Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melengkapi Tugas Praktikum Pada
Laboratorium Biologi Perairan
OLEH
IKHSAN KUSUMA PANUNTUN DOA
NIM : 2204125333
Asisten Laboratorium
Alfred Nobel Pardede,
S.Pi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Biologi Perikanan yang berjudul “Rupa Darah Secara Makroskopis Dan
Mikroskopis Sebelum Dan Sesudah Haemolisis” tepat sebelum waktu yang telah
di tentukan.
Dalam mengerjakan laporan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Dosen biologi perikanan dan para asistennya yang telah membimbing
penulis dalam mengerjakan laporan ini, serta ucapan terimakasi kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberi motivasi kepada penulis hingga laporan
ini selesai.
Mungkin penulisan laporan masih ada kesalahan-kesalahan yang penulis
tidak ketahui, oleh karena itu kepada asisten mohon kritik dan sarannya, untuk
penulisan laporan yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum................................................................ 2
1.3. Manfaat Praktikum.............................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ikan Lele (Clarias batrachus)............................................. 3
2.2. Akuades............................................................................... 3
2.3. NaCl.................................................................................... 4
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat............................................................. 5
3.2. Alat dan Bahan................................................................... 5
3.3. Metode Praktikun............................................................... 5
3.4. Prosedur Praktikum............................................................ 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil................................................................................... 7
4.2. Pembahasan....................................................................... 8
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan........................................................................ 9
5.2. Saran.................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Lele (Clarias batrachus)...................................................... 9
2. Darah a.......................................................................................... 9
3. Darah b......................................................................................... 10
4. Darah c......................................................................................... 10
5. Darah d......................................................................................... 10
6. Darah e......................................................................................... 10
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat ................................................................................................ 6
2. Bahan .............................................................................................. 6
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat Selama Praktikum................................................................. 16
2. Bahan Selama Praktikum.............................................................. 17
3. Dokumentasi Selama Praktikum................................................... 18
1
I. PENDAHULUAN
Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital
keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut
zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh,
dan pengangkut oksigen dan karbon dioksida. Selain itu, komponen darah seperti
trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama
dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Sel-sel darah atau butiran darah terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Eritrosit atau sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen. Leukosit atau
sel darah putih berfungsi untuk membunuh bibit penyakit. Di dalam darah
mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darah dan plasma darah.
2
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui rupa darah ikan secara
makrokopis dan mikrokopis sebelum dan sesudah haemolisis peristiwa pecahnya
sel darah merah hingga isinya menyebar keseluruh larutan.
1.3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari pratikum ini adalah dapat membedakan kombinasi darah setelah
diberi suatu larutan baik dari aquades maupun larutan NaCL yang diambil dari
tubuh ikan dengan bantuan jarum suntik yang telah diisi EDTA dan mengetahui
lapisan apa yang ada di bagian atas suatu darah apakah lapisan merah atau lapisan
putih.
3
Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang berlangsung
dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme bersel tunggal maupun ber sel
banyak, termasuk interaksi antar sel, jaringan, organ serta semua komunikasi
intercellular, baik energetik maupun metabolik (Windartiet al.,2017).
Ikan merupakan organisme yang hidup di air sebagian besar ikan melakukan
semua kegiatan hidupnya di dalam air. Karena di dalam tubuh ikan terdapat air
dan kulit ikan merupakan suatu membrane yang semi permeable terhadap air serta
materi-materi yang ada didalamnya, maka interaksi antara air yang ada didalam
tubuh ikan dan air yang ada diluar tubuh ikan mungkin terjadi(Manda et al.,
2016).
Morfologi.Hewan akuatik mencari perlindungan saat hidup di air dan dengan
demikian telah mengembangkan berbagai jenis sisik. Sisik hewan air lainnya
muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa ikan telah menunjukkan
keunggulan dalam pengurangan hambatan dibandingkan dengan hewan air
lainnya. Hampir 62% sisik ikan bertulang rawan didefinisikan sebagai sisik
pengurang gaya hambat, dan 25% di antaranya diidentifikasi sebagai sisik tahan
aus.32 Oleh karena itu, ikan bersisik, sebagai perwakilan hewan akuatik,
dideskripsikan untuk membahas mekanisme pengurangan gaya hambat (H. Ferrón
al.,2014).
Ikan lele lokal (Clarias bathracus) dikenali dari tubuhnya yang licin
memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang,
yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti
sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang
kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat
pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang
gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur
insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip
dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tetapi juga
beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil
tersebut. Ikan lele lokal memiliki sistem peredaran darah seperti pada ikan tawar
pada umumnya. Darah pada ikan terdiri atas sel darah merah, sel darah putih dan
plasma darah. (Fernande, 2016).
4
Didalam darah mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darah danplasma
darah. Sel-sel darah terbagi lagi menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan sel pembeku darah atau bitir-butir darah (trombosit), sedangkan
plasma darah disebut juga sebagai cairan darah.
45
1. Ambil ikan dan letakkan di dalam toples yang berisi es batu supaya ikan
tersebut pingsan.
2. Jarum suntik dan spuit dibasahi dengan EDTA 10% untuk mencegah
pembekuan darah.
3. Ikan yang sudah pingsan diletakkan di atas nampan plastik. Tubuh ikan
ditutupi dengan kain basah (supaya tidak licin bila dipegang dan untuk
mengurangi stress pada ikan). Jarum suntik ditusukkan ke vena caudalis. Cara
menemukan vena caudalis adalah dengan berpatokan pada posisi anus ikan.
Dari anus, tarik garis bayangan ke arah dorsal dan tepat di bawah linea
literalis sekitar 2 atau 3 sisik di bawah linea literalis, jarum ditusukkan dengan
arah ke tulang belakang. Hentikan tusukkan bila sudah terasa keras/
menyentuh tulang dan vena caudalis sudah tertusuk. Tunggu sebentar sampai
darah mengalir ke dalam spuit. Tarik spuit perlahan sampai mendapatkan
volume darah yang diinginkan. Kemudian darah di masukkan ke dalam
tabung yang sudah dibasahi EDTA 10%.
1. Ambil 3 buah tabung reaksi dan diberi label A, B dan C. Kemudian, ke dalam
tiap-tiap tabung masukkan 20 tetes darah ikan. Pada tabung A, tambahkan 20
tetes aquades. Pada tabung B masukkan 1 ml NaCl 3% dan darah pada tabung
C dibiarkan seperti semula/ tidak ditambah apa-apa. Tabung dikocok, lalu
dibiarkan selama 5 menit.
78
2. Buatlah preparat ulas/ usap darah dari darah yang sudah diperlakukan
tersebut. Dari setiap tabung, ambil 1 tetes darah, teteskan pada bagian ujung
dari objek glass. Kemudian, ambil objek glass lain, sentuhkan salah satu
ujungnya pada tetesan darah tersebut dan geser sepanjang objek glass (objek
glass untuk menggeser darah dalam posisi sudut 45° terhadap objek glas
tempat darah diteteskan).
3. Kemudian, angkat objek glass dengan ulasan darah tersebut dan terawang
pada cahaya datang (dasar hitam) dan cahaya tembus (dasar putih).
4. Selanjutnya, darah pada tabung A ditambah lagi dengan 20 tetes larutan NaCl
3%. Darah pada tabung B ditambah dengan 20 tetes aquades.
1. Buatlah preparat ulas darah dari darah ikan yang murni (tidak ditambah NaCl
maupun aquades).
5. Preparat dicuci dengan air bersih, dengan cara dicelup-celupkan ke dalam air
sampai kelebihan pewarna Giemsa bersih.
7. Gambarlah bentuk-bentuk sel darah merah dan putih. Amati bentuk inti serta
kondisi sitoplasmanya.
7
7
4.1. Hasil
Adapun ikan yang digunakan pada praktikum ini ialah ikan lele, berikut
adalah klasifikasi dari ikan lele:
Klasifikasi ikan lele yaitu sebagai berikut (Billah, 2020) :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo : Ostarophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Species : Clarias batrachus
Gambar 2. Darah a
7
10
4.2. Pembahasan
Darah tidak dapat tembus cahaya, disebabkan karena sifat-sifat optik eritrosit yang
terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dilarutkan dalam suatu cairanyang bebeda
konsentrasi garamnya atau jika sel-sel ini membengkak karena proses difusi atau osmosis.
Maka hemoglobin akan lepas dan darah menjadi tembus cahaya. Darah yang tidak tembus
cahaya mempunyai sifat seperti cat penutup, sedangkan darah yang tembus cahaya
mempunyai sifat seperti cat lak (pernis). Suatu larutan garam yang pekat akan
meyebabkan butir-butir darah mengisut, sehingga konsentrasi hemoglobin meningkat dan
sifat darah yang seperti cat penutup itu bertambah kuat.
1. Tabung A
aquades,
7
11
sehingga beberapa cairan dari aquades masuk kedalam sel-sel darah merah
yang dimiliki darah tidak kuat untuk menampung semua itu sehingga
terjadilah Hemolisis (pecahnya sel darah merah). Darah yang diberi aquades
Oleh karena itu, apabila darah tersebut diletakan diatas sebuah tulisan maka
2. Tabung B
(krenasi) yaitu proses dimana cairan dari sel darah merah akan keluar dari
darah merah akan keluar dari sel tersebut. Setelah pengamatan secara
makroskopik telah kita lakukan terhadap darah yang kita kenai perlakuan
seperti ini dan hasilnya tulisan yang dikenakan darah tersebut akan buram,
tidak terlihat terlalu jelas, karena darah tidak pecah, hanya mengkerut
yang tembus.
7
12
3. Tabung Kontrol
Sel darah tanpa perlakuan apapun memiliki sifat yang kental dan tidak
5.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Fernande. 2015. Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Rupa darah Secara
Makroskopis dan Mikroskopis Setelah dan Sesudah Haemolisis dan
Menentukan Tahanan Osmotik Darah Merah. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. Pekanbaru.
H. Ferrón, C. Pla, C. Martínez-Pérez, M. J. Escudero-Mozo and H. Botella, J. Iber.
Geol., 2014, 40, 87–97.
Manda Ridwan Putra, Chaidir P. Pulungan, Windarti, deni Efizon. 2016.
Buku Ajar Biologi Perikanan. UR Press. Pekanbaru.
Ningrum, Nurlian Augustin. "Diktat Fisiologi Hewan." (2023).
Rachmat, Nur, Yohannes Yohannes, and Adhytio Mahendra. "Klasifikasi Jenis
Ikan Laut Menggunakan Metode SVM dengan Fitur HOG dan HSV."
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) 8.4 (2021): 2235-
2247.
Petrucci, R. H., 2008, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat
Jilid 3, Jakarta, Erlangga.
Windarti et al.2017. Buku ajar fisiologi hewan air . Fakultas perikanan
dan ilmu kelautan. Universitas Riau.
117
LAMPIRAN
7
16
Akuades NaCl
EDTA Etanol
Giemsa
7
18