Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERIKANAN

PENENTUAN UMUR PADA IKAN MOTAN


(Thynnichthys polylepis)

OLEH:

NASYA DEFITRI LIANA


2104110011
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
SENIN/08.30-11.30/1
KELOMPOK 1
UNENG RHAHMA SARI

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum ‘Penentuan umur pada ikan
motan(Thynnichthy polylepis)
Pada kesempatan ini pratikan juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada
asisten pembimbing yang telah banyak membantu pratikan,sehingga pratikan dapat
mengatasi kesulitan baik pada saat melaksanakan pratikum maupun dalam
menyelesaikan laporan ini.
Pratikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh
karena itu pratikan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar
laporan ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi kita dimasa mendatang.

Pekanbaru, 03 Oktober 2022

Nasya Defitri Liana


DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Tujuan........................................................................................ 2
1.3 Manfaat...................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
III.METEDOLOGI PRATIKUM
3.1 Waktu dan Tempat..................................................................... 7
3.2 Bahan dan Alat Praktikum......................................................... 7
3.3 Prosedur Praktikum.................................................................... 7
3.4 Metode Praktikum...................................................................... 7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil........................................................................................... 9
4.2 Pembahasan............................................................................... 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan................................................................................ 13
5.2 Saran.......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Otolith Ikan Motan (Thynnichthys polylepis)......................................... 9
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat dan Bahan........................................................................................ 16
2. Hasil....................................................................................................... 18
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biologi Perikanan adalah studi mengenai ikan sebagai sumberdaya yang
dapat dipanen oleh manusia. Kadang pengertian istilah Biologi ikan ditujukan
kepada pengertian fisiologi, reproduksi, pertumbuhan, kebiasaan makanan,
tingkah laku, dan sebagainya. Usaha mengembangkan dan memajukan perikanan,
pengetahuan mengenai habitat, penyebaran dan aspek biologi dari ikan menjadi
dasar utama dalam usaha ini, dimana kematangan gonad sangat berhubungan
dengan pemijahan. Tak terkecuali dengan fekunditas yang juga memegang
peranan penting dalam penentuan kelangsungan populasi dan dinamika
kehidupan. Hubungan panjang berat akan bermanfaat dalam menentukan nilai
faktor kondisi dan sifat pertumbuhan ikan (Effendie,1997).
Hubungan panjang-berat hampir mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan
sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan
sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda. Melihat
besarnya potensi sumberdaya hayati khususnya yang berasal dari lautan di
Indonesia maka perlu dilakukan suatu usaha untuk dapat mengetahui berbagai
aspek biologi perikanan, hal tersebut dapat dimulai dengan melakukan praktikum
yang membahas mengenai aspek biologi perikanan tersebut. Atas dasar tersebut
praktikum biologi perikanan dilaksanakan dengan komposisi materi meliputi
analisa klasifikasi dan morfologi, pertumbuhan ikan, analisa hubungan panjang
berat, reproduksi ikan, tingkat kematangan gonad (Effendie, 1997).
Perikanan menjadi salah satu sektor penyedia sumberdaya hayati yang
mampu memberikan sumbangsi terhadap kemajuan ilmu sains. Salah satu aspek
yang umumnya menjadi pusat kajian adalah aspek biologi perikanan. Dalam
memahami aspek biologi perikanan, seringkali dilakukan analisis dan pengamatan
terhadap organisme yang termasuk dalam disiplin ilmu perikanan. Dalam analisa
dan pengamatan tersebut, berbagai parameter berupa kebiasaan makan, fekunditas
dan kematangan gonad , larva ikan serta menganalisa saluran pencernaan dapat
diukur dengan tujuan untuk mengetahui kebiasaan hidup dan kebutuhan dari
organisme tersebut. Aspek biologi pada perikanan merupakan aspek penting
2

dalam kajian ilmu-ilmu perikanan, pada umumnya ikan menjadi salah satu
organisme yang sering digunakan sebagai obyek penelitian. Penelitian-penelitian
mengenai kehidupan ikan telah berkembang dan kini mengalami spesifikasi secara
sistematis. Salah satunya yaitu larva. Larva adalah anak ikan yang baru menetas
dimana tubuhnya belum sempurna baik organ bagian dalam maupun organ bagian
luarnya untuk menjadi individu ikan yang utuh. Banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi kehidupan larva misalnya dalam faktor fisika air yang mencantum
mengenai kekeruhan air, arus, begitu juga dengan kimia air misalnya kualitas air
dan begitu juga dengan faktor biologi dan fisiologi ikan itu sediri, hal ini biasanya
menyangkut dengan populasi dan ekosistem serta habitat ikan dalam
lingkungannya.Ikan merupakan organisme tingkat tinggi yang memiliki nilai
ekonomis dan ekologi penting. Mengingat pentingnya keberadaan ikan dalam
suatu ekosistem, maka diperlukan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi,
antara lain tingkat kematangan gonad, fekunditas, hubungan panjang berat,
seksualitas ikan, ruaya, pemijahan, awal daur hidup, kebiasaan makanan dan cara
memakan, persaingan dan pemangsaan, pertumbuhan ikan, umur ikan, analisis
populasi dan analisa saluran pencernaan yang merupakan kunci penting dan harus
diperhatikan untuk menjamin kelestarian sumberdaya dan usaha budidaya ikan
tersebut.
Penentuanan umur ikan adalah suatu pengetahuan yang cukup menarik
dalam bidang perikanan terutama pembacaan umur pada spesies-spesies ikan yang
hidup secara pasti kapan suatu individu ikan itu ikan menetas dari telur, yang
dapat kita ketahui adalah beberapa ukuran panjang tubuh individu ikan itu ketika
tertangkap oleh nelayan. Lain halnya dengan spesies ikan yang dibudidayakan kita
dapat mengetahui beberapa lama individu spesies ikan itu telah dipelihara dan
kalau kita ingin melacak lebih lanjut kita dapat mengetahui kapan individu spesies
ikan itu menetas dari telurnya. (Penuntun Pratikum,2009)

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk mengetahui
penentuan umur suatu spesies ikan baik secara langsung maupun tidak langsung
Dalam suatu jenis ikan melalui tulang otolit.
3

1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui lebih jauh
lagi agar pratikan mengerti dan dapat mengetahui umur berdasarkan pengamatan
tulang otolit
4

II. TINJAUAN PUSTAKA


Pembacaan umur adalah suatu pengetahuan yang cukup menarik dalam
bidang membaca membaca umurpada spesies-spesies ikan yang hidup secara pasti
kapan suatu individu ikan itu menetas dari telur, yang dapat kita tahu berapa
panjang tubuh individu ikan itu ketika tertangkap oleh nelayan. Lain halnya
dengan spesies ikan yang dibudidayakan kita dapat mengetahui kapan individu
ikan itu menetas dari telurnya (Manda dkk, 2006). Penelitian tentang umur dari
suatu individu ikan yang berasal dari perairan sudah dilakukan sekitar 100 tahun
yang lalu. ! umur suatu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu secara langsung,
cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesiesbudidaya ikan. Secara tidak
langsung yaitu pada individu spesies ikan yang hidup di perairan alami (Menurut
Ricker,1971).
Menurut Manda dkk (2006), umur secara tidak langsung dapat dilakukan
melalui 2 cara yaitu dengan mempelajari tanda-tanda tahunan (Annulus) dan
harian (Sirculus) pada bagian-bagian tubuh yang keras, dengan frekuensi
frekuensi panjang (Metoda petersen) yaitu melalui pengukuran panjang tubuh
ikan, metode ini biasanya diterapkan pada individu-individu spesies ikan yang
hidup didaerah tropis. Menentukan umur ikan yang mungkin untuk dipraktekkan
saat ini adalah dengan menggunakan metode frekuensi panjang (metode petersen)
yang tergantung pada sifat reproduksi dan pertumbuhan ikan.Umur merupakan
salah satu penduga terbaik dalam menentukan tingkat pertumbuhan relatif pada
ikan, walaupun pertumbuhan sebenamya sangat dipengruhi oleh faktor-faktor
lingkungan (Sumantadinata. K. 1985).
Metode penentuan umur dengan memperhatikan tanda tanda tahunan pada
bagian tubuhb yang keras ini selalu dilakukan pada daerah subtropis(4
musim).Karena ikan ikan yang hidup didaerah subtropic sangat terpengaruh oleh
suhu lingkungannya,dimana pada musim dingin pertumbuhan ikan hamper
terhenti ataupun lambat sama sekali.
Otolith adalah sekumpulan calcium carbonate yang terletak di tulang dalam
dari telinga ikan.Otolith ini menyimpan semua histori kehidupan dan lingkungan
yang merekontruksi parameter lingkungan seperti temperature dan salinitas(kadar
garam).Otolith merupakan organ yang sangat penting,karena melalui otolith ini
5

dapat diketahui jenis ikan,pertumbuhan dan linkungan,serata sejarah


kehidupannya,misalnya umur,reproduksi,dan bahkan juga proses migrasinya
(Roumillat,2017).
9

Anda mungkin juga menyukai