Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI

KOLEKSI, FOTO DAN PENGAWETAN


IKAN

Oleh :
FANNY FADHILLA 2204110736
NISA ‘UL HUSNA 2204113678
ANNISA PRATIWI ANGKAT 2204113693
NAHDIAH HUSNA HASIBUAN 2204135593
ARIANI AZRA ABSI 2204113660
ALDRIANSYAH UMALDI. H 2204112953

MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN


SELASA/ SESI 1/ 08 : 00 WIB
KELOMPOK 4
RINALDI DWI CAHYA

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
ikhtiologi yang berjudul “Koleksi Foto dan Pengawetan Ikan” tepat pada waktu yang
telah ditentukan.
Terimakasih saya ucapkan kepada asisten pembimbing kami yakni Rinaldi Dwi Cahya
yang telah banyak membantu, memberikan arahan, saran, bimbingan serta petunjuk
selama praktikum dilaksanakan. kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, bahasa serta materi yang terdapat di
dalamnya. Oleh karena itu kami menerima kritikan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan praktikum di masa yang akan datang. Semoga laporan praktikum
ini bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Maret 2023

Kelompok 4
iv

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. v

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum........................................................................... 1
1.3. Manfaat Praktikum......................................................................... 1

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Ikan Toman (Channa micropeltes) ................................................ 2
2.2. Ikan Cupang (Betta sp) .................................................................. 2

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


3.1. Waktu dan Tempat Praktikum ....................................................... 3
3.2. Alat dan Bahan............................................................................... 3
3.3. Metode Praktikum.......................................................................... 3
3.4. Prosedur Praktikum........................................................................ 3

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil ............................................................................................... 4
4.2. Pembahasan.................................................................................... 4

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan .................................................................................... 6
5.2. Saran .............................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat dan bahan......................................................................................... 3
vii

DAFTAR GAMBAR
2

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Alat Dan Bahan Praktikum .................................................................. 9


2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ikan merupakan produk yang cepat dan mudah membusuk, sehingga
membutuhkan penanganan yang cepat, bersih dan cermat. Kerusakan tersebut
antara lain disebabkan karena kandungan air yang tinggi, pH yang tidak sesuai
dan tekstur yang lunak. Penyebab-penyebab tersebut menjadi medium yang sangat
baik untuk pertumbuhan jasad renik, khususnya bakteri (Jusnita, N. 2018)
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah, untuk membuktikan serta melihat
dan melakukan secara langsung bagaimana prosedur pengamatan,
pengidentifikasian dan pengawetan ikan yang ditangkap langsung di alam dengan
spesies yang berbeda
1.3. Manfaat praktikum
Adapun manfaat dari dilaksanakannya praktikum ini adalah, kita dapat
mengetahui dengan jelas bagaimana habitat dari beberapa spesies ikan, serta dapat
memahami prosedur atau langkah langkah pengawetan ikan. Serta mendapat
wawasan yang lebih luas mengenai apa itu ikan, bagaimana habitat ikan di alam
serta bagaimana cara mengoleksi dan mengawetkan ikan dengan baik.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Toman (Channa micropeltes)


Ikan toman (Channa micropeltes) merupakan komoditas budi daya ekonomis yang
sering dijumpai dipasaran. Dunia medis mempercayai daging ikan toman berkhasiat untuk
mempercepat pengeringan luka pasca-operasi dan meningkatkan daya tahan tubuh
(Rahmawanty et al. 2014).
Informasi tentang ikan toman hingga saat ini masih terbatas, kalaupun ada penelitian
yang telah dilakukan baru mengkaji aspek darah pada ikan toman di Perairan Sungai Siak
dan Sungai Kampar Provinsi Riau (Yusran, 2013).
2.2. Ikan Cupang (Betta sp)
Ikan Cupang (Betta sp) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa
negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei
Darussalam, Singapura, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang
unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Ikan Cupang terdiri
dari 73 spesies dan dibagi menjadi 13 kelompok, sedangkan di kalangan
penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang
aduan, dan cupang liar (Neliana, 2017).
Ikan Cupang memiliki labyrinth, membuat ikan ini mampu bertahan hidup di air
yang memiliki kandungan oksigen terlarut yang rendah, sehingga ikan cupang mampu
bertahan hidup di rawa-rawa, persawahan, dan daerah aliran sungai yang dangkal (Fariz,
2014)
5

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum mengenai morfometrik dan meristic ikan, dilaksanakan pada
tanggal 10 Maret 2023 pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 09.40 WIB,
yang berlokasi di Laboratorium Biologi Perairan dan Manajemen Lingkungan
Perairan, Fakultas Perikanan dan Imu Kelautan, Universitas Riau.
3.2. Bahan dan Alat
Tabel 1. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1. Tangguk Ikan sample
2. Wadah ikan Formalin
3. Tisu gulung
4. Alat tulis
5. Buku panduan praktikum dan
buku ajar iktiologi
6 Wadah pengawetan

3.3. Metode praktikum


Adapun metode praktikum yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini
adalah dengan melakukan pengamatan langsung, dimana data yang didapatkan
harus melalui proses pengamatan yang dilakukan langsung di Laboratorium
Biologi Perairan, Universitas Riau.
3.4. Prosedur Praktikum
Masing masing mahasiswa atau praktikkan menangkap ikan dengan spesies
berbeda di alam, kemudian sampel ikan dibawa ke laboratorium untuk di amati
dan diidentifikasi, lalu kemudian ikan diawetkan menggunakan bahan formalin
dan diletakkan didalam wadah pengawetan yang tertutup rapat.
6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan


1. Ikan Toman (Channa micropeltes)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo :Anabantiformes
Famili : Channidae
Genus : Channa
Spesies : Channa micropeltes

2. Ikan Cupang (Betta sp)


Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Subfamili : Macropodusinae
Genus : Betta
4.2. Pembahasan
Ikan Toman adalah jenis ikan air tawar. Ikan air tawar adalah ikan yang
tinggal dan berkembang biak di air yang tidak mengandung larutan garam dan larutan
mineral didalamnya seperti sungai, rawa, waduk dan danau. panjang usus relatif ikan
toman berkisar antara 0,82-1,02 cm, sehingga diklasifikasikan sebagai ikan karnivora.
Ikan Cupang pada dasarnya berasal dari berbagai daerah seperti Vietnam,
Malaysia, Thailand dan Kamboja. Hanya ditemukan di DAS Mekong dan Chao Phraya.
Lebih spesifik lagi, ikan ini biasa hidup di saluran irigasi persawahan dan saluran sungai
kecil yang beriklim tropis. 
5

Selain itu, cupang juga dapat hidup pada daerah dengan intensitas hujan yang
bervariasi. Mulai dari hujan yang relatif jarang pada musim kemarau hingga hujan
sedang-sering pada musim hujan. Hal ini menyebabkan sebaiknya ketika
dipelihara, ikan cupang disimpan pada wadah yang cukup hangat pada kisaran
suhu antara 22 Celcius hingga 26 derajat celcius. Ikan cupang adalah salah satu
ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut
ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi
udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dalam biologi perikanan, penanganan sampel ikan merupakan pekerjaan
rutin. Untuk analisa sampel ikan yang membutuhkan waktu lama diperlukan cara
atau metoda penyimpanan ikan dalam kondisi yang tetap baik. Banyak cara dapat
dipakai untuk mengawetkan ikan, tetapi sebelum menentukan pilihan, maka
tujuan pengumpulan ikan harus teridentifikasi dengan jelas, karena langkah awal
yang tidak sesuai akan menyebabkan banyak kesalahan pada data yang diperoleh.
Metode pengawetan ikan yang digunakan berhubungan erat dengan tujuan
pengumpulan ikan. Ikan yang dikumpulkan untuk tujuan analisa mikroskopis akan
berbeda cara pengawetannya dengan ikan yang dikumpulkan untuk keperluan
morfometri atau sebagai koleksi rujukan.
Pemilihan jenis pengawetpun akan menentukan hasil akhir penelitian.
Misalnya alkohol sebagai pengawet. Cairan ini dapat dipakai untuk koleksi
rujukan tetapi tidak dapat dipakai sebagai pengawet, bila yang akan diteliti adalah
lipid yang terkandung pada bagian tubuh ikan. Pengawetan sampel ikan sangat
membutuhkan keseriusan kerja, apalagi bila sampel yang kita dapatkan
merupakan sampel yang sukar diperoleh kembali dan langka. Selain itu bahan
kimia yang serleg kita pakai sebagai pengawet, bila dipakai tidak sesuai dengan
aturannya akan merusak sampel dan dapat menggangu kesehatan tubuh si
pemakai atau pengguna.
5.2. Saran
Untuk praktikum iktiologi sudah berjalan dengan baik, namun dalam proses
pelaksanaan di ruang yang cukup sempit dan dengan aroma ikan yang cukup
menyengat, hal ini mungkin perlu ditangai lebih lanjut untuk kenyamanan selama
praktikum berjalan.
DAFTAR PUSTAKA

Fariz, MZA. 2014. Pengaruh konsentrasi tepung testis sapi terhadap maskulinisasi
ikan cupang (Betta splendens), Skripsi (tidak dipublikasikan).
Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Universitas Hasanuddin,
Makassar
Jusnita, N. 2018. Pengawetan Ikan secara Alami. Jurnal Berdikari. 6-7
Neliana, N. (2017, 04 17). Mengenal 73 Spesiesnya Ikan Laga (Cupang) Lengkap
Retrieved from CIANJUR UPDATE:
http://www.cianjurupdate.com/2017/03/ikan-cupang-dan mengenal-
73-spesiesnya.html
14

LAMPIRAN
9

Lampiran 1. Foto Ikan

Ikan Toman Ikan Cupang

Anda mungkin juga menyukai