena hingga saat ini praktikan masih dalam proses belajar.
Oleh karena, itu praktikan mengharapkan kritik dan sarannya demi kesempurnaan
laporan ini.
Oleh karena itu praktikan menerima saran dan kritik positif yang dapat
membangun isi dari laporan ini. Terimakasih.

Pekanbaru, 28 September 2022

Eryeni Simorangkir
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat .............................................................. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA


III. METEDOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................ 5
3.2 Bahan dan Alat Praktikum .................................................... 5
3.3 Metode Praktikum ................................................................. 5
3.4 Prosedur Praktikum ............................................................... 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil ...................................................................................... 7
4.2 Pembahasan ........................................................................... 7

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan............................................................................ 10
5.2 Saran ...................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman
1. Larva Ikan pada Fese Post Larva…………………………………… 7
2. Lambung…………………………………………………………….. 7
3. Lambung dan Usus………………………………………………...... 7
4. Isi Saluran Pencernaan…………………………………………..….. 8
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telur-telur ikan yang telah dibuahi maka didalam telur itu akan terjadi proses
embriologi shingga terbentuknya individu ikan lalu menetas dan keluar dari
cangkang telur. Stadium larva merupakan masa yang sangat penting dan kritis
karena pada stadium ini larva ikan masih berada pada fase peralihan dari bentuk
yang primitive menjadi bentuk yang definitive dengan cara metamorfose. Selain
itu juga adanya peralihan dari endogenous feeding(penggunaan kuning telur
sebagai sumber energi) ke exogenous feeding (pemanfaatan sumber nutrient dari
luar) yang terjadi sesaat setelah habisnya kunin gtelur yang merupakan masa kritis
dan dengan tingkat kelangsungan hidup larva rendah. Sebagaimana halnya dengan
hewan lain system pencernaan ikan pada stadia awal masih sederhana dan belum
berdiferensiasi baik secara morfologis maupun fisiologis, sehingga diperlukan
pemberian pakan alami (Suryanti, 2002).
Larva didefenisikan sebagai anak ikan yang barumenetas. Berkaitan dengan
perkembanganya, larva dibedakan menjadi dua tahapyaitu pro (pre) larva adalah
yang masih memiliki kantung kuning telur dan post larva adalah masa ketika
kantung kuning telur menghilang sampai terbentuknya organ-organ baru.
Sistem pencernaan pada ikan tentu saja berbeda dengan hewan darat lainnya,
mengingat habitatnya berbeda. Perbedaan variasi disebabkan karena ikan
memiliki perilaku makan, jeni spakan dan habitat yang berbeda-beda pula
(Stevens dan Hume,2004).Ikan merupakan hewan vertebrata yang hidup di air,
baik air laut maupun air tawar. Secara garis besar susunan saluran pencernaan
pada ikan terdiri dari mulut, oesophagus, lambung, intestinum dan anus. Akan
tetapi, pada jenis ikan Channa organ saluran pencernaan antara lambung dan
intestinumnya terdapat pyloric caeca. Selain itu pada mulut ikan dapat dijumpai
gigi yang berperan untuk mambantu mendapatkan makanan.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya ikan terdiri atas incisiform yaitu gigi
yang digunakan untuk memotong, caniform yaitu gigi yang digunakan untuk
mencengkram, molariform yaitu gigi yang digunakan untuk menggerus,viliform
2

dan cardiform yaitu gigi yang digunakan untuk merobek makanan (Yusfiati,
2016).
Beberapa faktor- faktor yang menjadi perbedaan tersebutlah yang melatar
belakangi praktikum kali ini yaitu mengidentifikasi ikan, dan menganalisisisi
saluran pencernaan.

1.2 Tujuan dan Manfaaat Praktikum


Adapun tujuan dan manfaat dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui jenis
makanan yang dijumpai didalam saluran pencernaan ikan tambakan dan
mengetahui umur ikan yang dilihat berdasarkan otolith ikan tersebut dan dapat
membedakan antara fase pro larva (pre) dan post larva.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Untuk mengembangkan usaha budidaya ikan, ketersediaan benih dengan


jumlah yang memadai, berkualitas baik dan berkesinambungan merupakan salah
satu factor penting yang ikut menentukan keberhasilan usaha tersebut (Lestari &
Dewantoro, 2018).
Larva didefenisikan sebagai anak ikan yang baru menetas. Telur – telur ikan
yang telah dibuahi maka didalam telur akan terjadi proses embriologi shingga
terbentuknya individu ikan lalu menetas dan keluar dari cangkang telur. Lamanya
masa inkubasi yang terjadi pada telur- telur yang telah dibuahiakan bervariasi
antara spesies satu dengan yang lainnya, karena dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan perairan dan kandungan kuning telur yang terdapat dalam telur itu
sendiri.
Masa anak ikan yang baru menetas disebut larva dimana tubuhnya belum
dalam keadaan sempurna, baik organ dalam maupun organ luarnya. Tahap larva
diikuti oleh tahap transformasi. Tahap ini di ikuti oleh perubahan dalam bentuk
umum Pada sebagian besar spesies ikan, bentuk larva pada saat juvenile yaitu
masa periode larva, ikan mengalami dua fase perkembangan, yaitu pro larva dan
pasca larva. Ciri-ciri pro larva adalah masih adanya kuning telur, tubuh transfaran
dengan beberapa pigmen yang belum diketahui fungsinya, serta adanya sirip dada
dan sirip ekor walaupun bentuknya belumsempurna. Biasanya larva ikan yang
baru menetas berada dalam keadaan terbalik karena kuning telurnya masih
mengandung minyak. gerakan larva hanya terjadi sewaktu-waktu dengan
menggerakan ekornya kekiri dan kekanan. Masa post larvaikan ialah masa dari
hilangnya kantung kuning telur sampai terbentuk organ-organ baru atau selesainya
taraf penyempurnaan organ-organ yang ada. Pada akhir fase tersebut, secara
morfologis larva telah memiliki bentuk tubuh hamper sepertiinduknya. Pada tahap
pasca larva inisirip dorsal (punggung) sudah mulai dapat dibedakan, sudah ada
garis bentuk sirip ekor dan anak ikan sudah lebih aktif berenang (Siegers, 2020).
Sistem pencernaan pada ikan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran
pencernaan dan kelenjer pencernaan. Mulai dari muka ke belakang, saluran
pencernaan tersebut mulai dari mulut, kerongkongan, esophagus, lambung,
4

intestinum, usus dan anus. Sedangkan kalenjer pencernaannya terdiri dari hati dan
kantong empedu. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga
berfungsi sebagai kalenjer pencernaan. (Khairul, 2012).
Saluran pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk tubuh, kebiasaan makanan,
serta umur. Bentuk tubuh berkaitan dengan lambungnya seperti ikan sidat dan
ikan kakap. Kebiasaan makanan memperngaruhi perbedaan diantaranya pada
struktur gigi, struktur tapis insang dan panjang usus, umur menjadi pembatasan
yaitu pada stadia larva dan dewasa, hal ini terlihat sangat jelas. Lambung
merupakan salah satu organ penting dalam sistem pencernaan. Lambung berkaitan
dengan seberapa besar penampungan makanan yang dapat dilakukan oleh ikan.
Usus pada ikan berbeda beda berkaitan dengan kebiasaan makanannya . Pada
herbivora panjang usus beberapa kali lipat dari panjang tubuhnya dibanding pada
ikan karnivora.
Menurut (Fujaya, 2004) lambung pada ikan mempunyai dua fungsi, yaitu
sebagai penampung makanan dan sebagai pencernaan makanan. Lambung juga
mempunyai sel-sel penghasil cairan gastrik yang terletak di bagian bawah dari
lapisan epithelium yang berfungsi untuk mensekresian peptin dan asam klorida,
proses pencernaan makanan dilambung dilakukan secara kimiawi dan mekanik.
Didalam lambung akan terjadi proses pencernaan protein, lemak dan karbohidrat.
lambung, pencernaan protein dilakukan pada usus depan oleh enzim protease.
III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan tempat


Praktikum Biologi perikanan tentang ”larva ikan dan saluran pencernaan
ikan ” ini dilaksanakan pada tanggal 28 september 2022 pada hari rabu pada pukul
10.30-12.30 WIB. Yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. Alat Dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pisau silet,
cover glass, objek glass, pipet tetes, pingset, gelas ukur, mikroskop, larutan
aquades, buku panduan praktikum, dan alat tulis lengkap. Adapun bahan yang
digunakan adalah lambung ikan yang sudah di awetkan dan larva ikan.

3.3. Metode Praktikum


Dalam melakukan praktikum, metode yang digunakan adalah menggunakan
metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan, artinya
pengamatan dilakukan terhadap ikan itu secara langsung. Dan itu praktikum ini
berpedoman pada buku penuntun praktikum biologi perikanan.

3.4 Prosedur Praktikum


Prosedur Praktikum Pengamatan larva Ikan
1. Mengambil larva yang telah disediakan dilaboratorium dan gunakan
cawan petri sebagai wadah dari ikan yang akan diamati.
2. Letakkan diobjek glass, kemudian letak di bawah mikroskop
3. Amati ikan bagian perbagian mulai dari kepala- ekor.
4. Gambarlah hasilnya pada laporan praktikum sementara.
Prosedur Praktikum Analisis Isi Saluran Pencernaan.
1. Meletakkan saluran pencernaan ikan yang telah diawetkan keatas tisu, dan
dibersihkan bagian luar lambung.
2. Masukkan lambung kedalam gelas ukur yang telah diisi dengan air
sebanyak 20 ml, catatlah pertambahan tinggi dari isi gelas ukur tersebut.
6

3. Membedah lambung ikan menjadi dua dan keluarkan seluruh isinya


letakkan dalamcawan petri untuk diencerkan dengan air.
4. Masukkan lambung yang telah kosong kedalam gelas ukur yang telah diisi
dengan air sebanyak 20 ml, mencatat pertambahan tinggi dari isi gelas
ukur.
5. Meletakkan isi saluran pencernaan ikan keatas objek glass untuk diamati
dibawah lensa mikroskop.
6. Menggambarkan spesies yang terdapat pada isi saluran pencernaan ikan
setelah di dapat dan diamati.
7. Mengidentifikasikan jenis pakan alami yang terdapat pada saluran.
8. Menghitung volume makanan ikan dan persentase volume jenis makanan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL
Adapun hasil yang didapatkan dalam praktikum kali ini adalah gambar
saluran pencernaan beserta isinya dan larva ikan yang sudah dalam fase post larva.

Gambar 1. Larva ikan pada fase post larva

Keterangan :
1. Lambung
2. Oesophagus
3. Usus
4. Pylorus

Gambar 2. Lambung

Keterangan :
1. Lambung
2. Saluran Buntu
3. Usus
4. Anus

Gambar 3. Lambung dan Usus


8

Keterangan :
1. Aphanothece
2. Scenedesmus
3. Scytonemataceae

Gambar 4. Isi saluran pencernaan


4.2 Pembahasan
Hasil pengamatan pada larva ikan menunjukan bahwa larva ikan berada pada
fase post larva dimana penampakan ciri yang di dapat yaitu terbentuknya organ –
organ baru atau penyempurnaan organ-organ yang ada. Masa post larva, ikan akan
memasuki masa juvenil. Pertumbuhan dan perkembangan larva berlangsung
dengan cepat ketika ketersediaan pakan berlimpah.
Dari hasil praktikum yang diperoleh selama praktikum, larva ikan memasuki
fase post larva. Dimana larva ikan yang di amati sudah terbentuk bukaan
mulutnya. Beberapa organ tubuh mulai terbentuk sempurna serta mulai
difungsikan. Yang tampak pada beberapa bagian tubuh ikan mempunyai organ
yang berwarna gelap yang tampak karena permukaan tubuh larva yang transparan
dan kuning telurnya kecil dan sedikit. Serta sirip pada setiap bagian tubuh larva
sudah terbentuk sempurna dan difungsikan dengan baik.
Larva ini juga tergolong dalam fase defenitive. Fase definitive adalah bentuk
individu baru yang sudah memiliki bentuk tubuh secara sempurna dan semua
organ tubuh telah berfungsi seperti yang terdapat pada induknya (Kurniati, 2012).
Secara umum sistem pencernaan pada ikan dapat dibedakan menjadi 2 bagian
yaitu sistem saluran pencernaan (tractus digesticus) dan sistem kelenjar
pencernaan (glandula digestovia). Sistem saluran pencernaan pada ikan terdiri dari
beberapa organ yang menyatu menjadi satu saluran. Saluran ini mengelola
makanan yang masuk melalui mulut dan akhirnya sisa dari pemrosesan itu
dikeluarkan melalui anus. Organ-organ penyusun saluran pencernaan pada ikan
tidak sama untuk semua jenis ikan. Hal ini tergantung kepada makanan yang biasa
dimakan ikan, kebiasaan makan, jenis makanan dan cara mendapatkan makanan.
9

Dari hasil yang didapatkan ikan tambakan yang dijadikan sampel tergolong ikan
omnivora dan jenis makanan yang ditemukan berupa Scytonema cripun dan
Homoeothrik thermalis.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pratikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ikan
sampel yang dijadikan bahan praktikum termasuk jenis ikan omnivora sebagai
pemakan segala pemakan.
Larva ikan yang diamati termasuk dalam fase post larva atau definitive,
dimanafase definitive adalah bentuk individu baru yang sudah memiliki bentuk
tubuh secara sempurna dan semua organ tubuh telah berfungsi seperti yang
terdapat pada induknya.

5.2 Saran
Sebaiknya pada saat melakukan praktikum, semua praktikan harus menguasai
betul materi yang sedang di praktikumkan, agar praktikan mengetahui prosedur
praktikum dengan baik dan praktikum dapat berjalan dengan lancar. Dan agar
pratikum biologi perikanan ini dapat berjalan lancar dan baik maka diharapkan
para asisten untuk dapat mendampingi praktikan pada saat melakukan
praktikum,agar apabiala terjadi kekeliruan maka dapat langsung dibantu oleh
asisten.
DAFTAR PUSTAKA

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan: Dasar Pengembangan Teknik Perikanan.


PT.Yuwono, Edi. 2001. Handbook FisiologiHewan. FakultasBiologi.
UNSOED. Purwakarta.

Khairul, 2012. Penentuan Jenis Makanan Yang Dimakan Oleh Spesies Ikan.
Teknologi Perikanan. Semarang.

Kurniati, 2012. Laporan Biologi Perikanan Larva Ikan. ITS. Semarang.

Lestari, T. P., &Dewantoro, E. (2018). PengaruhSuhu Media Pemeliharaan


Terhadap Laju Pemangsaan dan Pertumbuhan Larva Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus) the influence of temperature range of fish farming
media on the growth and predation rate of catfish larvae
(Clariasgariepinus) (Vol. 6, Issue 1).
Manda etal. 2022. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau. Pekanbaru
Siegers, W. H. (2020). Pengaruh Ekstrak Kelenjar Hipofisa Ikan Mas Terhadap.

Stevens, C. E., & Hume, I. D. (2004). Comparative physiology of the vertebrate


digestive system.Cambridge University Press.

Suryanti S. 2002. Perkembangan aktivitas enzim pencernaan dan hubungannya


dengan kemampuan pemanfaatan pakan buatan pada larva/benih ikan
baung, Mystus nemurus C.V. Tesis. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor. 57 hlm.

Yusfiati, S. K., &Affandi, R. Nurhidayat. 2006. Anatomi pencernaan ikan buntal


pisang (Tetraodon lunaris). Jurnal Iktiologi Indonesia, 6(1), 11-21.
LAMPIRAN
13

Lampiran 1. Alat parktikum

Cawan petri Pingset Gunting bedah

Mikroskop cover glass Objek glass

Pipet tetes gelas ukur Alat tulis lengkap


14

Lampiran 2. Bahan praktikum

Larva ikan lambung dan usus ikan larva dibawah mikroskop

Isi lambung ikan di bawah mikroskop


15

Lampiran 3. Hasil perhitungan

Vi = (n / Σn) x Vp

Keterangan :

Vi = persentase volume satu jenis makanan

n = jumlah satu jenis makanan

Σn = jumlah semua jenis makanan

Vp = volume makanan

Vp = 1-0,5 = 0,5

Aphotece Secrederrus Scytonematacea

V1 = 1/3 x 0,5 V2 = 1/3 x 0,5 V3 = 1/3 x 0,5

= 0,16 = 0,16 = 0,160

Anda mungkin juga menyukai