Anda di halaman 1dari 19

i

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR


MENENTUKAN TAHAPAN OSMOTIK SEL–SEL DARAH
MERAH

OLEH :
MUHAMAD SOLIHIN
2204112337
BUDIDAYA PERAIRAN
KAMIS/ SESI I/ 07:30 WIB
KELOMPOK 1
NELI SAFRINA S.Pi,. MSi

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2024
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan
praktikum fisiologi hewah air dengan judul “Menentukan Tahapan Osmotik Sel–
Sel Darah Merah ” Dan“Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah”
secara baik dan lancar.Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
Ibuk Dr. Dra Windarti,MSc yang telah mengajar mata kuliah Fisiologi Hewan Air
serta kak Neli Safrina S.Pi,. Msi sebagai penuntun asisten pratikum Fisiologi
Hewan Air.

Dilatar belakangi oleh keterbatasan wawasan serta ilmu pengetahuan yang penulis
miliki, maka dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita
semua.

Pekanbaru, Maret 2024

Muhamad Solihin
ii

DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. iv
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum .......................................................................... 1
1.3. Manfaat Praktikum ........................................................................ 1
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 3
2.2. Alat dan Bahan .............................................................................. 3
2.3. Metode Praktikum ......................................................................... 3
2.4. Prosedur Praktikum ....................................................................... 3
2.4.1 Cara mengambil darah ......................................................... 3
2.4.2 Prosedur kerja....................................................................... 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil .............................................................................................. 5
3.2. Pembahasan ................................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan ................................................................................... 8
4.2. Saran .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9
LAMPIRAN ............................................................................................. 10
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Ikan Lele (Clarias batrachus). ................................................................ 4
2. Darah ikan secara makroskopis dan mikroskospis................................. 5
iv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumentasi kegiatan praktikum ........................................................... 11
2. Hasil kegiatan praktikum ........................................................................ 14
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala prosesyang
berlangsung dalam tubuh mahluk hidup, baik organisme ber sel tunggal maupum
ber sel banyak, termasuk intereksi antarsel, jaringan, organ serta semua komunikasi
intraseluler, baik energenetic maupun metabolik (Fujaya, 2010).Fisiologi hewan air
adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi, mekanisme prosesdan cara kerja
organ-organ dalam tubuh hewan (ikan)

Peredaaraan darah merupakan cangkupan dari ilmu fisiologi,Darah


merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya.
Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia
seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut
oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah

Seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai


pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Difusi
merupakan perpindahan partikel zat dari suatu tempat yang konsentrasi partikelnya
tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah sampai terjadi kesetimbangan yang
dinamis. Osmosis adalah perpindahan molekul air dari larutan yang berkonsentrasi
air tinggi ke larutan yang berkonsentrasi air rendah melalui selaputsemi permeable
atau selektif semi permeable (Anonim, 2019)

1.2. Tujuan Praktikum


Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari dan mengetahui
cara untuk menentukan tahapan osmotik sel–sel darah merah. Selain itu praktikum
ini juga bertujuan untuk mengetahui cara pengambilan darah ikan.

1.3. Manfaat Praktikum


Manfaat dari pratikum ini adalah dapat mengetahui cara untuk menentukan
tahapan osmotik sel–sel darah merah.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Fisiologi adalah suatu bidang ilmu yang secara khusus mempelajari aktivitas-
aktivitas fungsional yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup dalam rangka
mempertahankan kelangsungan hidupnya (Amin & Adiansyah 2018).

Ikan merupakan salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh
manusia, karena ikan mengandung 18% protein atau 22 gram/ 100 gram ikan dan
terdiri dari asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh (Tiffany 2020). Ikan
merupakan hewan vertebrata yang memiliki beberapa organ dalam, yaitu seperti
otak, mulut, insang, jantung, hati, lambung, gelembung renang, usus, anus, dan lain
sebagainya (Achyani 2015).

Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari suatu tempat yang konsentrasi
partikelnya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah sampai terjadi
kesetimbangan yang dinamis (Syamsuri 2019). Osmosis adalah perpindahan
molekul udara dari larutan yang memusatkan udara tinggi ke larutan yang
berkonsentrasi udara rendah melalui selaput semi permeable atau pemilihan semi
permeable (Syamsuri 2019). Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit,
sehingga hemoglobin bebas kedalam medium sekelilingnya (plasma) (Ifada 2023)
III. METODE PRAKTIKUM

2.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 Maret 2024 pada
pukul 07:30-09:30 WIB yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.

2.2. Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain : Panduan
Praktikum Fisiologi Hewan Akuatik, Alat Suntik, Tabung Reaksi, Sikat Tabung
Reaksi, Alat Tulis, Benda/Spesimen Kaca, Cawan Petri Bertutup Kaca, Pipet
Penetes, Serbet/Tissue, dan a mikroskop.

Bahan yang digunakan pada laboratorium ini adalah darah ikan lele (Clarias
gariepinus), NaCl, dan air

2.3. Metode Praktikum


Metode yang digunakan pada praktikum ini adalah metode pengamatan secara
langsung di laboratorium biologi perairan terhadap darah ikan lele yang sebagai
objek.

2.4. Prosedur Praktikum


2.4.1. Cara Mengambil Darah
Langkah pertama adalah mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan
pekerjaan sebenarnya, Sebelum diambil darah ikan lele, terlebih dahulu ikan dibius
dengan cara dimasukkan ke dalam wadah berisi air dan ditutup dengan es, Tunggu
beberapa menit hingga ikan pingsan atau kehilangan kesadaran, Selanjutnya
letakkan ikan di atas nampan dan suntikkan dengan kepala tertutup serbet di sisi
kiri, Pertama, serbet dibasahi untuk mencegah penggumpalan darah, dan spuit serta
tabung reaksi dibasahi dengan EDTA 10%, Selanjutnya disuntik ke urat ekor 2-3
subskala dari gurat sisi ikan, Hentikan penusukan ketika jarum suntik menyentuh
tulang ikan. Setelah vena ekor tertusuk, tunggu beberapa saat hingga darah mengalir
ke dalam spuit, Kemudian cabut jarum secara perlahan hingga diperoleh jumlah
darah yang diinginkan. Selanjutnya, isi tiga tabung reaksi berlabel/Eppendorfs (A,
B, C) dengan darah.
2.4.2. Prosedur Kerja
1.Pingsankan ikan lele dengan mengunakan es batu
2.Ambil darah ikan lele mengunakan jarum suntuk yang telah di basahi dengan
EDTA 10%
3. Sediakan 9 buah tabung reaksi dan di beri no 1 sanpai 9
4. Buatlah larutan NACL 0%; 0,3%, 0,5%, 0,6%, 0,7%,0,8%; 0,9%; 1% dan 3%.
5. Buatlah larutan NaCl 0%; 0,3%; 0,5%;C. Isilah tiap-tiap tabung dengan larutan
NaCl dengan konsentrası yang berurutan, misalnya tabung 1 diisi dengan NaCl
0%; tabung 2 diisı dengan seterusnya NaCl 0,3% dan dalam tiap-tiap tabung
6.Teteskan0 tetes darah ikan yang tersedia campurkan secara hati-hati dan
biarkanlah lebih kurang 30 menit. Setelah 30menit coba amati kondisi lapisan
merah di permukaan air. Pada tabung manalapisan merah tersebut lenyap/ tidak
terlihat lebih cepat?
7.Ambillah dari tiap-tiap tabung satu tetes carmpuran darah dan larutan
NaCl,teteskan diatas objek glass dan tutup dengan cover glass. Kemudian
lihatlah dibawah mikroskop dan gambarlah serta beri penjelasan bila ada
perubahan perubahan yang saudara lihat.
III. HASIL DAN PENGAMATAN
3.1. Hasil
Dari Praktikum mengenai "Menentukan Tekanan Osmotik Sel-Sel Darah
Merah" yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil sebagai berikut :

Gambar 1. Ikan Lele (Clarias batrachus)

Pada praktikum yang dilakukan, ikan yang diamati adalah


Ikan Lele(Clarias batrachus)

Klasifikasi sebagai berikut :


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Ordo : Siluriformes
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batrachus

Dari hasil pengamatan darah ikan lele yang diberi larutan Nacl 0%, 0,3%, 0,5%,
0,6%, 0,7%, 0,8%, 0,9%, 1%, 3%, maka didapatlah hasil pengamatan nya sebagai
berikut:
Nacl 0%

Warna : Merah terang


Sifat : Tembus cahaya
Endapan : Sedikit

Nacl 0,3%

Warna : Merah terang


Sifat : Tembus cahaya
Endapan : Terdapat sedikit endapan

dibawah tabung

Nacl 0,5%

Warna : Merah pekat

Sifat : Sedikit tembus cahaya


Endapan : Terdapat endapan
Nacl 0,6%

Warna : Merah tua

Sifat : Sedikit tembus cahaya


Endapan : Terdapat endapan
Nacl 0,7%

Warna : Merah terang

Sifat : Tidak tembus cahaya


Endapan : Terdapat endapan
Nacl 0,8%

Warna : Merah pekat

Sifat : Tidak tembus cahaya


Endapan : Terdapat endapan
Nacl 0,9%

Warna : Merah cerah

Sifat : Tidak tembus cahaya


Endapan : Terdapat endapan
Nacl 1%

Warna : Merah tua

Sifat : Tidak tembus cahaya


Endapan : Terdapat endapan
Nacl 3%

Warna : Merah pekat

Sifat : Tidak tembus cahaya


Endapan : Terdapat endapan
Gambar 2 : Darah ikan secara makroskopis dan mikroskospis
3.2. Pembahasan
Pengamatan yang dapat dibahas pada penentuan tekanan osmotik sel-sel
darah merah adalah darah yang ditambah dengan larutan Nacl 0 % darah terlihat
berwarna merah terang, darah yang ditambah dengan larutan NaCl 0,3 % darah
terlihat berwarna merah agak terang dan tidak terdapat endapan, darah yang
ditambah dengan NaCI 0,5% darah terlihat berwarna merah agak terang, darahyang
ditambah dengan NaCl 0,6% darah terlihat warna merah agak cerah, darah
ditambah dengan NaCl 0,7 % darah terlihat warna merah pekat, darah ditambah
dengan NaCl 0,8 % darah terlihat berwarna merah kecoklatan dan
mengumpal,darah yang ditambah dengan Nacl 0,9 % darah terlihat berwarna merah
kecoklatan pekat dan mengental, darah ditambah dengan 1 % darah berwarna pekat
dan mengental terlihat sudah mulai terjadi penngumpalan, dan darah
ditambahdengan NaC1 3% darah berwarna merah pekat terjadi pengumpalan..
V. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh tahanan osmotik sel-sel darah merah melalui
darah setelah ditambahkan larutan NaCL dengan berbagai konsentrasi dengan
melihat apakah ada lapisan merah dilapisan atas tabung alapisan putih yang muncul
duluan.

4.2. Saran
Agar pratikum Fisiologi Hewan Air ini berjalan dengan lancar dimasaakan
datang bahwa banyak para praktikan belum mahir dalam melakukkan penyuntikan
bahkan teknik dalam menyuntik sendiri belum mendalam sehingga menyiksa ikan
dan darah yang didapatkan sedikit tidak sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Achyani, R. 2015. Mekanisme Pengaturan Sistem Saraf Pada Tubuh Ikan Di


Lingkungan Perairan Yang Terkontaminasi Oleh Sianida. Jurnal
HarpodonBorneo, 4(2), 51–61.

Amin, A. M., & Adiansyah, R. 2018. Identifikasi Gaya Belajar dan Respon
Mahasiswa untuk Menentukan Strategi Pembelajaran pada Perkuliahan
Fisiologi Hewan. Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 5(1), 1-9.

Ifada, A. S., Ningsih, A. I. F., & Musanip, M. 2023. Pengaruh NaCl dan Pelarut
Organik Terhadap Sel Darah Merah (SDM). Jurnal Ilmu Kesehatan dan
Farmasi, 11(2), 61-63.

Tiffany, A. E., Mudzakir, A. K., & Wibowo, B. A. 2020. Analisis tingkat konsumsi
ikan lautdan faktor-faktor yang mempengaruhi pada masyarakat
Semarang. Journal of Fisheries.

Purwanti et al., 2014. Gambaran Profil Darah Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
yang Diberi Pakan Kombinasi Pakan Buatan dan Cacing Tanah. Journal of
Aquaculture Management and Technology Vol 3. Nomor 2, Hal 53-60
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan Praktikum

Suntikan Mikroskop

NaCL 3% Ikan Lele

Aquades
Objek Glass
Tabung Reaksi

Nampan

Serbet
Tisu gulung
Lampiran 2. Kegiatan Praktikum

Darah sampel Pemberian EDTA 10% pada tabung


reaksi

Pengambilan darah ikan Ikan Uji

Darah yang didapatkan

Darah dimasukkan ke dalam tabung

Anda mungkin juga menyukai