Anda di halaman 1dari 19

i

LAPORAN PRAKTIKUM

MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN


PUTIH (LEOTROSIT) IKAN LELE (Clarias gariepinus)

OLEH:

AHBIB RIZQA PUTRA ARNADI NASUTION


2204111686
ILMU KELAUTAN
RABU / 3 / 13.00 WIB
KELOMPOK 6
TENGKU MUHAMMAD GHAZALI S.Pi, M.Si

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia serta rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air dengan judul “Menghitung sel darah
merah (eritrosit) dan putih (leotrosit) ikan lele (Clarias gariepinus)
” dengan baik dan tepat pada waktunya.
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktikum ini masih
jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangannya. Laporan Praktikum ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena ini, rasa hormat dan terima
kasih saya sampaikan kepada Dosen Pengampu serta kakak-kakak asisten
praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan Air.
Penulis mengharapkan Laporan Praktikum ini berguna bagi pembaca
meskipun penulis menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar Laporan Praktikum ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Pekanbaru, 20 Maret 2024

Ahbib Nasution
iii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... vi
I. PENDAHULUAN 1
I.1 Latar belakang....................................................................... 1
I.2 Tujuan Praktikum.................................................................. 2
I.3 Manfaat Praktikum................................................................ 2
II. METODOLOGI PRAKTIKUM 3
II.1Waktu dan Tempat................................................................. 3
II.2Bahan dan Alat...................................................................... 3
II.3 Metode Praktikum ................................................................ 3
II.4 Prosedur Praktikum............................................................... 3
III.HASIL DAN PEMBAHASAN 5
III.1..............................................................................................Hasil
5
III.2..............................................................................................Pembahasa
n............................................................................................. 10
IV. PENUTUP 9
IV.1..............................................................................................Kesimpula
n ............................................................................................ 9
IV.2..............................................................................................Saran
9
DAFTAR PUSTAKA 10

LAMPIRAN 11
iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Tabung darah secara makro dan mikro............................................... 6
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan lele (Clarias gariepinus)............................................................. 5
vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Prosedur pratikum............................................................................... 15
vii
1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang.


Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) memiliki kulit yang licin, berlendir,
dan tidak memiliki sisik sama sekali. Jika terkena sinar matahari, warna tubuhnya
otomatis menjadi loreng seperti mozaik hitam putih. Mulut ikan lele dumbo relatif
lebar, yaitu sekitar ¼ dari panjang total tubuhnya. Tanda spesifik lainnya dari ikan
lele dumbo adalah adanya kumis di sekitar mulut sebanyak 8 buah yang berfungsi
sebagai alat peraba. sungut berfungsi sebagai alat peraba saat bargerak atau
mencari makan. Ikan lele dumbo mampu bertahan hidup di lingkungan dengan
kadar oksigen yang rendah, namun untuk menunjang agar ikan lele dumbo dapat
tumbuh secara optimal diperlukan lingkungan perairan dengan kadar oksigen
yang cukup. Kadar oksigen yang baik sangat mendukung pertumbuhan yang
terjadi pada ikan karena oksigen yang digunakan untuk mengangkut sisa
metabolisme dan darah keseluruh tubuh (Iswanto, 2013). Secara empiris petani
budidaya ikan lele banyak mengeluh tentang warna ikanya yang tidak cemerlang
dampaknya ikan bewarna pucat. Ciri ciri tersbeut ikan mudah terserang penyakit,.
Maka perlu pemeriksaan atau pegujian tentang darah merah dan darah putih pada
ikan lele.
Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital
keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut
zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh,
dan pengangkut oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti
trombosit dan plasma darah memiliki peranan penting sebagai pertahanan pertama
dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh (Syamsuri, 2014). Menurut
Sesques and Johnson (2017), Darah ikan berfungsi mengedarkan suplai makanan
ke seluruh tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa
hormon dan enzim ke organ yang memerlukan, dan banyak sekali fungsi fungsi
darah pada ikan. Darah pada ikan terbagi menjadi 2 yaitu sel darah merah
(eritrosit) dan sel darah putih (leotrosit)
Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses
pengangkutan materi-materi didalam tubuh. Eritrosit mengandung hemoglobin
2

yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak dari pada


oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga
menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel
darah merah. Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya yang
sngat berperan sebagai benteng tubuh dari berbagai ancaman. Leukosit memiliki
bentuk khas,nucleus,sitoplasma dan organel dan semuanya bersifat mampu
bergerak pada keadaan tertentu. (Windarti et al, 2013).
Pemeriksaan darah dijadikan indikator dalam mengetahui tingkat keparahan
suatu penyakit pada ikan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya perubahan pada
nilai hematokrit, jumlah eritrosit, jumlah leukosit dan kadar hemoglobin.
Sementara eritrosit merupakan sel darah yang jumlahnya paling banyak dan
fungsinya untuk mengikat oksigen yang dibutuhkan saat proses oksidasi (Un &
Jasmanindar 2021). Sedangkan leukosit berperan penting dalam sistem kekebalan
tubuh terutama merusak bahan-bahan infeksius dan toksik melalui proses
fagositosis dengan cara membentuk antibodi (Maryani dkk. 2021).
Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik melaukan pratikum dengan
judul “Menghitung Sel Darah Merah (Eritrosit) Dan Putih (Leotrosit) Ikan
Lele (Clarias Gariepinus)
Tujuan dan Manfaat Pratikum.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui jumlah sel
darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) pada ikan lele. Sedangkan
Manfaatnya adalah praktikan dapat mengetahui jumlah darah merah dan puith
pada ikan lele
3

II. METODOLOGI PRATKUM

II.1. Waktu dan tempat.


Praktikum Fisiologi Hewan Air ini telah dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 27 Maret 2024, pukul 13.00-15.00 WIB yang bertempat di Laboratorium
Biologi Perairan Jururan Manejemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru.
II.2. Alat dan bahan pratikum.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah, jarum suntik, tabung
reaksi, toples yang berisikan ikan,cover glass, Mikroskop, Haemocytometer,
nampan, Counter ,buku penuntun pratikum, serbet, tisu, alat tulis. Bahan yang
digunakan pada praktikum ini yaitu, darah ikan Lele (Clarias gariepinus),
aquades, EDTA 10%,Hayem, turk, dan esbatu.
II.3. Metode praktikum.
Metode yang di pakai dalam praktikum ini yaitu metode pengamatan
yang dilakukan secara langsung oleh praktikan, di mana data dan
informasi yang didapatkan di peroleh dengan mempraktikan langsung
sehingga praktikan bisa mengetahui jumlah sel darah merah dan sel darah
putih.
II.4. Prosedur praktikum.
Prosedur praktikum ini adalah Pengambilan Darah Ikan,
Menyiapkan Sampel Darah Ikan Untuk Proses Haemolisis, Pembuatan
sampel untuk pengamatan jenis-jenis darah dengan cara sebagi berikut:
II.4.1. Menghitung sel darah merah.
1. Ambillah darah ikan dari stock darah yang ada.
2. Isaplah darah tersebut menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5.
Usahakan bekerja secepat mungkin, dan hati-hati jangan sampai ada da
rah yang membeku.
3. Setelah itu isaplah larutan hayem sampai strip 101.
4. Pengenceran yang dilakukan adalah 200 kali atau selama 10 menit. Pe
gang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari te
4

ngah dan kocoklah/ goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti


membentuk angka delapan.
5. Ambillah kamar hitung burker lengkap dengan cover glassnya, buangl
ah satu tetes darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskam ke dala
m kamar hitung untuk pemeriksaan selanjutnya.
6. Lihatlah dibawah mikroskop.
7. Dalam 1 kotak besar terdapat 16 kotak kecil.
8. Hitunglah sel-sel darah yang terdapat dalam 80 kotak (5 kotak besar).
II.4.2. Menghitung sel darah putih.
1. Ambillah darah ikan dari stock darah yang ada.
2. Isaplah darah tersebut menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5.
3. Usahakan bekerja secepat mungkin, dan hati-hati jangan sampai ada da
rah yang membeku.
4. Setelah itu isaplah larutan turk sampai strip 101.
5. Pengenceran yang dilakukan adalah 200 kali atau selama 10 menit.
6. Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari
tengah dan kocoklah/ goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti
membentuk angka delapan, agar larutan bercampur dengan darah secar
a merata.
7. Ambillah kamar hitung burker lengkap dengan cover glassnya, buangl
ah satu tetes darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskam ke dala
m kamar hitung untuk pemeriksaan selanjutnya.
8. Lihatlah dibawah mikroskop.
9. Hitunglah sel darah putih yang terdapat dalam 4 kotak besar.
5

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Hasil.
3.1.1. Deskripsi ikan lele
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu jenis ikan air
tawar yang umum ditemukan di Indonesia.Ikan lele memiliki nilai
ekonomi yang tinggi dan banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku
berbagai olahan makanan. Dari segi nutrisi, ikan lele mengandung protein

serta vitamin dan mineral yang tinggi seperti vitamin A, B, D, fosfor, dan
selenium. Kandungan lemak ikan lele juga cukup rendah dibandingkan
jenis ikan air tawar lainnya. Menurut Sudjana (2014), ikan lele (Clarias
gariepinus) merupakan ikan air tawar asli Afrika dan telah tersebar di
seluruh dunia termasuk Indonesia. dapat dilihat pada Gambar 1. Sebagai
berikut:
Gambar 1. Ikan Lele (Clarias gariepinus)
3.1.2. Perhitungan sel darah merah dan sel darah putih
Berdasarkan hasil pratikum yang di dapat sel darah merah berjumlah
2.430.000 sel/mL sedangkan sel darah putih yang didapat berjumlah
123.000 sel/mL. Kondisi di mana sel darah merah lebih banyak daripada
sel darah putih pada ikan lele bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Sel
darah merah (eritrosit) bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke
6

seluruh tubuh, sementara sel darah putih (leukosit) berperan dalam sistem
kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit
Kondisi ikan yang sehat dapat dilihat dari segi jumlah sel darah
merahnya,dimana ikan yang sehat mempunyai jumlah sel darah merah
sekitar 2 sampai 3 juta sel/ml. Windarti et all (2013) mengatakan bahwa
perbedaan antara sel darah merah dapat dilihat dari jumlah sel merah
dengan sel darah putih dimana pada kondisi ikan yang sehat jumlah sel
darah merah ikan berjumlah 2 juta -3 juta sel/ml sedangkan sel darah putih
berjumlah 200.000-300.000 sel/ml.
Darah terutama mengandung tiga jenis sel: sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit. Dari tiga jenis tersebut, sel darah putih adalah
jenis sel darah yang dibuat di sumsum tulang dan ditemukan di darah dan
jaringan getah bening. Sel darah putih merupakan bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Mereka membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit
lainnya. Sel darah putih memiliki fungsi penting untuk sistem kekebalan
tubuh, karena sel darah putih merupakan pertahanan utama tubuh terhadap
infeksi dan penyakit. Memeriksa jumlah sel darah putih dalam darah
biasanya merupakan bagian dari tes sel darah lengkap. Ini dapat digunakan
untuk mencari kondisi seperti infeksi, peradangan, alergi, dan leukemia.
Hal ini merupakan masalah tersendiri karena kategori sel darah putih
mencakup sel-sel yang dapat sangat bervariasi satu sama lain
(Wonohadidjojo 2021).
7

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan.
IV.2. Saran.
8

DAFTAR PUSTAKA

Fujaya Y. 2004. Fisiologi ikan. Penerbit Rineka Cipta. 179 hal

Iswanto, B. 2013. Menelusuri identitas ikan lele dumbo. Media Akuakultur, 8(2),
85-96.

Robert R.J, 2012. Fish Pathology. Lowa: Wiley-Blackwell.

Rahmawati, S. 2018. Pengaruh Penambahan Kunyit (Curcuma Longa L) Terhadap


Perubahan Rupa Darah Ikan Lele (Clarias sp). Jurnal Akuakultur Rawa
Indonesia, 6(1), 1-6.

Sudjana. (2014). Karakteristik dan potensi pengembangan ikan lele (Clarias


gariepinus) di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat
Biodiversitas Indonesia, 1(1), 240-246.
9

LAMPIRAN
10

Lampiran 1. Prosedur Praktikum.


11

Ikan sebelum disuntik dianetesi suntikan pada ikan di garis linea


terlebih dahulu Kemudian ikan literalis sampai terkena pada tulang
yang sudah dibius ditutup ikan. Jika sudah terkena angkat darah
menggunakan kain basah seperti ikan tersebut. Dan masukan ke dalam
pada gambar.dan suntikan sudah test tube.
dibasahi cairan EDTA 10%.

Lalu aduk pipet batu merah seperti isap darah ikan sampai strip 0,5 lalu isap
angka 8, sebanyak 200 kali. hayem sampai strip 101.

Lalu letakan sel darah di atas


haemocytometer, lalu amati
12

Anda mungkin juga menyukai