OLEH:
NIRWANA FRANSISKA
2204124488
ILMU KELAUTAN
RABU / 3 / 13.00 WIB
KELOMPOK 6
TENGKUH MUHAMMAD GHAZALI S.Pi, M.Si
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air dengan judul “Pengamatan Pergerakan
Sirip – Sirip dan Mekanisme Ikan Mengambil Makanan dan Laju Menghancurkan
Makanan di Dalam Lambung pada Ikan Lele (Clarias gariepinus)” dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktikum ini masih
jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangannya. Laporan Praktikum ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena ini, rasa hormat dan terima
kasih penulis sampaikan kepada Dosen Pengampu serta kakak-kakak asisten
praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan Air.
Penulis mengharapkan Laporan Praktikum ini berguna bagi pembaca
meskipun penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya. penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar Laporan Praktikum ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Nirwana fransiska
iii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv
DAFTAR TABEL ............................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... vi
I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum ............................................. 3
II. METODOLOGI PRAKTIKUM 4
2.1 Waktu dan Tempat ................................................................. 4
2.2 Bahan dan Alat ...................................................................... 4
2.3 Metode Praktikum ................................................................ 4
2.4 Prosedur Praktikum ............................................................... 4
2.4.1 Pengamatan Pergerakan Sirip-Sirip Ikan .................. 4
2.4.2 Mekanisme Ikan Mengambil Makanan dan laju
menghancurkan makanan di dalam lambung ............ 5
LAMPIRAN 12
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan lele (Clarias gariepinus) .......................................................... 6
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Pengamatan Pergerakan Sirip – Sirip Ikan ......................................... 7
2. Laju Menghancurkan Makanan di Dalam Lambung Ikan .................. 7
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Prosedur Pratikum ............................................................................... 13
1
I. PENDAHULUAN
pakan agar mengetahui jenis pakan apa yang dapat dierikan pada ikan tertentu
agar pakan sesuai dan agar pakan yang diberikan habis dimakan dan tidak bersisa
atau terbuang.
Dalam laporan ini akan dijelaskan bagaimana bentuk pergerakan sirip ikan
menggunakan sirip yang berbeda untuk bergerak maju, mundur, diam, ke atas, ke
bawah, ke kiri, dan ke kanan, serta saat berbelok. Mekanisme ikan untuk
mengambil makanan dan kondisi makanan yang ada dalam lambung setelah 5
menit, 10 menit, dan 15 menit akan dijelaskan, termasuk apakah makanan utuh, ½
hancur, atau hancur.
1.2. Tujuan dan Manfaat Pratikum.
Praktikum ini bertujuan untuk mengobservasi bagaimana ikan lele (Clarias
gariepenus) menggunakan sirip-siripnya dan cara mereka mengambil serta
mencerna makanan di dalam lambung. Manfaat praktikum ini adalah praktikan
dapat memahami dan menjelaskan peran setiap sirip pada ikan lele saat bergerak,
serta proses pengambilan dan pencernaan makanan di dalam
lambung ikan tersebut.
4
3.1. Hasil.
3.1.1. Deskripsi ikan lele
Ikan lele merupakan komoditas perikanan air tawar unggulan di Indonesia
yang memiliki nilai ekonomis dan permintaan pasar yang tinggi (Arief et al.,
2014; Saputra et al., 2017). ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) memiliki kulit
yang licin, berlendir, dan tidak memiliki sisik sama sekali. Jika terkena sinar
matahari, warna tubuhnya otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam putih.
Mulut ikan lele dumbo relatif lebar, yaitu sekitar ¼ dari panjang total tubuhnya.
Tanda spesifik lainnya dari ikan lele dumbo adalah adanya kumis di sekitar mulut
sebanyak 8 buah yang berfungsi sebagai alat peraba. Kumis berfungsi sebagai alat
peraba saat bargerak atau mencari makan. Ikan lele dumbo mampu bertahan hidup
di lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah, namun untuk menunjang agar
ikan lele dumbo dapat tumbuh secara optimal diperlukan lingkungan perairan
dengan kadar oksigen yang cukup. Kadar oksigen yang baik sangat mendukung
pertumbuhan yang terjadi pada ikan karena oksigen yang digunakan untuk
mengangkut sisa metabolisme dan darah keseluruh tubuh (Iswanto, 2013). Dapat
dilihat pada gambar 1. Sebagai berikut:
3.2. Pembahasan
Ikan lele dumbo memiliki lima sirip yaitu sirip ekor, sirip punggung, sirip
dada, sirip perut, dan sirip dubur. Pada sirip dada jari-jarinya mengeras yang
berfungsi sebagai patil, selain bernafas dengan insang, juga mempunyai alat
pernafasan tambahan (arborencent) yang terletak pada insang bagian atas
(Najiyati, 1992). Pergerakan sirip – sirip ikan merupakan salah satu aspek penting
dalam kehidupan ikan. Sirip ikan memiliki berbagai fungsi penting dalam
kehidupan ikan. Pada pengamatan pergerakan sirip – sirip pada ikan lele yaitu
pada saat ke atas ikan bergerak menggunakan sirip dorsal, pectoral, dan caudal.
Pada saat bergerak kebawah ikan menggunakan sirip pectoral, ventral, dan caudal.
Pada saat diam ikan tersebut hanya menggunakan sirip ventral dan anal, pada saat
bergerak maju ikan menggunakan sirip dorsal dan anal. Dan pada saat mundur
8
ikan menggunakan sirip pectoral dan ventral. Pada saat mengonsumsi makanan
pellet ikan bergerak menggunakan dorsal, pectoral, dan caudal untuk mengambil
makanannya. Dan pada saat mengambil makanan tubifex ikan bergerak
menggunakan sirip pectoral, ventral, dan caudal.
Pergerakan renang ikan untuk turun naik, membelok dan berhenti pada
umumnya yang berperan adalah sirip dada dan sirip perut (lagler et al., 1979).
Pergerakan sirip ikan dapat sangat bervariasi tergantung pada jenis ikan dan
lingkungan hidupnya. Beberapa ikan memiliki sirip - sirip yang lebih besar dan
kuat untuk berenang diperairan yang deras, sementara beberapa ikan memiliki
sirip – sirip yang kecil untuk berenang diperairan yang tenang. Pergerakan sirip
ikan juga dapat dipengaruhi oleh faktor suhu air, kecepatan arus, dan keberadaan
predator. Pergerakan setiap sirip tidak sama pada semua ikan.
Laju menghancurkan makanan berupa pellet pada ikan lele pada waktu 5
menit ditemukan kondisi makanan masi tetap utuh didalam lambung (tidak
hancur), pada waktu 10 menit kondisis makanan dalam lambung sudah ½ hancur,
dan pada menit 15 ditemukan kondisi makanan didalam lambung ½ hancur. Dan
pada makanan berupa tubifex pada ikan lele dalam waktu 5 menit ditemukan
kondisi makanan masi utuh di dalam lambung, dalam waktu 10 menit kondisi
makanan sudah ½ hancur di dalam lambung, dan pada menit 15 kondisi makanan
sudah hancur di dalam lambung. Lama waktu yang diperlukan ikan lele untuk
menghancurkan pellet dan tubifex sangat bervariasi tergantung pada ukuran dan
jenis ikan yang dikonsumsi, serta kondisi fisik dan kesehatan ikan tersebut. Secara
umum, proses pencernaan makanan pada ikan lele biasanya membutuhkan waktu
antara 4-6 jam.
Dalam proses pencernaan, makanan yang dicerna dipecah menjadi molekul-
molekul yang lebih sederhana sehingga mudah diserap melalui dinding usus dan
masuk ke dalam aliran darah. Pencernaan merupakan proses yang berlangsung
terus menerus. Kemampuan ikan untuk mencerna bahanpakan dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu, sifat kimia air, suhu air, jenis pakan, ukuran, umur ikan,
kandungan gizi pakan, frekuensi pemberian pakan, sifat fisika dan kimia pakan
serta jumlah dan macam enzim pencernaan yang terdapat dalam saluran
pencernaan pakan. Kemampuan ikan dalam mencerna makanan sangat bergantung
9
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pergerakan pada ikan dipengaruhi oleh otot lurik atau otot rangka, dan arah
pergerakannya dipengaruhi oleh sirip-siripnya, dapat disimpulkan dalam
pengamatan pergerakan sirip-sirip ikan lele untuk melakukan pergerakan ke atas,
bawah, diam, berbelok, maju, mundur, bahkan dalam mengkonsumsi makanan
ikan lele menggunakan lima sirip-siripnya yang berbeda.
Mengenai laju menghancurkan makanan di dalam lambung dengan pakan
yang berbeda yaitu pellet dan tubifex selama 5 menit, 10 menit , dan 15 menit
dapat disimpulkan ikan lele lebih mudah dalam mencerna makanan berupa tubifex
yang merupakan pakan dasar yang mudah dicerna oleh lambung ikan lele dumbo.
4.2. Saran.
Pengamatan pergerakan sirip-sirip ikan dan mekanisme ikan mengambil
makanan dan laju menghancurkan makanan di dalam lambung pada ikan lele
(clarias gariepinus) sangat bermanfaat bagi mahasiswa perikanan terutama
budidaya, sehingga perlu dilakukannya pengujian lebih lanjut untuk menentukan
laju pernafasan ikan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M., Fitriani, N., dan Subekti, S. 2014. Pengaruh Pemberian Probiotik
Berbeda pada Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi
Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp.). Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan, 6(1): 49-53.
Fitriliyani, dan Indira. 2011. Aktifitas Enzim Saluran Pencernaan Ikan Nila
(Oreohromis Niloticus) dengan Pakan Mengandung Tepung Daun Lamtoro
(Leucaena Leucophala) Terhidrolisis dan Tanpa Hidrolisis dengan Ekstrak
Enzim Cairan Rumen Domba. Biocientiae vol.8, No.2, Hal 16-31
Iswanto, B. 2013. Menelusuri identitas ikan lele dumbo. Media Akuakultur, 8(2),
85-96.
K. D. Clements, D. P. German, J. Piché, A. Tribollet, and J. H. Choat, “Integrating
ecological roles and trophic diversification on coral reefs: Multiple lines of
evidence identify parrotfishes as microphages,” Biol. J. Linn. Soc., vol.
120, no. 4, pp. 729–751, 2017, doi: 10.1111/bij.12914.
LAGLER, K.F., J.E. BARDACH, R.R. MILLER and D.R.M. PASSINO 1977.
Ichthyology. Sec. Ed. John Wiley & Sons. New York.
Najiyati, H. 1992. Budidaya Lele Sangkuriang. Program Study Budidaya Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan . Institut Pertanian Bogor. 57 hlm.
R. Pratama, “Bab v sistem pencernaan,” J. Pendidik., vol. 2, no. 1, pp. 46–
63, 2019.
Rahardjo, S. 1980. Oseanografi Perikanan I. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 141 hal.
Saputra A., Setianingsih, L.,Yosmaniar., Prihadi, T.H. 2017. Distribusi Nitrogen
Dan Fosfor Pada Budidaya Ikan Gabus (Channa striata) dan Probiotik.
Jurnal Riset Akuakultur 12: 379-388.
Windarti et al., 2017. Buku Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan Air.
Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Unri Press. Pekanbaru.
Zonneveld, N., Huisman E. A, dan Boon, J. H.. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya
Ikan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 318 hlm.
12
LAMPIRAN
13
Hasil isi
bedah pada
lambung ikan
5 menit 5 menit
10 menit 10 menit
15 menit 15 menit